Equityworld Futures - Harga minyak naik pada akhir perdagangan. Menguatnya harga minyak memperpanjang kenaikan pada minggu sebelumnya.
Bank of America menilai, Brent kemungkinan akan mencapai rata-rata harga USD68 per barel pada tahun ini. Kemudian diperkirakan mencapai USD100 per barel pada tahun depan, karena permintaan dan penggunaan mobil pribadi lebih banyak.
Harga minyak mendapat dukungan dari perkiraan pertumbuhan terbatas dalam produksi minyak AS. Hal ini memberi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) lebih banyak kekuatan untuk mengelola pasar dalam jangka pendek sebelum potensi kenaikan kuat dalam produksi minyak serpih AS pada 2022.
Selain itu, harga minyak naik didorong pelemahan dolar AS dan jeda pembicaraan mengakhiri sanksi AS terhadap minyak mentah Iran. Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,36% menjadi 91,8945. Secara historis, harga minyak berbanding terbalik dengan harga dolar AS.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Pernyataan Powell di Kongres AS Jadi Sorotan
Naiknya harga minyak karena negosiasi menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran terhenti. Setelah hakim Ebrahim Raisi memenangkan pemilihan presiden negara itu.
"Pemilihan seorang garis keras di Iran membebani pasar (penawaran) karena sanksi tampaknya tidak akan dicabut,"
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus, melonjak USD1,39 atau 1,9% menjadi USD74,90 per barel. Sementara minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juli terangkat USD2,02 atau 2,8% menjadi USD73,66.
Kedua harga acuan minyak tersebut telah meningkat selama empat minggu terakhir karena optimisme atas laju vaksinasi Covid-19 global dan perkiraan peningkatan dalam perjalanan musim panas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar