Equityworld Futures - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya berkontribusi terhadap Inflasi Februari yang sebesar 28% . Adapun kelompok ini terjadi inflasi sebesar 0,41% dengan kontribusi sebesar 0,02% pada inflasi.
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, angka inflasi pada kelompok pengeluaran ini disebabkan oleh kenaikan harga emas. Adapun kenaikan harga emas ini memiliki andil 0,02% terhadap inflasi secara keseluruhan.
Kenaikan harga emas ini menyusul wabah virus Korona. Masyarakat cenderung mencari instrumen investasi yang aman, sebab saat ini pasar saham dan keuangan sedang anjlok.
"Inflasi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya disebabkan karena kenaikan harga emas perhiasan dan memberikan andil atau sumbangan terhadap inflasi sebesar 0,02%,"
Sementara untuk harga masker lanjut Yunita, BPS tidak mencatat produk ini ke dalam penyumbang inflasi. Meskipun harga masker ini melonjak tinggi setelah adanya wabah virus Korona sejak akhir Januari lalu.
Baca Juga: PT Equityworld Futures : Emas Tembus $1.600 Dipicu Kekhawatiran Resesi Bebani Sentimen Risiko
Masker tidak termasuk ke dalam Indeks Harga Konsumen (IHK).
Mengingat, masker bukan termasuk dalam komoditas utama yang dikonsumsi masyarakat.
"Kebetulan untuk masker enggak masuk paket komoditas Indeks Harga Konsumen. Ini kan sebetulnya kejadian yang di luar kebiasaan,"
Menurut Yunita, suatu komoditas akan dimasukkan ke dalam IHK untuk menghitung inflasi jika komoditas tersebut sering digunakan masyarakat atau menjadi bagian dari komoditas utama yang dikonsumsi masyarakat. Sementara untuk masker, tidak selalu di beli oleh masyarakat.
"Padahal untuk hitung atau memilih komoditas apa yang masuk itu berdasarkan survei komoditas apa yang banyak di konsumsi rumah tangga, sedangkan masker kan enggak, jadi enggak masuk."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar