Equityworld Futures - Minyak turun, jatuh $2 per barel di awal perdagangan sesi Asia setelah alami penurunan mingguan kedua berturut-turut. Investor terus mencerna rencana untuk melepas rekor volume minyak mentah dan produk minyak dari cadangan strategis dan lockdown COVID-19 di China terus berlanjut.
Harga minyak Brent anjlok 1,81% di $100,92 per barel dan Harga minyak WTI juga anjlok 2,11% di $96,19 per barel. Brent berjangka turun 1,5% selama minggu lalu sementara WTI berjangka turun 1%, dan kedua tolok ukur tersebut mengalami fluktuatif harga paling tidak stabil sejak Juni 2020 selama beberapa minggu.
Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 60 juta barel cadangan selama enam bulan ke depan, dan AS akan mengikuti angka tersebut sebagai bagian dari pelepasan 180 juta barel yang diumumkan pada Maret 2022 silam. Masalah permintaan bahan bakar di China, salah satu negara importir minyak terbesar di dunia, juga berlarut-larut saat Kota Shanghai masih lockdown.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Dapat Dorongan dari Berlanjutnya Perang Ukraina
"Minyak kehilangan tenaga karena upaya bersama dari pelepasan cadangan minyak oleh AS dan negara-negara IEA, bersama dengan melemahnya permintaan di tengah langkah China tengah memperpanjang penguncian, di mana kedua pusat manufaktur, Shenyang dan Shanghai, menghentikan produksi secara luas,"
Pelepasan 240 juta barel telah membantu meredakan harga dan secara tajam mempersempit perbedaan besar (backwardation) dalam kurva harga minyak. Namun, apakah itu dapat sepenuhnya mengimbangi kekurangan pasokan Rusia masih harus dilihat. Ekspor minyak Rusia terus berlanjut, kendati ada sanksi yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Pelepasan ini juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen serpih AS, untuk meningkatkan produksi bahkan dengan harga sekitar $100 per barel, kata analis ANZ Research dalam catatan.
Namun, kelompok OPEC dan mitranya (OPEC+) belum menunjukkan kecenderungan untuk meningkatkan target produksinya lebih dari 400.000 barel per hari dalam rencana saat ini. Perusahaan energi AS juga menambahkan jumlah pengebor minyak dan gas alam dalam seminggu terakhir, dalam penambahan minggu ketiga berturut-turut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar