Selasa, 12 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Melonjak Lagi Imbas Potensi Sanksi Lanjutan Pasokan Rusia dan Pasar Ketat

Equityworld Futures - Minyak melonjak lagi di Asia, membalikkan penurunan dari hari sebelumnya. Investor tengah menghitung kemungkinan sanksi lanjutan pada sektor energi Rusia dan mencerna peringatan dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) bahwa kemungkinan tidak mengganti pasokan Rusia yang hilang.

Harga minyak Brent naik 1,80% ke $100,25 per barel dan minyak mentah WTI melonjak 1,96% di $96,14 per barel.

Baik kontrak Brent dan WTI turun sekitar 4% pada hari Senin akibat lockdown COVID-19 di China mendorong kekhawatiran atas permintaan bahan bakar dan Badan Energi Internasional mempersiapkan pelepasan cadangan minyak besar-besaran.

Organisasi tersebut berencana untuk melepaskan sekitar 240 juta barel selama enam bulan ke depan, di mana 180 juta akan dilepaskan dari stok AS dengan tingkat satu juta barel per hari mulai Mei 2022.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas, Yield Obligasi dan Dolar Serentak Naik, Data Inflasi AS Fokus Utama

Uni Eropa juga tengah menyusun proposal untuk embargo minyak seluruh blok di Rusia sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina pada 24 Februari, menurut beberapa menteri luar negeri. Namun, kesepakatan belum tercapai apakah larangan tersebut akan mencakup pasokan minyak mentah dari Rusia.

"Pasar minyak masih rentan terhadap guncangan besar jika energi Rusia dikenai sanksi, dan risiko itu tetap ada di atas meja,"

"Harga minyak akan bermain tarik-menarik di sini karena persediaan minyak mentah tetap rendah, tetapi trader energi akan berjuang untuk melepaskan pengumuman stabil pembatasan COVID baru di China,"

Sementara itu, OPEC memperingatkan bahwa kerugian dari minyak Rusia dan ekspor cairan lainnya karena sanksi yang ada bisa mencapai tujuh juta barel per hari. Lembaga menambahkan volume itu akan "mustahil" untuk diganti.

Investor sekarang menunggu angka pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 11 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Anjlok “Kehilangan Tenaga” Dampak Rencana Pelepasan Cadangan & Lockdown China

Equityworld Futures - Minyak turun, jatuh $2 per barel di awal perdagangan sesi Asia setelah alami penurunan mingguan kedua berturut-turut. Investor terus mencerna rencana untuk melepas rekor volume minyak mentah dan produk minyak dari cadangan strategis dan lockdown COVID-19 di China terus berlanjut.

Harga minyak Brent anjlok 1,81% di $100,92 per barel dan Harga minyak WTI juga anjlok 2,11% di $96,19 per barel. Brent berjangka turun 1,5% selama minggu lalu sementara WTI berjangka turun 1%, dan kedua tolok ukur tersebut mengalami fluktuatif harga paling tidak stabil sejak Juni 2020 selama beberapa minggu.

Badan Energi Internasional (IEA) akan melepaskan 60 juta barel cadangan selama enam bulan ke depan, dan AS akan mengikuti angka tersebut sebagai bagian dari pelepasan 180 juta barel yang diumumkan pada Maret 2022 silam. Masalah permintaan bahan bakar di China, salah satu negara importir minyak terbesar di dunia, juga berlarut-larut saat Kota Shanghai masih lockdown.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Dapat Dorongan dari Berlanjutnya Perang Ukraina

"Minyak kehilangan tenaga karena upaya bersama dari pelepasan cadangan minyak oleh AS dan negara-negara IEA, bersama dengan melemahnya permintaan di tengah langkah China tengah memperpanjang penguncian, di mana kedua pusat manufaktur, Shenyang dan Shanghai, menghentikan produksi secara luas,"

Pelepasan 240 juta barel telah membantu meredakan harga dan secara tajam mempersempit perbedaan besar (backwardation) dalam kurva harga minyak. Namun, apakah itu dapat sepenuhnya mengimbangi kekurangan pasokan Rusia masih harus dilihat. Ekspor minyak Rusia terus berlanjut, kendati ada sanksi yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Pelepasan ini juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen serpih AS, untuk meningkatkan produksi bahkan dengan harga sekitar $100 per barel, kata analis ANZ Research dalam catatan.

Namun, kelompok OPEC dan mitranya (OPEC+) belum menunjukkan kecenderungan untuk meningkatkan target produksinya lebih dari 400.000 barel per hari dalam rencana saat ini. Perusahaan energi AS juga menambahkan jumlah pengebor minyak dan gas alam dalam seminggu terakhir, dalam penambahan minggu ketiga berturut-turut.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 08 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh 2% Lebih Minggu Ini, 210 Juta Barel Cadangan Darurat Dilepas

Equityworld Futures - Harga minyak naik dan bersiap untuk mengalami kerugian mingguan lebih 2,4% setelah negara-negara konsumen setuju untuk melepaskan total minyak sebanyak 240 juta barel dari cadangan darurat.

Harga minyak Brent naik 0,80% di $101,38 per barel, akan mencatat penurunan 2,83%. Harga minyak WTI naik 0,80% di $96,80 per barel dan akan mengalami kejatuhan sebesar 2,43%.

Direktur eksekutif Badan Energi Internasional Faith Birol mencuit bahwa organisasi itu “bergerak maju dengan pelepasan stok minyak kolektif 120 juta barel (termasuk 60 juta barel yang disumbangkan oleh AS sebagai bagian dari penurunan keseluruhan dari Cadangan Minyak Strategis).” Rincian lanjutan dari kontribusi spesifik akan segera dirilis, cuitan tersebut menambahkan.

Pelepasan akan berjumlah sekitar 1 juta barel per hari dari Mei hingga akhir 2022. Ini dapat membatasi kenaikan harga dalam jangka pendek, tetapi tidak akan sepenuhnya menutupi volume yang hilang dari Rusia akibat sanksi atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari, menurut beberapa investor.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Dolar AS Kuat Tahan Permintaan Safe Haven Ukraina

"Meskipun ini adalah pelepasan terbesar sejak persediaan dicatat pada tahun 1980, namun pada akhirnya akan gagal untuk mengubah fundamental di pasar minyak. Kemungkinan akan menunda peningkatan lebih lanjut dalam output dari produsen utama,"

Pelepasan itu juga dapat menghalangi produsen, termasuk Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak serpih AS, untuk menambah peningkatan produksi bahkan dengan harga minyak sekitar $100 per barel, catatan itu menambahkan.

Sementara itu, pertimbangan Uni Eropa (UE) soal larangan minyak Rusia, menyusul rencananya untuk mengembargo batubara Rusia, akan membatasi kerugian bagi cairan hitam dalam jangka pendek.

"Di pengadilan opini publik, tekanan meningkat pada Brussels untuk bertindak, dan jika katup tekanan itu terbuka dan sanksi Uni Eropa terhadap minyak Rusia, kita bisa melihat minyak mentah Brent di $120 dalam sekejap."

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 07 April 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik usai Pelepasan Pasokan, tapi Pasar Tetap Ketat

Equityworld Futures - Minyak naik di Asia, menutup kembali sebagian kerugian dari sesi sebelumnya kala anjlok dalam lebih dari 5% ke level terendah tiga minggu dan pelepasan minyak masif membantu memberikan dorongan untuk cairan hitam ini.

Harga minyak Brent naik 1,24% di $102,32 per barel dan harga minyak WTI naik 1,04% menjadi $97,23 per barel.

Badan Energi Internasional (IEA) akan melepas 60 juta barel di samping pelepasan Cadangan Minyak Strategis sebanyak 180 juta barel yang diumumkan oleh AS selama minggu lalu.

Namun, "selain pelepasan cadangan global yang sangat besar, kehancuran permintaan dan resesi saat ini merupakan satu-satunya mekanisme penurunan harga di dunia tanpa penyangga persediaan," Direktur Pelaksana SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Naik Dolar di High 2 Tahun, Notulen Fed Pertegas Sikap Hawkish

Pelepasan terbaru ditambah pengeluaran terkoordinasi IEA yang diumumkan pada 1 Maret setara dengan satu juta barel per hari dalam pasokan tambahan dari Mei hingga akhir 2022, yang akan membatasi harga dalam waktu dekat, tambah analis National Australia Bank (OTC:{{942065) |NABZY}}) Baden Moore.

"Pasokan tambahan mengurangi risiko kenaikan jangka pendek ke pasar dan kemungkinan menghindari kebutuhan atas pemangkasan kilang dalam waktu dekat," kata Moore dalam catatan, sebelum menambahkan catatan kehati-hatian, "tetapi kebutuhan untuk mengisi kembali cadangan, diharapkan terjadi pada tahun 2023, menambah pengetatan pasar ke depan di mana prospek pasokan fundamental tetap tidak berubah, mendorong risiko harga ke atas."

Perundingan antara Iran dan AS untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 terus mengalami kemajuan yang lambat dan menunda kembalinya minyak Iran ke pasar. Keputusan politik diperlukan di kedua belah pihak untuk mengatasi masalah yang tersisa, menurut negosiator.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan peningkatan sebanyak 2,421 juta barel untuk sepekan hingga 1 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan 2,056 juta barel, sementara penurunan 3,449 juta barel tercatat selama seminggu lalu.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan 1,08 juta barel.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 06 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Bergerak Ragam, tapi Masalah Permintaan BBM Tetap Ada

Equityworld Futures - Harga minyak beragam di Asia, bahkan saat penguatan dolar AS mendorong aksi jual baru. Tapi peningkatan persediaan minyak mentah dan perpanjangan lockdown COVID-19 di Shanghai memicu masalah permintaan.

Harga minyak Brent naik 0,10% di $106,75 per barel dan harga minyak WTI turun tipis 0,08% ke $101,88 per barel menurut data Investing.com. Brent berjangka turun 0,8% dan WTI jatuh 1,3% pada hari Selasa saat dolar AS juga mencapai level tertinggi dalam hampir dua tahun.

"Kenaikan dolar, peningkatan stok minyak mentah AS dan kekhawatiran atas permintaan yang lebih lemah di China karena lockdown Shanghai yang terus berlanjut menambah tekanan,"

"Harga minyak kemungkinan akan bertahan di sekitar $100 per barel untuk sementara waktu di tengah kekhawatiran permintaan dan ekspektasi tidak ada konflik di Timur Tengah selama bulan puasa Ramadan, tapi kemungkinan akan naik lagi setelah Ramadan dan saat musim mengemudi AS dimulai,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Lonjakan Yield Treasury dan Dolar AS Kurangi Daya Tarik Safe Haven

Data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute juga menunjukkan peningkatan 1,08 juta barel untuk pekan terakhir 31 Maret. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan sebanyak 1,558 juta barel, sementara penurunan sebesar 3 juta barel dilaporkan selama seminggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis di sesi hari ini.

Di Asia Pasifik, masalah permintaan bahan bakar meningkat lantaran China, salah satu negara importir minyak utama dunia, memperpanjang lockdown di Shanghai.

Kemungkinan sanksi lanjutan terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari juga memberi dorongan atas cairan hitam itu. AS, Uni Eropa (UE), dan G7 tengah berkoordinasi dalam putaran sanksi baru sebagai tanggapan atas dugaan kejahatan perang oleh pasukan Rusia di Ukraina, yang meningkatkan kekhawatiran atas gangguan pasokan.

Juga di sisi pasokan, anggota Badan Energi Internasional masih mendiskusikan berapa banyak minyak yang akan dikeluarkan organisasi itu, dan pengumuman kemungkinan akan dirilis dalam beberapa hari mendatang, tiga sumber mengatakan kepada Reuters.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 05 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih tinggi selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Mei diperdagangkan pada USD104,64 per barrel pada waktu penulisan, meningkat 1,32%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD96,83 dan resistance pada USD107,80.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,02% dan diperdagangkan pada USD98,95.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Juni naik 1,34% dan diperdagangkan pada USD108,97 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD4,33 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

 

 

 

Senin, 04 April 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Tipis, Masalah Pasokan dan Permintaan Global Tetap Mengkhawatirkan

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia. Investor memantau pelepasan pasokan dari cadangan strategis negara-negara konsumen, sementara gencatan senjata di Timur Tengah dapat meredakan kekhawatiran pasokan.

Harga minyak Brent naik tipis 0,16% di $104,56 per barel dan harga minyak WTI berjangka naik tipis 0,09% di $99,36 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka turun $1 ketika pasar dibuka pada hari Senin.

PBB membantu menengahi gencatan senjata dua bulan antara koalisi pimpinan Arab Saudi dan kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran, kali pertama dalam konflik tujuh tahun. Fasilitas minyak Saudi baru-baru ini diserang oleh Houthi selama konflik, sehingga menambah gangguan pasokan dari Rusia.

"Ini adalah ancaman yang bertambah kembali, dan gencatan senjata akan mengurangi ancaman itu terhadap pasokan,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Data Pekerjaan AS yang Kuat Tekan Sentimen Perang Ukraina

Produksi kondensat minyak dan gas Saudi turun menjadi 11,01 juta barel per hari (bph) pada Maret, dari rata-rata output sebanyak 11,08 juta barel per hari pada Februari, menurut sumber industri. Sanksi Barat yang diberlakukan usai invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari juga telah menghantam penyulingan dan ekspor minyak Rusia. Perkiraan kehilangan pasokan minyak Rusia berkisar antara satu hingga tiga juta barel.

Harga minyak anjlok sekitar 13% selama minggu lalu setelah Amerika Serikat mengumumkan rencana untuk menjual hingga 1 juta barel per hari minyak dari Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS selama enam bulan mulai Mei 2022. Departemen Energi AS pada hari Jumat merilis garis besar formal untuk penjualan, sementara anggota Badan Energi Internasional juga setuju untuk melepaskan lebih banyak minyak.

"Upaya bersama AS dan sekutunya untuk sementara dapat menyeimbangkan kekurangan pasokan pada 2022, tetapi itu mungkin bukan solusi jangka panjang,"

"Juga, produsen minyak AS kemungkinan enggan meningkatkan produksi untuk menjaga keuntungan tetap tinggi."

Sementara itu, Shanghai memperpanjang penguncian untuk mengendalikan wabah COVID-19 di kota itu, dan kekhawatiran permintaan bahan bakar di negara importir minyak utama dunia itu tetap ada. Kementerian Transportasi China memperkirakan penurunan lalu lintas jalan sebesar 20% dan penurunan 55% dalam penerbangan selama liburan Qingming tiga hari.

 

 

 Equityworld Futures