Equityworld Futures - Minyak naik di Asia, menutup kembali sebagian kerugian dari sesi sebelumnya kala anjlok dalam lebih dari 5% ke level terendah tiga minggu dan pelepasan minyak masif membantu memberikan dorongan untuk cairan hitam ini.
Harga minyak Brent naik 1,24% di $102,32 per barel dan harga minyak WTI naik 1,04% menjadi $97,23 per barel.
Badan Energi Internasional (IEA) akan melepas 60 juta barel di samping pelepasan Cadangan Minyak Strategis sebanyak 180 juta barel yang diumumkan oleh AS selama minggu lalu.
Namun, "selain pelepasan cadangan global yang sangat besar, kehancuran permintaan dan resesi saat ini merupakan satu-satunya mekanisme penurunan harga di dunia tanpa penyangga persediaan," Direktur Pelaksana SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Naik Dolar di High 2 Tahun, Notulen Fed Pertegas Sikap Hawkish
Pelepasan terbaru ditambah pengeluaran terkoordinasi IEA yang diumumkan pada 1 Maret setara dengan satu juta barel per hari dalam pasokan tambahan dari Mei hingga akhir 2022, yang akan membatasi harga dalam waktu dekat, tambah analis National Australia Bank (OTC:{{942065) |NABZY}}) Baden Moore.
"Pasokan tambahan mengurangi risiko kenaikan jangka pendek ke pasar dan kemungkinan menghindari kebutuhan atas pemangkasan kilang dalam waktu dekat," kata Moore dalam catatan, sebelum menambahkan catatan kehati-hatian, "tetapi kebutuhan untuk mengisi kembali cadangan, diharapkan terjadi pada tahun 2023, menambah pengetatan pasar ke depan di mana prospek pasokan fundamental tetap tidak berubah, mendorong risiko harga ke atas."
Perundingan antara Iran dan AS untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 terus mengalami kemajuan yang lambat dan menunda kembalinya minyak Iran ke pasar. Keputusan politik diperlukan di kedua belah pihak untuk mengatasi masalah yang tersisa, menurut negosiator.
Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan peningkatan sebanyak 2,421 juta barel untuk sepekan hingga 1 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan 2,056 juta barel, sementara penurunan 3,449 juta barel tercatat selama seminggu lalu.
Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan 1,08 juta barel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar