Kamis, 09 Juni 2022

PT Equityworld Futures : Harga Gas Alam Eropa & Inggris Meroket 34%, Kebakaran Terminal LNG AS Ancam Pasokan

Equityworld Futures - Harga gas alam di Inggris dan Eropa meroket tinggi pada awal perdagangan Eropa petang, setelah terjadi kebakaran di terminal ekspor LNG di Texas mengancam akan memutus saluran pasokan vital selama berbulan-bulan.

Kontrak gas alam berjangka Inggris di ICE untuk bulan Juli berada di 174,18 pence per Thermal, melonjak naik sekitar 34%, sementara harga yang sama untuk wilayah Eropa barat laut, kontrak TTF Belanda, melesat naik sekitar 12% menjadi 89,12 euro per megawatt-jam.

Kebakaran terjadi pada hari Rabu di fasilitas Freeport LNG di Pulau Quintana dekat Houston, Texas. Kebakaran tersebut dengan cepat dapat dipadamkan dan tidak ada korban jiwa atau pun cedera, tetapi Bloomberg mengutip juru bicara perusahaan pada hari Rabu mengatakan bahwa pengiriman dari terminal dapat terganggu selama tiga bulan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis, Penguatan Imbal Obligasi Masih Tekan Permintaan

Ketersediaan gas alam cair AS telah menjadi elemen penting dari pasokan gas Eropa dalam tiga bulan terakhir, pasalnya pembeli di Eropa telah berebut mencari alternatif sumber gas pipa Rusia setelah invasi ke Ukraina. Perusahaan gas Rusia, Gazprom (MCX:GAZP) telah memutus pasokan ke sejumlah negara 'tidak bersahabat' yang telah menolak untuk membayar gas mereka dalam mata uang rubel setelah Kremlin secara sepihak menulis ulang ketentuan kontraknya.

Harga gas di Inggris bereaksi lebih ekstrem terhadap berita tersebut akibat ketergantungannya yang lebih besar pada impor LNG, dan dampak besar yang dirasakan. Negara akan meminta untuk mengirim lebih banyak karena peran penting negara itu dalam mengirim senjata ke Ukraina sejak awal konflik. .

Kebakaran berefek sebaliknya pada harga gas di AS karena penangguhan ekspor akan menjebak gas di pasar Amerika Utara selama terminal tidak digunakan. Kontrak berjangka di Henry Hub AS melanjutkan kerugiannya dan diperdagangkan di $8,26 per mmBtu, sekitar 15% lebih rendah dari level sesaat sebelum muncul berita.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 08 Juni 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Kian Naik Tembus $120, Investor Tinjau Prospek Permintaan

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, didukung oleh kondisi pasokan ketat dan pulihnya permintaan bahan bakar pasalnya China terus mengurangi pembatasan COVID-19 di kota-kota besar.

Harga minyak Brent naik tipis 0,12% di $120,73 per barel dan harga minyak WTI naik 0,23% ke $119,70 per barel menurut data Investing.com.

Data pasokan minyak mentah AS hari Selasa dari American Petroleum Institute menunjukkan peningkatan sebanyak 1,845 juta barel untuk pekan terakhir 3 Juni.

Pasokan minyak mentah dan produk minyak global tetap ketat karena Barat memberlakukan sanksi terhadap ekspor minyak dari negara produsen utama Rusia. Sebagian besar kilang secara global berada pada tahap yang mendekati kapasitas maksimumnya untuk memenuhi peningkatan permintaan dari pemulihan pandemi dan mengganti pasokan Rusia yang hilang.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Jelang Pengumuman Data Inflasi AS

“Kecuali jika kapasitas baru Timur Tengah aktif lebih cepat dari yang kami harapkan atau China memutuskan untuk menaikkan batas ekspor produknya, kekurangan produk bersih hanya akan bertambah buruk lantaran permintaan untuk bahan bakar transportasi meningkat selama musim panas di belahan bumi utara,”

Kota-kota di China seperti Beijing dan Shanghai melonggarkan pembatasan COVID-19 dan mengizinkan lebih banyak mobilitas, yang menambah ekspektasi bahwa permintaan bahan bakar kemungkinan pulih.

"Minyak tetap didukung dengan baik pada penurunan saat ini,"

“Dengan dibukanya kembali China, harga yang lebih tinggi tetap ada di jalur menuju resistennya,”

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, terbit nanti sesi hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 07 Juni 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Hari Ini, Ada Harapan Pulihnya Permintaan di China

Equityworld Futures - Minyak naik di Asia saat ada ekspektasi pemulihan permintaan di China dan keraguan soal target produksi yang lebih tinggi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+).

Harga minyak Brent berjangka naik 0,62% di $120,25 per barel. Harga minyak WTI berjangka naik 0,71% ke $119,34 per barel, benchmark ini mencapai level tertinggi tiga bulan di $120,99 pada hari Senin.

Pelonggaran pembatasan perjalanan di China kemungkinan akan meningkatkan permintaan minyak dalam beberapa minggu mendatang.

Beijing dan pusat komersial Shanghai mengurangi pembatasan COVID-19 dan mengizinkan lebih banyak mobilitas. Beijing telah membuka kembali restoran dan bioskop di sebagian besar wilayah.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Sedikit, Peluang Kenaikan Suku Bunga Lanjutan Bertambah

Negara pengekspor minyak utama Arab Saudi menaikkan harga jual resmi Juli ke Asia sebesar $2,10 dari Juni untuk minyak mentah andalannya, Arab Light, tak jauh dari level puncak sepanjang masa yang tercatat pada Mei.

OPEC+ minggu lalu memutuskan untuk meningkatkan produksi untuk Juli dan Agustus sebanyak 648.000 barel per hari, atau 50% lebih besar dari yang direncanakan sebelumnya. Namun, tidak semua anggota dapat meningkatkan produksi, termasuk Rusia, yang menghadapi sanksi Barat.

“Saat peningkatan target bulanan baru terus didorong oleh kontribusi proporsional dari semua peserta (termasuk Rusia), tidak realistis untuk mengharapkan peningkatan mendekati angka utama,”

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 06 Juni 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik Setelah Arab Saudi Tingkatkan Harga Jual Minyak Mentah

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia setelah Arab Saudi menaikkan harga secara tajam untuk penjualan minyak mentahnya di bulan Juli. Ini menjadi tanda bahwa pasokan tetap ketat meskipun OPEC+ setuju untuk mempercepat peningkatan produksinya selama dua bulan ke depan.

Harga minyak Brent naik 0,62% di $120,46 per barel dan harga minyak WTI naik 0,67% ke $119,42 per barel.

Arab Saudi menaikkan harga jual resmi (OSP) untuk minyak mentah andalannya, Arab Light, ke Asia menjadi $6,50 premium terhadap rata-rata benchmark Oman dan Dubai, naik dari premium harga $4,40 pada bulan Juni, perusahaan minyak negara Aramco (TADAWUL:2222) mengumumkan pada hari Minggu.

Keputusan itu tiba meskipun ada seruan pekan lalu oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, bersama-sama disebut OPEC+, untuk meningkatkan produksi pada Juli dan Agustus sebesar 648.000 barel per hari, atau 50% lebih banyak dari yang direncanakan sebelumnya.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Meski Pekerjaan AS Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga Lanjutan

"Hanya beberapa hari setelah membuka keran sedikit lebih lebar, Arab Saudi membuang sedikit waktu untuk menaikkan harga jual resminya untuk Asia, pasar utamanya...melihat dampaknya pada pembukaan aset berjangka di seluruh spektrum pasar minyak,"

Arab Saudi juga meningkatkan harga Arab Light OSP ke barat laut Eropa menjadi $4,30 di atas ICE (NYSE:ICE) Brent untuk bulan Juli, naik dari premium harga $2,10 di bulan Juni. Tapi tetap mempertahankan harga premium stabil untuk barel minyak menuju Amerika Serikat di $5,65 di atas Argus Sour Crude Index (ASCI).

Keputusan OPEC+ atas kenaikan produksi tersebut dianggap tidak mungkin memenuhi permintaan karena beberapa negara anggota, termasuk Rusia, tidak dapat meningkatkan produksi. Sementara itu, permintaan mengalami lonjakan di Amerika Serikat di tengah puncak musim mengemudi dan China melonggarkan lockdown COVID.

"Saat peningkatan tersebut sangat dibutuhkan, itu jauh dari ekspektasi pertumbuhan permintaan, terutama dengan larangan parsial Uni Eropa terhadap impor minyak Rusia juga diperhitungkan."

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 03 Juni 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Usai Keputusan OPEC+ Tingkatkan Produksi

Equityworld Futures - Harga minyak turun setelah pasar menyorot keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi dan mempertanyakan apakah produksi tambahan dapat menebus hilangnya pasokan dari Rusia serta memenuhi meningkatnya permintaan China di tengah pelonggaran pembatasan COVID.

Seperti dilansir Reuters, keputusan pada hari Kamis oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, bersama-sama disebut OPEC+, untuk meningkatkan produksi sebesar 648.000 barel per hari (bph) pada bulan Juli dan Agustus, berbeda dari 432.000 bph seperti yang disepakati sebelumnya, dianggap tidak cukup untuk pasar yang ketat.

Harga minyak WTI turun 0,65% di $116,11 per barel, sementara harga minyak Brent turun 0,58% di $116,95 per barel.

Kenaikan produksi dibagi secara proporsional di seluruh negara anggota. Tetapi Rusia yang masuk dalam pakta dan anggota seperti Angola dan Nigeria sudah gagal memenuhi targetnya dan analis mengatakan peningkatan pasokan kemungkinan akan kurang dari volume yang diumumkan.

"Fakta bahwa Rusia tetap berada dalam kelompok menunjukkan bahwa produksi dari aliansi akan terus kesulitan untuk memenuhi bahkan peningkatan kecil dalam kenaikan kuota ini,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Produksi Rusia telah turun 1 juta barel per hari sejak invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus", dan kemungkinan akan turun lebih jauh ketika larangan Uni Eropa terhadap minyak Rusia dimulai.

"Dengan kata lain, trader berpikir peningkatan tambahan ini terlalu kecil dibandingkan dengan meningkatnya risiko pasokan turun dari embargo UE di tengah perkiraan peningkatan permintaan dari China," Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes menyatakan.

Seiring turunnya kasus COVID-19 tiap hari, pusat keuangan China Shanghai dan ibu kota, Beijing, telah melonggarkan pembatasan COVID-19 minggu ini. Pemerintah pusat China menjanjikan dukungan luas untuk merangsang ekonomi negara itu, yang diperkirakan menargetkan sektor-sektor dengan intensitas bahan bakar tinggi seperti infrastruktur dan konstruksi properti.

Namun, analis mengingatkan adanya risiko penurunan permintaan dan harga minyak, karena Beijing tidak mengubah pendiriannya terhadap aturan COVID-19.

"Pembukaan kembali China dari lockdown Covid adalah hal positif untuk permintaan saat ini tetapi negara itu mempertahankan kebijakan Nol-Covid sehingga penguncian cepat dapat dengan cepat mengikis dampak ini,"

Data pemerintah pada hari Kamis menunjukkan stok minyak mentah AS turun jauh lebih besar dari estimasi dalam seminggu hingga 27 Mei dan persediaan bensin turun, berbeda dari ekspektasi untuk peningkatan.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 02 Juni 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh Nyaris 2%, Investor Tunggu Rapat OPEC+ Bahas Produksi

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia, turun sekitar $3 per barel di awal perdagangan Asia. Investor mengambil untung dari reli baru-baru ini sebelum pertemuan antara Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya hari ini yang akan membuka jalan bagi peningkatan produksi yang diharapkan.

Harga minyak Brent jatuh 1,69% menjadi $114,33 per barel setelah naik 0,6% selama sesi sebelumnya. Harga minyak WTI anjlok 1,87% ke $113,10 per barel, setelah naik 0,5% pada hari Rabu. Baik Brent dan WTI berjangka telah berada dalam tren kenaikan selama beberapa minggu, pasalnya sanksi Uni Eropa dan AS terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina pada 24 Februari menekan ekspor Rusia.

Pelonggaran China dari beberapa penguncian COVID-19 telah menambah dukungan harga, tetapi penguatan dolar AS membatasi kenaikan cairan hitam itu.

"Investor mengambil keuntungan menjelang pertemuan OPEC+ dan dolar yang lebih tinggi," Kepala Analis Fujitomi Securities Co Ltd Kazuhiko Saito mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Ditopang Pelemahan Yield AS, tapi Dapat Tekanan dari Kenaikan Dolar

"Kami mengharapkan tidak ada kejutan dari OPEC+ karena kelompok itu kemungkinan tidak mengubah kebijakannya ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengunjungi Arab Saudi," 

Saito juga memperkirakan pasar akan mendapatkan kembali kekuatannya setelah pertemuan itu seiring terus berlanjutnya pengetatan pasokan global dan permintaan bahan bakar di AS dan Eropa tetap kuat.

OPEC+ diperkirakan akan mempertahankan kenaikan produksi minyak bulanannya, lima sumber OPEC+ mengatakan pada hari Rabu. Komite teknis OPEC+ memangkas perkiraannya untuk surplus pasar minyak 2022 sekitar 500.000 barel per hari menjadi 1,4 juta barel per hari, menurut dua sumber OPEC+.

Beberapa anggota OPEC juga mempertimbangkan apakah akan menangguhkan Rusia dari kesepakatan untuk memungkinkan produsen lain memompa lebih banyak minyak mentah sesuai keinginan AS dan negara-negara Eropa, menurut Wall Street Journal. Namun, dua sumber OPEC+ mengatakan kepada Reuters bahwa topik tersebut tidak dibahas selama pertemuan teknis hari Rabu, dan enam delegasi OPEC+ lainnya mengatakan gagasan itu tidak dibahas oleh kelompok tersebut.

Sementara itu, pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute menunjukkan penurunan sebanyak 1,181 juta barel untuk pekan terakhir 26 Mei. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan sebesar 67.000 barel, sementara peningkatan 567.000 barel tercatat selama minggu lalu.

Investor sekarang menunggu angka pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 31 Mei 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Bereaksi atas Embargo Eropa terhadap Pasokan Rusia

Equityworld Futures – Minyak naik di Asia setelah Uni Eropa (EU) setuju untuk mengurangi impor minyak dari Rusia pada akhir 2022. Sanksi tersebut menimbulkan kekhawatiran pasar yang sudah tegang di tengah meningkatnya permintaan bahan bakar menjelang musim mengemudi saat musim panas di AS dan Eropa.

Harga minyak Brent naik 1,16% di $118,97 per barel, dengan kontrak berjangka untuk Juli berakhir pada hari Selasa dan kontrak Agustus yang lebih aktif naik 33 sen menjadi $117,93. Harga minyak WTI naik 0,93% ke $118,27 per barel, naik $2,24 dari penutupan Jumat. Tidak ada penyelesaian pada hari Senin karena hari libur umum di AS.

Baik Brent dan WTI berjangka telah naik ke level tertinggi dalam lebih dari satu dekade pada tahun 2022 dan naik lebih dari 55% pada tahun ini.

Uni Eropa pada prinsipnya setuju untuk memotong 90% impor minyak dari Rusia pada akhir 2022 dan berhasil menyelesaikan kebuntuan dengan Hongaria atas sanksi terberat blok itu terhadap Rusia karena invasinya ke Ukraina pada 24 Februari silam.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Dua Bulan Berturut, Dolar AS Kembali Menguat

Namun, beberapa investor mengatakan kenaikan harga minyak bisa diredam lantaran pasar sudah memperhitungkan kendala pasokan. Hampir setiap anggota Uni Eropa menyetujui larangan tersebut dan ini menunjukkan bahwa pasar "sudah menetapkan harga dalam sanksi UE sendiri dan secara signifikan lebih sedikit minyak Rusia yang mengalir ke Eropa tahun ini", Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan kepada Reuters.

"Saya pikir pasar menilai lebih banyak permintaan Asia melalui China; namun, kekhawatiran yang mencolok adalah meroketnya harga bensin di SPBU yang dapat menyebabkan kehancuran permintaan pada musim mengemudi."

Permintaan bahan bakar di China diperkirakan akan meningkat setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 di negara itu. Shanghai mengumumkan berakhirnya lockdown selama dua bulan dan akan memungkinkan sebagian besar penduduknya meninggalkan rumah mereka dan mengendarai mobil mereka kembali.

Di sisi produksi, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitra (OPEC+), akan tetap berpegang pada kesepakatan 2021 dalam pertemuannya, dengan kenaikan produksi Juli sebesar 432.000 barel per hari, menurut sumber OPEC+.

Kelompok ini menolak seruan Barat untuk menyediakan peningkatan yang lebih cepat guna menurunkan lonjakan harga, bahkan beberapa negara anggota mempertahankan pandangan bahwa pasar minyak seimbang dan kenaikan harga baru-baru ini tidak terkait dengan fundamental.

 

 

 Equityworld Futures