Rabu, 16 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kembali Turun, Probabilitas Invasi Rusia ke Ukraina Berkurang

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia, setelah mundur lebih dari 3% selama sesi sebelumnya. Investor juga mempertimbangkan penurunan kemungkinan serangan Rusia di Ukraina di samping kondisi pasar yang ketat dan pemulihan permintaan bahan bakar global.

Harga minyak Brent turun tipis 0,17% ke $93,12 per barel. Harga turun 10 sen setelah anjlok 3,3% semalam pasca Rusia mengumumkan penarikan sebagian pasukannya di dekat perbatasan dengan Ukraina, yang belum diverifikasi oleh AS dan harga minyak WTI turun 0,04% di $92,03 setelah mengakhiri sesi Selasa jatuh 3,6%.

Baik Brent dan WTI berjangka mencapai level tertinggi September 2014 pada hari Senin, ketika Brent mencapai $96,78 dan WTI naik menjadi $95,82. Brent berjangka juga melonjak 50% pada tahun 2021, sementara WTI berjangka melonjak sekitar 60%, seiring pemulihan permintaan bahan bakar global terus membebani pasokan.

Kementerian Pertahanan Rusia menerbitkan rekaman pada hari Selasa yang menunjukkan bahwa mereka menarik beberapa pasukan dari perbatasan dengan Ukraina setelah menggelar latihan. Langkah tersebut memicu aksi ambil untung minyak, sementara saham-saham global rebound.

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Meredanya Tensi Ukraina Redam Dorongan dari Pelemahan Yield Obligasi

Tapi di luar ketegangan Ukraina, pasar minyak tetap ketat, dan harga masih di jalur untuk bergerak menuju $100 per barel, menurut beberapa investor.

"Secara teknikal kita bisa melihat harga kembali ke $90 per barel karena aksi ambil untung, tetapi trennya akan lebih tinggi menuju $100 lantaran ekonomi kembali ke jalurnya dan lebih banyak permintaan datang di pasar yang ketat,"

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada hari Selasa bahwa ia melihat ruang melakukan lebih banyak diplomasi untuk mencegah perang antara Rusia dan Ukraina setelah ia menyelesaikan perundingan empat jam dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

"Perundingan antara Kanselir Jerman Scholz dan Presiden Putin mendukung ekspektasi pasar bahwa invasi Rusia yang akan segera terjadi tampaknya kemungkinan lebih kecil,"

Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute Selasa menunjukkan penurunan sebanyak 1,076 juta barel untuk pekan terakhir 11 Februari. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan 1,769 juta barel, sedangkan penurunan tercatat sebesar 2,025 juta barel pada minggu lalu.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi (EIA) AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 15 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Investor Ambil Untung tapi Sentimen Ukraina Tetap Jadi Fokus

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia, dengan investor mengambil keuntungan dari reli hari sebelumnya dan saham-saham global berjatuhan. Namun, kerugian diminimalkan karena meningkatnya kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina, yang dapat mengganggu pasokan.

Harga minyak Brent turun 0,66% di $95,84 per barel dan harga minyak WTI futures turun 0,69% ke $94,80 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka mencapai level tertinggi sejak 2014, dengan Brent menyentuh $96,78 dan WTI mencapai $95,82.

Kekhawatiran bahwa Rusia, salah satu negara produsen minyak dan gas terbesar di dunia dapat menginvasi Ukraina berada di belakang reli cairan hitam menuju $100 per barel.

Dalam komentar "sarkastis", Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendesak Ukraina untuk mengibarkan bendera negara dari gedung-gedung dan menyanyikan lagu kebangsaan serentak pada 16 Februari, tanggal yang oleh beberapa media Barat disebut sebagai kemungkinan awal dari invasi Rusia. Namun, Rusia telah membantah rencana serangan apa pun.

"Investor mengambil keuntungan dari reli Senin meskipun mereka ragu-ragu untuk mengambil posisi jual baru karena meningkatnya ketegangan di Eropa Timur," Manajer Umum Rriset Nissan Securities Hiroyuki Kikukawa mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik, Sentimen Ukraina Dorong Peralihan ke Safe Haven

"Pasar minyak mungkin melihat koreksi nyata jika kesepakatan nuklir Iran-AS disetujui atau ekuitas global jatuh lebih jauh di tengah kekhawatiran atas inflasi dan kebijakan moneter yang lebih ketat oleh bank sentral,"

Meskipun beberapa investor tetap positif terhadap prospek minyak, harga telah naik lebih dari 30% dalam waktu kurang dari tiga bulan. Kenaikan inflasi dan suku bunga juga tetap menjadi perhatian dan mendorong manajer dana untuk mengambil beberapa keuntungan selama seminggu terakhir.

Sementara itu, perundingan antara AS dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 terus berlanjut. Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan negaranya "sedang terburu-buru" untuk mencapai kesepakatan cepat dalam pembicaraan nuklir, asalkan kepentingan nasionalnya dilindungi.

Kekurangan produksi OPEC+ dan kekhawatiran kapasitas cadangan juga kemungkinan akan membuat pasar minyak tetap ketat dan harga bisa mencapai $125 per barel pada awal kuartal kedua tahun ini, menurut JP Morgan Global Equity Research.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 14 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik Capai Tertinggi 7 Tahun Dipicu Kekhawatiran Serangan Rusia ke Ukraina

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, mencapai level tertinggi lebih dari tujuh tahun akibat munculnya kekhawatiran bahwa Rusia dapat menginvasi Ukraina. Invasi ini dapat memicu sanksi AS dan Eropa, mengganggu ekspor Rusia di pasar yang sudah ketat.

Harga minyak Brent naik 1,22% menjadi $95,59, setelah sebelumnya mencapai $96,16, tertinggi sejak Oktober 2014. Harga minyak WTI melonjak 1,42% menjadi $94,42, tetap mendekati sesi tertinggi $94,94, tertinggi sejak September 2014.

AS memperingatkan pada hari Minggu bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina kapan saja dan bisa membuat dalih mengejutkan atas serangan itu, pernyataan yang telah mengguncang pasar keuangan global.

"Jika... pergerakan pasukan terjadi, minyak mentah Brent tidak akan mengalami kesulitan reli di atas level $100. Harga minyak akan tetap sangat fluktuatif dan sensitif terhadap pembaruan tambahan mengenai situasi Ukraina," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kembali Naik, Kekhawatiran Invasi Ukraina Beri Dorongan

Ketegangan ini terjadi di tengah perjuangan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) untuk memenuhi tujuan produksinya. Kelompok tersebut telah berjanji untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) hingga Maret 2022.

Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan kesenjangan antara produksi OPEC+ dan targetnya melebar menjadi 900.000 barel per hari pada Januari 2022, sementara kesenjangan untuk OPEC saja berada di 1,2 juta barel per hari, menurut JP Morgan "Kami mencatat tanda-tanda ketegangan di seluruh kelompok: tujuh anggota OPEC-10 gagal memenuhi kenaikan kuota di bulan itu, dan kekurangan terbesar ditunjukkan oleh Irak,"

Siklus super tengah berjalan lancar, "harga minyak kemungkinan akan melampaui ke $125 per barel pada membesarnya premi risiko kapasitas cadangan,"

Investor juga memantau perundingan antara AS dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir tahun 2015, yang berpotensi menambah pasokan Iran ke pasar global. Namun, seorang pejabat keamanan senior Iran memperingatkan pada hari Senin bahwa kemajuan dalam perundingan menjadi "lebih sulit".

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 11 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi selama masa dagang Eropa

 

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Maret diperdagangkan pada USD3,994 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 0,88%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD3,883 dan resistance pada USD4,468.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,33% dan diperdagangkan pada USD95,865.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Maret jatuh 0,07% dan diperdagangkan pada USD89,94 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Maret naik 0,03% dan diperdagangkan pada USD2,8263 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 10 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Persediaan AS Alami Penurunan 4,7 Juta Barel

Equityworld Futures - harga minyak naik tipis di Asia setelah pasokan minyak mentah AS mengalami penurun tak terduga sehingga memberikan cairan hitam dorongan selama sesi sebelumnya. Investor sekarang fokus pada hasil perundingan nuklir AS-Iran, jika hasilnya sukses maka berpotensi menambah pasokan ke pasar yang tengah ketat ini.

Harga minyak Brent naik tipis 0,02% menjadi $91,57 per barel, sementara harga minyak WTI naik tipis 0,08% di $89,73 per barel.

Data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS AS pada hari Rabu menunjukkan penurunan sebanyak 4,756 juta barel. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memprediksi adanya kenaikan 369.000 barel, sementara tercatat penurunan sebanyak 1,046 juta barel selama minggu lalu.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute, yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan penurunan sebesar 2,025 juta barel.

Penurunan minyak mentah yang mengejutkan ini memperkuat narasi seberapa ketat pasar minyak berlanjut, analis OANDA Edward Moya mengatakan dalam catatan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis sebelum Pengumuman Data Kunci Inflasi AS

"Harga minyak mentah memiliki terlalu banyak katalis yang mendukung pergerakan ke $100 minyak dalam waktu dekat," tambah catatan itu, merujuk pada ketegangan geopolitik di Eropa Timur terkait Ukraina dan Timur Tengah, serta meningkatnya permintaan bahan bakar global karena sektor perjalanan perlahan pulih menuju tingkat pra-COVID-19 di banyak bagian dunia.

Investor juga terus memantau kemajuan dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015, setelah perundingan berlanjut awal pekan ini. Jika kesepakatan itu dihidupkan kembali, AS dapat menghapus sanksi terhadap minyak Iran, yang dapat mengurangi ketatnya pasokan global.

AS menekan Iran pada hari Rabu untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan cepat, mencatat bahwa tidak mungkin terjadi untuk kembali ke perjanjian itu jika kesepakatan tidak tercapai dalam beberapa minggu.

"Ketidakpastian utama tetap apakah Iran bersedia menandatanganinya," analis Eurasia Henry Rome mengatakan kepada Reuters, menambahkan bahwa konsultan itu memilki perkiraan sebesar 40% untuk kembali tercapainya kesepakatan.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden dan Raja Arab Saudi Salman membahas pasokan energi dan ketegangan geopolitik Timur Tengah, termasuk di Iran dan Yaman,via panggilan telepon pada hari Rabu.

Raja Arab Saudi juga menegaskan menjaga keseimbangan dan stabilitas di pasar minyak serta menekankan perlunya mempertahankan perjanjian pasokan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+), menurut kantor berita negara SPA.

Di Eropa Timur, Wakil Presiden AS Kamala Harris akan bertemu sekutu dan mitra di Munich, dalam upaya untuk mencegah serangan Rusia di Ukraina.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 09 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Ditopang Penurunan Pasokan di AS

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia setelah American Petroleum Institute (API) mengumumkan penurunan tak terduga pasokan minyak mentah dan bahan bakar di AS, melawan kekhawatiran atas kemungkinan lonjakan pasokan dari Iran.

Harga minyak Brent naik 0,47% di $91,21 per barrel sementara harga minyak WTI naik tipis 0,47% ke $89,78 per barrel.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.

"Kurangnya pasokan adalah faktor kunci yang mendorong harga minyak,"

Data pasokan minyak mentah AS hari Selasa dari API menunjukkan penurunan persediaan 2 juta barel, terhadap ekspektasi analis kenaikan 400.000 barel.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik meski Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga Tumbuh dan Imbal Hasil Menguat

Lebih banyak data dari Badan Informasi Energi AS (EIA).

Namun kekhawatiran mengenai kemungkinan kesepakatan nuklir Iran yang dapat melepaskan lebih banyak minyak ke pasar global masih membebani pasar.

Brent dan WTI turun sekitar 2% pada hari Selasa selama dua sesi berturut-turut setelah Washington melanjutkan perundingan tidak langsung dengan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir. Sebuah kesepakatan dapat membatalkan sanksi AS terhadap minyak Iran dan dengan cepat menambah pasokan ke pasar, bahkan ketika beberapa masalah vital masih perlu dipilah.

"Dengan negosiasi yang tengah berlangsung, harga minyak kemungkinan akan turun pada minggu depan, meskipun ada lonjakan lebih tinggi yang kita lihat hari ini,"

Harga minyak mendekati $100 per barel juga dapat menarik lebih banyak produksi dari AS. EIA memperkirakan produksi minyak mentah AS naik 770.000 barel per hari menjadi 11,97 juta barel per hari tahun ini.

Masalah seputar Ukraina kini tampaknya dapat diredam. Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengindikasikan bahwa langkah-langkah dapat diambil untuk mengurangi eskalasi krisis setelah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan mendesak semua pihak untuk tetap tenang.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 08 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Beragam, Ekspektasi Pasar Ketat Tetap Ada

Equityworld Futures – Harga minyak beragam di Asia, membalikkan beberapa penurunan sebelumnya. Ekspektasi bahwa pasokan global akan tetap ketat berlanjut karena permintaan bahan bakar meningkat dan investor tidak terlalu memperhatikan langkah-langkah kecil ke depan dalam perundingan nuklir AS-Iran.

Harga minyak Brent naik 0,31% ke $93,56 per barrel dan harga minyak WTI turun tipis 0,12% di $92,09 per barel.

Baik Brent dan WTI berjangka naik lebih dari $2 pada hari Jumat silam, mencatat kenaikan tujuh minggu berturut-turut di tengah kekhawatiran yang berkelanjutan atas gangguan pasokan terus memberikan dorongan pada cairan hitam.

Amerika Serikat selama minggu lalu memulihkan keringanan sanksi kepada Iran untuk memungkinkan proyek kerja sama nuklir internasional, sejalan dengan perundingan mengenai kesepakatan nuklir internasional 2015 memasuki fase akhirnya. Jika sanksi terhadap Iran dicabut sepenuhnya, negara itu dapat meningkatkan pengiriman minyak dan menambah pasokan global.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Capai Level Tertinggi 1 Minggu Seiring Berlanjutnya Kekhawatiran Inflasi

"Investor mengambil keuntungan jangka pendek di tengah berita yang menunjukkan kemajuan perundingan nuklir AS-Iran, tetapi pembelian baru dimulai lagi setelah koreksi teknikal karena pasokan global diperkirakan akan tetap ketat,"

Investor lain setuju, memperkirakan "lebih banyak tikungan dan belokan dalam perundingan AS-Iran dan tidak ada kesepakatan yang akan dicapai dalam waktu dekat,"

"Nada pasar tetap bullish, dengan bankir investasi memperkirakan Brent mencapai $100 per barel dan pasokan global terus ketat di mana OPEC+ tidak mencapai target produksinya dan Amerika Serikat tidak banyak meningkatkan produksi,"

Perjuangan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya (OPEC+) untuk memenuhi target terus berlanjut, meskipun ada tekanan untuk meningkatkan produksi lebih cepat. Di AS meskipun jumlah rig berada pada tren kenaikan untuk mencapai rekor, 18 bulan berturut-turut, produksi minyak masih jauh dari level rekor sebelum COVID-19.

Ketegangan di Eropa Timur juga tetap ada, setelah penasihat keamanan nasional Gedung Putih AS Jake Sullivan pada hari Minggu memperingatkan bahwa Rusia dapat menyerang Ukraina dalam beberapa hari atau minggu tetapi masih dapat memilih jalur diplomatik. Rusia adalah negara pengekspor minyak terbesar kedua di dunia.

 

 

Equityworld Futures