Jumat, 29 Juli 2022

PT equityworld Futures : Minyak Naik dalam Ketatnya Pasokan, Fokus Kini ke Pertemuan OPEC+

Equityworld Futures - Minyak naik pada Jumat di Asia. Investor sekarang fokus pada pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) minggu depan, di mana blok tersebut akan memutuskan tingkat produksi minyak.

Harga minyak Brent naik tipis 0,03% di $101,86 per barel dan harga minyak WTI naik 0,28% di $96,69 per barel.

Brent akan naik hampir 5% untuk minggu ini dalam kenaikan mingguan kedua berturut-turut, sementara WTI berada di jalur untuk kenaikan hampir 3% selama minggu ini, menutup kerugian minggu sebelumnya.

"Harga minyak memiliki sedikit peluang untuk (mencatat) kerugian besar di balik melemahnya dolar AS dan krisis pasokan yang sedang berlangsung,"

Sementara, Karet turun tipis 0,06% di 157,50 hingga penutupan di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London turun tipis 0,02% di level 411,40, dan Kakao AS berakhir turun 1,53% ke 2.319,00 hingga pukul 00.29 WIB dini hari tadi.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Naik Imbas Melemahnya Dolar, Ekspektasi Kebijakan Agresif Fed Surut

Dolar AS melemah, yang biasanya mengarah pada kenaikan minyak karena dolar yang lebih lemah membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

Selain itu, Nikel ditutup naik 0,62% ke 21.834,00 dini hari dan Timah turun 0,51% ke 24.344,00 di ICE London.

Investor kini telah mengalihkan fokusnya pada pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitra (OPEC+) pada 3 Agustus saat blok tersebut akan mengakhiri kesepakatan pengurangan produksi tahun 2020.

Menurut Reuters, sumber OPEC+ mengatakan kelompok itu akan mempertimbangkan untuk menjaga produksi minyak tidak berubah untuk September, tetapi dua sumber OPEC+ juga mengatakan peningkatan moderat akan dibahas.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada hari Kamis bahwa pasokan tambahan akan membantu menstabilkan pasar dan pemerintah optimis terhadap pertemuan itu.

Namun, analis kurang optimis karena banyak produsen OPEC+ mengalami kesulitan meningkatkan pasokan akibat kurangnya investasi di ladang minyak.

“Produksi OPEC dibatasi, meskipun pasokan stabil di Libya dan Ekuador. Kurangnya investasi di banyak negara anggota akan membuat produksi tetap terbatas.”

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 28 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Terus, EIA Konfirmasi Cadangan Turun 4 Juta Barel

Equityworld Futures - Harga minyak naik terus di Asia. Tren ini ditopang oleh cadangan minyak mentah yang turun dan rebound permintaan bensin di AS.

Harga minyak Brent terus naik 0,90% di $102,58 per barel dan harga minyak WTI melonjak 1,04% ke $98,27 per barel menurut data Investing.com.

"Sentimen risiko telah pulih dari ketakutan resesi dari optimisme laporan pendapatan AS yang sedang berlangsung dan retorika Fed yang kurang agresif terhadap kenaikan suku bunga, yang mendukung reli di pasar minyak mentah," Analis CMC Markets Tina Teng menyatakan kepada Reuters, dan ia menambahkan bahwa dolar AS yang melemah telah juga menopang harga komoditas.

Federal Reserve AS menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin berkisar menjadi 2,25-2,5% seperti yang diharapkan pasar.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Melesat Nyaris 1% Imbas Pernyataan Ketua Fed Kurang Hawkish

Data pasokan minyak mentah AS Rabu dari Badan Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan penurunan sebanyak 4,523 juta barel untuk pekan terakhir 22 Juli.

"AS mengkonsolidasikan posisinya sebagai pengekspor minyak terbesar di dunia,"dalam catatan, ketika ekspor bruto gabungan minyak mentah dan produk olahan berada di jumlah rekor 10,9 juta barel per hari.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan penurunan sebanyak 4,037 juta barel.

Negara G7 bermaksud untuk membatasi harga ekspor minyak Rusia pada 5 Desember 2022 mendatang.

Sementara itu, Rusia telah memotong pasokan gasnya melalui Nord Stream 1 - penghubung gas utama ke Eropa dari Rusia - menjadi hanya 20% dari kapasitas, yang dapat menyebabkan peralihan ke minyak mentah dari gas dan mendorong harga minyak dalam jangka pendek, kata para analis.

Komoditas lainnya pagi ini, harga Karet naik 0,13% di 157,60 hingga penutupan Rabu di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup turun 0,60% di 411,50, dan Kakao AS berakhir jatuh 1,96% ke 2.353,00 hingga dini hari tadi.

Nikel ditutup naik 0,13% ke 21.700,00 hingga dini hari dan Timah turun 0,65% ke 24.470,00 di ICE London. 



Equityworld Futures

Rabu, 27 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Kembali Naik, Pasokan AS Alami Penurunan 4 Juta Barel

Equityworld Future - Minyak naik di Asia, didukung oleh turunnya pasokan minyak mentah AS.

Harga minyak Brent naik tipis 0,07% di $99,53 per barel dan harga minyak WTI naik 0,38% ke $95,34 per barel.

Data pasokan minyak mentah AS hari Selasa dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan penurunan sebanyak 4 juta barel untuk minggu lalu.

Investor kini menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini. Yakni, empat kali lipat dari prediksi penurunan analis 1 juta barel dalam jajak pendapat Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Investor Bersiap Antisipasi Kenaikan Suku Bunga AS

Persediaan bensin turun 1,1 juta barel terhadap ekspektasi peningkatan 3,5 juta barel, menurut data API.

Antisipasi terbatasnya pasokan gas di Eropa mulai juga mendorong harga naik setelah Gazprom Rusia (MCX:GAZP) mengatakan akan memotong aliran melalui pipa Nord Stream 1 ke Jerman hingga seperlima dari kapasitas.

Selain itu, negara-negara Uni Eropa menyetujui rencana darurat untuk menahan permintaan, setelah mencapai kesepakatan kompromi untuk membatasi pengurangan bagi negara-negara tertentu.

Komoditas lain pagi ini, Nikel ditutup jatuh 1,95% ke 21.672,00 dan Timah masih jatuh 1,27% ke 24.630,00 di ICE London pada penutupan Senin. Selain itu, harga Karet mencapai 157,40 hingga penutupan Selasa di Singapura, Batubara Newcastle ditutup naik 0,91% di 414,00 pada Selasa di ICE London, dan Kakao AS berakhir naik 0,90% ke 2.397,50 hingga dini hari tadi.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 25 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh, Hike Rate Fed Berpotensi Lemahkan Permintaan

Equityworld Futures - Minyak turun di Asia di tengah kekhawatiran bahwa ekspektasi kenaikan suku bunga dari Federal Reserve AS dapat mengurangi permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent turun 0,81% di $97,58 per barel dan harga minyak WTI turun 0,79% di $93,95 per barel.

"Nada pasar kemungkinan akan tetap bearish di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga akan memangkas permintaan bahan bakar global dan dimulainya kembali beberapa produksi minyak mentah Libya akan mengurangi keterbatasan pasokan global,"

Investor menilai kemungkinan kenaikan suku bunga lanjutan, yang dapat membatasi pertumbuhan ekonomi, terhadap pasokan yang ketat lantaran Barat memberlakukan sanksi terhadap minyak Rusia.

 Baca Juga  : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun dalam Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Fed

Pejabat Federal Reserve AS telah mengindikasikan bahwa bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli.

Di sisi pasokan, National Oil Corporation (NOC) Libya akan mengembalikan produksi menjadi 1,2 juta barel per hari (bph) dalam dua minggu, NOC mengatakan dalam pernyataan pada hari Sabtu.

Uni Eropa menyatakan pekan lalu bahwa mereka akan mengizinkan perusahaan milik negara Rusia untuk mengirim minyak ke negara ketiga di bawah penyesuaian sanksi untuk membatasi risiko keamanan energi global.

Namun, Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina mengatakan pada hari Jumat bahwa Rusia tidak akan memasok minyak ke negara-negara yang memberlakukan pembatasan harga pada minyaknya.

Sementara, Nikel Berjangka melonjak 3,52% di 22.373,50 dan Timah Berjangka naik 0,43% ke 24.947,00 pada penutupan sesi AS pekan lalu. Harga Karet turun 0,32% di 155,70, Kakao AS Berjangka juga turun 0,48% di 2.293,00, dan Batubara Newcastle naik 1,44% ke 409,20. 



Equityworld Futures

Jumat, 22 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Mulai Naik Lagi Menuju Akhir Pekan

Equityworld Futures - Minyak naik usai jatuh sesi sebelumnya dari melemahnya permintaan di AS dan kenaikan pasokan Libya.

Harga minyak Brent naik 0,83%% di $104,72 per barel sementara harga minyak WTI naik 0,84% menjadi $97,16 per barel.

Data menunjukkan permintaan bensin AS telah turun hampir 8% dari tahun sebelumnya di tengah puncak musim mengemudi saat musim panas. Para pengemudi mobil terhalang oleh rekor kenaikan harga dan ini menyebabkan WTI terpukul.

"Pada angka 8,52 juta barel per hari, permintaan ada di tingkat musiman terendah sejak 2008, karena harga bensin yang tinggi merugikan konsumen," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Tetap Khawatir terhadap Kenaikan Suku Bunga

WTI sepekan akan mencatat jalur penurunan 0,5% minggu ini, yang akan menjadi kerugian mingguan ketiga berturut-turut.

Namun sebaliknya, permintaan yang kuat di Asia mendorong minyak acuan global Brent, yang menuju peningkatan mingguan pertama dalam enam minggu.

Meskipun harga lebih tinggi, permintaan India untuk bensin dan bahan bakar sulingan naik ke rekor tertinggi pada bulan Juni. Total konsumsi produk olahan mencapai 18% lebih dari setahun yang lalu dan kilang India beroperasi mendekati tingkat tersibuknya, kata analis RBC.

"Ini menandakan lebih dari pemulihan yang kuat dari tahun-tahun yang dilanda COVID," kata Michael Tran, analis RBC, dalam sebuah catatan.

Namun, dimulainya kembali produksi di beberapa ladang minyak di Libya minggu ini membatasi kenaikan Brent.

Sementara itu, European Central Bank (ECB) menaikkan suku bunga lebih besar dari perkiraan pada hari Kamis untuk mengendalikan inflasi. Presiden ECB Christine Lagarde mengingatkan risiko inflasi telah menjadi lebih tinggi, karena perang Ukraina kemungkinan akan berlarut-larut dan harga energi akan tetap tinggi lebih lama lagi.

"Apakah cuaca mendung? Tentu saja,"

Namun, ia yakin tidak akan ada resesi tahun ini atau tahun depan.

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 21 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh Lagi, Sentimen Permintaan Dominasi Masalah Pasokan

 

Equityworld Futures - Harga minyak jatuh lagi, melanjutkan tren yang dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran atas permintaan setelah data pemerintah AS mengindikasikan permintaan bensin yang lemah meskipun pasokan global terbatas.

Harga minyak Brent turun 0,80% di $106,06 per barel sementara harga minyak WTI futures jatuh 0,97%, ke $98,91 per barel.

Harga minyak telah bergerak fluktuatif saat trader kesulitan dengan terbatasnya pasokan global karena hilangnya barel minyak Rusia setelah invasi negara itu ke Ukraina. Pertanyaan seputar resesi juga melemahkan permintaan energi.

Selanjutnya, persediaan bensin AS naik 3,5 juta barel pekan lalu, data pemerintah menunjukkan. Ini melampaui perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 71.000 barel.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Investor Ekspektasi Naiknya Suku Bunga Bank Sentral

Pasokan produk bensin sekitar 8,5 juta barel per hari, atau sekitar 7,6% lebih rendah dari waktu yang sama tahun lalu, data menunjukkan. Hal ini umumnya dianggap sebagai acuan untuk permintaan.

"Kami memperkirakan minyak Brent berjangka turun ke US$100/bbl pada kuartal IV 2022, menyiratkan penurunan moderat dari level saat ini,"

Di Libya, National Oil Corp berbagi soal produksi minyak mentah telah dilanjutkan di beberapa ladang minyaknya, setelah menghapus kondisi force majeure pada ekspor minyak pekan lalu.

Tetapi salah satu fasilitas ekspor penting minyak utama Kanada, pipa Keystone, beroperasi dalam tingkat yang lebih rendah selama hari ketiga pada Rabu karena ada perbaikan, operator TC Energy (NYSE:TRP) menyatakan. Perbaikan berlanjut di fasilitas listrik pihak ketiga di South Dakota.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 20 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Turun di Asia Setelah Jalani Sesi AS Fluktuatif

Equityworld Futures - Upaya bank sentral untuk mengendalikan inflasi dan ekspektasi melemahnya permintaan di AS datang bersamaan bisa tetap menjaga harga minyak tetap terkendali pada Rabu pagi di Asia.

Harga minyak Brent untuk penyerahan September turun 0,32% di $106,88 per barel pukul 08.28 WIB dan harga minyak mentah WTI turun 0,65% di $100,08 per barel menurut data Investing.com.

Penurunan di sesi Asia Rabu pagi ini menyusul sesi bergejolak di AS pada hari Selasa, yang berakhir dengan minyak berjangka Brent naik 1% lebih tinggi dan WTI naik 1,6% setelah turun hampir 2%.

"Minyak mentah telah melakukan perputaran yang luar biasa hari ini," Robert Yawger, direktur eksekutif energi berjangka di Mizuho menyatakan kepada Reuters. "Tidak ada headline merah bullish yang besar untuk memberi lampu hijau pada reli, tetapi kombinasi dari open interest dan volume perdagangan yang rendah akan sering mendorong perubahan harga yang liar."

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis Pagi Ini, Berpotensi Lanjut Melemah

Penurunan di perdagangan Asia mengikuti rilis angka dari American Petroleum Institute (API) pada hari Selasa yang menunjukkan stok minyak mentah AS naik 1,86 juta barel selama seminggu hingga 15 Juli. API juga merilis data persediaan bensin, dengan kenaikan 1,29 juta barel selama seminggu, diikuti oleh kenaikan lain 2,9 juta barel seminggu sebelumnya.

Peningkatan persediaan, bahkan selama musim mengemudi di musim panas yang sibuk, menunjukkan permintaan bahan bakar bisa surut, dan juga menahan harga.

Data lebih lanjut persediaan minyak mentah dan bahan bakar dari Badan Informasi Energi AS (EIA) diharapkan semalam.

Dukungan harga tetap menjadi kekhawatiran dari apakah Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan dapat meningkatkan produksi dengan cara yang signifikan. Pada hari Senin, seorang penasihat Presiden Joe Biden mengatakan kepada CBS bahwa ia memperkirakan harga bensin turun signifikan, setelah alami lonjakan cepat setelah invasi Rusia ke Ukraina.

“Ini adalah tingkat penurunan tercepat yang kami lihat terhadap kenaikan besar harga minyak selama perang di Uni Eropa, di mana salah satu pihak dalam perang adalah produsen terbesar ketiga di dunia. Jadi ini adalah keadaan yang luar biasa.” 

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 19 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Turun Sesi Pagi Setelah Alami Peningkatan Minat Beli

Equityworld Futures - Minyak turun di Asia, setelah kenaikan harga yang didorong oleh minat beli yang lebih kuat dari dolar AS yang jatuh dan ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve AS mungkin lebih rendah daripada yang diperkirakan.

Harga minyak Brent turun 0,31% di $105,94 per barel dan harga minyak WTI turun 0,25% di $99,17.

Investor kini menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Investor Pertimbangkan Prospek Suku Bunga

Kegelisahan atas masalah pasokan karena sanksi Barat terhadap minyak mentah dan pasokan bahan bakar Rusia mengganggu arus perdagangan ke penyulingan dan pengguna akhir telah mempengaruhi harga minyak. Ada juga kekhawatiran yang berkembang bahwa upaya bank sentral untuk menjinakkan lonjakan inflasi dapat memicu resesi yang akan memangkas permintaan bahan bakar di masa depan.

Pekan lalu, dua pejabat Federal Reserve AS mengindikasikan bahwa bank sentral kemungkinan hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan 26-27 Juli. Kenaikan suku bunga yang lebih rendah ini bisa berarti peluang krisis ekonomi yang lebih rendah yang akan mengurangi permintaan bahan bakar.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 18 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik 2%, Peningkatan Kasus COVID China Perbarui Kekhawatiran Permintaan

Equityworld Futures - Minyak naik pada Senin dengan investor khawatir atas meningkatnya kasus COVID di China dapat menyebabkan dimulainya kembali pembatasan dan menekan permintaan bahan bakar lebih lanjut.

Harga minyak Brent melonjak 2,33% di $103,52 per barel dan harga minyak mentah WTI melonjak 2,18% ke $96,63 per barel.

China, negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia, melaporkan 691 kasus COVID pada hari Sabtu, naik dari 547 pada hari sebelumnya.

"Minyak membuka minggu ini sempat lebih lemah saat pasar mencerna dampak permintaan dari kenaikan kasus COVID baru di China dan pasar dengan hati-hati menunggu risiko peristiwa monumental jika aliran pasokan gas Nord Stream 1 dari Rusia ke Eropa akan dilanjutkan pekan ini," 

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Dolar AS Masih Bergerak Melemah

Pipa Nord Stream 1, pipa terbesar yang membawa gas alam Rusia ke Jerman, memulai pemeliharaan tahunannya pada 11 Juli silam.

Pasar khawatir penutupan tersebut dapat diperpanjang karena perang di Ukraina. Hilangnya pasokan gas akan melanda Jerman, negara ekonomi terbesar keempat di dunia.

Seperti yang diharapkan, Presiden AS Joe Biden gagal memberikan janji apa pun dari produsen utama Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menambah besar pasokan minyak.

Pada hari Minggu, Amos Hochstein, penasihat senior Departemen Luar Negeri AS untuk keamanan energi, mengatakan dalam acara CBS, Face the Nation bahwa perjalanan itu akan membuat para produsen minyak bisa mengambil "beberapa langkah lagi" dalam jumlah pasokan meskipun ia tidak menentukan negara mana yang akan meningkatkan produksi.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 15 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih rendah selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD6,60 per mmBTU pada waktu penulisan, menurun 0,03%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD6,021 dan resistance pada USD6,895.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,01% dan diperdagangkan pada USD108,39.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Agustus jatuh 0,29% dan diperdagangkan pada USD96,06 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Agustus naik 0,52% dan diperdagangkan pada USD3,67 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 14 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi pada masa dagang AS

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD6,70 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 8,73%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD6,012 dan resistance pada USD6,797.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi selama sesi AS

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,18% dan diperdagangkan pada USD107,72.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Agustus naik 0,40% dan diperdagangkan pada USD96,22 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Agustus naik 0,11% dan diperdagangkan pada USD3,67 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Senin, 11 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh, Pasar Khawatir Dampak Permintaan dari Kasus COVID China

Equityworld Futures - Minyak turun di Asia. Investor khawatir terhadap permintaan minyak karena Shanghai menemukan kasus pertama dari varian COVID-19 yang sangat menular.

Harga minyak Brent jatuh 1,24% di $105,69 per barel dan harga minyak WTI naik 1,48% ke $103,24 per barel. Kedua kontrak mencatat penurunan mingguan pekan lalu saat pasar khawatir lebih banyak kenaikan suku bunga akan memicu resesi dan mengurangi permintaan minyak.

“Posisi beli bersih minyak mentah berjangka WTI sekarang berada di level terendah sejak Maret 2020, ketika permintaan runtuh di tengah wabah awal COVID-19. Ini terlepas dari tanda-tanda pengetatan yang tengah berlangsung,”

Jumlah kasus COVID-19 untuk 10 Juli di China telah meningkat dari hari sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran atas potensi lockdown setelah Shanghai melaporkan kasus pertama dari sub-varian BA.5 omicron yang sangat menular pada hari Minggu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Dolar AS Kembali Menguat

Di sisi penawaran, pasar masih mengawasi sanksi Barat untuk membatasi harga minyak Rusia, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa sanksi lanjutan dapat menyebabkan konsekuensi "bencana" di pasar energi global.

Pasar juga mengamati perkembangan pemeliharaan pipa Nord Stream 1, jalur pipa tunggal terbesar yang memasok gas Rusia ke Jerman, yang akan beroperasi dari 11 hingga 21 Juli. Pasar khawatir penutupan akan diperpanjang karena perang di Ukraina.

"Masalah besar untuk pasar saat ini - lupakan berita utama COVID dan Biden - apakah Nord Stream akan kembali beroperasi lagi," kata Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes kepada Reuters.

Mungkin ada kehancuran permintaan gas di Eropa jika pipa tidak kembali normal seperti yang dijadwalkan pada 22 Juli, yang dapat mendorong perlambatan ekonomi dan permintaan minyak yang lebih lemah.

"Sampai kita dapat mengatasi peristiwa risiko besar itu, kita akan tetap berada dalam lingkaran ‘baik dan buruk’ di pasar minyak." 

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 08 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih rendah selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD6,13 per mmBTU pada waktu penulisan, menurun 2,70%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD5,325 dan resistance pada USD6,381.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia


Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,33% dan diperdagangkan pada USD107,31.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Agustus jatuh 0,76% dan diperdagangkan pada USD101,95 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Agustus jatuh 1,94% dan diperdagangkan pada USD3,60 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 07 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik Usai Jatuh Selama Dua Hari Berturut, Pasokan Masih Terbatas

Equityworld Futures - Minyak naik di Asia di tengah kegelisahan soal pasokan yang ada, setelah jatuh selama dua sesi sebelumnya.

Harga minyak Brent naik 0,51% di $101,20 per barel dan harga minyak WTI naik 0,56% di $99,11 per barel. Kedua minyak benchmark ini ditutup pada hari Rabu di level terendah 11 April. Pelemahan ini menyusul kejatuhan dramatis pada hari Selasa meskipun pasokan global masih terbatas karena berbagai faktor.

"Minyak semakin hancur dengan sedikit informasi baru tentang produksi atau konsumsi," Stephen Innes, Managing Partner SPI Asset Management mengatakan.

"Tetap saja, trader komoditas menjadi sangat menghindari risiko seiring meningkatnya permintaan dan masih ada kekhawatiran dari kebijakan Fed (AS), risiko utama resesi seperti landasan penempa besi di sekeliling leher pasar."

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Reli Dolar AS Rehat Sejenak Hari Ini

Harga minyak telah turun bersamaan dengan komoditas lain seperti logam dan minyak sawit karena bank sentral global menaikkan suku bunga, yang memicu kekhawatiran resesi serta dapat mengurangi permintaan komoditas.

"Sepertinya pasar mulai mempertimbangkan skenario itu," Kepala Riset Komoditas ING Warren Patterson menyatakan kepada Reuters, merujuk pada resesi.

Untuk sisi pasokan, investor menilai kemungkinan gangguan pasokan minyak pada Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang telah disampaikan oleh pengadilan Rusia untuk menangguhkan aktivitas selama 30 hari. Ekspor di CPC, yang menangani sekitar 1% dari pasokan minyak global, masih mengalir hingga Rabu pagi setempat.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis, menunjukkan penurunan sebanyak 3,825 juta barel.

Investor kini menunggu data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi, yang akan dirilis kemudian.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 06 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah pada jam dagang AS

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD99,81 per barrel pada waktu penulisan, menurun 7,95%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD97,47 dan resistance pada USD111,44.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah selama sesi AS

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 1,37% dan diperdagangkan pada USD106,35.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan September jatuh 9,20% dan diperdagangkan pada USD103,06 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD3,25 per barrel. 

 

 


 

Senin, 04 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Tinjauan dan Prospek Harga Logam Mulia & Energi: 04 Juli - 08 Juli 2022

Equityworld Futures - Musim badai Atlantik diperkirakan akan menuju ke Pantai Teluk Meksiko AS dalam beberapa minggu mendatang.

Dengung potensi resesi juga akan semakin keras di seluruh Amerika, setelah Federal Reserve Atlanta memperkirakan penurunan ekonomi dua kuartal berturut-turut untuk tahun ini.

Kedua fenomena tersebut kemungkinan akan, di suatu titik, berada di jalur tabrakan dalam menentukan dinamika dan nasib pasar minyak dan gas alam.

Badai datang dan pergi setiap tahun. Tetapi badai apa pun pada tahun 2022 dapat berdampak riak pada infrastruktur energi, pasokan dan harga karena tekanan yang sudah ada untuk barel minyak dari sanksi yang ditumpuk di Rusia; ketidakmampuan OPEC+ untuk memproduksi apa yang diinginkan negara-negara konsumen dan minyak serpih AS menjadi lebih lambat kembali pada kejayaan pengeboran pra-pandemi dari sebelumnya.

“Anda tidak bisa kehilangan satu barel pun musim panas ini. Itulah kenyataannya,”

Anda mungkin juga tidak ingin kehilangan satu bcf - atau miliar kaki kubik/billion cubic feet - gas.

Badan Informasi Energi (EIA) menyatakan penyimpanan gas alam AS untuk pekan terakhir 24 Juni naik 82 miliar kaki kubik dibandingkan ekspektasi pasar untuk mencatat peningkatan. Pada minggu sebelumnya hingga 17 Juni, penyimpanan naik 74 bcf terhadap perkiraan untuk pertambahan 65 bcf.

Setiap bcf dari persediaan gas yang diperoleh musim panas ini akan sangat berharga dalam menjaga sistem pendinginan dan tagihan listrik lebih rendah bagi warga Amerika, yang sudah tertekan oleh tingkat inflasi tinggi berada di angka tertinggi 40 tahun meskipun Federal Reserve telah tiga kali menaikkan suku bunga dan menjanjikan lebih banyak lagi kenaikan.

Penyimpanan gas alam AS diperkirakan akan tetap defisit 300 bcf atau lebih dari rata-rata lima tahun karena faktor kekurangan produksi gas alam tahun ini dan komitmen kepada pembeli LNG Eropa yang putus asa agar tidak menyentuh gas Rusia yang dikenai sanksi jika mereka bisa.

Hingga tiga minggu lalu, situasi pasokan gas yang terlihat lebih ketat dari tampaknya hampir tidak ada yang melegakan. Semua itu berubah dengan ledakan 9 Juni yang terjadi di kilang LNG Freeport di Pantai Teluk Texas.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Dolar AS Melemah Di Tengah Kegelisahan Terhadap Pertumbuhan

Freeport dulu menyumbang sekitar 20% dari semua pemrosesan LNG AS, mencairkan hingga 2,1 miliar kaki kubik gas alam per hari.

Awalnya, diperkirakan bahwa pemadaman tersebut akan menghilangkan sekitar satu juta ton ekspor LNG dari pasar. Namun belakangan diperkirakan gangguan tersebut bisa berlangsung selama tiga bulan, atau hingga awal September, yang berdampak pada setidaknya 180 bcf gas secara total.

Pada Kamis silam, tanggal mulai beroperasi pabrik didorong lebih jauh, menuju Oktober.

Analis mengatakan jumlah gas yang menganggur - atau tidak dicairkan - oleh Freeport akan setara dengan sekitar 55% dari defisit penyimpanan saat ini, dan jumlah akhir ditentukan oleh seberapa panas musim panas yang akan dijalani warga Amerika Serikat dan Eropa dan berapa banyak pendingin domestik dan permintaan LNG Eropa yang akan menghasilkan.

Sebelum ledakan Freeport, gas AS mencapai tingkat tertinggi 14 tahun $9,66 per juta metrik unit termal Inggris pada 8 Juni. Pada saat penulisan, hanya $5,62 per mmBtu, setelah mencapai titik terendah 13 minggu di $5,36 pada hari Kamis. Dari kenaikan tahunan puncak hampir 160% tiga minggu lalu, gas naik hanya 51% pada tahun ini. Hampir semua nilai kehilangan itu karena Freeport.

Menebak bagaimana permintaan gas untuk pendingin di musim panas akan berjalan dan berapa banyak yang akan diimbangi oleh apa yang tidak akan dicairkan Freeport telah menjadi tantangan bagi pasar.

Peramal cuaca NatGasWeather mengatakan model cuaca untuk paruh pertama Juli mempertahankan pola panas di sebagian besar dua pertiga selatan Amerika Serikat, dan perkiraan suhu puncak ada di kisaran 90 F hingga 100 F lebih rendah.

"Ini masih pola bullish 10-13 Juli, hanya saja tidak sepanas 1-9 Juli,"

"Keseluruhan, 15 hari mendatang cukup panas untuk dianggap bullish karena akan menghambat defisit membaik."

Tetapi beberapa orang berpikir bahwa panasnya musim panas kemungkinan tidak terlalu berpengaruh pada penyimpanan.

“Dalam jangka panjang, defisit penyimpanan hingga rata-rata lima tahun diperkirakan akan berkurang karena dampak Freeport (dan produksi yang lebih tinggi) akan mengurangi situasi keterbatasan di pasar,” Analis Konsultan Pasar Gas yang berbasis di Houston, Gelber. & Associates mengatakan dalam email kepada klien mereka.

Menambahkan email Gelber: “Dalam empat minggu ke depan, defisit penyimpanan (yang berada di atas 300+ bcf) diperkirakan akan turun hingga di bawah 280 bcf berdasarkan pola cuaca saat ini.”

Jadi, badai apa pun yang melanda Teluk AS dapat sangat mengubah dinamika pasokan gas. Selama Badai Ida tahun lalu, lebih dari 77% produksi gas di Teluk AS ditutup pada minggu pertama September.

Dalam kasus minyak, kolumnis Bloomberg Julian Lee mencatat bahwa rekor volume minyak mentah dikirim dari terminal di pantai Teluk AS, ke pembeli di Eropa dan Asia. Badai besar, atau serangkaian badai seperti yang kita lihat di

Dalam kasus minyak, kolumnis Bloomberg Julian Lee mencatat rekor volume minyak mentah dikirim dari terminal di pantai Teluk AS, ke pembeli di Eropa dan Asia. Badai besar, atau badai yang terjadi berturut-turut seperti yang kita lihat pada tahun 2005 atau 2008, akan membuat arus tersebut berisiko, kemungkinan selama beberapa minggu.

“Angin kencang, gelombang pasang, dan gelombang badai akan membahayakan pengiriman ke luar negeri, menyebarkan dampak badai apa pun jauh di luar pantai AS,”

"Ekspor produk mentah dan olahan mendekati 10 juta barel per hari."

Kilduff dari Again Capital sependapat dengan pandangan itu, dengan mengatakan infrastruktur energi AS "lebih rentan daripada waktu mana pun dalam sejarah terhadap badai."

"Ini karena situasi global,"

“Dalam beberapa tahun terakhir, badai datang tetapi itu tidak menjatuhkan kita dari tumpuan. Tahun ini, salah satu dari badai ini dapat menjatuhkan pasar minyak global dari bloknya.”

Sama melumpuhkannya untuk minyak bisa menjadi resesi berkembang di Amerika Serikat.

Para ekonom mengatakan Amerika Serikat mungkin menyaksikan awal dari pergolakan ekonomi yang nyata, hanya saja itu terlalu tidak terasa untuk diperhatikan karena ketahanan ajaib konsumennya yang diisolasi oleh uang bantuan pandemi selama dua tahun; pasar perumahan masih berjalan dengan energi stimulus lama dan pasar saham sering kali pulih setelah beberapa hari aksi jual.

Tetapi konsumen AS tidak akan menjadi pahlawan super selamanya dan kemerosotan ke dalam jurang ekonomi bisa datang lebih cepat dari yang diperkirakan, para analis memperingatkan.

Di pasar minyak khususnya, "prospek resesi telah menciptakan lebih banyak aksi harga dua arah dalam beberapa pekan terakhir, mencegah lonjakan harga minyak mentah yang tidak berkelanjutan [bahkan] ketika China dibuka kembali" dari penutupan COVID, kata Craig Erlam, analis di online platform perdagangan OANDA.

Minyak & Gas: Aktivitas Pasar dan Penutupan

Harga minyak mentah naik saat perdagangan Juli dimulai dengan latar belakang masalah pasokan baru dari Libya - yang menyerukan force majeure dalam ekspor - dan Norwegia, di mana pemogokan pekerja minyak membayangi.

Hampir 24 jam setelah penurunan harga Juni - yang pertama selama sebulan sejak November - itu merupakan tanda bahwa trader bull minyak telah mengambil kembali setidaknya sebagian dari posisi yang hilang bahkan ketika resesi yang akan datang mengancam prospek pasar selama beberapa bulan mendatang.

Minyak mentah West Texas Intermediate yang diperdagangkan di New York, atau WTI, mencatat perdagangan pasca penutupan akhir di 108,46 dolar setelah resmi menutup sesi naik 2,67, atau 2,5%, di 108,43 dolar per barel. Patokan minyak mentah AS telah menutup Juni jatuh lebih dari 7%.

Minyak mentah Brent yang diperdagangkan di London, patokan global untuk minyak, membukukan perdagangan pasca penyelesaian akhir di $111,48 setelah ditutup naik $2,60, atau 2,4%, di $111,63. Harga turun hampir 6% untuk Juni.

Gas alam di Henry Hub New York menunjukkan perdagangan pasca penyelesaian akhir sebesar $5,62 per mm Btu, setelah menyelesaikan sesi resmi hari Jumat naik hampir 31 sen, atau 5,7%, di $5,73. Harga jatuh lebih dari 33% untuk Juni.

Minyak & Gas: Prospek Harga

Selama WTI bertahan di atas $104 dan tidak turun di bawah $101, akan ada lebih banyak kenaikan diperkirakan menuju Exponential Moving Average 50 Hari di $110,20 dan Daily Middle Bollinger Band di $113,20, kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di skcharting.com.

“Jika momentum bullish cukup menarik pembelian di atas $114, maka reli jangka pendek baru akan menargetkan $116-$119-$121,”

Di sisi lain, ia mengatakan penembusan lanjutan di bawah $104 dan $101 dapat menyebabkan penembusan cepat menuju $98-$95-$92.

Gas, sementara itu, secara teknis masih lemah setelah mengalami salah satu kerugian terburuk dalam sejarah yang membuatnya bergerak dari $9,66 ke level terendah $5,35.

"Trader bearish membidik penurunan berikutnya dari Bollinger Band tengah bulanan sebesar $4,47, diikuti oleh Simple Moving Average 200 bulan di $4,25,"

Sementara itu, penembusan lanjutan di atas $6,54 dapat memperpanjang rebound Jumat ke Exponential Moving Average 50-Hari di $7,22, katanya. Tapi ini memiliki pertemuan bearish, dengan Daily Middle Bollinger Band dari $7.31 membatasi kenaikan dan membuat rebound berumur pendek.

Emas: Penyelesaian dan Aktivitas Pasar

Emas berjangka bulan depan untuk Agustus di Comex New York mencatatkan perdagangan akhir pasca penutupan sebesar $1,812,90 per ounce. Harga sebelumnya menyelesaikan perdagangan Jumat turun $5,80, atau 0,3%, di $1,801,50/oz. Selama sesi itu, emas Agustus jatuh ke $1.783,40 - titik terendah $1.781 pada 9 Desember.

Di samping rebound, itu merupakan minggu yang sempurna di zona merah untuk logam kuning yang berakhir turun di setiap satu dari lima sesi untuk secara kumulatif kehilangan sekitar $30, atau 1,6%, pada minggu lalu.

Itu juga adalah kerugian minggu ketiga berturut-turut untuk emas setelah sebelumnya turun 0,6% dan 1,9%. Untuk bulan Juni sendiri, emas telah kehilangan nilainya lebih dari 2%, melengkapi satu bulan berturut-turut di zona merah.

Untuk emas, The Fed tampaknya bukan satu-satunya musuh bebuyutannya: Ini juga otoritas pajak India.

Harga emas turun mendekati posisi terendah tujuh bulan pada hari Jumat terjadi setelah pemerintah di New Delhi menaikkan pajak impor atas emas untuk mendukung rupee yang babak belur saat perdagangan Juli dibuka.

India, konsumen emas terbesar kedua di dunia, menaikkan bea masuk dasar emas menjadi 12,5% dari 7,5%. Langkah tersebut akan segera mempengaruhi permintaan, meskipun kuartal II biasanya akan banyak pembelian fisik dari festival, Ajay Kedia, direktur Kedia Commodity di Mumbai, mengatakan dalam komentar yang dibawa oleh Reuters.

India dan China rutin bergantian menjadi pembeli emas terbesar dan kebijakan apa pun yang diambil oleh keduanya pada logam ini biasanya membuat trader di ruang tersebut goyah.

Trader bull emas terluka selama tiga minggu berturut-turut oleh kebijakan suku bunga Fed saat pengambil kebijakan bank sentral tidak ingin mundur untuk mencapai tujuannya mengendalikan inflasi dengan berpaku pada dana Fed sebelum akhir tahun.

Emas: Perkiraan Harga

Dixit mengatakan pergerakan naik lebih lanjut dapat menyebabkan penembusan berkelanjutan di atas $1.815, memperpanjang rebound emas ke Daily Middle Bollinger Band di $1.832 dan Simple Moving Average 200 Hari di $1.846, serta Exponential Moving Average 50 Hari di $1.850.

Tetapi penolakan dari level $1,846-$1,850 dapat memicu penembusan cepat menuju $1,815-$1,800-$1,780, kata Dixit yang menggunakan harga emas spot untuk pandangannya.

Ini menandai titik akselerasi koreksi lebih dalam menuju Exponential Moving Average 50 bulan di $1.670 dan Simple Moving Average 200 minggu di $1.647 dalam jangka menengah, kata Dixit.

“Tarik-menarik antara short yang menargetkan $1.700-$1.650 dan bull yang mencari nilai beli dari posisi terendah dapat membuat logam tertekan di kisaran yang lebih rendah, sebelum dimulainya kembali bull run yang lebih besar secara signifikan.”

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 01 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Ditutup di Level 6.794, IHSG Akhir Pekan Melemah -1,69 Persen

Equityworld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, berakhir melemah di zona merah dengan ditutup turun -1,69% atau terpangkas -117,254 basis point di level 6.794,328.

IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.940 hingga batas bawah pada level 6.777 setelah dibuka pada level 6.919.

IDXENERGY turun -1,74%, IDXBASIC -2,99%, IDXINDUST -3,02%, IDXCYCLIC -1,72%, IDXNONCYC -0,94%, IDXHEALTH -0,29%, IDXFINANCE -2,04%, IDXPROPERT -1,21%, IDXTECHNO -1,71%, IDXINFRA -0,86%, dan IDXTRANS -4,30%.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Usai Berakhir Jatuh 3% Sesi AS

Saham-saham yang tergolong top gainer antara lain; KJEN naik 66 point atau menguat 34,73% ke level 256. ESTI menguat 25,74% atau bertambah 26 point ke level 127. INTD menguat 24,27% atau naik 50 point ke level 256. JMAS menguat 21,00% atau naik 21 point ke level 121. IBST yang naik 1.375 point atau menguat 16,61% ke level 9.650.

Saham-saham yang tergolong top losser antara lain; TFAS -360 point atau melemah -6,99% ke level 4.790. AGII melemah -6,97% atau koreksi -150 point ke level 2.000. PMJS terkoreksi -12 point atau melemah -6,97% ke level 160. SNLK turun -70 point atau melemah -6,96% ke level 935. TRIN melemah -30 point atau turun -6,94% ke level 402.

Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -1,77% ke level 974,328. Sedangkan, JII turun -1,77% ke level 564,392.

Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -1,77% ke level 564,392. Sementara IDX80 tercatat turun -1,98% ke level 136,853.

 

 

 Equityworld Futures