Equityworld Futures - Minyak turun di Asia seiring potensi melambatnya permintaan karena penurunan pertumbuhan ekonomi AS dan kekhawatiran pasokan membebani pasar.
Harga minyak Brent turun tipis 0,09% di $109,94 per barel dan harga minyak WTI naik 0,14% ke $104,42 per barel.
Minyak mentah berjangka masuk dalam tekanan jual setelah indeks manajer pembelian manufaktur dan jasa (PMI) AS mengecewakan, bersama dengan penurunan data manufaktur Jerman, Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters.
"Dalam kondisi ini, harga minyak mentah yang tinggi akan menjadi sangat sensitif terhadap input pasokan yang dirasakan atau meningkat," sebut Innes, mencatat tanda-tanda minyak mentah Rusia menghantam kompleks minyak dan meningkatnya tekanan pada OPEC untuk menambah produksi.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Di Tengah Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Besar
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) termasuk Rusia kemungkinan akan tetap melanjutkan rencana untuk meningkatkan produksi sebanyak 648.000 barel per hari pada bulan Agustus, yang berharap dapat menurunkan harga minyak mentah beriringan dengan rencana Presiden AS Joe Biden mengunjungi Arab Saudi, menurut Reuters.
Namun, kelompok tersebut telah kesulitan memenuhi target kenaikan bulanan karena kurangnya investasi di ladang minyak beberapa anggota OPEC dan kerugian dalam produksi Rusia.
Data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute menunjukkan peningkatan sebanyak 5,607 juta barel untuk pekan terakhir 17 Juni.
Data minyak mingguan Badan Informasi Energi AS akan ditunda hingga setidaknya minggu depan karena masalah sistem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar