Equityworld Futures - Harga emas naik, dengan investor beralih ke aset safe haven seiring meningkatnya jumlah kasus COVID-19 secara global menyebabkan beberapa negara memperketat tindakan pembatasan. Namun, kenaikan imbal hasil Treasury AS dan ekspektasi kenaikan suku bunga membuat kenaikan logam kuning kecil.
Harga emas berjangka naik tipis 0,19% ke $1.803,45/oz. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, naik tipis 0,04% di 96,250 pada Selasa pagi. Patokan imbal hasil Treasury 10 tahun menyentuh level tertinggi lebih dari satu bulan selama sesi sebelumnya.
Jumlah kasus COVID-19 secara global terus meningkat, tetapi data Reuters menunjukkan bahwa varian omicron kurang ganas dibandingkan Delta. Namun, omicron lebih mudah menular, yang mengarah pada berbagai tindakan pencegahan termasuk ribuan sekolah AS menunda kembali belajar ke ruang kelas atau beralih kepada pembelajaran daring. Beberapa bank besar juga telah mendorong karyawan untuk bekerja dari rumah selama beberapa minggu.
Sementara itu Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS pada hari Senin menyetujui dosis ketiga vaksin Pfizer Inc (NYSE:PFE)/BioNTech SE COVID-19 untuk anak-anak usia 12 hingga 15 tahun. FDA juga memperpendek interval untuk kelayakan suntikan booster menjadi lima bulan dari sebelumnya enam bulan.
Kebijakan moneter juga berada di radar investor, jelang akan dirilisnya risalah dari pertemuan Federal Reserve AS terbaru pada hari Rabu. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga beberapa kali sepanjang tahun 2022.
Di Asia Pasifik, data China yang dirilis sebelumnya menunjukkan Indeks manajer pembelian manufaktur Caixin tercatat 50,9 pada bulan Desember, lebih baik dari yang diharapkan.
Pada logam mulia lainnya, perak dan platinum turun tipis lebih 0,03% sementara palladium melonjak naik 1,86%.
Equityworld Futures
Tidak ada komentar:
Posting Komentar