Selasa, 30 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh di Tengah Ekspektasi Produsen Bakal Tunda Tambah Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak jatuh, melanjutkan penurunan dari minggu lalu meski sempat naik di awal sesi Asia dan investor terus berspekulasi produsen utama akan berhenti menambah pasokan minyak mentah akibat ketidakpastian varian baru virus corona Omicron.

Harga minyak Brent anjlok 2,35% di $71,50 per barel dan harga minyak WTI juga jatuh 2,24% ke $68,38 per barel. Harga minyak anjlok sekitar 12% Jumat pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa varian omicron akan menyebabkan lebih banyak tindakan penguncian dan mengurangi permintaan bahan bakar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Senin bahwa Omicron menimbulkan risiko lonjakan infeksi yang sangat tinggi, dan telah mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian." Beberapa negara seperti Belanda, Denmark, dan Australia melaporkan kasus omicron selama akhir pekan dan negara lain ada juga telah memberlakukan pembatasan perjalanan.

Dengan prospek permintaan bahan bakar yang tidak jelas karena omicron, investor sekarang mengharapkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) untuk menghentikan rencana penambahan pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari. Kelompok ini akan bertemu untuk membahas pasokan pada 2 Desember.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Masih Waspadai Omicron

"Kami pikir grup akan condong ke arah jeda kenaikan produksi mengingat varian Omicron dan pelepasan stok minyak konsumen minyak utama,"

OPEC+ sudah mempertimbangkan kembali rencananya setelah AS dan konsumen utama lainnya mengumumkan pelepasan terkoordinasi yang lebih kecil dari perkiraan dari Strategic Petroleum Reserve selama minggu lalu.

"Menyusul rilis cadangan strategis global dan pengumuman lusinan negara yang membatasi perjalanan ke dan dari Afrika Selatan serta negara-negara tetangga, OPEC dan mitranya dapat dengan mudah membenarkan penghentian produksi atau bahkan sedikit pengurangan produksi," sebut analis OANDA Edward Moya dalam catatan.

Sementara, negara kekuatan dunia dan Iran melanjutkan perundingan tentang menghidupkan kembali pakta nuklir 2015, serta adanya komentar optimis dari diplomat memberikan dorongan pasar.

Investor sekarang menunggu laporan pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 29 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Melonjak Usai Anjlok 11%, Investor Soroti Perkembangan Omicron

Equityworld Futures - Harga minyak melonjak di Asia, memulihkan sebagian dari penurunan. Investor melakukan ‘bargain hunting’, namun tetap berhati-hati atas penemuan varian baru COVID-19 omicron dan dimulainya kembali negosiasi kesepakatan nuklir Iran.

Harga minyak Brent melesat naik 4,68% di $74,94 per barel dan harga minyak WTI melonjak 5,40% ke $71,83 per barel. Cairan hitam ini anjlok lebih dari 10% pada hari Jumat silam, penurunan satu hari terbesar sejak April 2020, akibat munculnya kekhawatiran atas varian baru dan potensi surplus pasokan yang besar pada kuartal I tahun 2022.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum jelas apakah omicron lebih menular atau berbahaya daripada varian lain, tetapi mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian. Negara-negara termasuk Belanda, Denmark, dan Australia melaporkan kasus omicron selama akhir pekan.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik Ditopang oleh Kekhawatiran Omicron

OPEC+ juga memundurkan kembali pertemuan komite pemantau gabungan kementerian menjadi Kamis dari Selasa, dilaporkan akan memiliki lebih banyak waktu untuk menilai dampak varian omicron pada permintaan dan harga minyak. Pertemuan OPEC dan OPEC+ yang lebih luas akan berlangsung sesuai jadwal pada hari Rabu dan Kamis, di mana kelompok ini akan memutuskan apakah akan melanjutkan rencananya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari 2022 dan seterusnya.

Beberapa investor telah meminta jeda dalam kenaikan ini setelah AS memimpin pelepasan terkoordinasi dari Strategic Petroleum Reserve minggu lalu, serta potensi dampak omicron pada permintaan bahan bakar.

"Ada koreksi pembelian karena pandangan bahwa pasar minyak telah oversold minggu lalu dan spekulasi bahwa OPEC+ dapat mengambil tindakan terhadap omicron, berpotensi memangkas produksi,"

"Semua mata akan tertuju pada bagaimana omicron akan mempengaruhi ekonomi global dan permintaan bahan bakar, tindakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) serta pembicaraan nuklir Iran minggu ini,"

Sementara itu, Iran dan negara kekuatan dunia akan melanjutkan perundingan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 di Wina di kemudian hari.

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 26 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Anjlok 3% Dipicu Meningkatnya Kekhawatiran Pasokan di Kuartal I/2022

Equityworld Futures - Harga minyak anjlok akibat munculnya kekhawatiran bahwa pelepasan terkoordinasi yang dimotori oleh Amerika Serikat dari cadangan minyak mentah di antara negara konsumen utama dapat menyebabkan surplus pasokan global pada kuartal I tahun 2022.

Harga minyak Brent anjlok 3,13% di $79,65 per barel dan harga minyak WTI juga anjlok 3,88% ke $75,35 per barel. Tidak ada penyelesaian untuk WTI pada hari Kamis karena hari libur di AS.

Pelepasan dari Cadangan Minyak Strategis, yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden awal pekan ini, akan melihat jutaan barel minyak dilepas dengan koordinasi bersama negara-negara konsumen utama lainnya, termasuk China, India dan Jepang.

Pelepasan tersebut kemungkinan akan menyebabkan lonjakan pasokan selama beberapa bulan mendatang, menurut temuan Dewan Komisi Ekonomi (ECB) yang memberi nasihat kepada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), sumber OPEC mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Fed Lanjutkan Beri Sinyal Nada Kebijakan Hawkish

Dewan juga memperkirakan surplus 400.000 barel per hari (bph) pada Desember 2021, meningkat menjadi 2,3 juta barel per hari pada Januari 2022 dan 3,7 juta barel per hari pada Februari jika negara-negara konsumen melanjutkan langkah pelepasan tersebut, sumber menambahkan.

Perkiraan kenaikan surplus minyak membayangi prospek pertemuan OPEC dan negara sekutunya (OPEC+) berikutnya pada 2 Desember. Kelompok tersebut akan memutuskan apakah akan terus meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari.

Namun, baik kontrak Brent dan WTI menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam hampir sebulan. Volume keseluruhan pelepasan cadangan minyak mentah, sekitar 70 juta hingga 80 juta barel, lebih kecil dari yang diharapkan.

"Karena volumenya kecil, saya pikir itu ditujukan untuk mengurangi ketatnya pasokan, daripada berdampak besar pada pasar minyak."

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 25 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Investor Menantikan Reaksi OPEC+

Equityworld Futures - Harga minyak beragam di Asia dan investor memantau bagaimana produsen utama akan bereaksi terhadap pelepasan darurat stok minyak mentah oleh negara konsumen utama untuk meredam kenaikan harga di pasar.

Harga minyak Brent naik 0,22% ke $82,43 per barel sementara harga minyak WTI naik tipis 0,04% ke $78,42 per barel.

"Rilis SPR (Cadangan Minyak Strategis) yang terkoordinasi kemungkinan berakhir sebagai kemenangan politik jangka pendek bagi pihak-pihak yang terlibat, namun, kami tidak berharap ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada fundamental minyak mentah,"

"Tetapi gambaran yang lebih besar adalah bahwa permintaan produk tetap sehat, menambah tekanan pada pasar yang mengetat,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Fed Beri Sinyal ‘Tapering Aset’ Lebih Cepat

Semua mata sekarang tertuju pada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, atau OPEC+, saat bertemu minggu depan untuk membahas permintaan dan pasokan minyak.

"Langkah berani dari negara importir minyak telah membuka pintu lebar-lebar bagi OPEC+ untuk menyesuaikan kebijakan pasokannya ke bawah dalam pertemuan berikutnya pada 2 Desember 2021,"

OPEC+ telah menambah pasokan 400.000 barel per hari setiap bulan, membatalkan pengurangan produksi utama dari tahun lalu ketika pandemi COVID-19 memperlambat permintaan.

Tiga sumber mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok ini tidak membahas penghentian peningkatan produksi minyaknya, meskipun ada rilis terkoordinasi.

Investor juga mewaspadai apakah China akan melepaskan minyak dari cadangannya sesuai rencana.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS Rabu dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan peningkatan 1,017 juta barel untuk pekan terakhir 19 November. Prakiraan yang memperkirakan penurunan sebesar 481.000 barel, sementara penurunan sebanyak 2,101 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute dari hari sebelumnya menunjukkan peningkatan 2,307 juta barel.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 24 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Bervariasi, AS Keluarkan Cadangan Terkoordinasi ke Pasar


Equityworld Futures - Harga minyak bervariasi di Asia dan investor mencerna pelepasan stok cadangan strategis minyak terkoordinasi yang dimotori AS. Investor juga mengambil keuntungan dari reli hari sebelumnya menjelang hari libur AS yang jatuh pada hari Kamis.

Harga minyak Brent turun tipis 9,97% ke $82,25 per barel sementara harga minyak WTI naik tipis 0,13% di $78,60 per barel menurut data Investing.com.

AS mengumumkan akan mengeluarkan 50 juta barel dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) pada hari Selasa. Inggris akan melepaskan 1,5 juta barel sementara India akan mengeluarkan 5 juta barel. Jepang dilaporkan akan menyediakan pelepasan volume beberapa hari sementara Korea Selatan akan merilis volume yang tidak ditentukan. China, negara importir minyak utama dunia, akan melepaskan setidaknya 7,33 juta barel, menurut konsultan industri JLC.

Pelepasan terkoordinasi ini, yang pertama sejak 2011, bertujuan untuk menghadapi lonjakan harga bensin selama beberapa bulan terakhir. Tetapi langkah itu mungkin bukan solusi jangka panjang untuk menghadapi pasar minyak yang ketat, menurut beberapa investor.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik, Investor Soroti Kenaikan Bunga RBNZ yang Rendah

"Ancaman pasokan lanjutan dalam jangka pendek tentu saja menciptakan pasar minyak artifisial lebih longgar untuk periode satu hingga dua bulan ke depan," Louise Dickson, analis pasar minyak senior di Rystad Energy, mengatakan dalam laporan.

“Namun, langkah Biden dan para pemimpin lainnya mungkin hanya mendorong masalah pasokan ke bawah, karena mengosongkan penyimpanan akan menambah tekanan pada stok minyak yang sudah rendah,”

Fokus investor sekarang adalah bagaimana Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) akan menanggapi pelepasan terkoordinasi tersebut. Kelompok ini akan mempertimbangkan kembali rencana untuk menambah lebih banyak pasokan dalam pertemuan berikutnya pada 2 Desember.

Sementara itu, pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute hari Selasa menunjukkan peningkatan sebanyak 2,307 juta barel untuk pekan terakhir 16 November. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan 950.000 barel, sementara peningkatan 655.000 barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi (IEA) AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 23 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Jelang Potensi Pelepasan Cadangan yang Diprakarsai AS

Equityworld Futures – Harga minyak turun di Asia di tengah tumbuhnya ekspektasi bahwa AS akan mengumumkan pelepasan cadangan minyak strategis yang terkoordinasi.

Harga minyak Brent turun 0,43% di $79,36 per barel dan harga minyak WTI turun 0,65% ke $76,25 per barel.

Departemen Energi AS menurut laporan diperkirakan akan mengumumkan peminjaman minyak dari Strategic Petroleum Reserve (SPR), yang dapat melibatkan lebih dari 35 juta barel dari waktu ke waktu, hari ini. Namun, angka tersebut dapat berubah, menurut Reuters.

Pemain minyak utama seperti India, Jepang, dan Korea Selatan diperkirakan akan ambil bagian dalam pelepasan tersebut sementara China, negara importir minyak terbesar dunia, mengatakan pihaknya juga dapat memanfaatkan cadangannya.

India dilaporkan belum memutuskan waktu dan volume kontribusinya, sementara Jepang telah memutuskan dapat memanfaatkan kelebihan stoknya secara legal tetapi juga tidak menentukan batas waktu untuk rilis.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik pun Dolar AS, Ketua Fed Powell Diusulkan Jabat Periode Kedua

Namun, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) berpendapat bahwa pelepasan jutaan barel tidak dapat dibenarkan dalam kondisi pasar saat ini. Kelompok ini dapat mempertimbangkan kembali rencana untuk menambah lebih banyak pasokan pada pertemuannya minggu depan.

Sementara itu, beberapa investor menekankan pentingnya pelepasan tersebut. “Pelepasan 35 juta barel dari AS akan menjadi signifikan. Setelah Anda mempertimbangkan volume potensial dari orang lain, kami melihat sesuatu yang cukup substansial. Risiko pembatasan terkait COVID-19 lebih lanjut di musim dingin ini dan potensi rilis SPR kemungkinan cukup untuk membujuk OPEC+ bisa menghentikan kenaikan pasokan,”

Sementara itu, meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Eropa memicu kekhawatiran permintaan bahan bakar.

"Saat Eropa, dan khususnya Eropa Timur berusaha untuk menghentikan penyebaran COVID-19, risiko tindakan seperti penguncian tampak besar,"

"Jika gelombang penguncian baru diberlakukan di Eropa, harga minyak tidak akan terhindar selama sisa musim flu di Belahan Bumi Utara."

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 22 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Terus, Angka Kasus COVID-19 di Eropa Melonjak

Equityworld Futures - Harga minyak terus turun usai Jepang mempertimbangkan untuk melepaskan pasokan dari cadangannya. Jumlah kasus COVID-19 di Eropa juga meningkat, yang menyebabkan timbulnya kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent turun 0,39% ke $78,58 per barel dan harga minyak WTI turun 0,21% di $75,78 per barel menurut data Investing.com. Baik Brent dan WTI berjangka berada di bawah level $80.

Jumlah kasus yang melonjak di Eropa membuat Austria memasuki penguncian penuh mulai Senin.

“Jerman siap untuk menyetujui kerja wajib jarak jauh. Di Irlandia dan Belanda, warganya telah diinstruksikan untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan. Ini terjadi di tengah prospek pelepasan minyak dari cadangan strategis di China dan AS,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, tapi Masalah COVID-19 Eropa Batasi Kerugian

Ketika Presiden AS Joe Biden menghadapi seruan yang berkembang untuk melepaskan pasokan dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) guna menurunkan harga bensin yang melonjak, dan meminta perusahaan minyak utama, termasuk China dan Jepang, untuk bergabung dengan pelepasan minyak terkoordinasi dari SPR.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada hari Sabtu menyiratkan bahwa ia siap untuk mengikuti permintaan AS. "Kami sedang melanjutkan dengan pertimbangan tentang apa yang dapat kami lakukan secara legal dengan premis bahwa Jepang akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terkait,"

Minyak mencapai level tertinggi sejak 2014 pada Oktober tetapi telah bergejolak selama sebulan terakhir, bahkan di kala Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara mitranya (OPEC+) tetap pada rencana untuk peningkatan pasokan bertahap pada pertemuan terakhir.

Investor juga memantau laporan bahwa koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman mengatakan pihaknya mendeteksi indikasi bahaya yang akan segera terjadi terkait navigasi dan perdagangan global di selatan Laut Merah.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 19 November 2021

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Januari diperdagangkan pada USD76,88 per barrel pada waktu penulisan, menurun 0,86%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD76,81 dan resistance pada USD81,81.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,09% dan diperdagangkan pada USD95,743.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Januari jatuh 0,60% dan diperdagangkan pada USD79,80 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD2,92 per barrel. 

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 18 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kembali Turun, AS Inginkan Pelepasan Cadangan Strategis Terkoordinasi

Equityworld Futures - Harga minyak turun, melanjutkan tren penurunan sesi sebelumnya. Minyak AS berada di bawah tekanan setelah AS dilaporkan meminta konsumen minyak utama, termasuk China dan Jepang, untuk mempertimbangkan pelepasan cadangan minyak yang terkoordinasi dalam upaya menurunkan harganya yang setinggi langit.

Harga minyak Brent turun 0,31% di $80,03 per barel, setelah anjlok sebesar 2,6% ke penutupan terendah sejak awal Oktober 2021. Harga minyak WTI juga turun 0,55% di $77,12 per barel, setelah jatuh 3% semalam.

Langkah AS tersebut terjadi karena lonjakan harga energi menyebabkan rekor angka inflasi pada bulan Oktober seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi global dari COVID-19.

"Jika pemerintah AS meminta pelepasan Cadangan Minyak Strategis (SPR), itu bisa mengirim tanda politik yang kuat,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Investor Fokus Kebijakan Moneter Bank Sentral

"Tapi ... kilang domestik tidak mungkin mendapatkan manfaat tambahan, karena keuntungan akhir yang kecil tampaknya sudah maksimal," tambah catatan itu. Produsen AS juga menghadapi reaksi balik dari investor karena mengambil utang untuk membeli bor baru, yang menyebabkan keengganan mereka untuk mengeluarkan lebih banyak uang bagi sektor pengeboran.

Minyak naik ke level tertinggi tujuh tahun pada Oktober, akibat peningkatan permintaan bahan bakar karena dicabutnya penguncian COVID-19 dan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya (OPEC+) menambah pasokan secara perlahan.

Badan Energi Internasional (IEA) dan OPEC baru-baru ini mengindikasikan bahwa lebih banyak pasokan akan tersedia dalam beberapa bulan mendatang. OPEC+ saat ini berpegang teguh pada kesepakatannya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari setiap bulan.

Sementara itu, data minyak mentah AS Rabu dari Badan Informasi Energi (EIA) AS menunjukkan penurunan sebanyak 2,101 juta barel untuk pekan hingga 12 November. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan 1,398 juta barel, sementara peningkatan 1,001 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan 655.000 barel.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 17 November 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1.855,40 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,07%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.845,10 dan resistance pada USD1.879,50.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Data Penjualan Ritel AS Kuat Dorong Dolar

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD96,097.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Desember naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD24,992 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Desember jatuh 0,19% dan diperdagangkan pada USD4,3368 per pon.  



Equityworld Futures

Selasa, 16 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, tapi Permintaan Turun karena Persediaan Diperkirakan Meningkat

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, tetapi meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Eropa menambah kekhawatiran mengenai permintaan bahan bakar. AS tampaknya juga tengah mempertimbangkan untuk melepaskan cadangan minyak mentah dan meningkatkan pasokan untuk mengendalikan kenaikan harga bensin.

Harga minyak Brent naik 0,83% ke $82,73 per barel dan harga minyak WTI juga naik 0,69% di $80,30 per barel menurut data Investing.com.

Eropa menghadapi gelombang keempat kasus COVID-19 dan Austria memberlakukan kebijakan penguncian nasional untuk warganya yang tidak divaksinasi. China, negara importir minyak utama dunia, juga terus berjuang melawan wabah COVID terbaru.

"Minyak mentah turun saat Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang terus meningkat untuk memanfaatkan Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS guna meredam kenaikan harga bensin. Sentimen juga terpukul oleh pembatasan baru perjalanan di Eropa," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Ditopang Berlanjutnya Kekhawatiran Inflasi Meski Dolar AS Menguat

Namun, investor lain berpendapat bahwa dampak dari potensi pelepasan SPR di pasar akan bersifat sementara.

“Pelepasan SPR yang diantisipasi sebagian besar telah diperhitungkan ke pasar pada saat ini. Seiring berjalannya waktu dan itu tidak terjadi, pasar kemungkinan akan bergerak lebih tinggi,” pedagang energi senior CIBC Private Wealth Management Rebecca Babin

Selama minggu lalu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal IV sebesar 330.000 barel per hari (bph) dari perkiraan Oktober.

Permintaan menurun seiring meningkatnya perkiraan pasokan. Perusahaan energi AS menambahkan rig minyak dan gas alam untuk minggu ketiga berturut-turut selama minggu sebelumnya, sementara Rystad Energy mengatakan bahwa produksi minyak serpih AS pada bulan Desember diperkirakan akan mencapai tingkat sebelum COVID-19 sebesar 8,68 juta bph.

Investor sekarang menunggu data minyak mentah dari American Petroleum Institute (API), yang akan dirilis sesi hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 15 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun di Tengah Seruan agar AS Lepaskan Cadangan Minyak Strategis

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia. Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang terus meningkat untuk melepaskan pasokan dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) di tengah melonjaknya harga bensin.

Harga minyak Brent kian turun 0,89% ke $81,44 per barel dan harga minyak WTI terus turun 0,90% di $78,97 per barel menurut data Investing.com.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Charles Schumer meminta Biden untuk melepaskan minyak SPR selama akhir pekan, dan ia menambahkan bahwa konsumen membutuhkan bantuan segera di pompa bensin.

“Gedung Putih telah memperdebatkan bagaimana mengatasi inflasi yang lebih tinggi, lantaran beberapa pejabat menyerukan agar cadangan strategis dapat diserap, atau menghentikan ekspor AS,”

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Tetap di Atas Level $1.800

Namun, Brian Deese, direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, mengatakan kepada CNN, "Presiden telah menjelaskan bahwa semua opsi ada di meja," menambahkan "kami memantau situasi dengan sangat hati-hati."

Investor telah fokus pada apakah AS akan merilis cadangan SPR setelah minyak mentah naik ke level tertinggi tujuh tahun pada Oktober. Permintaan Biden kepada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan negara mitranya, atau OPEC+, untuk meningkatkan produksi minyak mentah lebih cepat juga tidak didengar.

Namun, beberapa investor berpikir bahwa AS juga memiliki opsi lain, meskipun terbatas, selain menekan SPR.

"Tampaknya ada sejumlah kartu yang dapat digunakan AS untuk melawan inflasi, yaitu rilis SPR, kenaikan suku bunga, dan pelonggaran pembatasan ekspor minyak Iran,

“Solusi tercepat yang memiliki dampak jangka panjang adalah Iran. Itu akan mendorong harga turun dengan tambahan pasokan.”

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 12 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Dolar AS Menguat Seiring Berlanjutnya Kekhawatiran Inflasi

Equityworld Futures - Harga minyak turun di sesi Asia, menyerahkan kenaikannya dari sesi sebelumnya. Dolar AS yang kuat terus mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan dalam menanggapi inflasi yang tinggi.

Harga minyak Brent turun 0,75% di $82,25 per barel dan harga minyak WTI turun 0,66% ke $81,05 per barel menurut data Investing.com.

Baik Brent dan WTI berjangka ditetapkan untuk mengakhiri minggu dengan pergerakan datar, setelah minggu yang bergejolak didorong oleh penguatan dolar dan spekulasi tentang apakah AS akan melepas minyak dari Cadangan Minyak Strategis AS untuk mengendalikan lonjakan harga minyak.

"Pasar berada dalam situasi yang sangat seimbang,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, tapi Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar dalam Enam bulan 

Ia menambahkan bahwa saat pasar dipasok dengan ketat, masalah yang lebih besar adalah perubahan dinamika permintaan bahan bakar. Pasar bergerak menjauh dari pemulihan ekonomi yang kuat didorong oleh kebangkitan permintaan barang, yang pada gilirannya telah memicu permintaan energi, menuju pemulihan permintaan jasa.

Meskipun permintaan bahan bakar meningkat berkat peningkatan pesat dalam perjalanan udara, kebijakan moneter dan fiskal yang lebih ketat serta musim dingin di belahan bumi utara dapat mengurangi permintaan itu.

Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Kamis memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal IV sebesar 330.000 barel per hari dari perkiraan Oktober, lantaran harga energi yang tinggi menghambat pemulihan dari COVID-19.

Pasar minyak akan tetap ketat hingga kuartal III tahun 2022 karena permintaan terus pulih, menurut analis komoditas National Australia Bank (OTC:NABZY), Baden Moore.

OPEC dan negara mitranya, atau OPEC+, sangat cerdik dalam mengelola pasokan global seiring permintaan pulih dari pandemi, dan kelompok itu tetap dalam posisi yang baik dari perspektif ini," ungkap Moore kepada Reuters.

OPEC+ mengatakan akan tetap pada rencananya untuk menambah 400.000 barel per hari ke pasar setiap bulan setelah pertemuannya selama minggu lalu.

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 11 November 2021

PT Equityworld Futures : Indeks Nikkei Naik 0,59 Persen

Equityworld Futures - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, naik 171,08 poin, atau sekitar 0,59 persen, menjadi 29.277,86. Indeks Topix juga menguat, naik 0,32 persen menjadi 2.013,53.

Seperti diwartakan Reuters, indeks Nikkei naik dipicu aksi pembelian yang dilakukan para investor terhadap saham-saham yang berada dalam kondisi undervalue.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Bergerak Variatif, IHSG Sesi I Melemah 0,03 Persen di Level 6.680

Saham Pacific Metals memimpin penguatan hari ini dengan meroket 16,70 persen setelah sebuah activist fund menyatakan kepemilikannya dalam perusahaan baja tersebut. Saham perusahaan printing Toppan Inc melambung 8,73 persen usai meningkatkan perkiraan perolehan laba tahunan.

Saham perusahaan kimia Showa Denko KK melonjak 7,22 persen berkat keberhasilan kembali mencatatkan laba. Saham perusahaan robotika Fanuc dan perusahaan perdagangan Toyota Tsusho masing-masing menanjak 3,67 persen dan 3,09 persen.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat 0,13 persen terhadap yen menjadi 114,04 yen per dolar AS.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 10 November 2021

PT Equityworld Futures : Dipengaruhi Tren Positif, Harga Uang Kripto Ethereum Melonjak 11%

Equityworld Futures - Mata uang kripto Ethereum diperdagangkan pada $4.332,71, dan harga melonjak 10,61% untuk hari ini. Itu merupakan keuntungan satu hari terbesar sejak sejak 22 September.

Lonjakan kenaikan tersebut telah mendorong kapitalisasi pasar Ethereum bertambah menjadi $507,43B, atau 19,59% dari total kapitalisasi pasar cryptocurrency. Pada level tertinggi, market cap Ethereum adalah $505,30B.

Ethereum telah diperdagangkan pada kisaran harga $4.268,21 hingga $4.333,51 dalam 24 jam sebelumnya.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Dipengaruhi Tren Positif, Harga Uang Kripto XRP Melonjak 10%

Selama tujuh hari terakhir, Ethereum meningkat, dan menguat 4,28%. Volume Ethereum yang diperdagangkan selama 24 jam terakhir hingga waktu penulisan adalah $26,18B atau 14,96% dari 
total volume seluruh mata uang kripto. Harga telah diperdagangkan di kisaran $3.896,3281 hingga $4.333,5083 dalam 7 hari terakhir.

Pada harga saat ini, Ethereum masih turun 0,78% dari level tertinggi sepanjang masa di $4.366,91 pada 21 Oktober.

Di tempat lain dalam perdagangan cryptocurrency

Mata uang kripto Bitcoin terakhir berada di $61.052,4 pada Investing.com Index, naik 4,59% untuk hari ini.

Binance Coin diperdagangkan di $494,65 pada Investing.com Index, dan menguat sebanyak 10,12%.

Kapitalisasi pasar Bitcoin terakhir bernilai $1.143,56B atau 44,15% dari total pangsa pasar cryptocurrency, sementara itu market cap Binance Coin mencapai $82,13B atau 3,17% dari total nilai pasar mata uang kripto.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 09 November 2021

PT Equityworld Futures : Kegiatan Pabrik Asia Stagnan, Tanda Perlambatan China dan Kendala Pasokan

Equityworld Futures - Umumnya, kegiatan manufaktur Asia tidak banyak mengalami perubahan alias stagnasi untuk bulan September, survei menyebutkan, dan ekonomi kawasan harus menghadapi hambatan dari penutupan pabrik akibat dampak pandemi dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan China.

PMI manufaktur September au Jibun Bank of Japan turun ke 51,5 dari 52,7 pada bulan sebelumnya. Ini merupakan laju ekspansi paling lambat sejak Februari.

Kegiatan pabrik Jepang tumbuh melambat, di Vietnam dan Malaysia juga menurun untuk bulan September. Ditambah pula, faktor kekurangan chip dan gangguan pasokan menambah kesulitan wilayah yang harus pulih dampak negatif pandemi tersebut.

Sementara, indeks PMI Taiwan turun ke 54,7 di September dari 58,5 di Agustus, sementara Vietnam melihat indeks tidak berubah dari Agustus di 40,2.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Sektor Jasa China Kembali Bangkit, namun Risiko Tetap Ada

Meski begitu, ada beberapa negara yang meraih peningkatan aktivitas seperti Indonesia Negara-negara di mana wabah besar varian Delta mengalami peningkatan aktivitas, seperti Indonesia dan India.

Memberi harapan, PMI Indonesia naik menjadi 52,2 dari 43,7 pada Agustus, sedangkan untuk India meningkat menjadi 53,7 pada September dari 52,3 pada bulan sebelumnya.

Mendapat bantuan dari ekspansi produksi dan pesanan baru, PMI Korea Selatan September naik menjadi 52,4 dari 51,2 pada Agustus. Tapi tetap di atas ambang batas 50 yang menunjukkan ekspansi aktivitas selama 12 bulan berturut-turut dibayangi gangguan rantai pasokan yang terus berlanjut merusak optimisme bisnis bagi produsen.

Karena pembatasan penggunaan listrik, Indeks Manajer Pembelian (PMI) resmi China September pada Kamis kemarin mengisyaratkan kegiatan pabrik negara itu menyusut. Hal itu pula yang menjadi tekanan baru bagi prospek pertumbuhan kawasan.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 08 November 2021

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih tinggi pada jam perdagangan Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD79,50 per barrel pada waktu penulisan, meningkat 0,88%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD78,25 dan resistance pada USD84,88.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Eropa

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,13% dan diperdagangkan pada USD94,460.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Januari naik 0,68% dan diperdagangkan pada USD81,09 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD1,59 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 05 November 2021

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih rendah selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD5,585 per mmBTU pada waktu penulisan, menurun 2,29%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD5,116 dan resistance pada USD5,876.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,07% dan diperdagangkan pada USD94,403.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Desember naik 0,95% dan diperdagangkan pada USD79,56 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Desember naik 0,52% dan diperdagangkan pada USD2,4190 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

 

 

 

Kamis, 04 November 2021

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD80,00 per barrel pada waktu penulisan, menurun 1,06%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD79,72 dan resistance pada USD84,88.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,12% dan diperdagangkan pada USD93,968.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Januari naik 0,78% dan diperdagangkan pada USD81,35 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD1,35 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 03 November 2021

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD82,47 per barrel pada waktu penulisan, menurun 1,72%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD80,58 dan resistance pada USD84,88.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia
 

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,02% dan diperdagangkan pada USD94,058.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Januari jatuh 1,45% dan diperdagangkan pada USD83,49 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD1,02 per barrel. 

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 02 November 2021

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih tinggi selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD84,20 per barrel pada waktu penulisan, meningkat 0,18%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD80,58 dan resistance pada USD84,88.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,06% dan diperdagangkan pada USD93,933.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Januari naik 0,30% dan diperdagangkan pada USD84,96 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD0,76 per barrel. 

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 01 November 2021

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah pada jam perdagangan Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD82,27 per barrel pada waktu penulisan, menurun 0,65%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD80,58 dan resistance pada USD85,41.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Eropa

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,27% dan diperdagangkan pada USD93,578.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Januari jatuh 0,33% dan diperdagangkan pada USD83,38 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD1,11 per barrel. 

 

 

 Equityworld Futures