Rabu, 30 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Nyaris Turun 1%

Equityworld Futures- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange turun pada Selasa. Harga emas turun karena dolar AS menguat. 

 

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus turun USD17,1 atau 0,96% menjadi ditutup pada USD1,763,6 per ounce.


Data ekonomi yang positif yang dirilis pada hari Selasa juga menurunkan harga emas. Conference Board melaporkan bahwa indeks kepercayaan konsumen meningkat menjadi 127,3 pada Juni, naik dari data Mei 120,0. 

 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Turun, Pasar Fokus Pengumuman Ketenagakerjaan AS

 

Indeks harga rumah AS S&P CoreLogic Case-Shiller naik 14,6% pada April, naik dari 13,3% di bulan sebelumnya.


Perak untuk pengiriman September turun 35,3 sen, atau 1,34%, menjadi ditutup pada USD25,901 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun USD28,9 atau 2,63% menjadi ditutup pada USD1,070,6 per ounce. 

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 29 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Gandeng ITS, BGR Logistics Olah Minyak Jelantah Jadi Biodiesel

Equityworld Futures  - PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR Logistics menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk mengolah minyak jelantah menjadi biodiesel. Pengolahan minyak jelantah itu dengan menggunakan integrated biodiesel laboratory.

Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa minyak jelantah dapat diolah menjadi biodiesel dapat diolah dan dirubah menjadi biodiesel yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk kendaraan maupun mesin berbahan dasar solar.

Namun, saat ini belum banyak instansi terkait yang serius untuk memanfaatkan hal tersebut untuk merubah minyak goreng bekas pakai (jelantah) menjadi biodiesel dan gliserin.

Direktur Utama BGR Logistics, M Kuncoro Wibowo mengatakan, BGR Logistics dan ITS sepakat membentuk Tim KSO untuk segera realisasikan kerjasama ini sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak serta masyarakat luas nantinya.

Pembangunan Teaching Factory Integrated Biodiesel Laboratory ini dimaksudkan sebagai sarana pembelajaran dan penelitian mahasiswa dan/atau civitas akademika ITS dalam mengelola minyak bekas goreng pakai (jelantah) menjadi Bahan Bakar Nabati (BBN) Biodiesel dan Gliserin.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

"Kami yakin kebutuhan bahan bakar di Indonesia sangat tinggi, tidak terkecuali armada BGR Logistics sehingga dibutuhkan alternatif bahan bakar pengganti,"

Kuncoro melanjutkan, hasil produksi mini plant Biodiesel (sesuai SNI) akan digunakan sebagai bahan bakar kendaraan BGR Logistics dan/atau komersialisasi produk Biodiesel dan Gliserin yang dilakukan oleh ITS.

Rencana ini, tuturnya, juga mempertimbangkan mengenai kebutuhan bahan bakar yang sangat tinggi untuk menunjang mobilitas bisnis BGR Logistics. Salah satunya adalah bahan bakar yang dibutuhkan untuk armada truk yang kami miliki.

"Ketika kendaraan BGR Logistics dapat memanfaatkan hasil olahan ini untuk bahan bakar, maka biaya operasi kami dapat ditekan dan pelanggan dapat mendapatkan biaya logistik yang lebih efisien lagi,"

Kerjasama ini juga dapat meningkatkan nilai tambah serta menambah portofolio jasa BGR Logistics untuk ke depannya. Memberikan nilai tambah bagi ITS terkait pemanfaatan Teaching Factory Mini Plant untuk pembelajaran dan penelitian pengelolaan Minyak Jelantah menjadi Biodiesel dan Gliserin.

Ke depannya, KSO ini memberikan nilai tambah secara langsung kepada masyarakat yang memiliki minyak jelantah. Mereka dapat menjualnya kepada kita untuk di olah menjadi biodiesel dan gliserin.

"Dengan demikian, potensi pencemaran lingkungan akibat pembuangan minyak jelantah ini dapat ditekan dan diminimalisir,"

Untuk diketahui, pada tahap pertama akan dilakukan riset pengelolaan yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kemudian akan dilanjutkan dengan proses produksi, utilisasi, hingga komersialisasi.

Sedangkan, untuk rancangan pelaksanaan, proses telah dimatangkan secara paralel, mulai dari detail layouting daerah yang aman untuk menjadi sasaran wilayah hingga penyusunan daftar perawatan. Rencana utama daerah sasaran adalah kawasan Sains Techno Park (STP) ITS pada klaster otomotif.

 

 

 

Equityworld Futures

Senin, 28 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Minyak Turun tapi di Dekat Tertinggi 2018, Investor Tunggu Pertemuan OPEC+

Equityworld Futures - Harga minyak turun pada Senin (28/06) pagi di Asia setelah naik ke level yang terakhir terlihat pada Oktober 2018. Negosiasi antara AS dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir akan berlanjut, sementara Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara mitra lainnya (OPEC+) akan bertemu pada minggu ini.

 

Harga minyak Brent turun 0,21% ke $75,22 per barel. Harga minyak WTI turun tipis 0,03% di $74,03 per barel.

 

OPEC+ akan membahas pasokan untuk Agustus 2021 ketika bertemu pada 1 Juli mendatang, dan selanjutnya dapat mengurangi pembatasan pasokan yang ada saat ini seiring terus membaiknya prospek permintaan bahan bakar.

 

"Kami berharap OPEC+ akan mencoba untuk menyeimbangkan kebutuhan pasar akan lebih banyak pasokan terhadap sifat rapuh dari pemulihan permintaan, pada pertemuan tersebut," 

 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Naik Dipicu Data Inflasi

 

Mereka juga memperkirakan kelompok ini akan meningkatkan produksi sekitar 500.000 barel per hari pada Agustus, yang kemungkinan akan mendukung harga yang lebih tinggi.

 

Cairan hitam mengakhiri minggu lalu dengan kenaikan minggu kelima seiring pemulihan ekonomi berlanjut di pasar-pasar utama seperti AS dan China, masing-masing negara eksportir dan importir minyak utama dunia. OPEC+ juga telah mempertahankan disiplin pasokan di sisi pasokan dan akan mengembalikan 2,1 juta barel per hari ke pasokan global mulai Mei hingga Juli 2021.

 

Namun, investor juga mewaspadai penyebaran virus COVID-19 varian Delta di negara lain seperti Australia.

 

Sementara itu, negosiasi antara Iran dan AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang setelah perjanjian pemantauan antara kedua belah pihak berakhir pada minggu lalu. Kesepakatan itu, jika dihidupkan kembali, akan melihat ekspor Iran ditambahkan ke pasokan global.

 

 

Equityworld Futures

Sabtu, 26 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Dunia Naik di Tengah Pemulihan Permintaan

Equityworld Futures - Harga minyak dunia naik pada perdagangan kemarin. Harga minyak karena para pedagang optimis tentang prospek pemulihan permintaan.


Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus bertambah 75 sen menjadi menetap di USD74,05 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik 62 sen menjadi ditutup pada USD76,18 per barel di London ICE Futures Exchange, dilansir dari Xinhua.



Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah selama sesi AS


"Sentimen dan momentum harga tetap sangat positif," Eugen Weinberg, analis energi di Commerzbank Research, mengatakan dalam sebuah catatan. 

 

Pedagang juga menunggu pertemuan penting Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, karena kelompok tersebut dijadwalkan bertemu pada 1 Juli untuk meninjau tingkat produksi. 

 

Untuk minggu ini, patokan minyak mentah AS melonjak 3,9%, sementara Brent naik 3,6%, berdasarkan kontrak bulan depan.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 24 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Gandeng AS, Indonesia Ingin Capai Nol Emisi Karbon

Equityworld Futures - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah mengambil langkah penting dengan menjalin kerjasama bersama Amerika Serikat (AS) untuk mencapai nol emisi karbon (net zero carbon emission). 

 

“Mari saya mulai dengan berterima kasih kepada John Kerry (Utusan Khusus Presiden AS Perubahan Iklim) atas dukungan pribadinya dan dukungan Pemerintah AS kepada usaha-usaha kami. Forum bersama ini menunjukkan komitmen kedua negara (AS-Indonesia) untuk meningkatkan pencegahan perubahan iklim dalam mencapai nol emisi karbon untuk kesejahteraan manusia dan planet,” 

 

Dalam hal ini Pemerintah Indonesia sangat menghargai dukungan dan menyambut baik kerjasama dengan AS dalam topik-topik penting ini. Dan seperti yang akan dilihat dalam acara program hari ini, ini adalah kolaborasi fokus yang berkelanjutan.

 

“Indonesia telah membuat beberapa pengumuman penting tentang ambisi iklim kita dalam beberapa minggu terakhir, salah satunya kami mengumumkan nol emisi karbon pada tahun 2060 dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kemudian PLN, sebagai perusahaan energi milik negara, telah memutuskan untuk memoratorium pembangunan baru pembangkit listrik bertenaga batu bara dalam perencanaan mereka mulai tahun 2023. Selain itu, kerja sama dalam pengembangan dan penerapan teknologi energi terbarukan akan menjadi prioritas utama dalam hubungan AS-Indonesia ini,” 

 

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Turun, Pasar Tunggu Data Ekonomi AS Terkait Inflasi

 

Kolaborasi ini, papar Menko Luhut, dapat mencakup topik pemodelan energi, transisi dari energi fosil, teknologi energi bersih, dan energi bersih tingkat lanjut melalui kolaborasi G to G dan lebih luas lagi terkait dengan investasi dan kemitraan. Konkretnya adalah mungkin untuk berkolaborasi dalam perencanaan dan pelaksanaan percontohan sub-nasional untuk nol emisi karbon bersih seperti misalnya untuk di kawasan Bali. 

 

“Dalam semua upaya ini, kebutuhan akan perubahan dan inovasi teknologi serta pembiayaan transisi adalah yang utama. Perubahan teknologi kewirausahaan dan keuangan yang inovatif sebagai kunci untuk mengubah ekonomi kita menjadi Natural Capital Carbon and Communities Superpowe. Kami berencana untuk meluncurkan pusat keunggulan dalam teknologi dan keuangan selama masa G20 di tahun 2022,”

 

Terkait hal tersebut, Menko Luhut menyatakan bahwa pemerintah Indonesia kini mencari sektor swasta untuk inovasi teknologi karena melalui kewirausahaan sektor swasta. 

 

Menko Luhut juga mengajak AS untuk bersama-sama membawa isu lingkungan dan perubahan iklim ke G20 pada tahun 2022. 

 

"Kami juga membutuhkan sebuah pusat seperti ‘centre of future knowledge’ yang akan fokus pada peran alih teknologi, R&D oleh investasi swasta dengan akademisi dan penelitian global terkemuka dalam mewujudkan masa depan yang bahagia dan berkelanjutan di Indonesia."

 

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 23 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Menko Luhut: RI Bakal Produksi 600 Ribu Kendaraan Listrik

Equityworld Futures - Pemerintah telah meresmikan operasi produksi fasilitas HPAL (High Pressure Acid Leaching) di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Pengolahan bijih nikel HPAL berbasis teknologi hidrometalurgi ini akan mendorong percepatan hilirisasi mineral menuju industrialisasi berbasis baterai dan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan mengatakan pada 2030, masyarakat secara global mempunyai kesadaran untuk mengurangi emisi dan akan mendorong kenaikan permintaan kendaraan listrik yang nilainya dapat mencapai 31,1 juta unit.

"Di Indonesia sendiri, pemerintah menargetkan dapat memproduksi 600 ribu unit kendaraan listrik roda empat dan 2,45 juta roda dua. Peningkatan permintaan kendaraan listrik dapat menaikkan permintaan baterai, terutama jenis NCM (nickel-cobalt-mangan)," 

Menko Luhut melanjutkan, bahwa teknologi pengolahan untuk bijih nikel bisa melalui jalur RKEF (pirometalurgi) maupun HPAL (hidrometalurgi) seperti yang ada di Pulau Obi ini. Smelter HPAL ini akan banyak memanfaatkan bijih nikel dengan kadar yang lebih rendah (limonit), yang jumlahnya sangat melimpah di Indonesia. Ini merupakan bagian dari optimasi atau peningkatan nilai tambah dari sumberdaya mineral yang dimiliki oleh Indonesia.

"Indonesia memiliki sumberdaya dan cadangan nikel serta cobalt yang cukup, didukung oleh mineral lain seperti tembaga, alumunium, dan timah yang akan menjadi modal besar untuk bermain dalam industri kendaraan listrik,”

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Powell Janji Suku Bunga Tidak akan Naik Terlalu Cepat

Proses HPAL dapat menghasilkan produk nikel kelas satu, yakni Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan turunannya berupa nikel sulfat (NiSO4) dan cobalt sulfat (CoSO4) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku baterai. Produk-produk ini bernilai tambah lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang dihasilkan dari jalur RKEF.

“Untuk itu, kita perlu dukung dan terus didorong untuk terjadi peningkatan investasi agar ada penambahan line (jalur) produksi, sehingga kita mendapat sebesar-besarnya manfaat dari proses produksi ini,”

Dengan nilai investasi smelter HPAL dari PT. Halmahera Persada Legend (HPL) ini yang nilainya lebih dari satu milliar dollar (USD), diharapkan akan dapat menjadi faktor pendorong dan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan di daerah, seperti peningkatan pendapatan daerah, penyerapan tenaga kerja lokal, pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan dan Kesehatan. Selain PT HPL, di KI Pulau Obi juga terdapat perusahaan smelter lainnya, yakni PT Megah Surya Pertiwi dan PT Halmahera Jaya Feronikel. Kedua perusahaan tersebut memproduksi ferronickel menggunakan RKEF. Di samping perusahaan smelter, ada juga perusahaan pertambangan bijih nikel, yaitu PT Gane Permai Sentosa dan PT Trimegah Bangun Persada. Mengingat banyaknya industri yang beroperasi di Pulau Obi ini.

“Diharapkan kawasan ini menjadi pusat pengembangan dan pusat pertumbuhan wilayah di Pulau Obi khususnya dan di Halmahera, serta Maluku Utara secara umum,”

Salah satu bentuk dukungan yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan industri smelter ini, yakni adalah dukungan kesiapan tenaga kerja. Untuk itu pembangunan politeknik di kawasan industri seperti ini menjadi penting. Hal ini berguna agar dapat memberikan kesempatan yang luas bagi masyarakat lokal untuk menggali ilmu dan bekerja di industri smelter.

“Guna mendukung industri ini, kesiapan tenaga kerja menjadi penting. Perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal menjadi perhatian. Untuk itu, diperlukan fasilitas pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja yang akan bekerja di industri smelter ini,”

Mengingat pentingnya kawasan industri smelter yang beroperasi di Pulau Obi, maka untuk menjaga kelangsungan operasi dan investasinya, perlu dukungan dari pemerintah. Untuk itu Kawasan industri ini merupakan Kawasan industri strategis dan perlu untuk ditetapkan sebagai objek vital nasional.

“Kita perlu jadikan kawasan industri Pulau Obi ini sebagai kawasan industri strategis, dan perlu untuk dijadikan sebagai Objek Vital Nasional (Obvitnas).”

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 22 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Naik Terus, Harga Minyak Diprediksi Tembus USD100/Barel Tahun Depan

Equityworld Futures - Harga minyak naik pada akhir perdagangan. Menguatnya harga minyak memperpanjang kenaikan pada minggu sebelumnya. 

 

Bank of America menilai, Brent kemungkinan akan mencapai rata-rata harga USD68 per barel pada tahun ini. Kemudian diperkirakan mencapai USD100 per barel pada tahun depan, karena permintaan dan penggunaan mobil pribadi lebih banyak. 

 

Harga minyak mendapat dukungan dari perkiraan pertumbuhan terbatas dalam produksi minyak AS. Hal ini memberi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) lebih banyak kekuatan untuk mengelola pasar dalam jangka pendek sebelum potensi kenaikan kuat dalam produksi minyak serpih AS pada 2022.

 

Selain itu, harga minyak naik didorong pelemahan dolar AS dan jeda pembicaraan mengakhiri sanksi AS terhadap minyak mentah Iran. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,36% menjadi 91,8945. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS. 

 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Pernyataan Powell di Kongres AS Jadi Sorotan


Naiknya harga minyak karena negosiasi menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran terhenti. Setelah hakim Ebrahim Raisi memenangkan pemilihan presiden negara itu. 

 

"Pemilihan seorang garis keras di Iran membebani pasar (penawaran) karena sanksi tampaknya tidak akan dicabut,"

 

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus, melonjak USD1,39 atau 1,9% menjadi USD74,90 per barel. Sementara minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli terangkat USD2,02 atau 2,8% menjadi USD73,66. 

 

Kedua harga acuan minyak tersebut telah meningkat selama empat minggu terakhir karena optimisme atas laju vaksinasi Covid-19 global dan perkiraan peningkatan dalam perjalanan musim panas. 

 

 

Equityworld Futures

 

Senin, 21 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kian Naik, Perundingan Nuklir Iran Ditunda Sementara

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia sejalan dengan awal yang kuat dari musim mengemudi saat musim panas menopang kenaikan. Cairan hitam juga diuntungkan dari jeda dalam perundingan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran dan jika berhasil maka bisa menambah ekspor Iran ke pasar global.

Iran adalah anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC).

Harga minyak Brent terus naik 0,35% di $73,77 per barel dan harga minyak WTI kian naik 0,49% di $71,64 per barel menurut data Investing.com.

Prospek permintaan bahan bakar cerah seiring terus meningkatnya vaksinasi COVID-19 dan musim perjalanan di musim panas sedang berlangsung, telah mendorong kenaikan untuk Brent dan WTI berjangka selama empat minggu terakhir. Rebound itu juga telah mendorong premi spot untuk minyak mentah di Asia dan Eropa ke level tertinggi multi bulan.

"Rebound permintaan di musim panas belahan bumi utara begitu kuat sehingga pasar menjadi semakin khawatir tentang penurunan tajam lanjutan persediaan," tulis analis ANZ dalam catatan.

Negosiasi antara negara kekuatan dunia dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015 dihentikan saat Ebrahim Raisi memenangkan pemilihan presiden Iran yang berlangsung selama minggu sebelumnya. Jeda ini diperkirakan akan berlangsung sekitar 10 hari.

Catatan ANZ mengatakan pemilihan umum itu dapat menunda kesepakatan nuklir, karena adanya “kemungkinan minyak Iran mencapai pasar dalam jangka pendek tampaknya tidak mungkin (terjadi).” Catatan itu menambahkan bahwa Iran bersikeras pada penghapusan sanksi AS terhadap Raisi sebelum kesepakatan tercapai.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 18 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Dunia Nyaris Anjlok 2%

Equityworld Futures - Harga minyak dunia anjlok hampir 2% dari level tertinggi dalam beberapa tahun pada akhir perdagangan. Harga minyak turun setelah naik selama lima hari beruntun, karena dolar menguat setelah bank sentral AS, Federal Reserve (Fed) mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga acuan secepatnya pada 2023.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus terpangkas USD1,31 atau 1,8%, menjadi ditutup pada USD73,08 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli turun USD1,11 atau 1,5%, menjadi menetap di USD71,04 per barel.

Kekhawatiran permintaan minyak muncul kembali setelah kasus Virus Corona baru melonjak di Inggris, sementara kekhawatiran pasokan atas kembalinya barel Iran juga membebani pasar.

Namun para pedagang mengatakan pemilihan presiden pada Jumat di Iran dapat menggagalkan pembicaraan nuklir antara Washington dan Teheran dan membiarkan sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran tetap berlaku.

Dolar AS menguat ke level tertinggi sejak pertengahan April terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya setelah Fed mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga pada kecepatan yang jauh lebih cepat dari yang diperkirakan. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Lanjut Naik, Pasar Masih Cerna Pernyataan the Fed

Greenback yang lebih kuat membuat minyak lebih mahal dalam mata uang lain, yang dapat mengurangi permintaan.

Inggris melaporkan kenaikan harian terbesar dalam kasus baru COVID-19 sejak 19 Februari, menurut angka pemerintah yang menunjukkan 11.007 infeksi baru, naik dari 9.055 sehari sebelumnya.

"Lonjakan kasus COVID di Inggris ini meskipun vaksinasi cepat akan meningkatkan banyak alarm tentang seberapa cepat seluruh Eropa akan dibuka kembali," 

"Minyak mentah bisa matang untuk ambil untung lebih lanjut jika komentar yang lebih optimis datang dari putaran terakhir pembicaraan nuklir Iran." 

Pembicaraan tidak langsung antara Teheran dan Washington tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 telah mendekati kesepakatan, tetapi masalah-masalah penting tetap harus dinegosiasikan.

Iran sedang menuju ke pemilihan presiden pada Jumat, dengan kepala kehakiman garis keras Ebrahim Raisi di antara kandidat terdepan.

"Sangat mungkin pembicaraan nuklir bisa gagal jika kesepakatan tidak dilakukan pada Agustus (ketika) presiden reformasi saat ini Hassan Rouhani akan meninggalkan pemerintah,"

Washington telah memberikan sanksi kepada Raisi karena diduga terlibat dalam eksekusi tahanan politik. Pemilihannya akan mempersulit Amerika Serikat dan Iran untuk mencapai kesepakatan tentang pengayaan uranium Iran yang akan memungkinkan pencabutan sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran.

Analis mengatakan Iran dapat meningkatkan pasokan minyak sebesar 1 juta hingga 2 juta barel per hari jika sanksi dicabut.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 17 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Anjlok Pasca Fed Umumkan Hasil Rapat Moneternya

Equityworld Futures - Harga emas makin anjlok pada Kamis (17/06) petang setelah logam kuning mencatat penurunan terbesar dalam lima bulan selama sesi sebelumnya. Investor terus mengolah keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve AS yang mengindikasikan suku bunga dapat naik lebih cepat dari perkiraan.

Harga emas berjangka kian jatuh 2,48% ke $1.815,15 per troy ons setelah jatuh lebih dari 2,5% ke level terendah sejak 6 Mei selama sesi sebelumnya. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik terhadap emas, naik ke level tertinggi dua bulan pada hari Kamis dan benchmark imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun juga beranjak naik.

Namun, beberapa investor tetap optimis namun berhati-hati.

“Emas dihancurkan semalam oleh (pandangan) Fed yang lebih hawkish. Emas telah melakukan pemulihan moderat di Asia, tetapi reli lebih terlihat seperti pembelian spekulatif di bawah dan adanya short-covering uang cepat, daripada ketidakpercayaan pada logam kuning ini,” 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah selama sesi AS

“Pemulihan emas harusnya didekati dengan hati-hati karena kita belum melihat bagaimana perubahan nada dari Fed akan sepenuhnya dimainkan di pasar. Penutupan harian emas di bawah $1.797,50 akan menandakan kemungkinan koreksi yang lebih dalam,"

The Fed secara mengejutkan mengambil nada hawkish saat melansir keputusan pada hari Rabu. Dari 18 pejabat Fed, 11 memperkirakan setidaknya dua seperempat poin kenaikan suku bunga untuk tahun 2023, sebagai tanda yang jelas bahwa bank sentral telah memulai diskusi pengurangan aset.

"Perburuan tawar-menawar, permintaan safe-haven dan pembelian turun muncul karena emas turun ke $1.804, meskipun perubahan dalam skrip Fed telah menguntungkan dolar dan imbal hasil obligasi daripada logam mulia untuk waktu dekat,"

Investor sekarang menunggu keputusan kebijakan dari Swiss National Bank dan Norges Bank di kemudian hari, dengan Bank of Japan merilis keputusannya pada hari Jumat.

Di logam mulia lainnya, perak dan paladium juga anjlok sementara paladium bergerak naik petang ini.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 16 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Permintaan Pulih, Harga Minyak Naik 2 Persen

Equityworld Futures - Harga minyak mentah dunia melambung hampir 2 persen ke level tertingginya. Kenaikan ini didukung ekspektasi permintaan yang akan pulih dengan cepat pada semester kedua 2021.

Minyak mentah berjangka Brent ditutup melonjak 1,13 dolar AS atau 1,6 persen menjadi 73,99 dolar AS per barel. Patokan global itu selama sesi tersebut menyentuh 74,07 dolar AS per barel, level tertinggi sejak April 2019.

Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, melesat 1,24 dolar AS atau 1,8 persen, menjadi menetap di 72,12 dolar AS per barel. WTI sempat menembus 72,19 dolar AS per barel pada sesi itu, tingkat tertinggi sejak Oktober 2018.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Pasar Tunggu Pengumuman Keputusan Fed

CEO Vitol, Russell Hardy melihat minyak bergerak antara 70 sampai 80 dolar AS per barel untuk sisa tahun 2021 dengan ekspektasi Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya (OPEC Plus) menjaga disiplin pasokan, bahkan ketika ekspor Iran dapat dilanjutkan jika Amerika Serikat bergabung kembali dalam perjanjian nuklir dengan Teheran.

Stok minyak mentah Amerika turun 8,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 11 Juni, menurut dua sumber pasar, mengutip angka American Petroleum Institute.

Persediaan bensin naik 2,85 juta barel dan stok sulingan meningkat 1,96 juta barel, data menunjukkan.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 15 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Izin ke Pemegang Saham, MNC Investama Bakal Rights Issue

Equityworld Futures - PT MNC Investama Tbk (BHIT) berencana melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue. Aksi korporasi tersebut akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 6 Juli 2021.

Direktur Utama MNC Investama, Darma Putra mengatakan, perseroan akan melaksanakan right issue sebanyak-banyaknya 12.952.851.616 lembar saham atau sebanyak-banyaknya 15,38% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor setelah terlaksananya penambahan modal dengan HMETD dengan nilai nominal Rp100.

"Jadi memang kita ada rencana untuk melakukan right issue, pada RUPS mendatang kalau enggak salah 6 Juli mendatang salah satu agendanya adalah meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan right issue," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Kasus Covid-19 Naik, Banyak Investor Asing Kabur dari RI

Darma menambahkan, perseroan akan mengkonversi utang obligasi sekitar USD231 juta pada tahun lalu yang telah disetujui oleh pemegang obligasi yang sebagian besar akan menjadi saham, dan sebagian kecilnya akan akan dikonversi menjadi obligasi baru.

"Salah satu untuk melaksanakan konversi dari bonds menjadi saham kita akan melakukan right issue yang mana hampir USD161 juta akan mengkonversi menjadi saham BHIT,"

Dengan adanya aksi korporasi ini, Darma menyebut hal ini akan sangat bagus untuk Perseroan karena dengan adanya konversi obligasi ke saham akan menguatkan capital structure BHIT.

"Ini akan sangat bagus untuk BHIT karena dengan konversi ini capital structure BHIT akan bertambah kuat, equity nya makin besar, utangnya hampir udah engga ada lagi, jadi ke depan BHIT pasti larinya akan lebih kencang lagi."

 

 

Equityworld Futures

 

Senin, 14 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Naik, Ini Daftarnya


Equityworld Futures - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang (Antam) menguat pada perdagangan hari ini. Harga emas hari ini naik Rp1.000 dan berada di level Rp960.000 per gram.

Kenaikan harga juga terjadi pada harga buyback, atau harga yang didapat jika pemegang emas ingin menjual emas batangannya. Harga buyback berada di harga Rp871.000 atau naik Rp1.000 dari perdagangan sebelumnya.

Cetakan emas terkecil yakni 0,5 gram, berada di level Rp530.000. Sedangkan, untuk satuan 5 gram, dihargai Rp4.575.000, dan 10 gram Rp9.095.000.


Lebih lanjut, untuk harga emas 50 gram dijual sebesar Rp45.145.000. Sementara untuk ukuran emas yang terbesar, yakni 500 gram dan 1.000 gram masing-masing dibanderol sebesar Rp450.320.000 dan Rp900.600.000.


Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Lanjut Turun Tipis, Investor Tunggu Pengumuman Data Inflasi


Sekedar informasi, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun sesuai dengan PMK No. 34/PMK 10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45%, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi.


Berikut rincian harga pecahan emas batangan Antam:


Emas 0,5 gram: Rp530.000

Emas 1 gram: Rp960.000

Emas 5 gram: Rp4.575.000

Emas 10 gram: Rp9.095.000

Emas 25 gram: Rp22.612.000

Emas 50 gram: Rp45.145.000

Emas 100 gram: Rp90.212.000

Emas 250 gram: Rp225.265.000

Emas 500 gram: Rp450.320.000

Emas 1.000 gram: Rp900.600.000



Equityworld Futures

Rabu, 09 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Emas Antam Turun Rp3.000, Berikut Rincian Harganya


Equityworld Futures - Harga emas PT Aneka Tambang (Antam) melemah pada perdagangan hari ini. Emas Antam turun Rp3.000 dan berada di level Rp957.000 per gram.

Penurunan harga juga terjadi pada harga buyback, atau harga yang didapat jika pemegang emas ingin menjual emas batangannya. Harga buyback berada di harga Rp868.000 atau turun Rp3.000 dari perdagangan sebelumnya.

Mengutip dari laman logammulia.com, cetakan emas terkecil yakni 0,5 gram, berada di level Rp528.500. Sedangkan, untuk satuan 5 gram, dihargai Rp4.560.000, dan 10 gram Rp9.065.000.


Lebih lanjut, untuk harga emas 50 gram dijual sebesar Rp44.995.000. Sementara untuk ukuran emas yang terbesar, yakni 500 gram dan 1.000 gram masing-masing dibanderol sebesar Rp448.820.000 dan Rp897.600.000.


Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Investor Masih Cerna Data Beragam Inflasi China


Sekedar informasi, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun sesuai dengan PMK No. 34/PMK 10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45%, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi.


Berikut rincian harga pecahan emas batangan Antam:


Emas 0,5 gram: Rp528.500

Emas 1 gram: Rp957.000

Emas 5 gram: Rp4.560.000

Emas 10 gram: Rp9.065.000

Emas 25 gram: Rp22.537.000

Emas 50 gram: Rp44.995.000

Emas 100 gram: Rp89.912.000

Emas 250 gram: Rp224.515.000

Emas 500 gram: Rp448.820.000

Emas 1.000 gram: Rp897.600.000



Equityworld Futures

Selasa, 08 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Antam Naik, Ini Daftarnya


Equityworld Futures - Harga emas yang dijual PT Aneka Tambang (Antam) menguat pada perdagangan hari ini. Harga emas hari ini naik Rp1.000 dan berada di level Rp960.000 per gram.

Kenaikan harga juga terjadi pada harga buyback, atau harga yang didapat jika pemegang emas ingin menjual emas batangannya. Harga buyback berada di harga Rp871.000 atau naik Rp1.000 dari perdagangan sebelumnya.

Cetakan emas terkecil yakni 0,5 gram, berada di level Rp530.000. Sedangkan, untuk satuan 5 gram, dihargai Rp4.575.000, dan 10 gram Rp9.095.000.

Lebih lanjut, untuk harga emas 50 gram dijual sebesar Rp45.145.000. Sementara untuk ukuran emas yang terbesar, yakni 500 gram dan 1.000 gram masing-masing dibanderol sebesar Rp450.320.000 dan Rp900.600.000.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Lanjut Turun Tipis, Investor Tunggu Pengumuman Data Inflasi

Sekedar informasi, harga emas Antam tersebut berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta. Adapun sesuai dengan PMK No. 34/PMK 10/2017 pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9%. Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah, yaitu sebesar 0,45%, sertakan nomor NPWP setiap kali transaksi.

Berikut rincian harga pecahan emas batangan Antam:

Emas 0,5 gram: Rp530.000

Emas 1 gram: Rp960.000

Emas 5 gram: Rp4.575.000

Emas 10 gram: Rp9.095.000

Emas 25 gram: Rp22.612.000

Emas 50 gram: Rp45.145.000

Emas 100 gram: Rp90.212.000

Emas 250 gram: Rp225.265.000

Emas 500 gram: Rp450.320.000

Emas 1.000 gram: Rp900.600.000



Equityworld Futures

Senin, 07 Juni 2021

PT Equityworld Futures : Tinjauan Mingguan: Kalender Energi & Logam Mulia ke Depan


Equityworld Futures - Ada komoditas baru di kota ini. Itu namanya 'kesabaran'. Dan trader membutuhkan jumlah yang sangat besar ketika berhadapan dengan hal-hal yang semakin membingungkan seperti ekonomi, pemulihan pekerjaan dari pandemi, inflasi dan kebijakan tapering Fed dan kenaikan suku bunga (kapanpun itu terjadi).

Trader emas, utamanya yang ingin kembali ke level tertinggi $1.900 dan level $2.000 yang lebih tangguh, kemungkinan membutuhkan komoditas ini lebih dari yang lain, mengingat timbulnya kekacauan harian yang ditimbulkan oleh elemen-elemen ini pada aspirasi harganya.

Tanpa kesabaran, sumber daya dasar lainnya seperti 'ketidakpercayaan', 'panik', dan 'ketakutan' kemungkinan akan diperlukan untuk membawa investor emas ke tempat baru - meskipun ini memang tidak seindah kesabaran.

Florian Grummes, penulis blog Gold Optix, mengatakan hanya ketika ada ketidakpercayaan - atau kepanikan dan ketakutan sampai batas tertentu - akan ada "peluang masuk yang berarti dan kontrarian" baru di logam kuning.

“Meskipun kemunduran selama beberapa hari terakhir pasti menyebabkan penurunan euforia, konsensus keseluruhan masih jelas mendukung kenaikan harga emas lebih lanjut,” kata Grummes.

Ia mencatat bahwa pasar jarang bergerak lurus ke atas. “Sebaliknya, mereka harus menggunakan liku-liku untuk memastikan bahwa massa tidak sepenuhnya berpartisipasi dalam kenaikan harga.”

“Selain itu, kesabaran adalah kebajikan,”

Grummes mungkin terdengar seperti ia memiliki obat yang sempurna untuk penyakit emas saat ini. Namun ada satu masalah: ia menulis blog ini setahun yang lalu.

Iterasi Gold Optix-nya ini diterbitkan pada 28 Mei 2020.

Namun, kondisi pasar yang ia kutip membuat blog ini seolah-olah bisa ditulis untuk hari ini.

Ini membuktikan satu hal: Pasar, termasuk emas, bekerja dalam siklus.

Pada hari Kamis silam, emas telah jatuh dari posisi $1.900 yang telah didudukinya sejak minggu sebelumnya pada data yang menunjukkan klaim pengangguran AS berada di level terendah sejak pecahnya pandemi virus corona pada pertengahan Maret 2020 lalu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Pasca Rilis Data Pekerjaan AS Lebih Lemah

Gagasan pemulihan pasar tenaga kerja yang cepat mengirim imbal hasil obligasi AS dan dolar melonjak sebagai gantinya seiring pergerakan Comex berjangka jatuh ke titik terendah Kamis $1,866,85 sementara emas spot menyentuh titik terendah $1,865,49.

Tetapi kurang dari 24 jam kemudian, gambaran pekerjaan AS terlihat sangat berbeda.

Gaji pekerja nonpertanian Departemen Tenaga Kerja AS untuk sepanjang bulan Mei menunjukkan bahwa Amerika Serikat menambahkan hanya 559.000 pekerjaan baru - sekitar 115.000 di bawah perkiraan ekonom - meskipun tingkat pengangguran bulanan turun tiga poin persentase menjadi 5,8%. Ini menunjukkan bahwa pemulihan pekerjaan masih butuh waktu.

Seketika, kepala di rumah-rumah riset mulai mendukung teori bahwa Federal Reserve tidak akan cepat menaikkan suku bunga atau mengurangi $120 miliar obligasi dan aset lain yang telah dibeli setiap bulan sejak Maret 2020 untuk mendukung perekonomian.

Selain memudarnya pembicaraan tapering, rumor tak henti-hentinya tentang inflasi pun mencuat - terdengar hampir omong kosong sekarang karena ketidakpedulian The Fed terhadap semuanya - juga telah berhasil mencapai tujuan bullish emas untuk kembali ke $1.900.

Semua hal dianggap sama, lingkungan inflasi yang lebih tinggi baik untuk emas, yang dianggap sebagai penyimpan nilai terbaik pada saat timbulnya masalah keuangan dan politik.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, pesaing emas, dolar dan imbal hasil obligasi, malah menguat karena tanda-tanda inflasi yang meningkat, seiring langkah investor berspekulasi The Fed akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diantisipasi - hal yang telah ditentangnya.

The Fed mengakui tekanan harga yang timbul dari kemacetan dalam jaringan pasokan AS yang berjuang untuk mengatasi permintaan dalam pembukaan kembali ekonomi setelah berbulan-bulan mengalami tekanan dari pandemi.

Tetapi Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) para pengambil kebijakan bank sentral, yang dipimpin oleh Ketua Jerome Powell, menegaskan tekanan inflasi ini bersifat "sementara" dan akan memudar ketika ekonomi pulih sepenuhnya dari pandemi.

Debat kebijakan tapering terhadap inflasi sementara telah cukup banyak menentukan nasib emas sejak awal tahun, dan lebih banyak kekuatan muncul sejauh ini.

Masih harus dilihat apakah data gaji pekerja nonpertanian Mei akan secara radikal mengubah ini dalam beberapa minggu mendatang.

“Pergerakan dalam imbal hasil riil menghancurkan harga emas untuk mayoritas sepekan. Tetapi laporan nonfarm payroll (NFP) Mei menunjukkan pasar bahwa laporan April bukan kebetulan,” 

Moya mengatakan pengetatan atau pengurangan suku bunga Fed kemungkinan harus menunggu sampai konvensi musim panas tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming yang berfungsi sebagai peristiwa utama kebijakan moneternya.

"Sebagian besar posisi bearish sebelum rilis gaji pekerja nonpertanian harusnya dibatalkan karena Fed tidak akan terlihat siap untuk berbicara tentang tapering," kata Moya, memperkuat gagasan baru.

Sampai saat itu, kesabaran adalah komoditas yang perlu diinvestasikan oleh bullish emas - kecuali, sumber daya alternatifnya adalah ketidakpercayaan, kepanikan dan ketakutan.

Dalam kasus minyak, harga minyak mentah AS menyelesaikan minggu lalu di level tertinggi sejak 2018 karena kedisiplinan pasokan produsen dan pulihnya permintaan melawan kekhawatiran tentang COVID-19 yang tidak merata.

Juga mendorong tren minyak minggu lalu adalah perlambatan dalam perundingan antara Amerika Serikat dan Iran mengenai program nuklir Teheran, yang mengurangi harapan diangkatnya sanksi AS untuk minyak Iran kembali ke pasar.

Tinjauan Pasar dan Harga Emas

Emas berjangka untuk penyerahan Agustus di Comex New York melakukan perdagangan terakhir sebesar $1,894 sebelum akhir pekan, setelah menyelesaikan perdagangan hari Jumat naik $18,70, atau 1%, pada $1,892 per troy ons. Untuk sepekan, turun 0,7%.

Harga emas spot, yang mencerminkan perdagangan real-time dalam emas batangan, menyelesaikan perdagangan hari Jumat di $1.891,12, naik $20,34, atau 1,1%. Untuk minggu lalu, turun 0,7%.

Trader dan manajer dana terkadang memutuskan arah untuk emas dengan melihat harga spot - yang mencerminkan tren emas batangan untuk penyerahan yang cepat - bukan kontrak berjangka.

Tinjauan Pasar dan Harga Minyak

Harga minyak West Texas Intermediate, patokan untuk minyak AS, melakukan perdagangan akhir $69,41 sebelum akhir pekan, setelah menyelesaikan perdagangan Jumat naik 81 sen, atau 1,2%, pada $69,62.

Untuk minggu lalu, WTI naik hampir 5%, setelah reli bulan Mei sebesar 4,3%.

Harga minyak Brent, yang bertindak sebagai patokan minyak global, melakukan perdagangan pra-akhir pekan sebesar $71,63 setelah menyelesaikan perdagangan Jumat naik 58 sen, atau 0,8%, pada $71,89.

Untuk minggu lalu, Brent naik 3,4% setelah mencatat kenaikan Mei sebesar 3,7%.

Kalender Pasar Energi Kedepan

Senin, 7 Juni

Perkiraan persediaan swasta di Cushing

Selasa, 8 Juni

Laporan mingguan stok minyak dari American Petroleum Institute.

Rabu, 9 Juni

Laporan mingguan EIA untuk stok minyak mentah

Laporan mingguan EIA untuk stok bensin

Laporan mingguan EIA untuk persediaan sulingan

Kamis, 10 Juni

Laporan mingguan EIA mengenai {{ecl-386||penyimpanan gas alam}

Jumat, 11 Juni

Survei mingguan Baker Hughes untuk rig minyak AS

DisclaimerBarani Krishnan tidak memiliki posisi perdagangan dalam komoditas dan sekuritas yang ditulis.



Equityworld Futures