Equityworld Futures - Minyak balik turun di Asia setelah sempat naik. Kekhawatiran atas penurunan produksi di Rusia, negara pengekspor minyak terbesar kedua di dunia, akan memperketat pasar terus berlanjut saat harapan resolusi perang di Ukraina segera padam.
Harga minyak Brent turun 0,28% di $104,35 per barel dan harga minyak WTI turun 0,32% di $100,28 per barel setelah sempat menguat di awal sesi. Baik kontrak Brent dan WTI naik lebih dari 6% di sesi sebelumnya.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa menyurutkan harapan akan diakhirinya perang di Ukraina, yang dimulai setelah invasi Rusia pada 24 Februari.
"Putin mengatakan perundingan damai dengan Ukraina ada 'di jalan buntu', sementara mengisyaratkan serangan tujuh minggu akan direncanakan. Ini meningkatkan momok risiko lanjutan gangguan pasokan di pasar minyak," menurut analis minyak ANZ dalam catatan.
Produksi kondensat minyak dan gas Rusia turun di bawah 10 juta barel per hari pada hari Senin menurut data terbaru, level terendah sejak Juli 2020. Sanksi yang dikenakan pada Rusia sejak invasi ke Ukraina dan kendala logistik terus menghambat perdagangan, sebut sumber yang mengetahui data tersebut.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Pasca Rilis Terbaru Tingkat Inflasi AS
Menteri Energi Rusia Nikolai Shulginov mengatakan Selasa malam setempat bahwa negara itu siap untuk menjual minyak dan produk minyak ke "negara-negara sahabat dalam kisaran harga berapa pun", dan menambahkan ini difokuskan untuk memastikan industri minyak terus berfungsi, menurut kantor berita Interfax.
Sementara itu, berita bahwa China dilaporkan melonggarkan sebagian lockdown COVID-19 juga meningkatkan beberapa harapan atas permintaan bahan bakar.
Permintaan bahan bakar AS juga tampak kuat, setelah data dari American Petroleum Institute (API) dilaporkan menunjukkan stok bensin turun 5,1 juta barel dan stok sulingan turun 5 juta barel.
Pasokan minyak mentah AS dari API Selasa menunjukkan peningkatan 7,757 juta barel untuk pekan terakhir 8 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan peningkatan 1,367 juta barel, sementara peningkatan 1,080 juta barel dilaporkan selama minggu lalu.
Investor sekarang menunggu pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar