Kamis, 28 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Turun Kamis, Lockdown Covid-19 China Dorong Masalah Permintaan BBM

Equityworld Futures - Minyak turun saat wabah Covid-19 dan kekhawatiran lockdown lanjutan di China mendorong masalah permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent turun 0,84% di $104,09 per barel dan harga minyak WTI turun 0,80% ke $101,20 per barel menurut data Investing.com.

Ibu kota China, Beijing, melaporkan 48 kasus COVID-19 asimptomatik baru untuk tanggal 27 April, CCTV melaporkan pada hari Kamis. Kota ini memulai program pengujian masal untuk menghindari lockdown seperti yang telah ada di Shanghai selama sebulan.

Kota Hangzhou juga akan melakukan pengujian masal Covid mulai dari 28 April, menurut media pemerintah yang dilaporkan pada hari Rabu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Jatuh Imbas Penguatan Dolar AS & Suku Bunga Fed

Kekhawatiran mengenai pengetatan pasokan energi global menambahkan beberapa dukungan ke pasar. Pengetatan itu menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan sanksi berikutnya terhadap Rusia oleh AS dan sekutunya. Perusahaan raksasa energi Rusia GAZPROM (MCX:Gazp) juga menekankan ancamannya untuk menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia pada hari Rabu.

Shell (AS:shel) mengatakan dalam dokumen perdagangan bahwa mereka tidak akan lagi menerima minyak olahan dicampur dengan produk Rusia. Exxon Mobil (NYSE:XOM) juga mengatakan telah menyatakan Force Majeure pada operasi Sakhalin-1 di wilayah Timur Jauh Rusia.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan peningkatan 692.000 barel untuk seminggu hingga 22 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memprediksi kenaikan 2 juta barel, sementara terjadi penurunan 8,020 juta barel telah dicatat selama minggu lalu.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan sebanyak 4,780 juta barel.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 27 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih tinggi selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada USD102,06 per barrel pada waktu penulisan, meningkat 0,35%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD95,31 dan resistance pada USD104,22.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia


Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,03% dan diperdagangkan pada USD102,35.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Juli jatuh 0,47% dan diperdagangkan pada USD105,10 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD3,04 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 26 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Lanjut Naik, Kekhawatiran Permintaan BBM China Meningkat

Equityworld Futures - Minyak lanjutkan kenaikan setelah jatuh tajam selama sesi sebelumnya. Namun, masalah permintaan bahan bakar imbas penguncian lanjutan Covid-19 dapat dimungkinkan berlanjut di China dan Dolar AS tetap di dekat level tertinggi dua tahun jadi perhatian investor.

Harga minyak Brent naik 0,46% di $102,63 per barel dan harga minyak WTI naik 0,30% menjadi $98,84 per barel. Kedua minyak acuan Brent dan WTI mengakhiri sesi sebelumnya anjlok sekitar 4%, di mana Brent jatuh sebanyak $7 per barel selama sesi itu dan WTI jatuh sekitar $6 per barel.

Lockdown Covid-19 di Kota Shanghai memasuki minggu keempat. Sementara itu, perintah untuk pengujian masal di wilayah tertentu Beijing, termasuk distrik perbelanjaan terbesarnya, telah mendorong ketakutan atas penguncian di sana dan mendorong ketakutan masalah permintaan bahan bakar. China adalah negara importir bahan bakar terbesar kedua di dunia.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Dolar AS Masih Beranjak Melemah

"Pukulan dari lockdown China adalah lebih dari satu juta barel sehari dan pengujian 12 distrik selama lima hari ke depan akan menentukan langkah besar berikutnya untuk harga minyak mentah,"

Sementara itu, dolar AS turun pada hari Senin tetapi di sekitar level tertinggi dua tahun, sehingga membuat minyak lebih mahal untuk pemegang mata uang lainnya.

"Ketakutan pasokan bukanlah fokus utama bagi trader energi, dan sekarang Anda memiliki dolar yang melonjak yang menambah tekanan ekstra di semua komoditas,"

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, akan terbit di sesi.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 25 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah pada jam perdagangan Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada USD102,36 per barrel pada waktu penulisan, menurun 1,38%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD100,70 dan resistance pada USD109,81.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Fed Tegaskan Rate Hike, Harga Emas Jatuh 2% Minggu Ini Usai Sentuh $2.000

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,30% dan diperdagangkan pada USD100,92.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Juni jatuh 1,40% dan diperdagangkan pada USD106,81 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD4,45 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 21 April 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi pada masa dagang AS

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Mei diperdagangkan pada USD6,93 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 0,10%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD6,707 dan resistance pada USD8,065.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah selama sesi AS

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD100,61.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Juni naik 1,33% dan diperdagangkan pada USD103,55 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Mei jatuh 1,71% dan diperdagangkan pada USD3,91 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Masih Naik meski Pasokan Mengetat karena Situasi Libya

Equityworld Futures - Harga minyak naik setelah kondisi pasokan dari Libya mengejutkan pasar di awal pekan.

Harga minyak Brent melonjak 1,30% di $108,19 per barel dan harga minyak WTI naik 1,25% di $103,47 per barel.

Pasar cenderung menjadi volatil lagi, dengan Uni Eropa masih menimbang larangan minyak Rusia pasca invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu, menurut analis.

"Minyak, dan pasar energi umumnya, memiliki banyak masalah besar yang mendera untuk tetap tenang dalam waktu yang lama," Analis Commonwealth Bank Commodities Tobin Gorey mengatakan kepada Reuters.

Libya, anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan pada hari Rabu negara itu kehilangan lebih dari 550.000 barel per hari produksi minyak akibat blokade unjuk rasa di fasilitas utama dan terminal ekspor.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Imbal Hasil Treasury AS Kembali Reli

Investor juga terus memantau permintaan bahan bakar di China, saat negara ini perlahan mengurangi pembatasan Covid-19 yang ketat. Namun, pasar minyak tetap tetap kala OPEC dan sekutunya, atau OPEC+, terus berjuang untuk memenuhi target produksi.

"Tidak ada banyak berita tambahan dalam semalam, dengan lintasan dari sini benar-benar bergantung pada apakah negara lain bergabung dengan Inggris / AS dalam melarang impor minyak Rusia," Direktur Pelaksana Manajemen Aset SPI Stephen Innes Stephen Innes menyatakan dalam catatan.

Negara-negara Uni Eropa saat ini sedang mengevaluasi metode untuk mengimbangi larangan potensial pada minyak Rusia, tetapi tidak ada keputusan yang telah dilakukan atas paket sanksi keenam selama delapan minggu setelah perang di Ukraina dimulai.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan penurunan 8,020 juta barel untuk minggu terakhir 15 April dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute, dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan hasil pengurangan pasokan sebanyak 4,496 juta barel.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 20 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik Pulih dari Kejatuhan 5%, Pasar Komoditas Ini Masih Tetap Ketat

Equityworld Futures - Minyak naik di Asia, naik hampir sekitar 1% dan mengurangi kembali beberapa kerugian dari sesi sebelumnya setelah IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan kekhawatiran permintaan bahan bakar.

Namun, kekhawatiran atas pasokan yang lebih ketat setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan sanksi berikutnya, juga tetap ada. Rusia adalah negara pengekspor minyak terbesar kedua global dan pemasok utama Eropa.

"Harga energi yang lebih tinggi dapat memicu penjatahan permintaan," sebut ANZ Research dalam catatan. "Di sisi lain, pendekatan China untuk nol COVID dan lockdown ketat membuat prospek permintaan tetap lemah."

Harga minyak Brent naik 0,81% menjadi $108,12 per barel dan harga minyak WTI naik 0,96% di $103,03 per barel. Brent dan WTI acuan turun 5,2% dalam perdagangan yang fluktuatif.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Turun, Dolar Masih Dekat Level Tertinggi dan Yield AS Terus Naik

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan global menjadi 3,6% pada tahun 2022. Organisasi tersebut menyalahkan dampak ekonomi dari perang di Ukraina dan memperingatkan inflasi sekarang menjadi "bahaya yang jelas saat ini" bagi banyak negara.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) memproduksi 1,45 juta barel per hari (bph) di bawah target produksinya pada Maret 2022, menurut laporan dari kelompok itu yang ditinjau oleh Reuters. Produksi Rusia mulai turun setelah Barat memberlakukan sanksi atas perang di Ukraina, dengan negara itu memproduksi sekitar 300.000 barel per hari di bawah targetnya pada Maret sebanyak 10,018 juta barel per hari berdasarkan sumber lain, tambah laporan itu.

Situasi di Libya juga tetap dalam sorotan investor usai National Oil Corporation menyatakan force majeure di pelabuhan minyak Brega negara itu pada hari Selasa.

Di AS, data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute Selasa menunjukkan penurunan sebanyak 4,496 juta barel untuk pekan terakhir 14 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan 2,533 juta barel, sementara produksi 7,757 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 19 April 2022

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada USD1,00 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,27%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.962,70 dan resistance pada USD2.003,00.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun dari $2.000, Dolar AS Tetap Mendekati Puncak Dua Tahun

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,13% dan diperdagangkan pada USD100,90.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Mei naik 0,37% dan diperdagangkan pada USD26,05 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Mei naik 0,06% dan diperdagangkan pada USD4,80 per pon. 

 

 

Equityworld Futures

Senin, 18 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik 1% Awal Pekan Imbas Masalah Pasokan dan Krisis Ukraina

Equityworld Futures - Minyak naik di tengah tumbuhnya kekhawatiran pasokan global yang lebih ketat, dengan krisis yang semakin dalam di Ukraina meningkatkan prospek atas sanksi yang lebih berat oleh Barat terhadap negara eksportir utama Rusia.

Dilansir dari Reuters, menjelang libur akhir pekan Paskah, kedua kontrak naik lebih dari 2,5% pada hari Kamis di tengah berita bahwa Uni Eropa kemungkinan melarang impor minyak Rusia secara bertahap.

Harga minyak Brent naik 1% di $112,82 per barel dan harga minyak WTI naik 0,93% di $107,37 per barel.

Pemerintah Uni Eropa mengatakan pekan lalu bahwa eksekutif blok itu sedang menyusun proposal untuk melarang minyak mentah Rusia, tetapi para diplomat mengatakan Jerman tidak aktif mendukung embargo langsung.

Pernyataan itu muncul sebelum ketegangan meningkat dalam krisis Ukraina selama akhir pekan, setelah tentara Ukraina menolak ultimatum Rusia untuk meletakkan senjata pada hari Minggu di pelabuhan Mariupol yang hancur. Moskow, yang menyebut tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus", mengatakan pasukannya hampir sepenuhnya merebut kota itu, tanpa memberikan tanda-tanda gencatan senjata.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Perang Ukraina Redam Minat Aset Risiko

Badan Energi Internasional telah memperingatkan bahwa sekitar 3 juta barel per hari (bph) minyak Rusia dapat ditutup mulai Mei dan seterusnya karena sanksi, atau pembeli secara sukarela menghindari kargo Rusia.

Produksi minyak Rusia terus berkurang pada April, turun 7,5% pada paruh pertama bulan dari Maret, kantor berita Interfax melaporkan pada hari Jumat.

"Pasar minyak kemungkinan akan tetap dalam tren bullish minggu ini dengan pasokan tambahan terbatas yang berasal dari produsen minyak utama akan mengimbangi berkurangnya pasokan dari Rusia,"

"Melonjaknya harga minyak pemanas AS juga berada di belakang reli baru-baru ini seiring tumbuhnya ekspektasi bahwa pasar minyak AS akan semakin ketat karena meningkatnya permintaan untuk ekspor ke Eropa."

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dalam kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, yang mencakup Rusia, telah menolak tekanan Barat untuk meningkatkan produksi lebih cepat di bawah kesepakatan yang disepakati sebelumnya untuk meningkatkan pasokan.

Sebuah laporan OPEC pekan lalu menunjukkan produksi OPEC pada Maret naik hanya 57.000 barel per hari menjadi 28,56 juta barel per hari, tertinggal dari kenaikan 253.000 barel per hari yang diizinkan OPEC di bawah kesepakatan OPEC+.

Menambah tekanan, Libya menghentikan produksi minyak dari ladang minyak El Feel pada hari Minggu dan dua sumber di pelabuhan minyak Zueitina mengatakan ekspor di sana telah ditangguhkan setelah pengunjuk rasa yang menyerukan Perdana Menteri Abdulhamid al-Dbeibah yang berbasis di Tripoli untuk mengundurkan diri mengambil alih situs tersebut.

Perkiraan produksi minyak AS, bagaimanapun, sedang direvisi naik meskipun tenaga kerja dan kendala rantai pasokan, karena harga yang lebih tinggi memacu lebih banyak pengeboran dan kegiatan penyelesaian sumur, menurut pakar industri.

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 14 April 2022

PT Equitworld Futures : Minyak Turun Pasar Lebih Ketat Jadi Pertimbangan saat Ada Peningkatan Pasokan AS

Equityworld Futures - Minyak turun di Asia, menghentikan sebagian dari kenaikan besarnya di paruh pertama minggu ini. Investor menimbang peningkatan pasokan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan terhadap pasar yang semakin ketat.

Harga minyak Brent turun tipis 0,29 di $108,46 per barel dan harga minyak WTI turun 0,69% ke $103,53 per barel. Baik kontrak Brent dan WTI mengakhiri sesi sebelumnya naik sekitar 4%, mengabaikan peningkatan besar dalam pasokan AS.

Data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS hari Rabu menunjukkan peningkatan sebanyak 9,382 juta barel untuk pekan terakhir 8 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan peningkatan sebesar 863.000 barel, sementara tercatat peningkatan sebanyak 2,421 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Baca Juga : PT Equitworld Futures : Harga Emas Turun tapi Naik Minggu Ini dalam Kekhawatiran Inflasi dan Perang Ukraina

Pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute, yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan sebanyak 7,757 juta barel.

Kegelisahan pasar yang lebih ketat, di samping kenaikan harga, terus mempengaruhi sentimen investor. Badan Energi Internasional (IEIA) pada hari Rabu mengatakan sekitar 3 juta barel per hari minyak Rusia dapat dihentikan mulai Mei 2022 akibat dampak sanksi dan tindakan pembatasan lainnya. Langkah-langkah tersebut merupakan tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Sementara itu, rumah perdagangan global utama juga berencana untuk membatasi pembelian minyak mentah dan bahan bakar dari perusahaan minyak yang dikendalikan negara Rusia pada Mei 2022, menurut Reuters.

"Harga minyak terlihat sangat nyaman di atas level $100 saat permintaan AS dan China tampaknya menuju ke arah yang benar." 

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 13 April 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kini Turun, Rusia Runtuhkan Harapan Perang Ukraina Berakhir Cepat

Equityworld Futures - Minyak balik turun di Asia setelah sempat naik. Kekhawatiran atas penurunan produksi di Rusia, negara pengekspor minyak terbesar kedua di dunia, akan memperketat pasar terus berlanjut saat harapan resolusi perang di Ukraina segera padam.

Harga minyak Brent turun 0,28% di $104,35 per barel dan harga minyak WTI turun 0,32% di $100,28 per barel setelah sempat menguat di awal sesi. Baik kontrak Brent dan WTI naik lebih dari 6% di sesi sebelumnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa menyurutkan harapan akan diakhirinya perang di Ukraina, yang dimulai setelah invasi Rusia pada 24 Februari.

"Putin mengatakan perundingan damai dengan Ukraina ada 'di jalan buntu', sementara mengisyaratkan serangan tujuh minggu akan direncanakan. Ini meningkatkan momok risiko lanjutan gangguan pasokan di pasar minyak," menurut analis minyak ANZ dalam catatan.

Produksi kondensat minyak dan gas Rusia turun di bawah 10 juta barel per hari pada hari Senin menurut data terbaru, level terendah sejak Juli 2020. Sanksi yang dikenakan pada Rusia sejak invasi ke Ukraina dan kendala logistik terus menghambat perdagangan, sebut sumber yang mengetahui data tersebut.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Pasca Rilis Terbaru Tingkat Inflasi AS

Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengatakan Selasa malam setempat bahwa negara itu siap untuk menjual minyak dan produk minyak ke "negara-negara sahabat dalam kisaran harga berapa pun", dan menambahkan ini difokuskan untuk memastikan industri minyak terus berfungsi, menurut kantor berita Interfax.

Sementara itu, berita bahwa China dilaporkan melonggarkan sebagian lockdown COVID-19 juga meningkatkan beberapa harapan atas permintaan bahan bakar.

Permintaan bahan bakar AS juga tampak kuat, setelah data dari American Petroleum Institute (API) dilaporkan menunjukkan stok bensin turun 5,1 juta barel dan stok sulingan turun 5 juta barel.

Pasokan minyak mentah AS dari API Selasa menunjukkan peningkatan 7,757 juta barel untuk pekan terakhir 8 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan peningkatan 1,367 juta barel, sementara peningkatan 1,080 juta barel dilaporkan selama minggu lalu.

Investor sekarang menunggu pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 12 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Melonjak Lagi Imbas Potensi Sanksi Lanjutan Pasokan Rusia dan Pasar Ketat

Equityworld Futures - Minyak melonjak lagi di Asia, membalikkan penurunan dari hari sebelumnya. Investor tengah menghitung kemungkinan sanksi lanjutan pada sektor energi Rusia dan mencerna peringatan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bahwa kemungkinan tidak mengganti pasokan Rusia yang hilang.

Harga minyak Brent naik 1,80% ke $100,25 per barel dan minyak mentah WTI melonjak 1,96% di $96,14 per barel.

Baik kontrak Brent dan WTI turun sekitar 4% pada hari Senin akibat lockdown COVID-19 di China mendorong kekhawatiran atas permintaan bahan bakar dan Badan Energi Internasional mempersiapkan pelepasan cadangan minyak besar-besaran.

Organisasi tersebut berencana untuk melepaskan sekitar 240 juta barel selama enam bulan ke depan, di mana 180 juta akan dilepaskan dari stok AS dengan tingkat satu juta barel per hari mulai Mei 2022.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas, Yield Obligasi dan Dolar Serentak Naik, Data Inflasi AS Fokus Utama

Uni Eropa juga tengah menyusun proposal untuk embargo minyak seluruh blok di Rusia sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina pada 24 Februari, menurut beberapa menteri luar negeri. Namun, kesepakatan belum tercapai apakah larangan tersebut akan mencakup pasokan minyak mentah dari Rusia.

"Pasar minyak masih rentan terhadap guncangan besar jika energi Rusia dikenai sanksi, dan risiko itu tetap ada di atas meja,"

"Harga minyak akan bermain tarik-menarik di sini karena persediaan minyak mentah tetap rendah, tetapi trader energi akan berjuang untuk melepaskan pengumuman stabil pembatasan COVID baru di China,"

Sementara itu, OPEC memperingatkan bahwa kerugian dari minyak Rusia dan ekspor cairan lainnya karena sanksi yang ada bisa mencapai tujuh juta barel per hari. Lembaga menambahkan volume itu akan "mustahil" untuk diganti.

Investor sekarang menunggu angka pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 11 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Anjlok “Kehilangan Tenaga” Dampak Rencana Pelepasan Cadangan & Lockdown China

Equityworld Futures - Minyak turun, jatuh $2 per barel di awal perdagangan sesi Asia setelah alami penurunan mingguan kedua berturut-turut. Investor terus mencerna rencana untuk melepas rekor volume minyak mentah dan produk minyak dari cadangan strategis dan lockdown COVID-19 di China terus berlanjut.

Harga minyak Brent anjlok 1,81% di $100,92 per barel dan Harga minyak WTI juga anjlok 2,11% di $96,19 per barel. Brent berjangka turun 1,5% selama minggu lalu sementara WTI berjangka turun 1%, dan kedua tolok ukur tersebut mengalami fluktuatif harga paling tidak stabil sejak Juni 2020 selama beberapa minggu.

Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 60 juta barel cadangan selama enam bulan ke depan, dan AS akan mengikuti angka tersebut sebagai bagian dari pelepasan 180 juta barel yang diumumkan pada Maret 2022 silam. Masalah permintaan bahan bakar di China, salah satu negara importir minyak terbesar di dunia, juga berlarut-larut saat Kota Shanghai masih lockdown.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Dapat Dorongan dari Berlanjutnya Perang Ukraina

"Minyak kehilangan tenaga karena upaya bersama dari pelepasan cadangan minyak oleh AS dan negara-negara IEA, bersama dengan melemahnya permintaan di tengah langkah China tengah memperpanjang penguncian, di mana kedua pusat manufaktur, Shenyang dan Shanghai, menghentikan produksi secara luas,"

Pelepasan 240 juta barel telah membantu meredakan harga dan secara tajam mempersempit perbedaan besar (backwardation) dalam kurva harga minyak. Namun, apakah itu dapat sepenuhnya mengimbangi kekurangan pasokan Rusia masih harus dilihat. Ekspor minyak Rusia terus berlanjut, kendati ada sanksi yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Pelepasan ini juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen serpih AS, untuk meningkatkan produksi bahkan dengan harga sekitar $100 per barel, kata analis ANZ Research dalam catatan.

Namun, kelompok OPEC dan mitranya (OPEC+) belum menunjukkan kecenderungan untuk meningkatkan target produksinya lebih dari 400.000 barel per hari dalam rencana saat ini. Perusahaan energi AS juga menambahkan jumlah pengebor minyak dan gas alam dalam seminggu terakhir, dalam penambahan minggu ketiga berturut-turut.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 08 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh 2% Lebih Minggu Ini, 210 Juta Barel Cadangan Darurat Dilepas

Equityworld Futures - Harga minyak naik dan bersiap untuk mengalami kerugian mingguan lebih 2,4% setelah negara-negara konsumen setuju untuk melepaskan total minyak sebanyak 240 juta barel dari cadangan darurat.

Harga minyak Brent naik 0,80% di $101,38 per barel, akan mencatat penurunan 2,83%. Harga minyak WTI naik 0,80% di $96,80 per barel dan akan mengalami kejatuhan sebesar 2,43%.

Direktur eksekutif Badan Energi Internasional Faith Birol mencuit bahwa organisasi itu “bergerak maju dengan pelepasan stok minyak kolektif 120 juta barel (termasuk 60 juta barel yang disumbangkan oleh AS sebagai bagian dari penurunan keseluruhan dari Cadangan Minyak Strategis).” Rincian lanjutan dari kontribusi spesifik akan segera dirilis, cuitan tersebut menambahkan.

Pelepasan akan berjumlah sekitar 1 juta barel per hari dari Mei hingga akhir 2022. Ini dapat membatasi kenaikan harga dalam jangka pendek, tetapi tidak akan sepenuhnya menutupi volume yang hilang dari Rusia akibat sanksi atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari, menurut beberapa investor.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Dolar AS Kuat Tahan Permintaan Safe Haven Ukraina

"Meskipun ini adalah pelepasan terbesar sejak persediaan dicatat pada tahun 1980, namun pada akhirnya akan gagal untuk mengubah fundamental di pasar minyak. Kemungkinan akan menunda peningkatan lebih lanjut dalam output dari produsen utama,"

Pelepasan itu juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak serpih AS, untuk menambah peningkatan produksi bahkan dengan harga minyak sekitar $100 per barel, catatan itu menambahkan.

Sementara itu, pertimbangan Uni Eropa (UE) soal larangan minyak Rusia, menyusul rencananya untuk mengembargo batubara Rusia, akan membatasi kerugian bagi cairan hitam dalam jangka pendek.

"Di pengadilan opini publik, tekanan meningkat pada Brussels untuk bertindak, dan jika katup tekanan itu terbuka dan sanksi Uni Eropa terhadap minyak Rusia, kita bisa melihat minyak mentah Brent di $120 dalam sekejap."

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 07 April 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik usai Pelepasan Pasokan, tapi Pasar Tetap Ketat

Equityworld Futures - Minyak naik di Asia, menutup kembali sebagian kerugian dari sesi sebelumnya kala anjlok dalam lebih dari 5% ke level terendah tiga minggu dan pelepasan minyak masif membantu memberikan dorongan untuk cairan hitam ini.

Harga minyak Brent naik 1,24% di $102,32 per barel dan harga minyak WTI naik 1,04% menjadi $97,23 per barel.

Badan Energi Internasional (IEA) akan melepas 60 juta barel di samping pelepasan Cadangan Minyak Strategis sebanyak 180 juta barel yang diumumkan oleh AS selama minggu lalu.

Namun, "selain pelepasan cadangan global yang sangat besar, kehancuran permintaan dan resesi saat ini merupakan satu-satunya mekanisme penurunan harga di dunia tanpa penyangga persediaan," Direktur Pelaksana SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Naik Dolar di High 2 Tahun, Notulen Fed Pertegas Sikap Hawkish

Pelepasan terbaru ditambah pengeluaran terkoordinasi IEA yang diumumkan pada 1 Maret setara dengan satu juta barel per hari dalam pasokan tambahan dari Mei hingga akhir 2022, yang akan membatasi harga dalam waktu dekat, tambah analis National Australia Bank (OTC:{{942065) |NABZY}}) Baden Moore.

"Pasokan tambahan mengurangi risiko kenaikan jangka pendek ke pasar dan kemungkinan menghindari kebutuhan atas pemangkasan kilang dalam waktu dekat," kata Moore dalam catatan, sebelum menambahkan catatan kehati-hatian, "tetapi kebutuhan untuk mengisi kembali cadangan, diharapkan terjadi pada tahun 2023, menambah pengetatan pasar ke depan di mana prospek pasokan fundamental tetap tidak berubah, mendorong risiko harga ke atas."

Perundingan antara Iran dan AS untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 terus mengalami kemajuan yang lambat dan menunda kembalinya minyak Iran ke pasar. Keputusan politik diperlukan di kedua belah pihak untuk mengatasi masalah yang tersisa, menurut negosiator.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan peningkatan sebanyak 2,421 juta barel untuk sepekan hingga 1 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan 2,056 juta barel, sementara penurunan 3,449 juta barel tercatat selama seminggu lalu.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan 1,08 juta barel.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 06 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Bergerak Ragam, tapi Masalah Permintaan BBM Tetap Ada

Equityworld Futures - Harga minyak beragam di Asia, bahkan saat penguatan dolar AS mendorong aksi jual baru. Tapi peningkatan persediaan minyak mentah dan perpanjangan lockdown COVID-19 di Shanghai memicu masalah permintaan.

Harga minyak Brent naik 0,10% di $106,75 per barel dan harga minyak WTI turun tipis 0,08% ke $101,88 per barel menurut data Investing.com. Brent berjangka turun 0,8% dan WTI jatuh 1,3% pada hari Selasa saat dolar AS juga mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun.

"Kenaikan dolar, peningkatan stok minyak mentah AS dan kekhawatiran atas permintaan yang lebih lemah di China karena lockdown Shanghai yang terus berlanjut menambah tekanan,"

"Harga minyak kemungkinan akan bertahan di sekitar $100 per barel untuk sementara waktu di tengah kekhawatiran permintaan dan ekspektasi tidak ada konflik di Timur Tengah selama bulan puasa Ramadan, tapi kemungkinan akan naik lagi setelah Ramadan dan saat musim mengemudi AS dimulai,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Lonjakan Yield Treasury dan Dolar AS Kurangi Daya Tarik Safe Haven

Data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute juga menunjukkan peningkatan 1,08 juta barel untuk pekan terakhir 31 Maret. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan sebanyak 1,558 juta barel, sementara penurunan sebesar 3 juta barel dilaporkan selama seminggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis di sesi hari ini.

Di Asia Pasifik, masalah permintaan bahan bakar meningkat lantaran China, salah satu negara importir minyak utama dunia, memperpanjang lockdown di Shanghai.

Kemungkinan sanksi lanjutan terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari juga memberi dorongan atas cairan hitam itu. AS, Uni Eropa (UE), dan G7 tengah berkoordinasi dalam putaran sanksi baru sebagai tanggapan atas dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia di Ukraina, yang meningkatkan kekhawatiran atas gangguan pasokan.

Juga di sisi pasokan, anggota Badan Energi Internasional masih mendiskusikan berapa banyak minyak yang akan dikeluarkan organisasi itu, dan pengumuman kemungkinan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, tiga sumber mengatakan kepada Reuters.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 05 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih tinggi selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Mei diperdagangkan pada USD104,64 per barrel pada waktu penulisan, meningkat 1,32%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD96,83 dan resistance pada USD107,80.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,02% dan diperdagangkan pada USD98,95.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Juni naik 1,34% dan diperdagangkan pada USD108,97 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD4,33 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

 

 

 

Senin, 04 April 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Tipis, Masalah Pasokan dan Permintaan Global Tetap Mengkhawatirkan

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia. Investor memantau pelepasan pasokan dari cadangan strategis negara-negara konsumen, sementara gencatan senjata di Timur Tengah dapat meredakan kekhawatiran pasokan.

Harga minyak Brent naik tipis 0,16% di $104,56 per barel dan harga minyak WTI berjangka naik tipis 0,09% di $99,36 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka turun $1 ketika pasar dibuka pada hari Senin.

PBB membantu menengahi gencatan senjata dua bulan antara koalisi pimpinan Arab Saudi dan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, kali pertama dalam konflik tujuh tahun. Fasilitas minyak Saudi baru-baru ini diserang oleh Houthi selama konflik, sehingga menambah gangguan pasokan dari Rusia.

"Ini adalah ancaman yang bertambah kembali, dan gencatan senjata akan mengurangi ancaman itu terhadap pasokan,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Data Pekerjaan AS yang Kuat Tekan Sentimen Perang Ukraina

Produksi kondensat minyak dan gas Saudi turun menjadi 11,01 juta barel per hari (bph) pada Maret, dari rata-rata output sebanyak 11,08 juta barel per hari pada Februari, menurut sumber industri. Sanksi Barat yang diberlakukan usai invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari juga telah menghantam penyulingan dan ekspor minyak Rusia. Perkiraan kehilangan pasokan minyak Rusia berkisar antara satu hingga tiga juta barel.

Harga minyak anjlok sekitar 13% selama minggu lalu setelah Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk menjual hingga 1 juta barel per hari minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS selama enam bulan mulai Mei 2022. Departemen Energi AS pada hari Jumat merilis garis besar formal untuk penjualan, sementara anggota Badan Energi Internasional juga setuju untuk melepaskan lebih banyak minyak.

"Upaya bersama AS dan sekutunya untuk sementara dapat menyeimbangkan kekurangan pasokan pada 2022, tetapi itu mungkin bukan solusi jangka panjang,"

"Juga, produsen minyak AS kemungkinan enggan meningkatkan produksi untuk menjaga keuntungan tetap tinggi."

Sementara itu, Shanghai memperpanjang penguncian untuk mengendalikan wabah COVID-19 di kota itu, dan kekhawatiran permintaan bahan bakar di negara importir minyak utama dunia itu tetap ada. Kementerian Transportasi China memperkirakan penurunan lalu lintas jalan sebesar 20% dan penurunan 55% dalam penerbangan selama liburan Qingming tiga hari.

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 01 April 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Mei diperdagangkan pada USD5,65 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 0,14%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD5,255 dan resistance pada USD5,832.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia


Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,14% dan diperdagangkan pada USD98,50.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Mei jatuh 0,53% dan diperdagangkan pada USD99,75 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Mei jatuh 0,45% dan diperdagangkan pada USD3,38 per galon. 

 

 

Equityworld Futures