Equityworld Futures - Harga minyak turun di sesi Asia, menyerahkan kenaikannya dari sesi sebelumnya. Dolar AS yang kuat terus mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan dalam menanggapi inflasi yang tinggi.
Harga minyak Brent turun 0,75% di $82,25 per barel dan harga minyak WTI turun 0,66% ke $81,05 per barel menurut data Investing.com.
Baik Brent dan WTI berjangka ditetapkan untuk mengakhiri minggu dengan pergerakan datar, setelah minggu yang bergejolak didorong oleh penguatan dolar dan spekulasi tentang apakah AS akan melepas minyak dari Cadangan Minyak Strategis AS untuk mengendalikan lonjakan harga minyak.
"Pasar berada dalam situasi yang sangat seimbang,"
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, tapi Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar dalam Enam bulan
Ia menambahkan bahwa saat pasar dipasok dengan ketat, masalah yang lebih besar adalah perubahan dinamika permintaan bahan bakar. Pasar bergerak menjauh dari pemulihan ekonomi yang kuat didorong oleh kebangkitan permintaan barang, yang pada gilirannya telah memicu permintaan energi, menuju pemulihan permintaan jasa.
Meskipun permintaan bahan bakar meningkat berkat peningkatan pesat dalam perjalanan udara, kebijakan moneter dan fiskal yang lebih ketat serta musim dingin di belahan bumi utara dapat mengurangi permintaan itu.
Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Kamis memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal IV sebesar 330.000 barel per hari dari perkiraan Oktober, lantaran harga energi yang tinggi menghambat pemulihan dari COVID-19.
Pasar minyak akan tetap ketat hingga kuartal III tahun 2022 karena permintaan terus pulih, menurut analis komoditas National Australia Bank (OTC:NABZY), Baden Moore.
OPEC dan negara mitranya, atau OPEC+, sangat cerdik dalam mengelola pasokan global seiring permintaan pulih dari pandemi, dan kelompok itu tetap dalam posisi yang baik dari perspektif ini," ungkap Moore kepada Reuters.
OPEC+ mengatakan akan tetap pada rencananya untuk menambah 400.000 barel per hari ke pasar setiap bulan setelah pertemuannya selama minggu lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar