Selasa, 30 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Koreksi Turun Usai WTI Melonjak 4%, Pasar Tunggu Kejelasan Pemotongan OPEC+

Equityworld Futures - Harga minyak koreksi turun setelah WTI mengalami reli sebesar 4% pada hari Selasa. Trader kini menunggu rincian lanjutan dari anggota OPEC+ mengenai skala pengurangan pasokan yang diisyaratkan.

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London turun 0,27% di $102,41 per barel, sementara harga minyak West Texas Intermediate AS turun 0,43% di $96,58 per barel menurut data Investing.com.

Minyak WTI ditutup naik 4% pada hari Senin saat trader memperkirakan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara mitranya (OPEC+)  akan memangkas produksi untuk mengimbangi penurunan besar dalam harga minyak mentah.

Arab Saudi, pemimpin kelompok, telah mengisyaratkan langkah itu minggu lalu, sehingga memicu reli terbaru minyak mentah.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Dolar Mundur dari Level Tertinggi 20 Tahun v Euro

Tetapi trader sekarang menunggu rincian lain tentang bagaimana OPEC+ akan melakukan pemotongan, mengingat sebagian besar anggota organisasi saat ini berproduksi jauh di bawah kuota hariannya. Kelompok ini akan bertemu pada 5 September, di mana kemungkinan akan memberikan rincian lebih lanjut tentang rencana pemotongan.

Harga minyak naik pesat sejak pekan lalu dalam ekspektasi bahwa pasokan pasar akan tetap terbatas karena langkah pengurangan pasokan. Ekspektasi situasi kekurangan gas di Eropa akan mendorong permintaan minyak pemanas juga telah menopang harga.

Tetapi data terbaru dari Gas Infrastructure Europe menunjukkan bahwa blok tersebut mengisi persediaan gasnya jauh lebih cepat dari jadwal, yang kemungkinan akan memungkinkannya untuk bisa mengatur permintaan pada musim dingin dengan lebih baik dan mengakhiri pasokan Rusia.

Blok tersebut bermaksud untuk mengisi 80% dari persediaannya pada 1 November. Pada hari Minggu, mereka telah mengisi 79,94% dari cadangannya.

Ini bisa membuat permintaan minyak di Eropa menjadi sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan saat musim dingin. Gas alam jatuh lebih dari 2%.

Tetapi blok tersebut masih kesulitan untuk memenuhi permintaan bensin, karena harga di stasiun pengisian mendekati rekor tertinggi. AS terus menggunakan cadangannya untuk mengirimkan minyak ke blok tersebut dan memenuhi permintaan.

Data cadangan minyak dari American Petroleum Institute AS, yang akan dirilis hari ini, kemungkinan akan menjelaskan lebih banyak tren ini.

Para pemimpin Eropa juga akan bertemu pada bulan September untuk merencanakan reformasi energi yang kemungkinan akan mempengaruhi permintaan minyak di blok tersebut.

Kabar komoditas, karet mencapai 143,60 di Singapura, batubara Newcastle di ICE London naik 1,28% di 422,75, dan Kakao AS naik 0,25% di 2.419,00 hingga dini hari tadi. Lainnya, nikel naik 0,09% ke 21.695,50, dan timah naik 1,81% ke 24.280,00 di ICE London.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 29 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik 1% Awal Pekan, Potensi Pemangkasan OPEC Redam Kegelisahan Fed

Equityworld Futures - Harga minyak naik dalam ekspektasi pengurangan pasokan oleh OPEC mengimbangi sentimen meningkatnya kekhawatiran atas perkiraan perlambatan ekonomi oleh Federal Reserve AS.

Harga minyak mentah naik pekan lalu setelah Arab Saudi, yang mengepalai Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan bahwa pihaknya dapat memangkas pasokan kapan saja untuk membantu menstabilkan harga minyak mentah.

Komentar itu muncul disebut untuk mengantisipasi potensi pencabutan sanksi AS terhadap Iran, yang dapat melepaskan sejumlah besar pasokan minyak mentah ke pasar.

Jaminan pengurangan pasokan oleh OPEC dan mitranya juga membantu harga minyak mentah menghindari kemerosotan yang lebih luas di pasar keuangan, setelah Ketua Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa AS kemungkinan menuju perlambatan ekonomi, karena kenaikan suku bunga dan inflasi yang terlalu tinggi.

Pada hari Senin, harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 1,12% di $100,12 per barel, sementara harga minyak West Texas Intermediate naik 1,14% di $94,12 per barel.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Capai Titik Terendah 1 Bulan setelah Pernyataan Hawkish Powell, Tembaga Anjlok

Pasar minyak mentah juga didukung oleh data terbaru yang menunjukkan bahwa permintaan di beberapa negara berpeluang mulai pulih.

Data menunjukkan AS mengekspor minyak dalam laju tingkat rekor awal bulan ini, sementara penurunan harga gas juga mengindikasikan pemulihan permintaan bahan bakar. Persediaan minyak AS juga turun lebih besar dari perkiraan dalam dua minggu terakhir.

Permintaan minyak Eropa akan meningkat tahun ini karena blok tersebut menghentikan impor gas alam Rusia. Kenaikan harga gas alam, sebagai akibatnya, cenderung memacu lebih banyak penggunaan minyak mentah untuk pemanas saat datangnya musim dingin.

Komoditas lain, karet mencapai 143,80 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London tercatat di level 417,40, dan Kakao AS turun 0,04% di 2.416,00 hingga penutupan Sabtu.

Tetapi kenaikan dolar, menyusul komentar Powell, membatasi kenaikan untuk minyak mentah. Dolar AS yang lebih kuat meningkatkan biaya bahan bakar untuk negara-negara yang mengimpor minyak. 

Pagi ini, bitcoin turun 0,87% di 19.822,3 BTC/USD.

Negosiasi yang tengah berlangsung antara Washington dan Teheran terkait menghidupkan kembali kesepakatan nuklir juga diperkirakan akan membuat pasar minyak mentah gelisah.

Di Asia, perlambatan pertumbuhan ekonomi di China kemungkinan dapat membebani harga minyak mentah, mengingat negara tersebut adalah negara importir terbesar dunia. Data pekan lalu menyiratkan bahwa aktivitas industri di negara itu sangat terpengaruh oleh serangkaian pembatasan COVID-19 tahun ini.

Lainnya, nikel berjangka berakhir naik 0,09% ke 21.695,50 pada Sabtu, dan timah naik 1,81% ke 24.280,00 di ICE London.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 26 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan September diperdagangkan pada USD9,57 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 2,06%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD9,050 dan resistance pada USD10,028.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Eropa


Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,02% dan diperdagangkan pada USD108,41.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Oktober naik 0,95% dan diperdagangkan pada USD93,40 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan September naik 1,15% dan diperdagangkan pada USD3,99 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 25 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik di Atas $100 dengan Fokus Kini Negosiasi AS-Iran

Equityworld Futures - Harga minyak lanjut naik. Trader kini menunggu rincian lain mengenai perundingan antara Amerika Serikat dan Iran soal potensi pencabutan sanksi terhadap Teheran, sementara penurunan persediaan minyak mentah juga membantu mendukung sentimen.

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 0,71% di $101,95 per barel, sementara minyak WTI naik 0,63% di $95,47 per barel.

Kedua kontrak menguat lebih dari 1% dalam perdagangan pada hari Rabu setelah AS mengatakan telah mengajukan tanggapannya kepada Iran dan Uni Eropa terkait membuka kembali kesepakatan nuklir Iran.

Namun rincian tanggapan tidak diungkapkan dan analis berspekulasi bahwa Washington kemungkinan akan mencari lebih banyak perubahan dari negara Asia barat itu.

Spekulasi atas kesepakatan itu - yang dapat melihat pencabutan sanksi terhadap minyak Iran dan melepaskan lebih dari 1 juta barel pasokan minyak mentah harian ke pasar, sebagian besar telah mendikte harga minyak mentah dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Naik Trader Tunggu Kejelasan Moneter AS, Stimulus China Sedikit Pengaruhi Tembaga

Ancaman pengurangan pasokan oleh Arab Saudi, sebagai tanggapan atas kesepakatan itu, juga mendorong harga terus naik minggu ini, membantu pemulihan dari posisi terendah enam bulan.

Semalam, cadangan minyak mentah AS yang turun turut pula membantu mendukung harga. Persediaan berkurang 3,3 juta barel dalam seminggu hingga 19 Agustus, lebih besar dari ekspektasi untuk penurunan 0,9 juta barel.

Penurunan tersebut sebagian besar didorong oleh rekor ekspor minyak mentah AS yang mencapai tingkat tertinggi, mengindikasikan bahwa permintaan luar negeri untuk minyak mentah tetap kuat. Beberapa negara di Eropa dan Asia malah sedang berjuang dengan masalah kekurangan bahan bakar yang parah. Uni Eropa khususnya juga mengalami potensi krisis bahan bakar dan tampaknya akan menghentikan impor minyak mentah Rusia.

Stok bensin AS turun lebih kecil dari perkiraan sepanjang minggu ini, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa permintaan domestik masih dalam bahaya. Kegelisahan atas potensi resesi di Amerika Serikat juga diperkirakan akan membebani prospek permintaan minyak mentah, utamanya karena suku bunga naik di negara itu.

Meningkatnya inflasi dan suku bunga telah membuat konsumen AS mengurangi pengeluaran untuk bahan bakar. Pasar sekarang mencari lebih banyak isyarat dari Federal Reserve minggu ini mengenai jalur kebijakan moneter di masa depan.

Perkembangan komoditas, Nikel Berjangka jatuh 1,55% ke 21.407,50, dan Timah naik 0,16% ke 24.505,00 di ICE London.

Adapun, Karet mencapai 147,10 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London turun 1,2% di 412,60, dan Kakao AS naik 2,59% di 2.378,00.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 24 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Bertahan di Sekitar $100 Usai Naik 4%, Ada Tanda Pulihnya Permintaan di AS

Equityworld Futures - Harga minyak turun usai ditutup melonjak hampir 4%, tetap berada di dekat level tertinggi dua minggu karena tanda-tanda membaiknya permintaan AS mengimbangi data ekonomi yang lemah, sementara prospek pengurangan pasokan oleh Arab Saudi dapat membuat prospek ke depan tetap optimis.

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London bertahan di sekitar level $100 per barel, sedangkan harga minyak West Texas Intermediate, patokan minyak mentah AS, turun 0,2% di $93,57 per barel. Kedua minyak acuan ditutup naik nyaris 4% pada perdagangan Selasa.

Data dari American Petroleum Institute menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun 5,6 juta barel dalam seminggu hingga 19 Agustus, jauh lebih besar dari perkiraan untuk penurunan sebanyak 450.000 barel.

Data resmi, yang dijadwalkan terbit, diperkirakan akan menunjukkan penurunan 933.000 barel. Persediaan minyak mentah AS turun lebih dari 7 juta barel dalam seminggu hingga 12 Agustus.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Stabil di Atas $1.750, Investor Kini Fokus Komentar Fed

Turunnya persediaan, ditambah dengan data terbaru yang menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS di Cadangan Minyak Strategis mencapai tingkat terendah 35 tahun, menyiratkan permintaan minyak AS pulih dari jeda yang dialami selama beberapa bulan terakhir .

Penurunan harga gas dari rekor tertinggi tampaknya menjadi pendorong terbesar permintaan minyak mentah di negara itu.

Namun sebaliknya, data PMI pada hari Selasa menunjukkan aktivitas sektor swasta AS jatuh ke level terlemahnya dalam 27 bulan di tengah berlanjutnya tekanan dari inflasi dan kenaikan tingkat inflasi. Perlambatan kegiatan ekonomi AS, terutama karena suku bunga naik lebih lanjut, dapat membebani permintaan minyak mentah pada tahun 2022.

Namun, harga minyak melonjak hampir 4% pada hari Selasa setelah Arab Saudi - produsen terbesar dunia memberi sinyal potensi pengurangan pasokan untuk mendukung harga minyak mentah.

Langkah ini juga dilakukan dalam laporan kemajuan kesepakatan Nuklir Iran, yang penandatanganannya diharapkan dapat mencabut beberapa sanksi Barat terhadap Teheran, dan melepaskan pasokan lebih dari 1 juta barel per hari ke pasar.

Kekhawatiran atas kesepakatan Iran menyebabkan pergerakan liar di pasar minyak selama beberapa minggu terakhir, dan trader mengkhawatirkan potensi atas kelebihan pasokan yang dapat timbul dari kesepakatan itu.

Komoditas lain pagi ini, Karet mencapai 146,90 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London tercatat di 418,35 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup turun 0,47% di 2.345,00. Lebih lanjut, Nikel Berjangka ditutup jatuh 2,20% di 21.851,00 hingga dini hari tadi, Timah juga jatuh 1,33% ke 24.465,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 23 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik di Tengah Potensi Pemotongan OPEC & Ketidakpastian Perjanjian Nuklir Iran

Equityworld Futures - Harga minyak naik. Arab Saudi mengancam dengan pengurangan produksi untuk mengimbangi potensi kelebihan pasokan yang disebabkan masuknya pasokan dari Iran, serta pernyataan kontras mengenai kesepakatan nuklir antara Teheran dan Washington mengindikasi bahwa kesepakatan masih lebih jauh dari yang diantisipasi sebelumnya.

Harga minyak West Texas Intermediate yang diperdagangkan di AS naik 0,82% di $91.10 per barel, sementara harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 0,82% di $97.27 per barel.

Harga minyak membalikkan kerugian awal pada hari Senin, bergerak datar dalam sesi yang bergejolak setelah Arab Saudi - pemimpin Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan dapat memangkas produksi minyak mentah untuk menstabilkan harga.

Komentar Arab Saudi itu muncul tepat setelah laporan kemajuan menuju kesepakatan nuklir Iran yang diperbarui membuat harga minyak melonjak. Kesepakatan - yang akan melihat pencabutan beberapa sanksi Barat terhadap Teheran - diperkirakan akan melepas ke pasar lebih dari 1 juta barel per hari pasokan minyak mentah.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Turun di Bawah $1.750 dalam Tujuh Sesi Berturut karena Dolar Terus Naik

Namun Iran kemudian pada hari Senin mengatakan AS terus menunda upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, dan menyebut Uni Eropa tidak banyak bertindak, Reuters melaporkan. Uni Eropa memfasilitasi negosiasi antara kedua negara.

Washington membantah tudingan Teheran itu, dan mengatakan bahwa kesepakatan itu lebih dekat dari sebelumnya berkat kerjasama nyata di pihak negara Asia Barat tersebut. Iran dilaporkan terbuka untuk membatalkan tuntutannya agar AS membatalkan pencantuman Pasukan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris.

Permintaan ini telah menjadi titik utama terkait isi kesepakatan tersebut.

Tetapi sebuah laporan Axios pada hari Senin menyiratkan bahwa tekanan dari Israel pada AS dapat semakin menghalangi kesepakatan. Israel khawatir Teheran dapat menggunakan pemasukan pendapatan baru dari ekspor minyak untuk mendanai lebih banyak kegiatan teror terhadap Yerusalem.

Berita tentang kesepakatan nuklir sebagian besar telah mendikte pergerakan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir, setelah Uni Eropa menandai kemajuan dalam negosiasi.

Namun di luar kesepakatan, harga minyak juga harus menghadapi tanda-tanda perlambatan aktivitas ekonomi di seluruh dunia—sebuah langkah yang dapat menyebabkan melemahnya permintaan pada 2022.

Sementara, Karet mencapai 146,90 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,50% di 418,35 dalam perdagangan Senin, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,05% di 2.349,00 pada Selasa dini hari. Adapun, Nikel Berjangka ditutup naik 0,61% di 22.394,50 hingga dini hari tadi, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 22 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh 1% Awal Pekan, Kesepakatan Nuklir Iran 'Hampir' Tercapai

Equityworld Futures - Harga minyak jatuh di tengah laporan yang menunjukkan bahwa Iran dan negara-negara Barat hampir mencapai kesepakatan yang akan mencabut sanksi terhadap pasokan minyak mentah dari negara Asia Barat itu.

Harga West Texas Intermediate, patokan minyak mentah AS, jatuh lebih dari 1% di $89,52 per barel, sementara harga minyak Brent yang diperdagangkan di London turun 0,5% ke $95,59 per barel.

Kantor berita Qatar Al Jazeera melaporkan pada akhir pekan bahwa kesepakatan Nuklir Iran 'sudah dekat,' sedang laporan lain mengatakan Teheran siap untuk membatalkan tuntutannya agar Pasukan Garda Revolusi Iran dihapus dari Daftar Organisasi Teroris Asing Departemen Luar Negeri AS.

Permintaan Iran untuk itu adalah titik utama kesepakatan, dan sejauh ini telah menghambat negosiasi dengan AS, yang difasilitasi oleh Uni Eropa.

Penandatanganan kesepakatan akan membuat pencabutan sanksi terhadap 17 bank Iran dan 150 lembaga ekonomi, Al Jazeera melaporkan. Teheran juga akan diizinkan mengekspor 50 juta barel minyak per hari dalam empat bulan setelah penandatanganan kesepakatan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Turun akibat Ketidakpastian Bunga Fed, Manufaktur China Tekan Tembaga

Langkah ini diperkirakan akan segera melepaskan lebih dari 1 juta barel minyak per hari dari pasokan ke pasar - yang diperkirakan sebagian besar negatif untuk harga minyak.

Namun peningkatan pasokan ini dapat memacu langkah-langkah dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak untuk menahan produksi. Spekulasi terhadap pengurangan pasokan telah menopang harga minyak akhir pekan lalu, meskipun harga masih mengakhiri minggu dengan negatif.

Kekhawatiran atas perlambatan aktivitas ekonomi global menyeret harga minyak ke posisi terendah enam bulan dalam beberapa pekan terakhir, kala trader khawatir bahwa krisis permintaan bisa datang dari resesi. Tanda-tanda tekanan ekonomi di importir utama China telah menjadi perhatian khusus untuk pasar minyak. Ekonomi China tengah berjuang untuk mengatasi efek serangkaian pembatasan COVID tahun ini, yang berasal dari kebijakan ketat nol-COVID Beijing.

Namun, data persediaan minyak mentah minggu lalu menunjukkan bahwa permintaan pulih dari jeda di ekonomi terbesar dunia. Tetapi pengetatan lain dari kondisi moneter oleh Federal Reserve dapat menggagalkan pemulihan tersebut.

Komoditas lain seperti Karet mencapai 146,70 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,57% di 416,25 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,98% di 2.374,00 hingga Sabtu. Adapun, Nikel Berjangka ditutup naik 1,34% di 22.071,00, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures