Selasa, 31 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Jokowi Ingin Nikel Diolah Jadi Baterai Mobil Listrik


Equityworld Futures - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan momentum krisis pandemi Covid-19 sebagai momentum mempercepat transformasi ekonomi nasional.

Dalam Kongres ISEI XXI dan Seminar Nasional 2021, Jokowi mengatakan, Indonesia harus mampu mengubah ketergantungan ekonomi dari sektor konsumsi ke sektor produksi. Dirinya mencontohkan, transformasi di sektor industri telah dilakukan dengan hilirisasi komoditas nikel yang akan diolah menjadi komoditas jadi bernilai tambah yakni baterai litium (lithium battery).

“Semua komoditas yang ada kita dorong untuk hilirisasi, untuk industrialisasi, misalnya nikel dalam 3-4 tahun akan berubah menjadi barang jadi, lithium baterai, baterai listrik, baterai mobil listrik.”

Selain nikel, Presiden juga meminta komoditas tambang seperti bauksit dan komoditas perkebunan seperti kelapa sawit harus diolah untuk menghasilkan barang bernilai tambah. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik, Investor Tunggu Laporan Pekerjaan AS

Di samping itu, Ia juga mendorong percepatan transformasi di sektor pertanian yang menyentuh aspek hulu hingga hilir.

Produksi komoditas pertanian, ujar Presiden, harus diversifikasi. Kelembagaan petani dengan model klaster juga harus diperkuat. Selain itu, badan usaha milik petani, koperasi dan Badan Usaha Milik Desa juga harus selalu dikembangkan. 

"Nilai tambah komoditas pertanian pascapanen harus ditingkatkan, serta aspek pemasaran diperluas dengan menjalin kemitraan dengan industri,”

Dia menekankan upaya sinergi dari seluruh pihak adalah kunci upaya transformasi ekonomi nasional. Sinergi antara berbagai pihak sangat dibutuhkan karena tantangan transformasi ekonomi sangat kompleks.

“Saya berharap kongres ini melahirkan gagasan dan pemikiran maju yang akan membawa bangsa kita melalui masa sulit ini.”

 

 

Equityworld Futures

Senin, 30 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Penerapan Pajak Karbon Jadi Alat Menuju Indonesia Emas 2045

Equityworld Futures - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) menilai pajak karbon dapat menjadi alat menuju Indonesia Emas sebelum 2045.

“Diharapkan pajak karbon dapat mendorong proses transisi dan transformasi ekonomi hijau dan berkelanjutan, yang diharapkan bisa menjadi alat menuju Indonesia emas sebelum 2045,”

Menurut Amalia, penerapan ekonomi sirkular yang lebih hijau, yang bisa didorong oleh pajak karbon, dapat menambah Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp593 triliun hingga Rp638 triliun pada 2030.

Penerapan ekonomi sirkular juga dapat menambah pertumbuhan ekonomi hingga 0,6 basis poin. Dengan demikian, perekonomian Indonesia yang rata-rata mencapai 4,9% per tahun dapat menjadi 5,5% per tahun. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Awal Pekan Pasca Komentar Dovish Fed

“Penerapan pajak karbon juga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Karena tren global saat ini barang-barang yang dilabeli dengan produk hijau akan lebih laku di pasar global,”

Selain pada industri, sektor perekonomian lain juga bisa dipungut pajak karbon, seperti pertanian, pemukiman, dan perikanan. Kebijakan untuk ekonomi hijau, menurut Amalia, sudah diterapkan dengan lebih gencar di berbagai negara.

Dia mencontohkan Jerman yang mengalokasikan 30 persen dari stimulus untuk pemulihan perekonomiannya guna mengurangi emisi karbon. Prancis juga mengalokasikan 30 miliar euro untuk pemulihan hijau, yang berupa pembangunan transportasi umum, insentif bagi pengendara sepeda, efisiensi energi untuk bangunan publik, transisi industri, dan penghijauan sektor makanan.

“Sementara itu, Korea Selatan menginvestasikan USD138 untuk Korean New Deal, yang mencakup mendorong produksi kendaraan listrik, membangun stasiun pengisian listrik, dan mengurangi penggunaan serta mendaur ulang energi.”

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 26 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Jangan Kaget! BBM Premium Pelan-Pelan Menghilang dari RI

Equityworld Futures - Masyarakat jangan kaget kalau nanti BBM jenis Premium perlahan-lahan hilang dari Indonesia. Sebab Kementerian ESDM membatasi outlet penjualan BBM jenis premium. Terlebih, adanya tren yang menunjukkan rendahnya konsumsi premium pada tahun 2021.

"Sesuai dengan program langit biru Pertamina, outlet penjualan premium mulai dikurangi pelan-pelan, terutama pada saat pandemi, di mana crude jatuh, substitusi dengan Pertalite,".

Arifin mengatakan, semua negara mulai meninggalkan penggunaan premium yang beroktan rendah. Tercatat, hanya ada empat negara di dunia yang sampai saat ini masih mengonsumsi premium dengan nilai oktan (RON) 88.

Dari empat negara tersebut, Indonesia menjadi salah satunya, dia pun mendorong agar Indonesia dapat meninggalkan Premium. 

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi selama sesi AS

"Masih ada empat negara di dunia masih menggunakan Premium. Kita tertinggal dari Vietnam yang sudah Euro 4 dan akan masuk ke Euro 5. Kita masih Euro 2," 

Arifin mengungkapkan, tujuan peralihan ini untuk meningkatkan kualitas BBM dan menekan emisi gas. "Dalam jangka panjang, memperhatikan perkembangan teknologi kendaraan yang menuntut kualitas BBM lebih baik, maka kami harap akan ada shifting konsumsi ke lebih baik yakni Pertamax. Dalam hal ini, kami mohon dukungan bagaimana bisa merespons ini dengan baik," katanya.

Sebagaiman catatan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), serapan premium selama Januari sampai Juli 2021 tergolong rendah. Selama Januari-Juli 2021, konsumsi Premium baru mencapai 2,71 juta kilo liter (KL) atau hanya 27,18% dari kuota tahun ini sebesar 10 juta KL.

Sebagai informasi, BBM jenis premium termasuk dalam Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang harga jualnya diatur pemerintah, sama seperti solar subsidi. Penjualan premium di Indonesia saat ini hanya dilakukan oleh Pertamina berdasarkan penugasan pemerintah. 

 

 

 Equityworld Futures

PT Equityworld Futures : Subsidi Solar Diusulkan Rp500/Liter pada 2022

Equityworld Futures - Pemerintah mengusulkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis solar sebesar Rp500 per liter untuk 2022.

"Dalam RAPBN 2022 diusulkan adanya subsidi tetap untuk minyak solar sebesar Rp500 per liter sama dengan besaran tahun 2021,"

Dalam APBN 2021, volume solar dipatok sebesar 15,80 juta kiloliter dengan realisasi 8,56 juta kiloliter sampai paruh pertama tahun ini dengan outlook sebanyak 14,68 juta kiloliter.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jelang Pertemuan Jackson Hole Fed

Sementara itu, RAPBN 2022 pemerintah mengusulkan volume solar sebesar 15,10 juta kiloliter yang ditambah volume minyak tanah 0,48 juta kiloliter dengan nilai subsidi mencapai Rp11,3 triliun. 

Arifin mengatakan perlu dukungan peningkatan peran dari BPH Migas, Pertamina, maupun pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan konsumsi BBM bersubsidi melalui program digitalisasi atau pengawasan juga dilakukan di lapangan agar penyaluran minyak solar tepat sasaran. 

Mulai tahun depan, pemerintah akan mengarahkan subsidi solar tidak lagi berbasis komoditas, tetapi berbasis orang.

Pergantian skema penyaluran subsidi tersebut dilakukan agar tepat sasaran mengingat selama ini pemberian subsidi kerap tidak tepat sasaran karena data tidak akurat.

Dana yang berhasil dihemat dari efisiensi subsidi itu akan dipakai untuk meningkatkan anggaran perlindungan sosial mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 25 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Dunia Naik berkat Sentimen Positif

Equityworld Futures - Harga minyak dunia naik pada perdagangan Selasa. Harga minyak memperpanjang kenaikan besar pada sesi sebelumnya.

West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober melonjak USD1,9 atau 2,9% menjadi menetap pada USD67,54 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober naik USD2,3 atau 3,3% menjadi ditutup pada USD71,05 per barel di London ICE Futures Exchange.

"Harga minyak, didukung oleh dolar AS yang lebih lemah dan sentimen pasar yang umumnya positif, memulai gerakan balasan yang kuat setelah menderita kerugian besar pada pekan lalu," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Naik di Tengah Kekhawatiran Varian Delta

“Tampaknya kekhawatiran terhadap permintaan yang masih mendominasi minggu lalu mulai menghilang, setidaknya untuk saat ini,” 

“Salah satu bagian penting dalam hal ini adalah keberhasilan nyata yang dimiliki pihak berwenang China dalam memerangi penyebaran varian Delta."

Pada Senin, WTI dan Brent masing-masing melonjak 5,6% dan 5,5%. 

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 24 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1.803,65 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,15%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.774,60 dan resistance pada USD1.809,10.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun di Tengah Ekspektasi Penundaan Tapering Fed

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,09% dan diperdagangkan pada USD93,052.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September jatuh 0,31% dan diperdagangkan pada USD23,582 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September naik 0,11% dan diperdagangkan pada USD4,2268 per pon. 

 

 

 Equityworld Futures

PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Bye Dolar AS

Equityworld Futures - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada hari Senin karena dolar AS melemah.

Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember naik 22,3 dolar AS, atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 1,806,3 dolar AS per ounce.

Analis pasar mencatat bahwa kekhawatiran atas varian Delta dari virus COVID-19 dan penularannya mengguncang Wall Street, dan mungkin mendorong perpindahan ke emas sebagai tempat investasi yang aman. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Naik, Berlanjutnya Dampak COVID-19 Kurangi Minat Risiko

Investor juga menunggu berita dari simposium kebijakan moneter Jackson Hole tahunan Federal Reserve akhir pekan ini untuk dijadikan sebagai panduan pasar.

Data ekonomi yang dirilis pada hari Senin beragam. Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur terbaru dari IHS Markit berada di 61,2 di bulan Agustus, turun dari 63,4 di bulan Juli; dan data IHS Markit terbaru untuk PMI jasa berada di 55,2 di bulan Agustus, turun dari 59,9 di bulan Juli. 

The National Association of Realtors melaporkan bahwa penjualan rumah di AS naik 2 persen dari Juni ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 5,99 juta unit pada Juli, mengalahkan perkiraan.

Perak untuk pengiriman September naik 54,4 sen, atau 2,35 persen, menjadi ditutup pada 23,656 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 19,9 dolar, atau 2 persen, menjadi ditutup pada 1.014,1 dolar per ounce. 

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 23 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi pada masa dagang AS

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan September diperdagangkan pada USD3,871 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 0,49%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD3,736 dan resistance pada USD3,988.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Eropa

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,44% dan diperdagangkan pada USD93,558.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Oktober jatuh 1,99% dan diperdagangkan pada USD63,91 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan September jatuh 2,22% dan diperdagangkan pada USD1,9764 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 19 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Minyak Melemah Didorong Kekhawatiran Permintaan Bahan Bakar dan Peningkatan Pasokan Bensin AS

Equityworld Futures - Minyak terpantau turun Kamis siang di Asia, tetapi tetap mendekati posisi terendah tiga bulan. Peningkatan kasus COVID-19 global, di samping peningkatan cadangan bensin AS, memberikan tekanan pada harga cairan hitam.

Minnnyak Brent berjangka turun 1,35% menjadi $67,33 dan WTI berjangka turun 1,47% menjadi $64,25.

Baik Brent dan WTI berjangka berada di bawah $70, setelah jatuh lebih dari 5% selama enam sesi terakhir, dan diperdagangkan mendekati level terendah sejak 24 Mei pada sesi sebelumnya.

"Harga minyak mentah terus terlihat rentan di sekitar level support pertengahan hingga akhir musim panas, $65 di WTI dan $67 di Brent," Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA Eropa, mengatakan dalam sebuah catatan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Turun Tipis, Kemungkinan Tapering Fed Mendorong Dolar

Minyak telah terpukul keras oleh penurunan permintaan di China, importir minyak utama secara global, karena langkah-langkah pembatasan untuk mengekang wabah COVID-19 terbaru di negara itu tetap berlaku.

Kekhawatiran atas permintaan bahan bakar yang lebih lambat diperburuk oleh peningkatan mengejutkan dalam persediaan bensin AS. Data Administrasi Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan peningkatan 696.000 barel pada persediaan bensin. Perkiraan Investing.com telah memperkirakan penurunan 1,671 juta barel, sementara penurunan 1,4 juta barel tercatat pada minggu sebelumnya.

Data EIA juga menunjukkan penarikan 3,234 juta barel di pasokan minyak mentah AS minggu lalu hingga 13 Agustus. Investing.com memperkirakan penurunan 1,055 juta barel, sementara penurunan 447.000 barel dilaporkan pada minggu sebelumnya.

Data minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan penurunan sebesar 1,163 juta barel.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 18 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Terus, Investor Khawatir Virus Varian Delta

Equityworld Futures - Harga minyak turun lagi pada pedagangan Selasa, karena investor masih mengkhawatirkan penyebaran cepat varian Delta dari Covid-19. Hal ini dapat memperlambat pemulihan permintaan minyak.

Minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September kehilangan 70 sen menjadi USD66,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara, jenis Brent untuk pengiriman Oktober turun 48 sen menjadi USD69,03 per barel di London ICE Futures Exchange.

Baca Juga :  PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

"Kekhawatiran tentang permintaan karena penyebaran global varian Delta terus menghalangi harga yang lebih tinggi,"

Investor juga menunggu data resmi stok minyak mentah AS karena Administrasi Informasi Energi (EIA) akan merilis laporan status minyak mingguannya pada Rabu ini.

Analis yang disurvei S&P Global Platts memperkirakan persediaan minyak mentah AS menunjukkan penurunan 3,1 juta barel untuk pekan yang berakhir 13 Agustus 2021.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 16 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Indeks Dolar AS Turun 0,3% Selama Seminggu Perdagangan

Equityworld Futures - Dolar AS melemah ke level terendah dalam satu minggu terhadap sekeranjang mata uang di perdagangan Jumat. Dolar AS lesu setelah survei sentimen konsumen AS turun tajam pada awal Agustus, sehingga meningkatkan kekhawatiran penurunan aktivitas ekonomi.

University of Michigan mencatat indeks sentimen konsumen pada awal Agustus turun menjadi 70,2 dari sebelumnya 81,2 pada Juli. Catatan ini menjadi level terendah sejak 2011 dan salah satu dari enam penurunan terbesar dalam 50 tahun terakhir survei.

Investor minggu ini telah disuguhi sekumpulan data yang beragam. Sementara data harga produsen AS yang ke luar Kamis menunjukkan lonjakan harga, memperkuat Federal Reserve untuk menghapus beberapa stimulusnya.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis Pasca Anjloknya Sentimen Konsumen AS

Data harga konsumen AS mengindikasikan bahwa inflasi mungkin meningkat, sehingga berpotensi memberi ruang Fed untuk tetap akomodatif lebih lama. 

"Pendorong utama minggu ini adalah gagasan bahwa perlambatan tekanan inflasi akan mengurangi dorongan untuk pengurangan pembelian aset Federal Reserve sebelumnya,"

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang enam rival, turun 0,5% pada 92,521 atau terendah sejak 6 Agustus. Untuk minggu ini indeks turun 0,3%.

Para investor pun sekarang memperhatikan konferensi Bank Sentral Fed di Jackson Hole, Wyoming, akhir bulan ini. Hal ini dapat menentukan langkah Fed selanjutnya. 

 

 

Equityworld Futures

Sabtu, 14 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jadi USD1.751/Ounce, Ini Dia Penyebabnya

Equityworld Futures - Harga emas berjangka di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange melemah pada penutupan perdagangan Kamis, karena Indeks Harga Produsen (PPI) AS lebih baik dari perkiraan.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun USD1,5 atau 0,09% menjadi USD1.751,8 per ounce. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi selama sesi AS

Departemen Tenaga Kerja AS mencatat bahwa Indeks Harga Produsen melonjak 1% pada Juli atau lebih baik dari ekspektasi

Departemen Tenaga Kerja AS juga melaporkan bahwa untuk pekan yang berakhir 7 Agustus, klaim pengangguran awal AS adalah 375.000, sesuai dengan ekspektasi.

Sementara itu, Harga perak untuk pengiriman September merosot 37,2 sen, atau 1,58% menjadi USD23,116 per ounce. Harga logam mulia lainnya, platina untuk pengiriman Oktober meningkat USD2,1 atau 0,21% menjadi USD1.017,7 per ounce. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 12 Agustus 2021

PT Equityword Futures : Data Inflasi AS Landai, Harga Emas Melonjak Tinggi

Equityworld Futures  - Harga emas dunia naik pada perdagangan hari Rabu, setelah data indeks harga konsumen atau inflasi Amerika yang landai meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan mengurangi dukungan ekonominya lebih cepat dari estimasi.

Harga emas di pasar spot melesat 1,4 persen menjadi 1.752,46 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 1,2 persen menjadi 1.753,30 dolar AS per ounce.

Laporan ketenagakerjaan Amerika yang solid minggu lalu memukul emas dan mempertahankannya kejatuhannya di bawah angka kunci 1.800 dolar AS karena investor khawatir The Fed akan segera melakukan tapering.

"Tetapi data pada Rabu menunjukkan indeks harga konsumen Amerika untuk periode Juli meningkat sesuai ekspektasi, yang meredakan kekhawatiran tersebut dan mendukung emas, kata Phillip Streible, Chief Market Strategist di Blue Line Futures, Chicago.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis, Rilis Data AS Tenangkan Kegelisahan Tapering Fed

"Angka inflasi yang sejalan itu membuat The Fed menggaruk-garuk kepala dan membuat mereka lebih pada tipe pendekatan wait-and-see dan menafsirkan lebih banyak data." Tambahnya.

Lebih lanjut mendorong emas, dolar turun dari level tertinggi dalam lebih dari empat bulan dan imbal hasil US Treasury tergelincir, mengurangi opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga.

Michael Matousek, Head Trader U.S. Global Investors, mencatat inflasi tetap pada level tertinggi 13 tahun pada basis tahunan untuk periode Juli, dan mengatakan inflasi yang terus-menerus dapat mendorong harga emas lebih tinggi bahkan dalam menghadapi kenaikan suku bunga.

Logam lainnya, perak naik 1 persen menjadi 23,55 dolar AS per ounce, platinum melambung 2,5 persen menjadi 1.020,07 dolar AS per ounce, sementara paladium turun 0,3 persen menjadi 2.633,90 dolar AS per ounce.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 10 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Dunia Terus Merosot Imbas Data Ketenagakerjaan AS

Equityworld Futures - Harga emas dunia merosot ke level terendahnya karena data ketenagakerjaan Amerika yang kuat mendukung ekspektasi untuk tapering lebih dini oleh bank sentral Amerika Serikat The Fed.

Harga emas di pasar spot anjlok 2,1 persen menjadi 1.725,96 dolar AS per ounce. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 2,1 persen menjadi 1.726,50 dolar AS per ounce.

Perak terjebak dalam kejatuhan emas dan mencapai level terendah dalam lebih dari delapan bulan, di 22,50 dolar AS per ounce. Terakhir, perak menyusut 4 persen menjadi 23,35 dolar AS per ounce.

"Aksi jual emas dan perak merupakan kejutan prototipikal yang didorong oleh laporan ketenagakerjaan yang kuat, Jumat, karena pasar kemudian harus memperhitungkan The Fed selangkah lebih dekat untuk mengurangi pembelian aset dan berpotensi menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Minyak Terus Naik, Peningkatan Kasus COVID-19 Hantui Prospek Permintaan

Emas tergelincir lebih dari 2 persen setelah data Jumat menunjukkan pengusaha Amerika mempekerjakan buruh paling banyak dalam hampir satu tahun pada Juli.

Kenaikan suku bunga akan menumpulkan daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil versus aset yang menghasilkan bunga.

Menambah tekanan bagi emas, adalah Indeks Dolar (Indeks DXY) yang reli ke level tertinggi dua minggu.

Logam kuning anjlok sebanyaknya 4,4 persen dan sempat turun di bawah 1.700 dolar AS di awal perdagangan Asia, tetapi pulih dari posisi terendah tersebut.

"Penguatan ekonomi, terutama di Asia akan mendorong permintaan konsumen dan komersial yang lebih baik untuk emas dan perak,"

 Harga logam lainnya, platinum turun 0,4 persen menjadi 976,13 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak November. Paladium melemah 0,9 persen menjadi 2.602,66 dolar AS per ounce.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 09 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Produksi Blok Rokan Ditargetkan Capai 165.000 Barel/Hari

Equityworld Futures - Produksi Blok Rokan ditargetkan mencapai 165.000 barel per hari pada akhir 2021. Langkah itu melalui penambahan sumur-sumur baru yang mulai dibor tahun ini.

Blok Rokan pun diharapkan tetap menjadi salah satu penghasil utama minyak nasional. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyebut, hingga akhir Juli 2021, rata-rata produksi Blok Rokan mencapai 160.000 barel per hari atau sekitar 24% dari produksi nasional.

Sedangkan ada produksi gas bumi mencapai 41 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Karenanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) diminta dapat meningkatkan daya produksi melalui investasi secara masif.

“Ini harus menjadi komitmen PT Pertamina (Persero), mengingat wilayah kerja Rokan merupakan salah satu wilayah kerja terbesar di Indonesia yang bernilai strategis dalam memenuhi target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada tahun 2030 mendatang,”

Kontrak baru Blok Rokan menganut sistem PSC Gross Split merupakan suatu tantangan dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan. Karena itu, Pertamina dituntut untuk tetap profesional dalam mengelola Blok Rokan.

Sejak Senin ini, Blok Rokan resmi menjadi aset negara. Dimana, wilayah kerja energi tersebut dikelola anak usaha Pertamina, Pertamina Hulu Rokan, Arifin mencatat, setelah CPI berhasil mengelola wilayah kerja tersebut dengan baik, diharapkan PHR dapat meneruskan dan mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai. 

Baca Juga :  PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Turun, Data Positif Ketenagakerjaan AS Indikasi Tapering Fed

“Sejak pertama kali diproduksikan pada tahun 1951 hingga tahun 2021, WK Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak. Terima kasih atas usaha-usaha yang telah dilakukan,” katanya.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mencatat, hingga akhir 2021, PHR merencanakan pengeboran 161 sumur baru, termasuk sisa sumur dari komitmen operator sebelumnya. Pada 2022 mendatang, PHR juga merencanakan pengeboran 500 sumur baru.

Langkah tersebut merupakan komitmen investasi dan jumlah sumur terbesar di antara wilayah kerja migas lain di Indonesia. Kegiatan pengeboran tersebut akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran, sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran serta 29 rig untuk kegiatan Work Over & Well Service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.

Untuk memastikan kelancaran proses alih kelola, Pertamina melalui PHR sudah membentuk tim transisi yang bertugas memastikan kelancaran operasi.

Terutama di aspek subsurface, operasi produksi, project and facility engineering, operasi K3LL, hingga ke aspek sumber daya manusia, finansial , komersial, asset supply chain management serta IT.

“Hal yang tidak kalah penting dalam proses alih kelola ini, kami mengingatkan kembali mengenai high risk pengelolaan usaha migas, tidak hanya proses kehandalan tapi aspek HSSE (Health, Safety, Security and Environment) tetap menjadi perhatian kita semua,”

Manajemen optimis dapat menjalankan dan mengelola Blok Rokan untuk mewujudkan kemandirian dan kedaulatan energi nasional. Pertamina juga memiliki tugas lainnya, yaitu mendukung program pemerintah mencapai produksi minyak mentah satu juta barrel oil per day (BOPD) dan 12 miliar standard cubic feet per day (BSCFD) di tahun 2030. 

 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 05 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Kamis, Pasokan AS Bertambah 3,6 Juta Barel

Equityworld Futures - Harga minyak turun dan investor dikejutkan oleh peningkatan pasokan minyak mentah AS, tetapi masih ditopang oleh ketegangan yang tengah berlangsung di Timur Tengah.

Harga minyak Brent turun 0,37% ke $70,12 per barel dan harga minyak WTI turun 0,31% ke $67,94 per barel menurut data Investing.com. Baik Brent dan WTI berjangka turun lebih dari $2 per barel pada hari Rabu.

Data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi (EIA) AS pada hari Rabu menunjukkan peningkatan sebanyak 3,636 juta barel dalam sepekan hingga 30 Juli. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan sebanyak 3,102 juta barel, sementara tercatat penurunan sebanyak 4,089 juta barel selama minggu sebelumnya.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis sehari sebelumnya menunjukkan penurunan sebanyak 879.000 barel.

Namun, beberapa investor fokus pada penurunan yang lebih besar dari perkiraan 5,292 juta barel untuk persediaan bensin.

"Penurunan stok bensin AS ke level terendah sejak November 2020 menunjukkan bahwa kondisi permintaan bahan bakar di AS masih cukup tangguh," para analis Commonwealth Bank of Australia (OTC:CMWAY) mengatakan dalam catatan.

Harga minyak Brent sekarang diperkirakan akan naik ke $85 per barel pada kuartal IV pasalnya permintaan minyak melebihi pertumbuhan pasokan, catatan itu menambahkan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat

Ketegangan terbaru di Timur Tengah memberi dorongan pada cairan hitam.

"Dengan ketegangan yang meningkat di antara Iran dan negara kekuatan dunia atas serangan pesawat tanpa awak minggu lalu, tampaknya perundingan kesepakatan nuklir akan panjang dan kemungkinan tidak  segera memberikan keringanan sanksi untuk Iran," ujar analis senior OANDA Edward Moya kepada Reuters.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka yakin Iran berada di balik pembajakan kapal tanker Asphalt Princess berbendera Panama di Teluk Oman yang terjadi minggu lalu, tetapi pernyataan ini tidak dapat dikonfirmasi. Iran, bagaimanapun, telah membantah bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Juga di kawasan itu, pesawat Israel menyerang yang digambarkan militer negara itu sebagai situs peluncuran roket di Lebanon selatan pada hari sebelumnya, sebagai tanggapan terhadap tembakan proyektil sebelumnya ke Israel.

Investor juga fokus pada kondisi cuaca, dengan potensi munculnya risiko gangguan pasokan di tengah perkiraan akan ada badai kembali di Atlantik juga mendukung harga, kata Moya. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS pada hari Rabu mengubah peningkatan prospeknya untuk musim badai Atlantik 2021, dengan perkiraan peluang 65% dari musim di atas normal dan antara tiga hingga lima badai besar.

Namun, yang membatasi kenaikan minyak adalah peningkatan kasus COVID-19 harian yang telah mendorong tindakan pembatasan di China, negara importir bahan bakar terbesar di dunia, dan mengurangi prospek permintaan bahan bakar. Jumlah kasus COVID-19 secara global juga telah melewati angka 200 juta pada 5 Agustus, menurut data Universitas Johns Hopkins.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 04 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Bambang Brodjonegoro: Deadline Indonesia Jadi Negara Maju pada 2045

Equityworld Futures - Indonesia harus menjadi negara maju pada 2045 agar tidak terjebak pada status negara berpendapatan menengah (middle income trap). Mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan jika tak tercapai, Indonesia harus melupakan mimpi menjadi negara maju.

“Saya menegaskan 2045 penting bukan hanya merayakan 100 tahun kemerdekaan. Kalau deadline 2045 tidak bisa kita penuhi, susah atau belum berhasil keluar dari middle income trap pada 2045, akhirnya kita harus melupakan mimpi itu,”

Pasalnya, saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi, dimana penduduk Indonesia didominasi oleh usia muda yang produktif. Di banyak negara, bonus demografi merupakan salah satu pendorong negara berpendapatan menengah naik tingkat menjadi negara berpendapatan tinggi.

“Korea Selatan dan Jepang bisa melakukan, Indonesia belum membuktikan,”

Melewati 2045, Bambang memperkirakan banyak penduduk yang mulai menua sehingga Indonesia akan didominasi oleh penduduk berusia tua atau aging society. Penduduk usia tua pun tidak akan bisa lebih produktif karena kekuatan tubuhnya menurun. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Lanjut Naik, Investor Tunggu Data Ekonomi AS

“Kalau sudah aging, pensiun, kesehatan tidak seprima dulu, agak susah menjadi orang kaya tadi. Karena itu, kita harus menjadikan 2045 itu tidak hanya simbol 100 tahun, tapi semacam deadline yang tidak boleh terlewat,”

Karena itu, menurutnya, Indonesia perlu mulai mendasarkan perekonomian pada inovasi dan bukan sumber daya alam (SDA) semata. Dengan inovasi, SDA dapat diproses agar bernilai lebih tinggi yang akhirnya berdampak positif bagi pendapatan per kapita tiap penduduk.

“Kita punya kekayaan dari biodiversity kita, misalkan untuk obat herbal yang sekarang hanya dikenal sebagai jamu atau OHT (Obat Herbal dan Tradisional). Sudah saatnya dengan riset serius, kita lahirkan obat yang bisa diresep dokter yang berasal dari bahan herbal,” ucapnya.

Ia berharap bahan baku obat-obatan yang saat ini masih impor bisa segera diganti oleh bahan baku dari dalam negeri. menurutnya, saat ini investasi di bidang kimia dasar masih belum cukup untuk menghasilkan komponen kimia yang bisa dijadikan obat.

Bambang juga berharap Indonesia tidak cepat bangga menjadi pengekspor nikel terbesar. Selain di smelter, nikel harus diolah lebih jauh lagi, misalnya menjadi baterai kendaraan listrik, agar nilainya makin tinggi.

“Jangan sampai puas nikel diolah di smelter kemudian diekspor ke negara lain, dan negara lain jadi produser baterai listrik yang terbesar di dunia.”

 

 

 Equityworld Futures

PT Equityworld Futures : Antam Catat Penjualan Emas Naik 69% di Semester I-2021

 
Equityworld Futures - Volume produksi dan penjualan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di semester pertama 2021 berhasil mencatatkan pertumbuhan. Corporate Secretary Aneka Tambang, Yulan Kustiyan mengungkapkan, perseroan berhasil menjaga kinerja sepanjang semester I-2021 sesuai dengan rencana kerja perseroan.

"Kinerja operasi dan produksi Antam pada semester I-2021 mencerminkan komitmen Antam menjaga kesinambungan operasi produksi, penjualan dan pengembangan perusahaan di tengah kondisi pandemi Covid-19 melalui penerapan protokol kesehatan yang tepat dan kosisten,"

Disebutkan, perseroan membukukan volume produksi feronikel pada semester I-2021 sebanyak 12.679 ton nikel dalam feronikel (TNi) dengan tingkat penjualan mencapai 12.068 TNi. Pada periode semester I-2021, volume produksi emas Antam dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 719 kg(23.116t.oz). Sementara volume penjualan emasnya tumbuh 69% menjadi 13.341 kg (428.923 t.oz) dibandingkan dengan 7.915 kg (254.473 t.oz) semester pertama tahun lalu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Turun, Investor Tunggu Laporan Pekerjaan AS

Antam juga mencatakan produksi bijih nikel sebesar 5,34 juta wet metric ton (wmt) meningkat signifikan 287 persen daripada semester I-2020. Produksi digunakan sebagai bahan baku pabrik feronikel Antam dan penjualan kepada pelanggan domestik. Penjualan bijih nikel mencapai 3,66 juta wmt meningkat 21 kali dibandingkan dengan capai penjualan semester I-2020 sebesar 168.000 wmt. 

Volume produksi bauksit tercatat sebesar 1,09 juta wmt meningkat 36% dari periode yang sama tahun lalu. Produksi ditujukan memenuhi kebutuhan bahan baku pabrik alumina dan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga.

Penjualan bauksit tercatat sebesar 587.000 wmt pada semester I-2021, meningkat 4% dibandingkan dengan semester I-2020.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 02 Agustus 2021

PT Equityworld Futures : Greysia-Apriyani Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo, Sri Mulyani: Hadiah Indah bagi Kemerdekaan Indonesia ke-76

Equityworld Futures - Menteri Keuangan Sri Mulyani bangga dan terharu saat pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 saat partai final bulutangkis mengalahkan pasangan ganda putri China, Chen Qingchen-Jia Yian, dengan straight game 21-19 dan 21-15.

Sri Mulyani ikut merinding, bangga, menangis haru dan bahagia berkecamuk melihat momen kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu pada final bulu tangkis ganda putri di Olimpiade Tokyo 2021.

"Emas pertama Olimpiade 2021 untuk Indonesia,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Awal Pekan, Investor Nantikan Data Pekerjaan AS

Dia berterima kasih kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu, yang telah mentorehkan prestasi di kanca dunia.

"Kalian telah membuat kami semua bangsa Indonesia bangga. Hadiah indah bagi Kemerdekaan Indonesia ke 76 tahun. Manusia-manusia hebat dan kuat,"

Sementara itu, Sri Mulyani mengatakan sebanyak Rp244,7 miliar dikeluarkan dari uang negara mendukung persiapan pemberangkatan dan pertandingan tim Indonesia ke Olimpiade 2021 di Tokyo.

"Selain itu, pemerintah melalui APBN juga terus berkomitmen memberikan dukungan bagi pencarian bibit unggul dan pembinaan atlet olahraga."

 

 

 Equityworld Futures