Equityworld Futures – Harga minyak turun di sesi Asia,
memperpanjang penurunan dari minggu lalu. Cairan hitam turun sekitar $4
per barel selama awal perdagangan, setelah AS mengatakan Rusia bersedia
melakukan negosiasi penting untuk mengakhiri konflik di Ukraina.
Harga minyak jatuh 1,93% ke $110,50 per bareldan harga minyak anjlok 2,36% menjadi $106,73 per barrel.
Baik Brent dan WTI berjangka telah naik sejak invasi Rusia
24 Februari ke Ukraina dan naik sekitar 40% untuk 2022 hingga saat ini.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan pada
hari Minggu bahwa Rusia dapat bersedia untuk melakukan negosiasi penting
atas Ukraina, bahkan ketika pertempuran berlanjut.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Yield Treasury AS Naik, Investor Tunggu Kenaikan Suku Bunga
Baik Brent dan WTI berjangka sempat mencapai level
tertinggi sejak 2008 pada awal minggu lalu di tengah kekhawatiran
pasokan setelah Barat, termasuk AS dan beberapa negara Eropa,
mempertimbangkan untuk melarang impor minyak Rusia.
AS kemudian mengumumkan larangan pasokan Rusia, sementara
Inggris mencari cara untuk menghentikan pasokan pada akhir 2022. Duta
Besar Uni Emirat Arab untuk AS, Yousuf Al Otaiba, mengatakan selama
minggu lalu bahwa negaranya mendukung peningkatan produksi dan akan
mendorong Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk
mempertimbangkan produksi yang lebih tinggi. Komentar tersebut
memberikan tekanan lanjutan pada harga.
Beberapa anggota OPEC dan sekutunya (OPEC+) melanjutkan
perjuangan untuk memenuhi kuota produksi yang ada, berkat kurangnya
investasi dan kapasitas cadangan untuk lebih meningkatkan produksi.
Rusia adalah negara pengekspor utama produk minyak mentah
dan minyak yang digabungkan secara global dan menyumbang sekitar 7 juta
barel per hari.
"Larangan AS terhadap impor minyak mentah Rusia membuat
harga awalnya reli tajam. Namun, tanpa Eropa bergabung dengan langkah
tersebut, risiko pengetatan lanjutan di pasar minyak diabaikan,"
Perundingan antara Rusia dan Ukraina diperkirakan akan
dilanjutkan pada hari Senin, Sekretaris Pers Presiden Rusia Vladimir
Putin Dmitry Peskov dilaporkan mengatakan kepada media pada hari Minggu.
Komentar Peskov muncul setelah penasihat presiden Ukraina Oleksiy
Arestovych mengatakan Ukraina dan Rusia terus aktif melakukan
pembicaraan.
Equityworld Futures