Jumat, 03 Juni 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Usai Keputusan OPEC+ Tingkatkan Produksi

Equityworld Futures - Harga minyak turun setelah pasar menyorot keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi dan mempertanyakan apakah produksi tambahan dapat menebus hilangnya pasokan dari Rusia serta memenuhi meningkatnya permintaan China di tengah pelonggaran pembatasan COVID.

Seperti dilansir Reuters, keputusan pada hari Kamis oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, bersama-sama disebut OPEC+, untuk meningkatkan produksi sebesar 648.000 barel per hari (bph) pada bulan Juli dan Agustus, berbeda dari 432.000 bph seperti yang disepakati sebelumnya, dianggap tidak cukup untuk pasar yang ketat.

Harga minyak WTI turun 0,65% di $116,11 per barel, sementara harga minyak Brent turun 0,58% di $116,95 per barel.

Kenaikan produksi dibagi secara proporsional di seluruh negara anggota. Tetapi Rusia yang masuk dalam pakta dan anggota seperti Angola dan Nigeria sudah gagal memenuhi targetnya dan analis mengatakan peningkatan pasokan kemungkinan akan kurang dari volume yang diumumkan.

"Fakta bahwa Rusia tetap berada dalam kelompok menunjukkan bahwa produksi dari aliansi akan terus kesulitan untuk memenuhi bahkan peningkatan kecil dalam kenaikan kuota ini,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Produksi Rusia telah turun 1 juta barel per hari sejak invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", dan kemungkinan akan turun lebih jauh ketika larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia dimulai.

"Dengan kata lain, trader berpikir peningkatan tambahan ini terlalu kecil dibandingkan dengan meningkatnya risiko pasokan turun dari embargo UE di tengah perkiraan peningkatan permintaan dari China," Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes menyatakan.

Seiring turunnya kasus COVID-19 tiap hari, pusat keuangan China Shanghai dan ibu kota, Beijing, telah melonggarkan pembatasan COVID-19 minggu ini. Pemerintah pusat China menjanjikan dukungan luas untuk merangsang ekonomi negara itu, yang diperkirakan menargetkan sektor-sektor dengan intensitas bahan bakar tinggi seperti infrastruktur dan konstruksi properti.

Namun, analis mengingatkan adanya risiko penurunan permintaan dan harga minyak, karena Beijing tidak mengubah pendiriannya terhadap aturan COVID-19.

"Pembukaan kembali China dari lockdown Covid adalah hal positif untuk permintaan saat ini tetapi negara itu mempertahankan kebijakan Nol-Covid sehingga penguncian cepat dapat dengan cepat mengikis dampak ini,"

Data pemerintah pada hari Kamis menunjukkan stok minyak mentah AS turun jauh lebih besar dari estimasi dalam seminggu hingga 27 Mei dan persediaan bensin turun, berbeda dari ekspektasi untuk peningkatan.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 02 Juni 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh Nyaris 2%, Investor Tunggu Rapat OPEC+ Bahas Produksi

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia, turun sekitar $3 per barel di awal perdagangan Asia. Investor mengambil untung dari reli baru-baru ini sebelum pertemuan antara Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya hari ini yang akan membuka jalan bagi peningkatan produksi yang diharapkan.

Harga minyak Brent jatuh 1,69% menjadi $114,33 per barel setelah naik 0,6% selama sesi sebelumnya. Harga minyak WTI anjlok 1,87% ke $113,10 per barel, setelah naik 0,5% pada hari Rabu. Baik Brent dan WTI berjangka telah berada dalam tren kenaikan selama beberapa minggu, pasalnya sanksi Uni Eropa dan AS terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari menekan ekspor Rusia.

Pelonggaran China dari beberapa penguncian COVID-19 telah menambah dukungan harga, tetapi penguatan dolar AS membatasi kenaikan cairan hitam itu.

"Investor mengambil keuntungan menjelang pertemuan OPEC+ dan dolar yang lebih tinggi," Kepala Analis Fujitomi Securities Co Ltd Kazuhiko Saito mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Ditopang Pelemahan Yield AS, tapi Dapat Tekanan dari Kenaikan Dolar

"Kami mengharapkan tidak ada kejutan dari OPEC+ karena kelompok itu kemungkinan tidak mengubah kebijakannya ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengunjungi Arab Saudi," 

Saito juga memperkirakan pasar akan mendapatkan kembali kekuatannya setelah pertemuan itu seiring terus berlanjutnya pengetatan pasokan global dan permintaan bahan bakar di AS dan Eropa tetap kuat.

OPEC+ diperkirakan akan mempertahankan kenaikan produksi minyak bulanannya, lima sumber OPEC+ mengatakan pada hari Rabu. Komite teknis OPEC+ memangkas perkiraannya untuk surplus pasar minyak 2022 sekitar 500.000 barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari, menurut dua sumber OPEC+.

Beberapa anggota OPEC juga mempertimbangkan apakah akan menangguhkan Rusia dari kesepakatan untuk memungkinkan produsen lain memompa lebih banyak minyak mentah sesuai keinginan AS dan negara-negara Eropa, menurut Wall Street Journal. Namun, dua sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters bahwa topik tersebut tidak dibahas selama pertemuan teknis hari Rabu, dan enam delegasi OPEC+ lainnya mengatakan gagasan itu tidak dibahas oleh kelompok tersebut.

Sementara itu, pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute menunjukkan penurunan sebanyak 1,181 juta barel untuk pekan terakhir 26 Mei. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan sebesar 67.000 barel, sementara peningkatan 567.000 barel tercatat selama minggu lalu.

Investor sekarang menunggu angka pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 31 Mei 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Bereaksi atas Embargo Eropa terhadap Pasokan Rusia

Equityworld Futures – Minyak naik di Asia setelah Uni Eropa (EU) setuju untuk mengurangi impor minyak dari Rusia pada akhir 2022. Sanksi tersebut menimbulkan kekhawatiran pasar yang sudah tegang di tengah meningkatnya permintaan bahan bakar menjelang musim mengemudi saat musim panas di AS dan Eropa.

Harga minyak Brent naik 1,16% di $118,97 per barel, dengan kontrak berjangka untuk Juli berakhir pada hari Selasa dan kontrak Agustus yang lebih aktif naik 33 sen menjadi $117,93. Harga minyak WTI naik 0,93% ke $118,27 per barel, naik $2,24 dari penutupan Jumat. Tidak ada penyelesaian pada hari Senin karena hari libur umum di AS.

Baik Brent dan WTI berjangka telah naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade pada tahun 2022 dan naik lebih dari 55% pada tahun ini.

Uni Eropa pada prinsipnya setuju untuk memotong 90% impor minyak dari Rusia pada akhir 2022 dan berhasil menyelesaikan kebuntuan dengan Hongaria atas sanksi terberat blok itu terhadap Rusia karena invasinya ke Ukraina pada 24 Februari silam.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Dua Bulan Berturut, Dolar AS Kembali Menguat

Namun, beberapa investor mengatakan kenaikan harga minyak bisa diredam lantaran pasar sudah memperhitungkan kendala pasokan. Hampir setiap anggota Uni Eropa menyetujui larangan tersebut dan ini menunjukkan bahwa pasar "sudah menetapkan harga dalam sanksi UE sendiri dan secara signifikan lebih sedikit minyak Rusia yang mengalir ke Eropa tahun ini", Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters.

"Saya pikir pasar menilai lebih banyak permintaan Asia melalui China; namun, kekhawatiran yang mencolok adalah meroketnya harga bensin di SPBU yang dapat menyebabkan kehancuran permintaan pada musim mengemudi."

Permintaan bahan bakar di China diperkirakan akan meningkat setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 di negara itu. Shanghai mengumumkan berakhirnya lockdown selama dua bulan dan akan memungkinkan sebagian besar penduduknya meninggalkan rumah mereka dan mengendarai mobil mereka kembali.

Di sisi produksi, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitra (OPEC+), akan tetap berpegang pada kesepakatan 2021 dalam pertemuannya, dengan kenaikan produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari, menurut sumber OPEC+.

Kelompok ini menolak seruan Barat untuk menyediakan peningkatan yang lebih cepat guna menurunkan lonjakan harga, bahkan beberapa negara anggota mempertahankan pandangan bahwa pasar minyak seimbang dan kenaikan harga baru-baru ini tidak terkait dengan fundamental.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 30 Mei 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Investor Tunggu Keputusan Eropa soal Sanksi Minyak Rusia

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, mencapai level tertinggi dua bulan dengan investor menunggu dan melihat apakah Uni Eropa (EU) dapat mencapai kesepakatan soal paket sanksi lanjutan terhadap Rusia akibat perangnya di Ukraina.

Harga minyak Brent naik 0,61% di $116,27 per barel dan harga minyak WTI naik 0,70% di $115,88 per barel menurut data Investing.com, memperpanjang kenaikan minggu lalu.

Uni Eropa akan bertemu pada Senin dan Selasa untuk membahas paket sanksi keenam terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari silam.

"Saya tidak berpikir akan berlebihan untuk berasumsi bahwa spekulan memposisikan diri terhadap bangkitnya pasar minyak setelah pertemuan Uni Eropa,"

Sanksi lanjutab terhadap minyak Rusia akan menyebabkan pasokan yang ketat di tengah meningkatnya permintaan bensin, solar, dan bahan bakar jet menjelang puncak permintaan musim panas di AS dan Eropa.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Dolar Turun, Minat Aset Risiko Tumbuh

Pemerintah Uni Eropa tidak dapat menyetujui embargo minyak Rusia pada hari Minggu tetapi akan melanjutkan perundingan soal kesepakatan untuk melarang pengiriman minyak Rusia melalui laut sambil mengizinkan pengiriman melalui pipa, menjelang pertemuan puncak pada Senin sore, menurut para pejabat.

Jika kesepakatan tercapai, itu akan memungkinkan Hongaria, Slovakia, dan Ceko untuk terus menerima minyak Rusia melalui pipa Druzhba sampai pasokan alternatif dapat diatur.

Juga menambah ketatnya pasar, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+), yang mencakup Rusia, akan menolak seruan Barat untuk meningkatkan penambahan produksi minyak mereka ketika bertemu. Kelompok ini akan tetap pada rencananya untuk menambah 432.000 barel per hari pada Juli 2022, sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.

Iran mengatakan pada hari Jumat bahwa angkatan lautnya telah menyita dua kapal tanker minyak Yunani sebagai pembalasan atas penyitaan minyak Iran oleh AS dari sebuah kapal tanker yang ditahan di lepas pantai Yunani, yang membuat pasar gelisah.

"Ini meningkatkan momok gangguan lebih lanjut terhadap pasokan minyak melalui Selat Hormuz, yang membawa sepertiga perdagangan dunia,"

Dolar AS juga berada dalam tren menurun, yang juga memberi dorongan pada cairan hitam, dan investor mengurangi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS yang agresif, dan meredanya kekhawatiran terhadap resesi global.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 27 Mei 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Dekati High 2 Bulan, Pasar Masih Tampak Ketat

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, bertahan di sekitar level tertinggi dua bulan. Minyak Brent berada di jalur untuk meraih kenaikan mingguan terbesarnya dalam satu setengah bulan, didukung oleh prospek larangan Uni Eropa (UE) terhadap minyak Rusia dan musim mengemudi di musim panas AS yang akan datang.

Harga minyak Brent sempat naik 0,21% di $114,41 per barel setelah naik ke $118,17 di awal sesi dan akan mengantongi kenaikan sekitar 4% untuk minggu ini. WTI berjangka naik tipis 0,09% di $114,19 per barel dan ditetapkan untuk mencatat kenaikan mingguan sekitar 0,7%. Namun, kedua harga minyak acuan balik turun nyaris 0,3%.

"Momentumnya benar-benar bullish, dengan banyak faktor mengarah ke pasar yang lebih ketat, terlebih lagi dengan Uni Eropa yang menuju larangan total energi Rusia," Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters.

"Menjelang puncak musim mengemudi AS, produk olahan tetap kekurangan pasokan yang mengkhawatirkan di Barat, yang seharusnya menahan harga minyak tetap tinggi sepanjang musim panas."

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Dolar AS Terus Turun dari High 20 Tahun

Baik kontrak minyak mentah Brent dan WTI akan mengakhiri minggu lebih tinggi saat Komisi Eropa terus mencari dukungan dengan suara bulat dari semua 27 negara anggota blok yang diperlukan untuk menerapkan sanksi baru yang diusulkan terhadap Rusia.

Hongaria adalah salah satu negara anggota yang tetap menjadi batu sandungan bagi dukungan bulat ini. Negara itu membutuhkan 3,5 hingga 4 tahun untuk beralih dari minyak mentah Rusia dan melakukan investasi besar untuk menyesuaikan ekonominya, menurut seorang pembantu utama Hungaria, menambahkan bahwa Hongaria tidak dapat mendukung embargo minyak yang diusulkan UE sampai tercapai kesepakatan pada semua masalah.

"Kombinasi hilangnya pasokan aktual dan meningkatnya penolakan untuk menerima pasokan dari Rusia akan membuat komoditas ini, minyak dan gas, bergerak jauh lebih tinggi,

Cairan hitam ini telah naik sekitar 50% year to date (ytd).

Sementara itu, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) akan membiarkan kesepakatan produksi minyak 2021 tidak berubah kala bertemu pada 2 Juni. Kelompok ini dapat menaikkan target produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari dan menolak seruan Barat untuk memberikan peningkatan yang lebih cepat untuk menurunkan lonjakan harga, enam sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 25 Mei 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kian Naik, Suplai Pasokan Mengetat

Equityworld Futures - Harga minyak naik. Investor mempertimbangkan ketatnya pasokan bensin terhadap kemungkinan perlambatan ekonomi dan berlanjutnya lockdown di China.

Harga minyak Brent terus naik $1,26, atau 1,14%, ke $111,95 per barel dan harga minyak WTI naik 1,22%, di $111,11 per barel.

Persediaan minyak di AS meningkat minggu lalu tetapi stok bensin turun, menurut rilis data American Petroleum Institute (API). Persediaan minyak mentah bertambah 567.000 barel untuk pekan hingga 10 Mei, itu merupakan peningkatan yang mengejutkan dan kontras dengan penurunan 2,4 juta barel pada minggu sebelumnya. Analis telah memperkirakan penurunan persediaan 690.000 barel.

Namun, persediaan bensin turun 4,2 juta barel, yang terus memicu kekhawatiran atas kenaikan harga gas dan dampak harga tersebut terhadap inflasi. Penurunan stok bensin dan potensi kenaikan harga terjadi pada waktu yang tidak tepat, saat akan segera dimulainya musim panas mengemudi yang sibuk di AS.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kembali Naik, Ketidakpastian Inflasi Beri Dorongan

Stok distilasi juga turun 949.000 barel.

Data stok dari Badan Informasi Energi (EIA) AS akan terbit.

Di China, Shanghai melanjutkan langkah lambat menuju pembukaan tetapi Beijing meningkatkan upaya karantina karena terus memerangi wabah COVID yang berlangsung sekitar sebulan.

Badan Energi Internasional (IEA) mengingatkan minggu ini bahwa harga akan terus melonjak kecuali permintaan dari China tetap lemah di bulan-bulan mendatang. Menurut Platts, permintaan minyak dari China turun sebesar 11,5% YoY di bulan April. Namun, itu bisa berubah jika lockdown di berbagai kota mulai berkurang.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 24 Mei 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Kecemasan soal Resesi Meningkat

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia di tengah kekhawatiran investor mengenai meningkatnya potensi resesi dan konsumsi yang lebih lemah.

Harga minyak Brent turun 0,44% di $110,29 per barel dan harga minyak mentah WTI berjangka turun 0,41% di $109,84 per barel.

Investor khawatir atas potensi terjadi resesi. Beberapa orang kaya di dunia memberi sinyal risiko resesi dunia pada pertemuan puncak ekonomi tahunan Davos yang dimulai pada 22 Mei.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan pada hari Senin bahwa ia tidak mengharapkan resesi bagi ekonomi negara utama tetapi ia tidak dapat mengesampingkan potensi tersebut.

"Investor melakukan aksi jual karena mereka memperkirakan harga minyak yang lebih tinggi akan mengurangi konsumsi bahan bakar di seluruh dunia," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Rabu, Dolar AS Stabil Seiring Turunnya Yield Obligasi

"Tetapi kekhawatiran yang tersisa atas pasokan global yang ketat dan harapan untuk pemulihan permintaan di China memberikan beberapa dukungan,"

China, negara importir minyak terbesar dunia, menjanjikan stimulus seperti meluncurkan proyek investasi baru. Negara ini akan menawarkan keringanan pajak tambahan senilai lebih dari 140 miliar yuan ($21 miliar) untuk mengimbangi dampak besar lockdown terhadap sektor bisnis.

Shanghai akan menormalkan kehidupan mulai 1 Juni lantaran jumlah kasus infeksi COVID-19 menurun.

Sementara itu, Uni Eropa kemungkinan akan menyepakati embargo impor minyak Rusia "dalam beberapa hari", menurut anggota terbesar Jerman.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis sesi hari ini.

 

 

Equityworld Futures