Selasa, 23 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik di Tengah Potensi Pemotongan OPEC & Ketidakpastian Perjanjian Nuklir Iran

Equityworld Futures - Harga minyak naik. Arab Saudi mengancam dengan pengurangan produksi untuk mengimbangi potensi kelebihan pasokan yang disebabkan masuknya pasokan dari Iran, serta pernyataan kontras mengenai kesepakatan nuklir antara Teheran dan Washington mengindikasi bahwa kesepakatan masih lebih jauh dari yang diantisipasi sebelumnya.

Harga minyak West Texas Intermediate yang diperdagangkan di AS naik 0,82% di $91.10 per barel, sementara harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 0,82% di $97.27 per barel.

Harga minyak membalikkan kerugian awal pada hari Senin, bergerak datar dalam sesi yang bergejolak setelah Arab Saudi - pemimpin Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan dapat memangkas produksi minyak mentah untuk menstabilkan harga.

Komentar Arab Saudi itu muncul tepat setelah laporan kemajuan menuju kesepakatan nuklir Iran yang diperbarui membuat harga minyak melonjak. Kesepakatan - yang akan melihat pencabutan beberapa sanksi Barat terhadap Teheran - diperkirakan akan melepas ke pasar lebih dari 1 juta barel per hari pasokan minyak mentah.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Turun di Bawah $1.750 dalam Tujuh Sesi Berturut karena Dolar Terus Naik

Namun Iran kemudian pada hari Senin mengatakan AS terus menunda upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, dan menyebut Uni Eropa tidak banyak bertindak, Reuters melaporkan. Uni Eropa memfasilitasi negosiasi antara kedua negara.

Washington membantah tudingan Teheran itu, dan mengatakan bahwa kesepakatan itu lebih dekat dari sebelumnya berkat kerjasama nyata di pihak negara Asia Barat tersebut. Iran dilaporkan terbuka untuk membatalkan tuntutannya agar AS membatalkan pencantuman Pasukan Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris.

Permintaan ini telah menjadi titik utama terkait isi kesepakatan tersebut.

Tetapi sebuah laporan Axios pada hari Senin menyiratkan bahwa tekanan dari Israel pada AS dapat semakin menghalangi kesepakatan. Israel khawatir Teheran dapat menggunakan pemasukan pendapatan baru dari ekspor minyak untuk mendanai lebih banyak kegiatan teror terhadap Yerusalem.

Berita tentang kesepakatan nuklir sebagian besar telah mendikte pergerakan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir, setelah Uni Eropa menandai kemajuan dalam negosiasi.

Namun di luar kesepakatan, harga minyak juga harus menghadapi tanda-tanda perlambatan aktivitas ekonomi di seluruh dunia—sebuah langkah yang dapat menyebabkan melemahnya permintaan pada 2022.

Sementara, Karet mencapai 146,90 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,50% di 418,35 dalam perdagangan Senin, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,05% di 2.349,00 pada Selasa dini hari. Adapun, Nikel Berjangka ditutup naik 0,61% di 22.394,50 hingga dini hari tadi, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 22 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh 1% Awal Pekan, Kesepakatan Nuklir Iran 'Hampir' Tercapai

Equityworld Futures - Harga minyak jatuh di tengah laporan yang menunjukkan bahwa Iran dan negara-negara Barat hampir mencapai kesepakatan yang akan mencabut sanksi terhadap pasokan minyak mentah dari negara Asia Barat itu.

Harga West Texas Intermediate, patokan minyak mentah AS, jatuh lebih dari 1% di $89,52 per barel, sementara harga minyak Brent yang diperdagangkan di London turun 0,5% ke $95,59 per barel.

Kantor berita Qatar Al Jazeera melaporkan pada akhir pekan bahwa kesepakatan Nuklir Iran 'sudah dekat,' sedang laporan lain mengatakan Teheran siap untuk membatalkan tuntutannya agar Pasukan Garda Revolusi Iran dihapus dari Daftar Organisasi Teroris Asing Departemen Luar Negeri AS.

Permintaan Iran untuk itu adalah titik utama kesepakatan, dan sejauh ini telah menghambat negosiasi dengan AS, yang difasilitasi oleh Uni Eropa.

Penandatanganan kesepakatan akan membuat pencabutan sanksi terhadap 17 bank Iran dan 150 lembaga ekonomi, Al Jazeera melaporkan. Teheran juga akan diizinkan mengekspor 50 juta barel minyak per hari dalam empat bulan setelah penandatanganan kesepakatan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Turun akibat Ketidakpastian Bunga Fed, Manufaktur China Tekan Tembaga

Langkah ini diperkirakan akan segera melepaskan lebih dari 1 juta barel minyak per hari dari pasokan ke pasar - yang diperkirakan sebagian besar negatif untuk harga minyak.

Namun peningkatan pasokan ini dapat memacu langkah-langkah dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak untuk menahan produksi. Spekulasi terhadap pengurangan pasokan telah menopang harga minyak akhir pekan lalu, meskipun harga masih mengakhiri minggu dengan negatif.

Kekhawatiran atas perlambatan aktivitas ekonomi global menyeret harga minyak ke posisi terendah enam bulan dalam beberapa pekan terakhir, kala trader khawatir bahwa krisis permintaan bisa datang dari resesi. Tanda-tanda tekanan ekonomi di importir utama China telah menjadi perhatian khusus untuk pasar minyak. Ekonomi China tengah berjuang untuk mengatasi efek serangkaian pembatasan COVID tahun ini, yang berasal dari kebijakan ketat nol-COVID Beijing.

Namun, data persediaan minyak mentah minggu lalu menunjukkan bahwa permintaan pulih dari jeda di ekonomi terbesar dunia. Tetapi pengetatan lain dari kondisi moneter oleh Federal Reserve dapat menggagalkan pemulihan tersebut.

Komoditas lain seperti Karet mencapai 146,70 di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London naik 0,57% di 416,25 dalam perdagangan, dan Kakao AS ditutup jatuh 1,98% di 2.374,00 hingga Sabtu. Adapun, Nikel Berjangka ditutup naik 1,34% di 22.071,00, Timah naik 0,81% ke 24.795,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 19 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Bergerak Sideways Usai Reli Dua Hari, Masih Alami Penurunan Minggu Ini

Equityworld Futures - Harga minyak diperdagangkan sideways setelah reli selama dua hari dalam tanda-tanda membaiknya permintaan AS, tetapi masih bersiap mencatat kerugian mingguan di tengah kekhawatiran atas perlambatan China dan potensi kelebihan pasokan yang didorong oleh Iran.

Harga minyak West Texas Intermediate - patokan minyak mentah AS - naik 0,1% di $90,62 per barel, sementara harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 0,1% ke $96,62 per barel. Kedua kontrak naik antara $2 hingga $3 dalam dua sesi terakhir setelah serangkaian indikator permintaan yang kuat dari Amerika Serikat.

Tetapi keduanya akan mengalami penurunan sekitar 2% untuk minggu ini, setelah pembacaan ekonomi yang lemah dari negara importir utama China menekan harga awal pekan ini. Data pada hari Senin menunjukkan aktivitas industri China melambat hingga Juli, sementara People’s Bank of China tanpa diduga memangkas suku bunga dalam menghadapi pertumbuhan yang melambat.

Harga minyak semakin tertekan oleh spekulasi atas hidupnya kembali kesepakatan nuklir Iran, yang dapat menyebabkan pencabutan beberapa sanksi Barat terhadap negara itu. Langkah ini diperkirakan akan melepas pasokan lebih dari 1 juta barel per hari.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Jatuh 2,6% Pekan Ini, Risiko Suku Bunga Fed Meningkat

Kekhawatiran atas perlambatan pertumbuhan ekonomi global telah sangat menekan harga minyak dalam beberapa bulan terakhir, di mana harga baru ini menyentuh level terendah sejak Februari - menghapus semua keuntungan yang diperoleh dari guncangan pasokan yang berasal dari konflik Rusia-Ukraina.

Tetapi harga menerima beberapa dukungan di paruh kedua minggu ini. Penurunan persediaan minyak mentah yang lebih besar dari perkiraan, ditambah dengan tanda-tanda bahwa permintaan bensin terus pulih di negara itu, membantu reli harga minyak selama dua hari terakhir.

Trader juga memperkirakan bahwa Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) akan memangkas pasokan untuk menjaga harga tetap stabil.

Saat kelompok itu baru ini meningkatkan pasokan kembali ke tingkat sebelum COVID, Sekretaris Jenderal OPEC Al Ghais mengisyaratkan pengurangan pasokan jika harga turun lebih jauh.

Ghais juga meyakinkan trader bahwa kekhawatiran perlambatan ekonomi di China terlalu dilebih-lebihkan.

Sementara Karet ditutup di 149,10 pada Rabu di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London tercatat di level 413,90 pada perdagangan, dan Kakao AS ditutup turun 0,66% di 2.405,00 hingga dini hari tadi. Selain itu, Nikel Berjangka ditutup turun 0,47% di 21.783,00 Jumat dini hari, Timah naik 0,24% ke 24.660,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 18 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Turun Tipis, Pasar Khawatir Masuknya Pasokan dari Rusia & Iran

Equityworld Futures - Harga minyak turun, memotong pemulihan yang terjadi baru ini lantaran trader khawatir Kesepakatan Nuklir Iran yang dihidupkan kembali dan peningkatan produksi dari Rusia akan membanjiri pasar dengan minyak mentah.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) - patokan minyak mentah AS, turun 0,12% di $88,00 per barel. Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London turun 0,01% di $93,64 per barel di awal perdagangan Asia menurut data Investing.com.

Kerugian sebagian besar didorong oleh ekspektasi bahwa kesepakatan antara Iran dan kekuatan Barat sudah dekat. Kesepakatan nuklir yang dihidupkan kembali akan melihat pencabutan beberapa sanksi terhadap Iran, dan melepaskan lebih dari 1 juta barel per hari pasokan minyak ke pasar.

Selain itu, Reuters melaporkan bahwa Rusia kemungkinan akan mengalami surplus ekspor minyak tahun ini. Ini, ditambah dengan sinyal potensi kenaikan produksi oleh Saudi Aramco (TADAWUL:2222), produsen minyak terbesar dunia, tampaknya akan membebani harga minyak mentah untuk sisa tahun ini.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Bergerak di Kisaran Terbatas, Tembaga Turun Ada Sentimen Properti di China

Peningkatan data inflasi di Inggris, ditambah dengan angka PDB kuartal II yang suram dari zona euro juga menimbulkan kekhawatiran atas perlambatan aktivitas ekonomi.

Harga minyak mentah telah melonjak mendekati level rekor awal tahun ini di tengah guncangan pasokan yang berasal dari krisis Rusia-Ukraina. Tetapi sejak itu harga telah mengkonsolidasikan semua keuntungan karena lonjakan inflasi dan suku bunga membebani kegiatan ekonomi.

Harga minyak berbalik dari posisi terendah enam bulan pada hari Rabu di tengah sejumlah data positif dari Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa permintaan minyak mentah mendapat beberapa tanda pemulihan.

Katalis utama di balik pemulihan adalah data dari Badan Informasi Energi yang menunjukkan stok cadangan minyak mentah turun 7 juta barel dalam seminggu hingga 12 Agustus, jauh lebih besar dari ekspektasi untuk penurunan 275.000 barel.

Ini datang di belakang rekor ekspor minyak AS, sebanyak 5 juta barel per hari. Produksi minyak AS juga sedikit turun pekan lalu, menjadi 12,1 juta barel per hari dari 12,2 juta barel pada pekan sebelumnya.

Penurunan yang besar dari perkiraan dalam persediaan bensin juga menunjukkan bahwa konsumen AS kembali mengisi di stasiun, setelah harga gas mencapai rekor tertinggi awal tahun ini yang sangat mengurangi permintaan.

Bensin berjangka AS naik 0,7% di $2,9417, tetapi tetap jauh di bawah level tertinggi 2022. Lainnya, Karet ditutup di 149,10 pada Rabu di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir mencapai 407,50, dan Kakao AS ditutup naik 2,24% di 2.423,00.

Sementara, Nikel Berjangka ditutup jatuh 1,19% di 21.971,00 pada dini hari tadi, Timah berakhir turun 0,49% ke 24.600,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 16 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Tembaga Turun akibat Prospek Suram Ekonomi, Harga Emas Juga Lemah

Equityworld Futures - Harga tembaga dan sebagian besar logam industri jatuh pada hari Selasa seiring meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan di negara importir utama China, sementara harga emas turun karena pembeli safe haven lebih memilih dolar.

Tembaga turun 0,4% di $3,859, melanjutkan penurunan besar dari Senin akibat kekhawatiran perlambatan yang lebih besar dalam permintaan China.

Pasar komoditas global anjlok setelah data produksi industri lebih lemah dari perkiraan di China menimbulkan kekhawatiran atas lesunya permintaan dari importir komoditas terbesar dunia itu.

Produksi industri China tumbuh sebesar 3,8% pada Juli, yang berada di bawah ekspektasi sebesar 4,6%, dan juga lebih rendah dari angka Juni sebesar 3,9%. Data tersebut muncul setelah beberapa pembatasan COVID-19 di seluruh negeri, yang telah sangat menghambat pertumbuhan ekonomi tahun ini.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh Kembali, Tekanan Perlambatan China & Saudi Kelebihan Pasokan

Penjualan ritel China juga diketahui lebih lemah. Kekhawatiran atas penurunan ekonomi semakin diperburuk oleh pemotongan suku bunga yang tak terduga oleh People's Bank of China, yang menyiratkan tekanan ekstrem pada bank sentral untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Harga aluminium jatuh 1,2%, sementara nikel dan seng masing-masing turun 4,6% dan 0,4%.

Namun perusahaan tambang besar BHP Group (NYSE:BHP) memperkirakan permintaan China tetap baik, terlepas dari tren saat ini. Perusahaan ini, yang merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia, bermaksud untuk meningkatkan produksi bijih besi dan tembaga dengan harapan permintaan logam akan pulih.

Harga emas turun tipis pada hari Selasa, usai logam kuning ini juga mengalami penurunan drastis karena pembeli safe haven beralih ke dolar.

Emas spot berada di sekitar $1.779,13/oz, sedang emas berjangka turun 0,2% menjadi $1.794,1. Kedua instrumen turun sekitar 1%, sedangkan indeks dolar AS naik 0,7%.

Pengembalian emas, yang dianggap sebagai lindung nilai inflasi yang populer, sebagian besar tertinggal dari inflasi tahun ini, karena volatilitas di pasar logam.

Sebaliknya, prospek kenaikan suku bunga AS telah membuat trader masuk ke dolar sebagai tempat yang dianggap aman.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 15 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh Lagi Hampir 1%, Saudi Aramco Siap Tingkatkan Produksi Maksimum

Equityworld Futures - Harga minyak turun setelah perusahaan pengekspor besar dunia, Saudi Aramco (TADAWUL:2222), mengatakan siap untuk meningkatkan produksi dan produksi di beberapa anjungan lepas pantai Teluk Meksiko AS melanjutkan aktivitasnya usai ditutup sebentar minggu lalu.

Sebagaimana dilansir Reuters, Saudi Aramco siap untuk meningkatkan produksi minyak mentah hingga kapasitas maksimumnya sebanyak 12 juta barel per hari (bph) jika diminta oleh pemerintah Arab Saudi, kata Kepala Eksekutif Amin Nasser kepada awak media, Minggu.

Harga minyak Brent jatuh 0,89% di $97,28 per barel, harga minyak WTI jatuh 0,8% ke 91,36. Kedua kontrak minyak acuan ini jatuh 1,5% pada hari Jumat.

"Kami yakin dengan kemampuan kami untuk meningkatkan produksi hingga 12 juta barel per hari setiap kali ada kebutuhan atau permintaan dari pemerintah atau dari kementerian energi untuk meningkatkan produksi kami,"

Ia menambahkan pelonggaran pembatasan COVID-19 China dan peningkatan dalam industri penerbangan dapat menambah permintaan.

Investor menantikan data ekonomi China pada hari Senin untuk mencari isyarat permintaan dari negara importir minyak utama dunia itu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Tinjauan dan Prospek Harga Logam Mulia & Energi: 15 Agustus - 19 Agustus 2022

Harga minyak rebound lebih dari 3% pekan lalu setelah komponen pipa minyak yang rusak mengganggu kegiatan produksi di beberapa anjungan lepas pantai Teluk Meksiko.

Produsen telah bergerak untuk mengaktifkan kembali beberapa produksi yang dihentikan setelah perbaikan selesai Jumat malam, kata seorang pejabat Louisiana.

Perusahaan jasa energi Baker Hughes Co melaporkan pada hari Jumat bahwa jumlah pengeboran minyak AS naik 3 menjadi 601 minggu lalu. Jumlah pengeboran ini, indikator awal produksi masa depan, tumbuh melambat dengan produksi minyak yang baru terlihat pulih dari pembatasan terkait pandemi.

Pasar minyak global tetap mendapat dukungan oleh pasokan yang terbatas menjelang sanksi Uni Eropa terhadap minyak mentah Rusia dan pasokan produk olahannya musim dingin ini.

Komoditas lain, Karet menyentuh 152,00 pada penutupan Jumat di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London tercatat di 407,65 pada perdagangan Jumat, dan Kakao AS ditutup di 2.394,00 pada hari Sabtu. Sedangkan, Nikel Berjangka ditutup jatuh 2,39% di 23.093,50 pada perdagangan Sabtu, Timah berakhir turun 0,82% ke 25.177,00 di ICE London.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 11 Agustus 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Bergerak Turun, tapi Masih di Atas $90 Ditopang Angka Inflasi AS

Equityworld Futures - Harga minyak turun, tetapi mempertahankan sebagian besar kenaikan baru-baru ini setelah data inflasi AS lebih rendah dari perkiraan mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga yang lebih kecil oleh Federal Reserve.

Harga minyak acuan WTI AS turun 0,21% di $91,73 per barel, sementara Brent yang diperdagangkan di Inggris turun 0,15% di $97,25 per barel. Kontrak berjangka AS telah reli 1,1% pada hari Rabu, sementara patokan Inggris telah meningkat 0,5%.

Harga menguat dari posisi terendah mingguan setelah indeks harga konsumen AS menunjukkan bahwa tekanan inflasi mereda pada bulan Juli - akibat dari serangkaian kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve untuk menahan harga yang tinggi.

Indeks dolar AS merosot setelah rilis data. Investor mulai memperkirakan kenaikan suku bunga 50 basis poin oleh Fed selama pertemuan September. Ekspektasi awal adalah untuk kenaikan 75 basis poin.

Laju pengetatan kebijakan moneter yang lebih lambat, ditambah dengan penurunan inflasi diperkirakan akan mengurangi beberapa tekanan pada aktivitas ekonomi AS, yang dapat memacu pemulihan permintaan minyak mentah.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Turun Minat Risiko Bertambah, Tembaga Tembus Puncak 5 Minggu

Selain itu, kekhawatiran atas krisis pasokan di Eropa, yang berasal dari penghentian Ukraina atas pipa minyak Druzhba dari Rusia, juga telah mendukung harga. Namun ekspor ke Eropa diperkirakan akan segera dilanjutkan.

Namun dalam waktu dekat, minyak kemungkinan menghadapi kelebihan pasokan di tengah berkurangnya permintaan di negara-negara ekonomi utama. Data pemerintah AS pada hari Rabu mengkonfirmasi bahwa persediaan minyak mentah tumbuh besar lebih dari yang diharapkan dalam seminggu terakhir, dan ini mengindikasikan bahwa permintaan tetap lemah.

Cadangan minyak naik 5,458 juta barel dalam seminggu hingga 5 Agustus, jauh di atas perkiraan analis untuk peningkatan 73.000 barel. Stok minyak mentah juga tanpa diduga meningkat hampir lima juta barel pada minggu lalu.

Aktivitas pabrik yang lemah di China, seperti terlihat dari PMI yang lamban dan penurunan inflasi harga produsen, juga menunjukkan permintaan minyak mentah di ekonomi terbesar kedua akan tetap lemah.

Data inflasi harga pabrik AS, yang dijadwalkan terbit, akan menunjukkan apakah tekanan inflasi pada industri AS berkurang.

Angka tersebut diharapkan mencerminkan penurunan yang terlihat pada harga konsumen.

Lainnya, Karet mencapai 154,40 pada penutupan Senin di Singapura, Batubara Newcastle di ICE London berakhir di level 361,00 dalam perdagangan Jumat lalu, dan Kakao AS melonjak naik 2,29% ke 2.417,00 Kamis dini hari. Sedangkan Nikel Berjangka ditutup naik 4,23% di 22.436,00, Timah naik 0,52% ke 24.426,00 di ICE London.

 

 

 Equityworld Futures