Equityworld Futures - Harga minyak naik dalam ekspektasi pengurangan pasokan oleh OPEC mengimbangi sentimen meningkatnya kekhawatiran atas perkiraan perlambatan ekonomi oleh Federal Reserve AS.
Harga minyak mentah naik pekan lalu setelah Arab Saudi, yang mengepalai Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan bahwa pihaknya dapat memangkas pasokan kapan saja untuk membantu menstabilkan harga minyak mentah.
Komentar itu muncul disebut untuk mengantisipasi potensi pencabutan sanksi AS terhadap Iran, yang dapat melepaskan sejumlah besar pasokan minyak mentah ke pasar.
Jaminan pengurangan pasokan oleh OPEC dan mitranya juga membantu harga minyak mentah menghindari kemerosotan yang lebih luas di pasar keuangan, setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa AS kemungkinan menuju perlambatan ekonomi, karena kenaikan suku bunga dan inflasi yang terlalu tinggi.
Pada hari Senin, harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 1,12% di $100,12 per barel, sementara harga minyak West Texas Intermediate naik 1,14% di $94,12 per barel.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Capai Titik Terendah 1 Bulan setelah Pernyataan Hawkish Powell, Tembaga Anjlok
Pasar minyak mentah juga didukung oleh data terbaru yang menunjukkan bahwa permintaan di beberapa negara berpeluang mulai pulih.
Data menunjukkan AS mengekspor minyak dalam laju tingkat rekor awal bulan ini, sementara penurunan harga gas juga mengindikasikan pemulihan permintaan bahan bakar. Persediaan minyak AS juga turun lebih besar dari perkiraan dalam dua minggu terakhir.
Permintaan minyak Eropa akan meningkat tahun ini karena blok tersebut menghentikan impor gas alam Rusia. Kenaikan harga gas alam, sebagai akibatnya, cenderung memacu lebih banyak penggunaan minyak mentah untuk pemanas saat datangnya musim dingin.
Komoditas lain, karet mencapai 143,80 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat di level 417,40, dan Kakao AS turun 0,04% di 2.416,00 hingga penutupan Sabtu.
Tetapi kenaikan dolar, menyusul komentar Powell, membatasi kenaikan untuk minyak mentah. Dolar AS yang lebih kuat meningkatkan biaya bahan bakar untuk negara-negara yang mengimpor minyak.
Pagi ini, bitcoin turun 0,87% di 19.822,3 BTC/USD.
Negosiasi yang tengah berlangsung antara Washington dan Teheran terkait menghidupkan kembali kesepakatan nuklir juga diperkirakan akan membuat pasar minyak mentah gelisah.
Di Asia, perlambatan pertumbuhan ekonomi di China kemungkinan dapat membebani harga minyak mentah, mengingat negara tersebut adalah negara importir terbesar dunia. Data pekan lalu menyiratkan bahwa aktivitas industri di negara itu sangat terpengaruh oleh serangkaian pembatasan COVID-19 tahun ini.
Lainnya, nikel berjangka berakhir naik 0,09% ke 21.695,50 pada Sabtu, dan timah naik 1,81% ke 24.280,00 di ICE London.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar