Equityworld Futures - Harga minyak beragam di Asia, bahkan saat penguatan dolar AS mendorong aksi jual baru. Tapi peningkatan persediaan minyak mentah dan perpanjangan lockdown COVID-19 di Shanghai memicu masalah permintaan.
Harga minyak Brent naik 0,10% di $106,75 per barel dan harga minyak WTI turun tipis 0,08% ke $101,88 per barel menurut data Investing.com. Brent berjangka turun 0,8% dan WTI jatuh 1,3% pada hari Selasa saat dolar AS juga mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun.
"Kenaikan dolar, peningkatan stok minyak mentah AS dan kekhawatiran atas permintaan yang lebih lemah di China karena lockdown Shanghai yang terus berlanjut menambah tekanan,"
"Harga minyak kemungkinan akan bertahan di sekitar $100 per barel untuk sementara waktu di tengah kekhawatiran permintaan dan ekspektasi tidak ada konflik di Timur Tengah selama bulan puasa Ramadan, tapi kemungkinan akan naik lagi setelah Ramadan dan saat musim mengemudi AS dimulai,"
Data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute juga menunjukkan peningkatan 1,08 juta barel untuk pekan terakhir 31 Maret. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan sebanyak 1,558 juta barel, sementara penurunan sebesar 3 juta barel dilaporkan selama seminggu sebelumnya.
Investor sekarang menunggu data pasokan dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis di sesi hari ini.
Di Asia Pasifik, masalah permintaan bahan bakar meningkat lantaran China, salah satu negara importir minyak utama dunia, memperpanjang lockdown di Shanghai.
Kemungkinan sanksi lanjutan terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari juga memberi dorongan atas cairan hitam itu. AS, Uni Eropa (UE), dan G7 tengah berkoordinasi dalam putaran sanksi baru sebagai tanggapan atas dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia di Ukraina, yang meningkatkan kekhawatiran atas gangguan pasokan.
Juga di sisi pasokan, anggota Badan Energi Internasional masih mendiskusikan berapa banyak minyak yang akan dikeluarkan organisasi itu, dan pengumuman kemungkinan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, tiga sumber mengatakan kepada Reuters.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar