Equityworld Futures - Harga minyak turun dan investor dikejutkan oleh peningkatan pasokan minyak mentah AS, tetapi masih ditopang oleh ketegangan yang tengah berlangsung di Timur Tengah.
Harga minyak Brent turun 0,37% ke $70,12 per barel dan harga minyak WTI turun 0,31% ke $67,94 per barel menurut data Investing.com. Baik Brent dan WTI berjangka turun lebih dari $2 per barel pada hari Rabu.
Data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi (EIA) AS pada hari Rabu menunjukkan peningkatan sebanyak 3,636 juta barel dalam sepekan hingga 30 Juli. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan sebanyak 3,102 juta barel, sementara tercatat penurunan sebanyak 4,089 juta barel selama minggu sebelumnya.
Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) yang dirilis sehari sebelumnya menunjukkan penurunan sebanyak 879.000 barel.
Namun, beberapa investor fokus pada penurunan yang lebih besar dari perkiraan 5,292 juta barel untuk persediaan bensin.
"Penurunan stok bensin AS ke level terendah sejak November 2020 menunjukkan bahwa kondisi permintaan bahan bakar di AS masih cukup tangguh," para analis Commonwealth Bank of Australia (OTC:CMWAY) mengatakan dalam catatan.
Harga minyak Brent sekarang diperkirakan akan naik ke $85 per barel pada kuartal IV pasalnya permintaan minyak melebihi pertumbuhan pasokan, catatan itu menambahkan.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis, Fed Indikasi Pengurangan Aset Bisa Lebih Cepat
Ketegangan terbaru di Timur Tengah memberi dorongan pada cairan hitam.
"Dengan ketegangan yang meningkat di antara Iran dan negara kekuatan dunia atas serangan pesawat tanpa awak minggu lalu, tampaknya perundingan kesepakatan nuklir akan panjang dan kemungkinan tidak segera memberikan keringanan sanksi untuk Iran," ujar analis senior OANDA Edward Moya kepada Reuters.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka yakin Iran berada di balik pembajakan kapal tanker Asphalt Princess berbendera Panama di Teluk Oman yang terjadi minggu lalu, tetapi pernyataan ini tidak dapat dikonfirmasi. Iran, bagaimanapun, telah membantah bertanggung jawab atas tindakan tersebut.
Juga di kawasan itu, pesawat Israel menyerang yang digambarkan militer negara itu sebagai situs peluncuran roket di Lebanon selatan pada hari sebelumnya, sebagai tanggapan terhadap tembakan proyektil sebelumnya ke Israel.
Investor juga fokus pada kondisi cuaca, dengan potensi munculnya risiko gangguan pasokan di tengah perkiraan akan ada badai kembali di Atlantik juga mendukung harga, kata Moya. Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional AS pada hari Rabu mengubah peningkatan prospeknya untuk musim badai Atlantik 2021, dengan perkiraan peluang 65% dari musim di atas normal dan antara tiga hingga lima badai besar.
Namun, yang membatasi kenaikan minyak adalah peningkatan kasus COVID-19 harian yang telah mendorong tindakan pembatasan di China, negara importir bahan bakar terbesar di dunia, dan mengurangi prospek permintaan bahan bakar. Jumlah kasus COVID-19 secara global juga telah melewati angka 200 juta pada 5 Agustus, menurut data Universitas Johns Hopkins.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar