Equityworld Futures - Harga minyak naik setelah kondisi pasokan dari Libya mengejutkan pasar di awal pekan.
Harga minyak Brent melonjak 1,30% di $108,19 per barel dan harga minyak WTI naik 1,25% di $103,47 per barel.
Pasar cenderung menjadi volatil lagi, dengan Uni Eropa masih menimbang larangan minyak Rusia pasca invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu, menurut analis.
"Minyak, dan pasar energi umumnya, memiliki banyak masalah besar yang mendera untuk tetap tenang dalam waktu yang lama," Analis Commonwealth Bank Commodities Tobin Gorey mengatakan kepada Reuters.
Libya, anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan pada hari Rabu negara itu kehilangan lebih dari 550.000 barel per hari produksi minyak akibat blokade unjuk rasa di fasilitas utama dan terminal ekspor.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Imbal Hasil Treasury AS Kembali Reli
Investor juga terus memantau permintaan bahan bakar di China, saat negara ini perlahan mengurangi pembatasan Covid-19 yang ketat. Namun, pasar minyak tetap tetap kala OPEC dan sekutunya, atau OPEC+, terus berjuang untuk memenuhi target produksi.
"Tidak ada banyak berita tambahan dalam semalam, dengan lintasan dari sini benar-benar bergantung pada apakah negara lain bergabung dengan Inggris / AS dalam melarang impor minyak Rusia," Direktur Pelaksana Manajemen Aset SPI Stephen Innes Stephen Innes menyatakan dalam catatan.
Negara-negara Uni Eropa saat ini sedang mengevaluasi metode untuk mengimbangi larangan potensial pada minyak Rusia, tetapi tidak ada keputusan yang telah dilakukan atas paket sanksi keenam selama delapan minggu setelah perang di Ukraina dimulai.
Sementara itu, data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan penurunan 8,020 juta barel untuk minggu terakhir 15 April dilaporkan selama minggu sebelumnya.
Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute, dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan hasil pengurangan pasokan sebanyak 4,496 juta barel.