Equityworld Futures - Minyak naik usai jatuh sesi sebelumnya dari melemahnya permintaan di AS dan kenaikan pasokan Libya.
Harga minyak Brent naik 0,83%% di $104,72 per barel sementara harga minyak WTI naik 0,84% menjadi $97,16 per barel.
Data menunjukkan permintaan bensin AS telah turun hampir 8% dari tahun sebelumnya di tengah puncak musim mengemudi saat musim panas. Para pengemudi mobil terhalang oleh rekor kenaikan harga dan ini menyebabkan WTI terpukul.
"Pada angka 8,52 juta barel per hari, permintaan ada di tingkat musiman terendah sejak 2008, karena harga bensin yang tinggi merugikan konsumen,"
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Tetap Khawatir terhadap Kenaikan Suku Bunga
WTI sepekan akan mencatat jalur penurunan 0,5% minggu ini, yang akan menjadi kerugian mingguan ketiga berturut-turut.
Namun sebaliknya, permintaan yang kuat di Asia mendorong minyak acuan global Brent, yang menuju peningkatan mingguan pertama dalam enam minggu.
Meskipun harga lebih tinggi, permintaan India untuk bensin dan bahan bakar sulingan naik ke rekor tertinggi pada bulan Juni. Total konsumsi produk olahan mencapai 18% lebih dari setahun yang lalu dan kilang India beroperasi mendekati tingkat tersibuknya, kata analis RBC.
"Ini menandakan lebih dari pemulihan yang kuat dari tahun-tahun yang dilanda COVID," kata Michael Tran, analis RBC, dalam sebuah catatan.
Namun, dimulainya kembali produksi di beberapa ladang minyak di Libya minggu ini membatasi kenaikan Brent.
Sementara itu, European Central Bank (ECB) menaikkan suku bunga lebih besar dari perkiraan pada hari Kamis untuk mengendalikan inflasi. Presiden ECB Christine Lagarde mengingatkan risiko inflasi telah menjadi lebih tinggi, karena perang Ukraina kemungkinan akan berlarut-larut dan harga energi akan tetap tinggi lebih lama lagi.
"Apakah cuaca mendung? Tentu saja,"
Namun, ia yakin tidak akan ada resesi tahun ini atau tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar