Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia di tengah ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah menimbulkan kekhawatiran mengenai prospek pasokan yang sudah ketat. Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) juga terus berusaha untuk meningkatkan produksinya.
Harga minyak Brent naik 0,75% menjadi $87,73 per barel dan harga minyak WTI naik 0,72% menjadi $85,75 per barel. Cairan hitam naik lebih dari 10% sepanjang tahun 2022 ini seiring berlanjutnya kekhawatiran atas pengetatan pasar.
"Investor tetap bullish karena risiko geopolitik antara Rusia dan Ukraina serta di Timur Tengah sementara OPEC+ terus gagal mencapai target produksinya,"
Setiap konflik bersenjata atas Ukraina dapat menyebabkan gangguan pasokan di Eropa Timur. Dalam langkah terbarunya, AS pada hari Minggu memerintahkan keberangkatan anggota keluarga staf yang memenuhi syarat dari kedutaan besarnya di Ukraina dan mengatakan semua warganya harus mempertimbangkan untuk meninggalkan negara itu karena meningkatnya risiko konflik bersenjata.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Naik, Keputusan Kebijakan Fed dan Ketegangan Eropa Timur Membayangi
Rusia menghadapi sanksi ekonomi yang berat jika memasang rezim boneka di Ukraina, Wakil Perdana Menteri Inggris Dominic Raab memperingatkan pada hari Minggu, dalam menanggapi laporan bahwa Rusia bertujuan untuk menempatkan pemimpin pro-Rusia berkuasa di Ukraina.
Sementara itu, Uni Emirat Arab melarang sebagian besar drone pribadi dan pesawat olahraga ringan yang digunakan untuk tujuan rekreasi selama sebulan mulai Sabtu, kata Kementerian Dalam Negeri negara itu. Larangan itu terjadi setelah serangan pesawat tanpa awak minggu lalu di negara itu oleh pihak Houthi Yaman.
Di sisi pasokan, OPEC+ terus berjuang untuk memenuhi target peningkatan produksi bulanannya sebanyak 400.000 barel per hari (bph). Kepatuhan kelompok ini terhadap pengurangan produksi minyaknya naik menjadi sekitar 122% pada Desember 2021, menurut Reuters, tanda bahwa beberapa anggotanya terus berusaha untuk meningkatkan produksinya.
Di AS, persediaan minyak bumi terus turun selama sebulan terakhir, sementara perusahaan energi memangkas rig minyak seminggu untuk pertama kalinya dalam 13 minggu. "Ekspektasi permintaan minyak pemanas yang lebih tinggi di AS di tengah cuaca dingin juga menambah tekanan,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar