Jumat, 31 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD3,670 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 3,06%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD3,536 dan resistance pada USD4,261.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,03% dan diperdagangkan pada USD95,995.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Februari jatuh 0,68% dan diperdagangkan pada USD76,47 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Februari jatuh 0,72% dan diperdagangkan pada USD2,3692 per galon.



Equityworld Futures

 

 

 

Kamis, 30 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Menuju Pelemahan Tahunan Terbesar sejak 2015

Equityworld Futures - Harga emas turun di Asia dengan investor terus memantau dampak dari varian omicron COVID-19 dan penarikan stimulus moneter oleh bank sentral.

Harga emas berjangka turun 0,17% ke $1.802,65/oz. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, turun tipis 0,01% di 95,920, dan patokan imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun naik 0,21% di dekat level tertinggi satu bulan.

Logam kuning telah jatuh hampir 5% hingga saat ini pada tahun 2021 dan diperkirakan akan mencatat penurunan tahunan terbesar sejak 2015. Namun, investor memperkirakan perdagangan emas akan tetap tipis dan di kisaran terbatas untuk sisa tahun ini.

Di Asia Pasifik, data yang dirilis sebelumnya menunjukkan produksi industri Korea Selatan naik lebih baik dari perkiraan 5,9% tahun ke tahun di bulan November. Namun, data juga menunjukkan penjualan ritel berkontraksi sebesar 1,9% bulan ke bulan yang lebih besar dari perkiraan.

Saham-saham Asia Pasifik beragam pada hari Kamis, meskipun ada lonjakan kasus varian omicron COVID-19. Investor juga terus mengawasi penarikan stimulus moneter bank sentral.

Di China, wabah COVID-19 terbaru di kota barat Xi'an berlanjut dan negara tersebut merilis indeks manajer pembelian manufaktur dan non-manufaktur (PMI).

Di logam mulia lainnya, perak turun 0,38%, platinum dan palladium semuanya turun 0,24%.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 29 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, tapi Jatuhnya Imbal Hasil Treasury AS Tahan Peningkatan Risk Appetite


Equityworld Futures
- Harga emas turun di tengah jatuhnya imbal hasil Treasury AS melawan dampak dari sentimen risiko yang sedikit membaik, dan ini memberi dorongan pada logam kuning.

Harga emas berjangka turun 0,21% ke $1.807,15/oz, dan imbal hasil acuan Treasury AS tenor 10 tahun melemah 0,36% di 1,476.

Saham-saham di Asia Pasifik sebagian besar turun, bahkan meski berkurangnya kekhawatiran atas gangguan perjalanan dan penutupan toko karena varian omicron COVID-19.

Sementara itu, emas melanjutkan tren penurunan seiring meningkatnya bukti bahwa omicron tidak menimbulkan ancaman besar bagi pemulihan ekonomi global dan investor mundur dari aset safe-haven.

Omicron bukanlah "penyakit yang sama yang kita lihat setahun yang lalu," dan bahkan pasien yang masuk rumah sakit menghabiskan lebih sedikit waktu di sana, menurut ahli imunologi Universitas Oxford John Bell, memperkuat laporan tentang sifat varian ini yang lebih ringan secara keseluruhan.

Namun, kasus COVID-19 harian melebihi 1 juta untuk hari kedua berturut-turut di mana tekanan terus bertambah pada sistem perawatan kesehatan.

Emas akan mencatat kerugian tahunan pertama selama tiga tahun terakhir, setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa pada tahun 2020, pasalnya bank sentral mulai menarik paket stimulus COVID-19 untuk menahan kenaikan inflasi. Meskipun ada ketidakpastian yang tersisa atas omicron cenderung mendorong permintaan untuk aset safe haven, kegelisahan atas ancaman terhadap aktivitas ekonomi dan pembukaan kembali mulai mereda.

Dengan volume yang tipis pada hari Rabu, investor memperkirakan tren ini akan berlanjut dan kisaran yang ketat sepanjang sisa hari perdagangan tahun 2021 ini.

Di logam mulia lainnya, perak turun 0,1%, platinum jatuh 0,9%, dan palladium juga jatuh 1,4% lebih.



Equityworld Futures

Jumat, 24 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.810,10 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,01%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.785,00 dan resistance pada USD1.812,00.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Gas alam lebih rendah selama masa dagang Eropa

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,02% dan diperdagangkan pada USD96,035.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret naik 0,40% dan diperdagangkan pada USD22,910 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret naik 0,31% dan diperdagangkan pada USD4,4050 per pon.

 

 

 Equityworld Futures

 

 

 

Kamis, 23 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD73,00 per barrel pada waktu penulisan, menurun 0,33%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD66,04 dan resistance pada USD73,23.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,02% dan diperdagangkan pada USD96,035.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Maret jatuh 0,27% dan diperdagangkan pada USD75,48 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD2,48 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

 

 

 

Rabu, 22 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.789,35 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,04%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.775,70 dan resistance pada USD1.815,70.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Cari Keamanan dari Sentimen Omicron

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,04% dan diperdagangkan pada USD96,525.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret jatuh 0,01% dan diperdagangkan pada USD22,532 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 0,30% dan diperdagangkan pada USD4,3368 per pon. 

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 21 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Terus, Varian Omicron Masih Menghantui

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, meskipun kekhawatiran mengenai penyebaran cepat varian omicron COVID-19 global tetap ada. Lebih banyak negara tengah mempertimbangkan pembatasan yang berpotensi mengurangi permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent naik 0,88% ke $72,15 per barel dan harga minyak WTI naik 1,12% ke $69,38 per barrel.

"Tampaknya juga semakin besar kemungkinan Inggris akan memberlakukan kembali pembatasan beberapa saat setelah Boxing Day (26 Desember), lantaran kasus harian bergerak ke rekor tertinggi,"

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada hari Senin bahwa ia akan memperketat tindakan pembatasan untuk memperlambat penyebaran omicron jika diperlukan. Di tempat lain di Eropa, Belanda berada di bawah kebijakan penguncian keempat dan negara-negara Eropa lainnya sedang mempertimbangkan pembatasan saat Natal.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Omicron Makin Bikin Gelisah

Di AS, omicron menyumbang 73% dari semua rangkaian kasus COVID-19 di AS, menurut perkiraan terbaru Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Varian delta kini telah menyusut menjadi sekitar 27% dari kasus yang diurutkan, perkiraan tersebut menambahkan.

Infeksi Omicron menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa dan AS, berlipat ganda setiap dua atau tiga hari di London dan di tempat lain.

Sementara itu, Moderna Inc. (NASDAQ:MRNA) mengatakan pada hari Senin bahwa dosis booster vaksin COVID-19 tampaknya memberikan perlindungan terhadap omicron dalam pengujian laboratorium.

Di sisi pasokan, kepatuhan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitra (OPEC+) dengan pengurangan produksi minyak naik menjadi 117% pada November dari 116% bulan sebelumnya, menurut Reuters. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat produksi masih jauh di bawah target yang disepakati.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, akan dirilis sesi hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 20 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kian Anjlok, Omicron Beri Dampak Permintaan BBM

Equityworld Futures - Harga minyak kian anjlok di Asia. Perkembangan varian virus Omicron di Eropa dan Amerika Serikat membuat investor tetap waspada di tengah kekhawatiran bahwa permintaan bahan bakar akan melambat jika pembatasan baru terhadap bisnis diterapkan.

Harga minyak Brent makin jatuh 3,22% ke $71,15 per barel dan harga minyak WTI anjlok 3,84% di $68,14 per barel.

"Asia hari ini ... sentimen yang lemah pada harga minyak tampaknya sejalan dengan pelemahan yang terlihat di S&P 500 dan e-mini futures Nasdaq 100,"

"(Ini) karena kekhawatiran pembatasan yang akan datang pada kegiatan ekonomi untuk menahan penyebaran varian Omicron COVID-19 yang meningkat saat ini di seluruh dunia dapat meningkatkan risiko perlambatan permintaan."

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Seiring Penguatan Dolar AS

Belanda melakukan lockdown selama akhir pekan. Beberapa negara Eropa kemungkinan akan memberlakukan lebih banyak pembatasan COVID-19 menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.

Di AS, orang-orang didesak untuk mendapatkan suntikan booster dan memakai masker di ruang publik yang ramai.

Sementara itu, perusahaan energi AS minggu ini menambahkan rig minyak dan gas alam untuk minggu kedua berturut-turut.

Jumlah rig minyak dan gas, yang digunakan untuk mengukur produksi masa depan, naik tiga menjadi 579 dalam seminggu hingga 17 Desember, angka tertinggi sejak April 2020, menurut laporan oleh perusahaan jasa energi Baker Hughes Co.

Tetapi Rusia diperkirakan akan memberikan produksi yang lebih rendah dengan ekspor minyak yang direncanakan sebesar 56,05 juta ton pada kuartal I 2022 dibandingkan 58,3 juta ton pada kuartal IV tahun 2021, seperti yang terlihat dalam jadwal ekspor kuartalan.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 17 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kian Turun, Sentimen Omicron Kembali Berkembang

Equityworld Futures – Harga minyak turun di Asia, namun akan ditutup di zona merah untuk pekan ini. Kekhawatiran berkembang bahwa penyebaran varian omicron COVID-19 dapat menyebabkan tindakan pembatasan yang akan menekan permintaan bahan bakar.

Dolar AS yang lebih lemah 0,05% ke 95,963 juga memberikan dukungan ke pasar komoditas secara luas.

Harga minyak Brent turun 0,97% di $74,29 per barel sepekan turun 1% dan harga minyak WTI turun 1,06% di $71,61 per barel untuk sepekan turun tipis 0,08%.

"Lihat apa yang terjadi dengan omicron, itu negatif yang orang coba cerna. Apakah kita akan sejalan dengan beberapa pembatasan baru? Itulah yang coba dicari pasar," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik setelah Bank Sentral Utama Mengetatkan Kebijakan Moneter

Jumlah kasus omicron baru meningkat dua kali lipat setiap dua hari di Inggris, Afrika Selatan, dan Denmark. Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen pada hari Kamis memperingatkan pemerintah dapat memberlakukan pembatasan lebih lanjut untuk membatasi penyebaran varian.

Sementara itu, merebaknya omicron di AS membuat beberapa perusahaan menunda rencana pembukaan kembali kantor.

Minyak mentah terus menghadapi tantangan yang signifikan dari varian Omicron, di mana prospek permintaan untuk awal tahun depan terpukul, tetapi Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitra (OPEC+) siap untuk bertindak jika situasi mengharuskan, yang akan terus berlanjut untuk mendukung harga saat ini,"

Kelompok itu mengatakan pada awal bulan bahwa mereka dapat bertemu sebelum pertemuan 4 Januari yang dijadwalkan, jika perubahan dalam prospek permintaan bahan bakar memerlukan tinjauan rencananya untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari pada Januari 2020.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 16 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Minyak Naik di Tengah Melonjaknya Permintaan Konsumen AS & Risiko Omicron

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, dengan sinyal AS bahwa permintaan minyak konsumen melonjak ke rekor tertinggi meskipun ada ancaman yang ditimbulkan oleh omicron COVID-19 atas permintaan bahan bakar. Federal Reserve AS juga bertindak untuk mengatasi inflasi sebelum berdampak pada pemulihan ekonomi, yang juga memberi dorongan pada cairan hitam ini.

Harga minyak Brent naik 0,69% di $74,39 per barel dan harga minyak WTI naik 09,3% ke $71,53 per barrel menurut data Investing.com.

Data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan penurunan sebanyak 4,584 juta barel dalam pekan hingga 10 Desember. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan 2,082 juta barel, sementara penurunan 240.000 barel tercatat selama minggu sebelumnya.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya menunjukkan penurunan sebanyak 815.000 barel.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Merespons Hasil Keputusan Rapat Moneter Fed

"Meskipun ada lonjakan COVID-19 saat ini, laporan persediaan minyak mingguan EIA menunjukkan permintaan untuk produk minyak bumi mencapai rekor tertinggi, ekspor minyak mentah bangkit kembali dan stok minyak mentah nasional mencatat penurunan yang lebih besar dari perkiraan,"

"Gelombang omicron saat ini dapat menyebabkan tindakan pembatasan terbatas di seluruh AS, tetapi penguncian yang terjadi selama puncak pandemi tidak akan ditinjau kembali."

Peningkatan dalam bensin, solar, dan produk olahan lainnya melihat produk yang dipasok oleh kilang, ukuran permintaan, melonjak dalam minggu terakhir menjadi 23,2 juta barel per hari (bph). Musim liburan yang akan datang juga dapat melihat lebih banyak orang bepergian dan melonggarkan kemacetan rantai pasokan yang akan membantu lebih banyak truk di jalan untuk mengirimkan barang, menurut analis.

Namun, kekhawatiran mengenai omicron tetap ada, dj mana Inggris, Afrika Selatan, dan Korea Selatan melaporkan jumlah rekor kasus harian COVID-19. Korea Selatan adalah salah satu negara terbaru yang memperketat tindakan pembatasan, dan banyak perusahaan di seluruh dunia meminta karyawannya untuk bekerja dari rumah, yang dapat memengaruhi permintaan bahan bakar.

Sementara itu, The Fed mengatakan akan mempercepat penurunan asetnya dan menaikkan suku bunga saat menerbitkan keputusan kebijakan pada Rabu setempat. Sambil mempertahankan suku bunga stabil sebesar 0,25%, The Fed memproyeksikan tiga kenaikan suku bunga seperempat poin pada 2022, tiga pada 2023, dan dua pada 2024.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 15 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Ada Kekhawatiran Pertumbuhan Pasokan Bisa Lebihi Permintaan

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia dan ini tiga hari penurunan untuk cairan hitam tersebut. Kekhawatiran pertumbuhan pasokan akan melebihi pertumbuhan permintaan pada tahun 2022 semakin meningkat, meskipun varian terbaru omicron COVID-19 diperkirakan tidak akan membatasi mobilitas seperti varian sebelumnya.

Harga minyak Brent turun 0,95% di $73,00 per barel dan harga minyak WTI turun 1,15% ke $69,92 per barel.

The International Energy Agency (IEA)}} pada hari Selasa mengatakan bahwa melonjaknya kasus COVID-19, karena penemuan omicron, dapat mengurangi permintaan bahan bakar global pada saat yang sama dengan produksi minyak mentah akan meningkat.

Sebagai perbandingan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Senin menaikkan perkiraan permintaan minyak global untuk kuartal I tahun 2022.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Investor Cari Petunjuk dalam Keputusan Kebijakan Fed

"Pandangan bearish IEA di pasar sangat kontras dengan pandangan OPEC yang lebih positif saat merilis prospek bulanannya awal pekan ini. Kesenjangan tersebut menunjukkan volatilitas kemungkinan akan tetap tinggi dalam jangka pendek,"

Pasokan secara khusus akan meningkat di AS, di mana diperkirakan akan melebihi permintaan setidaknya hingga akhir tahun 2022. data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute Selasa menunjukkan penurunan 815.000 barel untuk pekan yang berakhir 10 Desember. Prakiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan sebanyak 2,6 juta barel sementara penurunan 3,089 juta barel tercatat selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.

Juga, menunggu keputusan kebijakan Federal Reserve AS, yang akan dirilis dini hari nanti, untuk mencari petunjuk tentang garis waktu bank sentral atas kenaikan suku bunga. European Central Bank, Bank of England, dan Bank of Japan adalah di antara bank sentral utama yang mengumumkan keputusan kebijakan sepanjang minggu ini.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 14 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Banyak Negara Memperketat Tindakan Penanggulangan Omicron

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia di tengah meningkatnya kekhawatiran permintaan bahan bakar setelah lebih banyak negara memperketat langkah-langkah untuk menahan penyebaran varian omicron COVID-19.

Harga minyak Brent turun 0,52% menjadi $74 per barel dan harga minyak WTI juga turun 0,87% ke $70,67 per barel.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Senin menaikkan perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal I tahun 2022 dan akan tetap kembali ke tingkat penggunaan minyak sebelum COVID-19. Kelompok ini juga berharap omicron akan berdampak ringan dan sementara.

"Trader energi tidak ingin berspekulasi melawan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) tetapi semua risiko jangka pendek dari omicron hingga pengetatan kebijakan moneter Federal Reserve AS terbukti sangat mengganggu prospek jangka pendek untuk harga minyak,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis, Investor Fokus Pertemuan Bank Sentral Utama

"Virus yang menyebar ke seluruh Eropa memberikan pukulan yang lebih besar dari yang diperkirakan dan saat Anda menghitung pertemuan keluarga untuk liburan, prospek jangka pendek dapat dipangkas selama bulan depan."

Inggris melaporkan kematian pertama terkait omicron, menurut pernyataan Perdana Menteri Boris Johnson. Negara-negara lain, termasuk Norwegia, memperketat tindakan pembatasan untuk mengendalikan penyebaran varian. Di Asia Pasifik, China juga melaporkan kasus omicron pertamanya, dan Provinsi Zhejiang tengah memerangi klaster COVID-19 pertamanya pada tahun 2021.

Sementara itu, Asian Development Bank pada hari Selasa memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk negara berkembang Asia pada tahun 2021 dan 2022. Ketidakpastian dan risiko yang ditimbulkan oleh omicron juga dapat memengaruhi permintaan bahan bakar.

Di sisi pasokan, output basin serpih terbesar AS diperkirakan akan melonjak ke tingkat rekor pada Januari 2022, menurut perkiraan bulanan Senin dari Badan Informasi Energi AS. Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 13 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Kekhawatiran atas Dampak Omicron Terus Surut

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia dan melanjutkan kenaikan yang terjadi baru-baru ini di tengah kekhawatiran atas dampak varian omicron COVID-19 terhadap pemulihan ekonomi dan permintaan bahan bakar terus surut.

Harga minyak Brent naik 1,34% di $76,16 per barel dan harga minyak WTI naik 1,26% ke $72,57 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka naik sekitar 8% minggu lalu, kenaikan mingguan pertama dalam tujuh minggu.

"Sentimen pasar telah membaik karena ancaman varian omicron telah mereda. WTI berjangka kemungkinan akan menguji level tertinggi baru-baru ini di $73,34 dan kemudian mencoba naik menuju $78, level sebelum kekhawatiran Omicron menyebabkan aksi jual tajam pada akhir November, "

Saat para ilmuwan terus meneliti omicron, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan bahwa Inggris dapat menghadapi “gelombang pasang” infeksi omicron.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Pasca Data Inflasi AS & Jelang Rapat Bank Sentral Global

Namun, investor tetap berhati-hati karena rilis terkoordinasi yang dipimpin AS dari cadangan minyak mentah dan ketegangan antara Rusia dan Ukraina.

Departemen Energi AS mengatakan pada hari Jumat akan menjual 18 juta barel minyak mentah dari cadangan minyak strategis (SPR) pada 17 Desember, melanjutkan strateginya untuk menurunkan harga bensin.

Di bidang geopolitik, negara G7 memperingatkan Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa akan ada “konsekuensi besar” jika Rusia menyerang Ukraina. Rusia dapat merencanakan serangan multi-front di Ukraina pada awal tahun depan, yang melibatkan hingga 175.000 tentara, menurut intelijen AS.

Sementara itu, menteri perminyakan Irak Ihsan Abdul Jabbar mengatakan pada hari Minggu bahwa ia mengharapkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan melanjutkan kebijakannya saat ini untuk meningkatkan pasokan bulanan secara bertahap sebesar 400.000 barel per hari pada pertemuan berikutnya pada Januari 2022.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 10 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun akibat Profit Taking, Melonjak 6% Lebih Minggu Ini

Equityworld Futures - Harga minyak turun. Investor mengunci keuntungan dari reli minggu ini yang didorong oleh meningkatnya keyakinan bahwa penyebaran cepat varian omicron COVID-19 tidak akan berdampak pada pemulihan ekonomi global dan permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent turun 0,35% ke $74,16 per barel dan harga minyak WTI turun 0,20% ke $70,80 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka akan naik lebih dari 6% minggu ini, bahkan setelah mengalami aksi ambil untung, kenaikan mingguan pertama dalam tujuh minggu.

Cairan hitam ini memulihkan sekitar setengah dari kerugian yang dideritanya sejak penemuan omicron pada akhir November 2021.

"Ketakutan seputar omicron telah sedikit berkurang tetapi penurunan luas semalam menunjukkan itu belum benar-benar berakhir," ekonom Oversea-Chinese Banking Corp Howie Lee mengatakan kepada Bloomberg.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik dan Pekan Ini Turun 0,3% Sebelum Rilis Data Utama Inflasi AS

"Untuk saat ini, kami melihat Brent diperdagangkan antara $70 hingga $75, tetapi jika omicron terbukti lebih sedikit berdampak dari yang diperkirakan sebelumnya, maka saya melihat Brent kembali di atas $80 pada 2022."

Selain itu, berita utama mengenai sebuah penelitian di Jepang menunjukkan bahwa omicron empat kali lebih menular daripada varian delta juga memicu beberapa penjualan, tandas analis OANDA Jeffrey Halley.

"Minyak mengalami pergerakan besar, itu adalah alasan untuk sebagian uang jangka pendek untuk mengunci beberapa keuntungan,"

Penjual juga datang setelah China Evergrande (HK:3333) Group dan Kaisa Group Holdings Ltd. secara resmi gagal membayar utang dolar mereka, mendorong Fitch Ratings untuk memotong peringkat kedua pengembang tersebut menjadi “default terbatas”

Penurunan peringkat ini menambah kekhawatiran atas potensi perlambatan di sektor properti China, serta ekonomi yang lebih luas, untuk negara importir minyak utama dunia.

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 09 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Terus, Ketakutan Dampak Omicron Kian Mereda

Equityworld Futures - Harga minyak naik, memperpanjang tren kenaikan di tengah terus surutnya kekhawatiran atas dampak varian COIVD-19 omicron terhadap pemulihan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent makin naik 0,82% ke $76,44 per barel dan harga minyak WTI naik 1,00% ke $73,08 per barel.

Data awal menunjukkan bahwa vaksin COVID-19 buatan BioNTech SE (F:22UAy)/Pfizer Inc. (NYSE:PFE) dapat melindungi dari infeksi omicron sehingga memberikan dorongan bagi pasar.

"Indikasi awal varian omicron ... menunjukkan bahwa mungkin tidak terlalu parah dari yang ditakuti pada awalnya mengingat tingkat rawat inap belum melonjak,"

"Dosis vaksin ketiga juga menunjukkan tanda-tanda perlindungan yang menjanjikan terhadap varian baru,"

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Tunggu Data ‘Kunci’ Inflasi AS

Namun, keuntungan cairan hitam dibatasi karena beberapa pemerintah menerapkan kembali langkah-langkah pembatasan untuk menahan penyebaran omicron. Inggris memberlakukan aturan kerja dari rumah, sementara Denmark menutup restoran, bar, dan sekolah. China juga menghentikan perjalanan wisata kelompok dari Guangdong.

"Risiko terhadap permintaan belum sepenuhnya berkurang," kata analis ANZ dalam catatan, dengan penemuan omicron memicu penurunan sebesar 16% untuk Brent berjangka dari 25 November hingga 1 Desember. Meskipun lebih dari setengah dari kerugian ini pulih selama seminggu ini, beberapa investor mengingatkan bahwa pemulihan lebih lanjut dapat dibatasi sampai dampak omicron pada permintaan bahan bakar menjadi lebih jelas.

Brent berjangka kemungkinan akan menghadapi resisten di sekitar batas bawah kisaran $76,50-$77,50, level support utama pada akhir September dan akhir November 2021, menurut analis OANDA Craig Erlam.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS hari Rabu menunjukkan penurunan sebanyak 240.000 barel untuk pekan terakhir 3 Desember. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan 1,705 juta barel, sementara penurunan 910.000 barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan penurunan sebesar 3,809 juta barel.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 08 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Tinjauan Dampak Omicron terhadap Permintaan BBM Berlanjut

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia, mengurangi kenaikan dari awal pekan ini. Investor terus meninjau dampak varian omicron COVID-19 terhadap permintaan bahan bakar, di samping efektivitas vaksin yang ada saat ini.

Harga minyak Brent turun 0,25% ke $75,25 per barel dan harga minyak WTI turun 0,25% di $75,25 per barel.

"Setelah oversold minggu lalu di tengah kekhawatiran mengenai dampak Omicron, ada koreksi minggu ini atas tanda-tanda bahwa omicron kemungkinan ringan," manajer umum riset sekuritas Nissan (OTC:NSANY) Hiroyuki Kikukawa mengatakan Reuters.

"Tetapi investor masih belum sepenuhnya optimis dan mengambil pendekatan tunggu dan pantau sampai mereka mengetahui dampak penuh dari omicron,"

Varian itu sebagian dapat menghindari perlindungan yang diberikan oleh dua dosis Vaksin COVID-19 buatan Pfizer Inc. (NYSE:PFE)/BioNTech SE (F:22UAy), papar kepala riset Lembaga Penelitian Kesehatan Afrika Alex Sigal, Selasa. Sementara itu, GlaxoSmithKline PLC (LON:GSK) mengatakan pada hari Selasa bahwa sotrovimab, terapi COVID-19 berbasis antibodi dikembangkan bersama dengan Vir Biotechnology Inc . (NASDAQ:VIR), efektif terhadap semua mutasi varian omicron.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Yield Treasury AS Turun dari Level Tertinggi

Investor juga terus memantau perundingan antara Iran dan negara kekuatan dunia untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Perundingan tidak langsung antara AS dan Iran dimulai kembali seminggu yang lalu tetapi sempat terhenti pada hari Jumat, dan dijadwalkan berlanjut pekan ini.

Jerman mendesak Iran untuk mengajukan proposal realistis dalam pembicaraan mengenai program nuklirnya, kata juru bicara Kantor Luar Negeri Federal.

Di samping pembicaraan tersebut, investor juga memantau ketegangan antara Rusia dan Ukraina, sebut Kikukawa. AS dilaporkan telah mendapatkan kesepahaman dengan Jerman soal penutupan pipa gas alam Nord Stream 2 jika Rusia menginvasi Ukraina.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute hari Selasa menunjukkan penurunan sebanyak 3,089 juta barel untuk pekan terakhir 30 November. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan peningkatan 2,093 juta barel, sementara penurunan 747.000 barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 07 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.778,25 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,07%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.762,20 dan resistance pada USD1.789,10.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Kecemasan Terkait Omicron Mulai Mereda

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,13% dan diperdagangkan pada USD96,205.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret jatuh 0,18% dan diperdagangkan pada USD22,302 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 0,41% dan diperdagangkan pada USD4,3163 per pon. 

 

 

Equityworld Futures

Senin, 06 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Minyak Melonjak Usai Arab Saudi Naikkan Harga untuk Wilayah Asia dan AS

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia setelah Arab Saudi menaikkan harga untuk minyak mentahnya bagi wilayah Asia dan AS. Sementara itu, perundingan tidak langsung antara AS dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 tampaknya mengalami kebuntuan.

Harga minyak Brent melonjak naik 2,00% di $71,28 per barel dan harga minyak WTI melonjak 2,20% ke $67,72 per barel.

Arab Saudi, negara pengekspor minyak utama dunia, menaikkan harga jual minyak mentah Januari hingga 80 sen dari bulan sebelumnya. Peningkatan itu terjadi bahkan setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) memutuskan untuk tetap pada rencana meningkatkan pasokan sebesar 400.000 barel per hari pada Januari saat  pertemuannya pekan lalu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Tunggu Langkah Fed Selanjutnya Pasca NFP

Saudi Aramco (SE:2222) menaikkan harga minyak kunci Light Arab untuk pelanggan Asia sebesar 60 sen dari Desember menjadi $3,30 per barel di atas nilai patokan, ungkap perusahaan dalam pernyataan. Chief Executive Officer Amin Nasser mengatakan pekan lalu bahwa ia “sangat optimis” terhadap permintaan dan pasar telah bereaksi berlebihan terhadap varian baru omicron COVID-19.

Ketidakpastian tentang kemungkinan pasokan minyak Iran juga memberi dorongan pada cairan hitam. Meskipun perundingan tidak langsung antara AS dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir terhenti minggu lalu, namun diperkirakan akan berlanjut pada pertengahan minggu ini.

Sementara itu, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan bahwa lembaga tersebut kemungkinan akan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi globalnya karena omicron. Omicron telah menyebar ke sekitar sepertiga negara bagian AS pada hari Minggu, dan investor terus memantau dampaknya terhadap permintaan bahan bakar.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 03 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Investor Cermati Keputusan Kejutan dari OPEC+ soal Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, melanjutkan kenaikan setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) memutuskan untuk tidak mengubah rencana penambahan pasokannya pada pertemuan terbaru. Namun, cairan hitam ini tampaknya masih akan mengalami penurunan untuk minggu keenam.

Harga minyak Brent naik 1,09% ke $70,43 per barel dan harga WTI juga naik 1,32% di $67,38 per barel.

OPEC+ akan tetap pada rencananya untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari 2022, ungkap kelompok tersebut setelah pertemuan pada hari Kamis. Namun, grup ini dapat mengubah kebijakan dengan cepat jika varian baru omicron COVID-19 berdampak pada permintaan bahan bakar, dan siap bertemu sebelum pertemuan berikutnya yang dijadwalkan pada 4 Januari 2022, jika diperlukan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik tapi Masih Turun Sepekan Imbas Sinyal Lanjutan Kebijakan the Fed

Penemuan Omicron telah membuat minggu yang bergejolak akibat munculnya kekhawatiran penguncian baru akan merugikan permintaan bahan bakar dan mendorong OPEC+ untuk menghentikan peningkatan produksi.

Namun, keputusan mengejutkan OPEC+ mendorong harga lantaran "trader yang enggan berspekulasi melawan OPEC+ akhirnya menghentikan kenaikan produksinya,"

Masuk akal bagi OPEC+ untuk tetap pada kebijakannya saat ini, mengingat masih belum jelas apakah omicron dapat menolak vaksin yang ada, menurut analis Wood Mackenzie Ann-Louise Hittle.

"Anggota grup melakukan kontak rutin dan memantau situasi pasar dengan cermat. Hasilnya, mereka dapat bereaksi dengan cepat ketika kita mulai memahami skala dampak varian Omicron dari COVID-19 pada ekonomi dan permintaan global."

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 02 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.779,75 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,26%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.771,20 dan resistance pada USD1.819,30.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Naik dari Level Terendah 3 Minggu

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,07% dan diperdagangkan pada USD95,960.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret naik 0,26% dan diperdagangkan pada USD22,398 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret naik 1,14% dan diperdagangkan pada USD4,2780 per pon.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 01 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, OPEC+ Kemungkinan Menahan Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, mengembalikan beberapa kerugian atas ekspektasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya (OPEC+) akan menahan pasokan minyak selama dua tahun pada pertemuan dua hari pekan ini.

Harga minyak Brent melonjak 2,38% ke $70,88 per barel. Harga minyak WTI juga melonjak 2,18% di $67,62 per barel.

OPEC akan bertemu hari ini dan OPEC+ menyusul sehari setelahnya. Kelompok tersebut diperkirakan akan menghentikan rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari 2022. Penemuan varian omicron COVID-19 memicu larangan perjalanan dan kekhawatiran atas permintaan bahan bakar, tetapi ada beberapa menteri OPEC+ mengatakan tidak perlu mengubah rencana.

"Pasar terus mencari tanda-tanda dampak Omicron terhadap permintaan,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Powell Isyaratkan Taper Tantrum di Senat AS

Namun, produsen dapat kesulitan untuk memasok lebih banyak minyak bahkan jika OPEC+ menyetujui adanya peningkatan.

“Ancaman terhadap permintaan minyak adalah nyata. Gelombang kebijakan penguncian lainnya dapat mengakibatkan hingga 3 juta barel per hari permintaan minyak hilang pada kuartal I tahun 2022,” menurut analis pasar minyak senior Rystad Energy Louise Dickson kepada Reuters.

Sementara itu,pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute (API) hari Selasa menunjukkan penurunan sebanyak 747.000 barel untuk pekan terakhir 26 November, lebih rendah dari penurunan 1,667 juta barel dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com. API melaporkan peningkatan 2,307 juta barel selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS (IEA), yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 30 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh di Tengah Ekspektasi Produsen Bakal Tunda Tambah Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak jatuh, melanjutkan penurunan dari minggu lalu meski sempat naik di awal sesi Asia dan investor terus berspekulasi produsen utama akan berhenti menambah pasokan minyak mentah akibat ketidakpastian varian baru virus corona Omicron.

Harga minyak Brent anjlok 2,35% di $71,50 per barel dan harga minyak WTI juga jatuh 2,24% ke $68,38 per barel. Harga minyak anjlok sekitar 12% Jumat pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa varian omicron akan menyebabkan lebih banyak tindakan penguncian dan mengurangi permintaan bahan bakar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Senin bahwa Omicron menimbulkan risiko lonjakan infeksi yang sangat tinggi, dan telah mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian." Beberapa negara seperti Belanda, Denmark, dan Australia melaporkan kasus omicron selama akhir pekan dan negara lain ada juga telah memberlakukan pembatasan perjalanan.

Dengan prospek permintaan bahan bakar yang tidak jelas karena omicron, investor sekarang mengharapkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) untuk menghentikan rencana penambahan pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari. Kelompok ini akan bertemu untuk membahas pasokan pada 2 Desember.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Masih Waspadai Omicron

"Kami pikir grup akan condong ke arah jeda kenaikan produksi mengingat varian Omicron dan pelepasan stok minyak konsumen minyak utama,"

OPEC+ sudah mempertimbangkan kembali rencananya setelah AS dan konsumen utama lainnya mengumumkan pelepasan terkoordinasi yang lebih kecil dari perkiraan dari Strategic Petroleum Reserve selama minggu lalu.

"Menyusul rilis cadangan strategis global dan pengumuman lusinan negara yang membatasi perjalanan ke dan dari Afrika Selatan serta negara-negara tetangga, OPEC dan mitranya dapat dengan mudah membenarkan penghentian produksi atau bahkan sedikit pengurangan produksi," sebut analis OANDA Edward Moya dalam catatan.

Sementara, negara kekuatan dunia dan Iran melanjutkan perundingan tentang menghidupkan kembali pakta nuklir 2015, serta adanya komentar optimis dari diplomat memberikan dorongan pasar.

Investor sekarang menunggu laporan pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 29 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Melonjak Usai Anjlok 11%, Investor Soroti Perkembangan Omicron

Equityworld Futures - Harga minyak melonjak di Asia, memulihkan sebagian dari penurunan. Investor melakukan ‘bargain hunting’, namun tetap berhati-hati atas penemuan varian baru COVID-19 omicron dan dimulainya kembali negosiasi kesepakatan nuklir Iran.

Harga minyak Brent melesat naik 4,68% di $74,94 per barel dan harga minyak WTI melonjak 5,40% ke $71,83 per barel. Cairan hitam ini anjlok lebih dari 10% pada hari Jumat silam, penurunan satu hari terbesar sejak April 2020, akibat munculnya kekhawatiran atas varian baru dan potensi surplus pasokan yang besar pada kuartal I tahun 2022.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum jelas apakah omicron lebih menular atau berbahaya daripada varian lain, tetapi mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian. Negara-negara termasuk Belanda, Denmark, dan Australia melaporkan kasus omicron selama akhir pekan.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik Ditopang oleh Kekhawatiran Omicron

OPEC+ juga memundurkan kembali pertemuan komite pemantau gabungan kementerian menjadi Kamis dari Selasa, dilaporkan akan memiliki lebih banyak waktu untuk menilai dampak varian omicron pada permintaan dan harga minyak. Pertemuan OPEC dan OPEC+ yang lebih luas akan berlangsung sesuai jadwal pada hari Rabu dan Kamis, di mana kelompok ini akan memutuskan apakah akan melanjutkan rencananya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari 2022 dan seterusnya.

Beberapa investor telah meminta jeda dalam kenaikan ini setelah AS memimpin pelepasan terkoordinasi dari Strategic Petroleum Reserve minggu lalu, serta potensi dampak omicron pada permintaan bahan bakar.

"Ada koreksi pembelian karena pandangan bahwa pasar minyak telah oversold minggu lalu dan spekulasi bahwa OPEC+ dapat mengambil tindakan terhadap omicron, berpotensi memangkas produksi,"

"Semua mata akan tertuju pada bagaimana omicron akan mempengaruhi ekonomi global dan permintaan bahan bakar, tindakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) serta pembicaraan nuklir Iran minggu ini,"

Sementara itu, Iran dan negara kekuatan dunia akan melanjutkan perundingan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 di Wina di kemudian hari.

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 26 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Anjlok 3% Dipicu Meningkatnya Kekhawatiran Pasokan di Kuartal I/2022

Equityworld Futures - Harga minyak anjlok akibat munculnya kekhawatiran bahwa pelepasan terkoordinasi yang dimotori oleh Amerika Serikat dari cadangan minyak mentah di antara negara konsumen utama dapat menyebabkan surplus pasokan global pada kuartal I tahun 2022.

Harga minyak Brent anjlok 3,13% di $79,65 per barel dan harga minyak WTI juga anjlok 3,88% ke $75,35 per barel. Tidak ada penyelesaian untuk WTI pada hari Kamis karena hari libur di AS.

Pelepasan dari Cadangan Minyak Strategis, yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden awal pekan ini, akan melihat jutaan barel minyak dilepas dengan koordinasi bersama negara-negara konsumen utama lainnya, termasuk China, India dan Jepang.

Pelepasan tersebut kemungkinan akan menyebabkan lonjakan pasokan selama beberapa bulan mendatang, menurut temuan Dewan Komisi Ekonomi (ECB) yang memberi nasihat kepada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), sumber OPEC mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Fed Lanjutkan Beri Sinyal Nada Kebijakan Hawkish

Dewan juga memperkirakan surplus 400.000 barel per hari (bph) pada Desember 2021, meningkat menjadi 2,3 juta barel per hari pada Januari 2022 dan 3,7 juta barel per hari pada Februari jika negara-negara konsumen melanjutkan langkah pelepasan tersebut, sumber menambahkan.

Perkiraan kenaikan surplus minyak membayangi prospek pertemuan OPEC dan negara sekutunya (OPEC+) berikutnya pada 2 Desember. Kelompok tersebut akan memutuskan apakah akan terus meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari.

Namun, baik kontrak Brent dan WTI menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam hampir sebulan. Volume keseluruhan pelepasan cadangan minyak mentah, sekitar 70 juta hingga 80 juta barel, lebih kecil dari yang diharapkan.

"Karena volumenya kecil, saya pikir itu ditujukan untuk mengurangi ketatnya pasokan, daripada berdampak besar pada pasar minyak."

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 25 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Investor Menantikan Reaksi OPEC+

Equityworld Futures - Harga minyak beragam di Asia dan investor memantau bagaimana produsen utama akan bereaksi terhadap pelepasan darurat stok minyak mentah oleh negara konsumen utama untuk meredam kenaikan harga di pasar.

Harga minyak Brent naik 0,22% ke $82,43 per barel sementara harga minyak WTI naik tipis 0,04% ke $78,42 per barel.

"Rilis SPR (Cadangan Minyak Strategis) yang terkoordinasi kemungkinan berakhir sebagai kemenangan politik jangka pendek bagi pihak-pihak yang terlibat, namun, kami tidak berharap ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada fundamental minyak mentah,"

"Tetapi gambaran yang lebih besar adalah bahwa permintaan produk tetap sehat, menambah tekanan pada pasar yang mengetat,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Fed Beri Sinyal ‘Tapering Aset’ Lebih Cepat

Semua mata sekarang tertuju pada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, atau OPEC+, saat bertemu minggu depan untuk membahas permintaan dan pasokan minyak.

"Langkah berani dari negara importir minyak telah membuka pintu lebar-lebar bagi OPEC+ untuk menyesuaikan kebijakan pasokannya ke bawah dalam pertemuan berikutnya pada 2 Desember 2021,"

OPEC+ telah menambah pasokan 400.000 barel per hari setiap bulan, membatalkan pengurangan produksi utama dari tahun lalu ketika pandemi COVID-19 memperlambat permintaan.

Tiga sumber mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok ini tidak membahas penghentian peningkatan produksi minyaknya, meskipun ada rilis terkoordinasi.

Investor juga mewaspadai apakah China akan melepaskan minyak dari cadangannya sesuai rencana.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS Rabu dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan peningkatan 1,017 juta barel untuk pekan terakhir 19 November. Prakiraan yang memperkirakan penurunan sebesar 481.000 barel, sementara penurunan sebanyak 2,101 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute dari hari sebelumnya menunjukkan peningkatan 2,307 juta barel.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 24 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Bervariasi, AS Keluarkan Cadangan Terkoordinasi ke Pasar


Equityworld Futures - Harga minyak bervariasi di Asia dan investor mencerna pelepasan stok cadangan strategis minyak terkoordinasi yang dimotori AS. Investor juga mengambil keuntungan dari reli hari sebelumnya menjelang hari libur AS yang jatuh pada hari Kamis.

Harga minyak Brent turun tipis 9,97% ke $82,25 per barel sementara harga minyak WTI naik tipis 0,13% di $78,60 per barel menurut data Investing.com.

AS mengumumkan akan mengeluarkan 50 juta barel dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) pada hari Selasa. Inggris akan melepaskan 1,5 juta barel sementara India akan mengeluarkan 5 juta barel. Jepang dilaporkan akan menyediakan pelepasan volume beberapa hari sementara Korea Selatan akan merilis volume yang tidak ditentukan. China, negara importir minyak utama dunia, akan melepaskan setidaknya 7,33 juta barel, menurut konsultan industri JLC.

Pelepasan terkoordinasi ini, yang pertama sejak 2011, bertujuan untuk menghadapi lonjakan harga bensin selama beberapa bulan terakhir. Tetapi langkah itu mungkin bukan solusi jangka panjang untuk menghadapi pasar minyak yang ketat, menurut beberapa investor.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik, Investor Soroti Kenaikan Bunga RBNZ yang Rendah

"Ancaman pasokan lanjutan dalam jangka pendek tentu saja menciptakan pasar minyak artifisial lebih longgar untuk periode satu hingga dua bulan ke depan," Louise Dickson, analis pasar minyak senior di Rystad Energy, mengatakan dalam laporan.

“Namun, langkah Biden dan para pemimpin lainnya mungkin hanya mendorong masalah pasokan ke bawah, karena mengosongkan penyimpanan akan menambah tekanan pada stok minyak yang sudah rendah,”

Fokus investor sekarang adalah bagaimana Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) akan menanggapi pelepasan terkoordinasi tersebut. Kelompok ini akan mempertimbangkan kembali rencana untuk menambah lebih banyak pasokan dalam pertemuan berikutnya pada 2 Desember.

Sementara itu, pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute hari Selasa menunjukkan peningkatan sebanyak 2,307 juta barel untuk pekan terakhir 16 November. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan 950.000 barel, sementara peningkatan 655.000 barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi (IEA) AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 23 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Jelang Potensi Pelepasan Cadangan yang Diprakarsai AS

Equityworld Futures – Harga minyak turun di Asia di tengah tumbuhnya ekspektasi bahwa AS akan mengumumkan pelepasan cadangan minyak strategis yang terkoordinasi.

Harga minyak Brent turun 0,43% di $79,36 per barel dan harga minyak WTI turun 0,65% ke $76,25 per barel.

Departemen Energi AS menurut laporan diperkirakan akan mengumumkan peminjaman minyak dari Strategic Petroleum Reserve (SPR), yang dapat melibatkan lebih dari 35 juta barel dari waktu ke waktu, hari ini. Namun, angka tersebut dapat berubah, menurut Reuters.

Pemain minyak utama seperti India, Jepang, dan Korea Selatan diperkirakan akan ambil bagian dalam pelepasan tersebut sementara China, negara importir minyak terbesar dunia, mengatakan pihaknya juga dapat memanfaatkan cadangannya.

India dilaporkan belum memutuskan waktu dan volume kontribusinya, sementara Jepang telah memutuskan dapat memanfaatkan kelebihan stoknya secara legal tetapi juga tidak menentukan batas waktu untuk rilis.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik pun Dolar AS, Ketua Fed Powell Diusulkan Jabat Periode Kedua

Namun, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) berpendapat bahwa pelepasan jutaan barel tidak dapat dibenarkan dalam kondisi pasar saat ini. Kelompok ini dapat mempertimbangkan kembali rencana untuk menambah lebih banyak pasokan pada pertemuannya minggu depan.

Sementara itu, beberapa investor menekankan pentingnya pelepasan tersebut. “Pelepasan 35 juta barel dari AS akan menjadi signifikan. Setelah Anda mempertimbangkan volume potensial dari orang lain, kami melihat sesuatu yang cukup substansial. Risiko pembatasan terkait COVID-19 lebih lanjut di musim dingin ini dan potensi rilis SPR kemungkinan cukup untuk membujuk OPEC+ bisa menghentikan kenaikan pasokan,”

Sementara itu, meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Eropa memicu kekhawatiran permintaan bahan bakar.

"Saat Eropa, dan khususnya Eropa Timur berusaha untuk menghentikan penyebaran COVID-19, risiko tindakan seperti penguncian tampak besar,"

"Jika gelombang penguncian baru diberlakukan di Eropa, harga minyak tidak akan terhindar selama sisa musim flu di Belahan Bumi Utara."

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 22 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Terus, Angka Kasus COVID-19 di Eropa Melonjak

Equityworld Futures - Harga minyak terus turun usai Jepang mempertimbangkan untuk melepaskan pasokan dari cadangannya. Jumlah kasus COVID-19 di Eropa juga meningkat, yang menyebabkan timbulnya kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent turun 0,39% ke $78,58 per barel dan harga minyak WTI turun 0,21% di $75,78 per barel menurut data Investing.com. Baik Brent dan WTI berjangka berada di bawah level $80.

Jumlah kasus yang melonjak di Eropa membuat Austria memasuki penguncian penuh mulai Senin.

“Jerman siap untuk menyetujui kerja wajib jarak jauh. Di Irlandia dan Belanda, warganya telah diinstruksikan untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan. Ini terjadi di tengah prospek pelepasan minyak dari cadangan strategis di China dan AS,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, tapi Masalah COVID-19 Eropa Batasi Kerugian

Ketika Presiden AS Joe Biden menghadapi seruan yang berkembang untuk melepaskan pasokan dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) guna menurunkan harga bensin yang melonjak, dan meminta perusahaan minyak utama, termasuk China dan Jepang, untuk bergabung dengan pelepasan minyak terkoordinasi dari SPR.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada hari Sabtu menyiratkan bahwa ia siap untuk mengikuti permintaan AS. "Kami sedang melanjutkan dengan pertimbangan tentang apa yang dapat kami lakukan secara legal dengan premis bahwa Jepang akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terkait,"

Minyak mencapai level tertinggi sejak 2014 pada Oktober tetapi telah bergejolak selama sebulan terakhir, bahkan di kala Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara mitranya (OPEC+) tetap pada rencana untuk peningkatan pasokan bertahap pada pertemuan terakhir.

Investor juga memantau laporan bahwa koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman mengatakan pihaknya mendeteksi indikasi bahaya yang akan segera terjadi terkait navigasi dan perdagangan global di selatan Laut Merah.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 19 November 2021

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Januari diperdagangkan pada USD76,88 per barrel pada waktu penulisan, menurun 0,86%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD76,81 dan resistance pada USD81,81.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,09% dan diperdagangkan pada USD95,743.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Januari jatuh 0,60% dan diperdagangkan pada USD79,80 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD2,92 per barrel. 

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 18 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kembali Turun, AS Inginkan Pelepasan Cadangan Strategis Terkoordinasi

Equityworld Futures - Harga minyak turun, melanjutkan tren penurunan sesi sebelumnya. Minyak AS berada di bawah tekanan setelah AS dilaporkan meminta konsumen minyak utama, termasuk China dan Jepang, untuk mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak yang terkoordinasi dalam upaya menurunkan harganya yang setinggi langit.

Harga minyak Brent turun 0,31% di $80,03 per barel, setelah anjlok sebesar 2,6% ke penutupan terendah sejak awal Oktober 2021. Harga minyak WTI juga turun 0,55% di $77,12 per barel, setelah jatuh 3% semalam.

Langkah AS tersebut terjadi karena lonjakan harga energi menyebabkan rekor angka inflasi pada bulan Oktober seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi global dari COVID-19.

"Jika pemerintah AS meminta pelepasan Cadangan Minyak Strategis (SPR), itu bisa mengirim tanda politik yang kuat,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Investor Fokus Kebijakan Moneter Bank Sentral

"Tapi ... kilang domestik tidak mungkin mendapatkan manfaat tambahan, karena keuntungan akhir yang kecil tampaknya sudah maksimal," tambah catatan itu. Produsen AS juga menghadapi reaksi balik dari investor karena mengambil utang untuk membeli bor baru, yang menyebabkan keengganan mereka untuk mengeluarkan lebih banyak uang bagi sektor pengeboran.

Minyak naik ke level tertinggi tujuh tahun pada Oktober, akibat peningkatan permintaan bahan bakar karena dicabutnya penguncian COVID-19 dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) menambah pasokan secara perlahan.

Badan Energi Internasional (IEA) dan OPEC baru-baru ini mengindikasikan bahwa lebih banyak pasokan akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang. OPEC+ saat ini berpegang teguh pada kesepakatannya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan.

Sementara itu, data minyak mentah AS Rabu dari Badan Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan penurunan sebanyak 2,101 juta barel untuk pekan hingga 12 November. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan 1,398 juta barel, sementara peningkatan 1,001 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan 655.000 barel.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 17 November 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1.855,40 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,07%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.845,10 dan resistance pada USD1.879,50.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Data Penjualan Ritel AS Kuat Dorong Dolar

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD96,097.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Desember naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD24,992 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Desember jatuh 0,19% dan diperdagangkan pada USD4,3368 per pon.  



Equityworld Futures

Selasa, 16 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, tapi Permintaan Turun karena Persediaan Diperkirakan Meningkat

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, tetapi meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Eropa menambah kekhawatiran mengenai permintaan bahan bakar. AS tampaknya juga tengah mempertimbangkan untuk melepaskan cadangan minyak mentah dan meningkatkan pasokan untuk mengendalikan kenaikan harga bensin.

Harga minyak Brent naik 0,83% ke $82,73 per barel dan harga minyak WTI juga naik 0,69% di $80,30 per barel menurut data Investing.com.

Eropa menghadapi gelombang keempat kasus COVID-19 dan Austria memberlakukan kebijakan penguncian nasional untuk warganya yang tidak divaksinasi. China, negara importir minyak utama dunia, juga terus berjuang melawan wabah COVID terbaru.

"Minyak mentah turun saat Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang terus meningkat untuk memanfaatkan Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS guna meredam kenaikan harga bensin. Sentimen juga terpukul oleh pembatasan baru perjalanan di Eropa," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Ditopang Berlanjutnya Kekhawatiran Inflasi Meski Dolar AS Menguat

Namun, investor lain berpendapat bahwa dampak dari potensi pelepasan SPR di pasar akan bersifat sementara.

“Pelepasan SPR yang diantisipasi sebagian besar telah diperhitungkan ke pasar pada saat ini. Seiring berjalannya waktu dan itu tidak terjadi, pasar kemungkinan akan bergerak lebih tinggi,” pedagang energi senior CIBC Private Wealth Management Rebecca Babin

Selama minggu lalu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal IV sebesar 330.000 barel per hari (bph) dari perkiraan Oktober.

Permintaan menurun seiring meningkatnya perkiraan pasokan. Perusahaan energi AS menambahkan rig minyak dan gas alam untuk minggu ketiga berturut-turut selama minggu sebelumnya, sementara Rystad Energy mengatakan bahwa produksi minyak serpih AS pada bulan Desember diperkirakan akan mencapai tingkat sebelum COVID-19 sebesar 8,68 juta bph.

Investor sekarang menunggu data minyak mentah dari American Petroleum Institute (API), yang akan dirilis sesi hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 15 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun di Tengah Seruan agar AS Lepaskan Cadangan Minyak Strategis

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia. Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang terus meningkat untuk melepaskan pasokan dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) di tengah melonjaknya harga bensin.

Harga minyak Brent kian turun 0,89% ke $81,44 per barel dan harga minyak WTI terus turun 0,90% di $78,97 per barel menurut data Investing.com.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Charles Schumer meminta Biden untuk melepaskan minyak SPR selama akhir pekan, dan ia menambahkan bahwa konsumen membutuhkan bantuan segera di pompa bensin.

“Gedung Putih telah memperdebatkan bagaimana mengatasi inflasi yang lebih tinggi, lantaran beberapa pejabat menyerukan agar cadangan strategis dapat diserap, atau menghentikan ekspor AS,”

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Tetap di Atas Level $1.800

Namun, Brian Deese, direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, mengatakan kepada CNN, "Presiden telah menjelaskan bahwa semua opsi ada di meja," menambahkan "kami memantau situasi dengan sangat hati-hati."

Investor telah fokus pada apakah AS akan merilis cadangan SPR setelah minyak mentah naik ke level tertinggi tujuh tahun pada Oktober. Permintaan Biden kepada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan negara mitranya, atau OPEC+, untuk meningkatkan produksi minyak mentah lebih cepat juga tidak didengar.

Namun, beberapa investor berpikir bahwa AS juga memiliki opsi lain, meskipun terbatas, selain menekan SPR.

"Tampaknya ada sejumlah kartu yang dapat digunakan AS untuk melawan inflasi, yaitu rilis SPR, kenaikan suku bunga, dan pelonggaran pembatasan ekspor minyak Iran,

“Solusi tercepat yang memiliki dampak jangka panjang adalah Iran. Itu akan mendorong harga turun dengan tambahan pasokan.”

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 12 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Dolar AS Menguat Seiring Berlanjutnya Kekhawatiran Inflasi

Equityworld Futures - Harga minyak turun di sesi Asia, menyerahkan kenaikannya dari sesi sebelumnya. Dolar AS yang kuat terus mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan dalam menanggapi inflasi yang tinggi.

Harga minyak Brent turun 0,75% di $82,25 per barel dan harga minyak WTI turun 0,66% ke $81,05 per barel menurut data Investing.com.

Baik Brent dan WTI berjangka ditetapkan untuk mengakhiri minggu dengan pergerakan datar, setelah minggu yang bergejolak didorong oleh penguatan dolar dan spekulasi tentang apakah AS akan melepas minyak dari Cadangan Minyak Strategis AS untuk mengendalikan lonjakan harga minyak.

"Pasar berada dalam situasi yang sangat seimbang,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, tapi Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar dalam Enam bulan 

Ia menambahkan bahwa saat pasar dipasok dengan ketat, masalah yang lebih besar adalah perubahan dinamika permintaan bahan bakar. Pasar bergerak menjauh dari pemulihan ekonomi yang kuat didorong oleh kebangkitan permintaan barang, yang pada gilirannya telah memicu permintaan energi, menuju pemulihan permintaan jasa.

Meskipun permintaan bahan bakar meningkat berkat peningkatan pesat dalam perjalanan udara, kebijakan moneter dan fiskal yang lebih ketat serta musim dingin di belahan bumi utara dapat mengurangi permintaan itu.

Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Kamis memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal IV sebesar 330.000 barel per hari dari perkiraan Oktober, lantaran harga energi yang tinggi menghambat pemulihan dari COVID-19.

Pasar minyak akan tetap ketat hingga kuartal III tahun 2022 karena permintaan terus pulih, menurut analis komoditas National Australia Bank (OTC:NABZY), Baden Moore.

OPEC dan negara mitranya, atau OPEC+, sangat cerdik dalam mengelola pasokan global seiring permintaan pulih dari pandemi, dan kelompok itu tetap dalam posisi yang baik dari perspektif ini," ungkap Moore kepada Reuters.

OPEC+ mengatakan akan tetap pada rencananya untuk menambah 400.000 barel per hari ke pasar setiap bulan setelah pertemuannya selama minggu lalu.

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 11 November 2021

PT Equityworld Futures : Indeks Nikkei Naik 0,59 Persen

Equityworld Futures - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, naik 171,08 poin, atau sekitar 0,59 persen, menjadi 29.277,86. Indeks Topix juga menguat, naik 0,32 persen menjadi 2.013,53.

Seperti diwartakan Reuters, indeks Nikkei naik dipicu aksi pembelian yang dilakukan para investor terhadap saham-saham yang berada dalam kondisi undervalue.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Bergerak Variatif, IHSG Sesi I Melemah 0,03 Persen di Level 6.680

Saham Pacific Metals memimpin penguatan hari ini dengan meroket 16,70 persen setelah sebuah activist fund menyatakan kepemilikannya dalam perusahaan baja tersebut. Saham perusahaan printing Toppan Inc melambung 8,73 persen usai meningkatkan perkiraan perolehan laba tahunan.

Saham perusahaan kimia Showa Denko KK melonjak 7,22 persen berkat keberhasilan kembali mencatatkan laba. Saham perusahaan robotika Fanuc dan perusahaan perdagangan Toyota Tsusho masing-masing menanjak 3,67 persen dan 3,09 persen.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat 0,13 persen terhadap yen menjadi 114,04 yen per dolar AS.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 10 November 2021

PT Equityworld Futures : Dipengaruhi Tren Positif, Harga Uang Kripto Ethereum Melonjak 11%

Equityworld Futures - Mata uang kripto Ethereum diperdagangkan pada $4.332,71, dan harga melonjak 10,61% untuk hari ini. Itu merupakan keuntungan satu hari terbesar sejak sejak 22 September.

Lonjakan kenaikan tersebut telah mendorong kapitalisasi pasar Ethereum bertambah menjadi $507,43B, atau 19,59% dari total kapitalisasi pasar cryptocurrency. Pada level tertinggi, market cap Ethereum adalah $505,30B.

Ethereum telah diperdagangkan pada kisaran harga $4.268,21 hingga $4.333,51 dalam 24 jam sebelumnya.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Dipengaruhi Tren Positif, Harga Uang Kripto XRP Melonjak 10%

Selama tujuh hari terakhir, Ethereum meningkat, dan menguat 4,28%. Volume Ethereum yang diperdagangkan selama 24 jam terakhir hingga waktu penulisan adalah $26,18B atau 14,96% dari 
total volume seluruh mata uang kripto. Harga telah diperdagangkan di kisaran $3.896,3281 hingga $4.333,5083 dalam 7 hari terakhir.

Pada harga saat ini, Ethereum masih turun 0,78% dari level tertinggi sepanjang masa di $4.366,91 pada 21 Oktober.

Di tempat lain dalam perdagangan cryptocurrency

Mata uang kripto Bitcoin terakhir berada di $61.052,4 pada Investing.com Index, naik 4,59% untuk hari ini.

Binance Coin diperdagangkan di $494,65 pada Investing.com Index, dan menguat sebanyak 10,12%.

Kapitalisasi pasar Bitcoin terakhir bernilai $1.143,56B atau 44,15% dari total pangsa pasar cryptocurrency, sementara itu market cap Binance Coin mencapai $82,13B atau 3,17% dari total nilai pasar mata uang kripto.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 09 November 2021

PT Equityworld Futures : Kegiatan Pabrik Asia Stagnan, Tanda Perlambatan China dan Kendala Pasokan

Equityworld Futures - Umumnya, kegiatan manufaktur Asia tidak banyak mengalami perubahan alias stagnasi untuk bulan September, survei menyebutkan, dan ekonomi kawasan harus menghadapi hambatan dari penutupan pabrik akibat dampak pandemi dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan China.

PMI manufaktur September au Jibun Bank of Japan turun ke 51,5 dari 52,7 pada bulan sebelumnya. Ini merupakan laju ekspansi paling lambat sejak Februari.

Kegiatan pabrik Jepang tumbuh melambat, di Vietnam dan Malaysia juga menurun untuk bulan September. Ditambah pula, faktor kekurangan chip dan gangguan pasokan menambah kesulitan wilayah yang harus pulih dampak negatif pandemi tersebut.

Sementara, indeks PMI Taiwan turun ke 54,7 di September dari 58,5 di Agustus, sementara Vietnam melihat indeks tidak berubah dari Agustus di 40,2.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Sektor Jasa China Kembali Bangkit, namun Risiko Tetap Ada

Meski begitu, ada beberapa negara yang meraih peningkatan aktivitas seperti Indonesia Negara-negara di mana wabah besar varian Delta mengalami peningkatan aktivitas, seperti Indonesia dan India.

Memberi harapan, PMI Indonesia naik menjadi 52,2 dari 43,7 pada Agustus, sedangkan untuk India meningkat menjadi 53,7 pada September dari 52,3 pada bulan sebelumnya.

Mendapat bantuan dari ekspansi produksi dan pesanan baru, PMI Korea Selatan September naik menjadi 52,4 dari 51,2 pada Agustus. Tapi tetap di atas ambang batas 50 yang menunjukkan ekspansi aktivitas selama 12 bulan berturut-turut dibayangi gangguan rantai pasokan yang terus berlanjut merusak optimisme bisnis bagi produsen.

Karena pembatasan penggunaan listrik, Indeks Manajer Pembelian (PMI) resmi China September pada Kamis kemarin mengisyaratkan kegiatan pabrik negara itu menyusut. Hal itu pula yang menjadi tekanan baru bagi prospek pertumbuhan kawasan.

 

 

 Equityworld Futures