Rabu, 03 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Turun Pasca Peningkatan Cadangan AS, Pasar Tunggu Pertemuan OPEC+

Equityworld Futures - Harga minyak turun setelah data menunjukkan kenaikan tak terduga dalam stok minyak mentah AS dan trader menunggu pertemuan OPEC+ untuk mendapat kejelasan lebih lanjut tentang produksi minyak mentah tahun ini.

Harga minyak WTI turun 0,2% di $94,23 per barel, sementara harga minyak Brent turun 0,27% di $100,27 per barel menurut data Investing.com. Harga minyak mentah mengalami sesi yang bergejolak pada hari Selasa di tengah kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan AS-China setelah perjalanan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan memantik kemarahan dari pemerintah China.

Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak AS naik sekitar 2,2 juta barel dalam pekan berakhir hingga 29 Juli, atau naik dari penurunan sekitar 4 juta barel pada pekan sebelumnya. Para ekonom memperkirakan persediaan turun 0,4 juta.

Angka API kemungkinan akan menunjukkan kenaikan serupa untuk angka inventaris resmi pemerintah, yang akan dirilis.

Kenaikan cadangan ini juga terjadi tepat sebelum pertemuan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+), yang akan dimulai hari ini.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Turun dari $1.800 Pagi Ini, Isyarat Fed Hawkish Dorong Penguatan Dolar

Presiden AS Joe Biden telah berulang kali meminta Arab Saudi - yang memimpin kelompok tersebut - untuk meningkatkan produksi, namun perkiraan pasar sebagian besar anggota akan ragu-ragu untuk menaikkan pasokan selama penurunan ekonomi.

OPEC+ membawa produksi kembali ke tingkat pra-pandemi tahun ini, karena gangguan pasokan yang disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina membuat harga minyak mentah melonjak hingga hampir $140 per barel.

Sementara, harga Karet mencapai 159,00 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London ditutup di level 407,90, dan Kakao AS berakhir turun 0,60% ke 2.325,00 hingga dini hari tadi.

Tetapi data manufaktur yang lemah dari pendorong industri China mengindikasikan bahwa permintaan minyak mentah mungkin lesu untuk sisa tahun ini. Pembacaan yang beragam dari Amerika Serikat dan Zona Euro juga menunjukkan perlambatan pertumbuhan, yang sangat menekan harga minyak pada awal pekan.

Penguatan dolar juga membebani harga minyak dalam beberapa bulan terakhir, dengan investor memperkirakan Federal Reserve akan terus menaikkan suku bunga untuk memerangi inflasi yang tinggi.

Dolar AS melonjak lebih dari 1% pada hari Selasa akibat munculnya kekhawatiran eskalasi ketegangan AS-China mendorong permintaan safe haven untuk greenback.

Selain itu, Nikel ditutup jatuh 8,22% di 22.342,00 dan Timah masih ditutup naik 2,85% ke 25.047,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures

Tidak ada komentar:

Posting Komentar