Equityworld Futures - Harga minyak terus jatuh lagi dan menghapus semua kenaikan minggu ini pasalnya kekhawatiran atas permintaan minyak mentah yang lesu melebihi apa yang dilihat sebagai sentimen pengurangan nominal pasokan oleh OPEC+.
Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London jatuh 1,34% di $91,59 per barel, dan harga minyak WTI jatuh 1,7% di $85,41 per barel. Kedua kontrak masing-masing anjlok 3% dan 2,4% pada hari Selasa.
Pembatasan baru COVID di China tampaknya menjadi sumber kekhawatiran terbesar untuk permintaan minyak mentah, mengingat impor besar minyak negara itu. Pemerintah baru-baru ini memperpanjang pembatasan di kota barat daya Chengdu.
Data perdagangan China, yang akan dirilis hari ini, juga diperkirakan akan lebih menyoroti permintaan minyak mentah negara itu.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Tembus Bawah $1.700, Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Fed Melonjak
Selain itu, penguatan dolar AS, di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve, juga membebani harga minyak. Dolar yang lebih tinggi membuat impor minyak mentah menjadi lebih mahal, yang berdampak pada permintaan.
Negara importir besar seperti India dan Indonesia sudah menghadapi tekanan atas permintaan minyak mentah, mengingat depresiasi baru ini dalam rupee dan rupiah.
Kekhawatiran atas permintaan yang melambat dan dolar yang kuat sebagian besar membayangi pemotongan pasokan 100.000 barel per hari oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+). Angka tersebut menyumbang 0,1% dari permintaan harian global, dan dianggap sebagai simbolik. Harga minyak masih naik sesaat setelah pemotongan tersebut.
Tetapi pemotongan pasokan mengecewakan trader yang berharap pengurangan yang lebih besar, karena pemimpin OPEC Arab Saudi telah berjanji untuk mendukung harga minyak mentah dengan produksi yang lebih rendah.
Pasokan minyak tambahan dari Rusia, yang berjanji untuk meningkatkan pengiriman ke Asia sebagai respons terhadap batasan harga yang ditetapkan oleh AS dan Eropa, juga diperkirakan akan membebani harga minyak mentah.
Permintaan Minyak Mentah AS juga diperkirakan menurun memasuki musim dingin. Tetapi permintaan bensin AS meningkat dalam beberapa pekan terakhir karena harga bahan bakar yang turun.
Krisis energi yang terjadi di Eropa juga diperkirakan akan meningkatkan permintaan minyak pada musim dingin ini, setelah Rusia menutup jalur gas utama ke Uni Eropa. Beberapa negara di blok tersebut diperkirakan akan beralih ke minyak pemanas pada kuartal IV.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar