Equityworld Futures - Pemerintah mengusulkan subsidi bahan bakar minyak (BBM) penugasan jenis solar sebesar Rp500 per liter untuk 2022.
"Dalam RAPBN 2022 diusulkan adanya subsidi tetap untuk minyak solar sebesar Rp500 per liter sama dengan besaran tahun 2021,"
Dalam APBN 2021, volume solar dipatok sebesar 15,80 juta kiloliter dengan realisasi 8,56 juta kiloliter sampai paruh pertama tahun ini dengan outlook sebanyak 14,68 juta kiloliter.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jelang Pertemuan Jackson Hole Fed
Sementara itu, RAPBN 2022 pemerintah mengusulkan volume solar sebesar
15,10 juta kiloliter yang ditambah volume minyak tanah 0,48 juta
kiloliter dengan nilai subsidi mencapai Rp11,3 triliun.
Arifin mengatakan perlu dukungan peningkatan peran dari BPH Migas, Pertamina, maupun pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan konsumsi BBM bersubsidi melalui program digitalisasi atau pengawasan juga dilakukan di lapangan agar penyaluran minyak solar tepat sasaran.
Mulai tahun depan, pemerintah akan mengarahkan subsidi solar tidak lagi berbasis komoditas, tetapi berbasis orang.
Pergantian skema penyaluran subsidi tersebut dilakukan agar tepat sasaran mengingat selama ini pemberian subsidi kerap tidak tepat sasaran karena data tidak akurat.
Dana yang berhasil dihemat dari efisiensi subsidi itu akan dipakai untuk meningkatkan anggaran perlindungan sosial mulai dari kesehatan, pendidikan, hingga infrastruktur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar