Kamis, 28 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Turun Kamis, Lockdown Covid-19 China Dorong Masalah Permintaan BBM

Equityworld Futures - Minyak turun saat wabah Covid-19 dan kekhawatiran lockdown lanjutan di China mendorong masalah permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent turun 0,84% di $104,09 per barel dan harga minyak WTI turun 0,80% ke $101,20 per barel menurut data Investing.com.

Ibu kota China, Beijing, melaporkan 48 kasus COVID-19 asimptomatik baru untuk tanggal 27 April, CCTV melaporkan pada hari Kamis. Kota ini memulai program pengujian masal untuk menghindari lockdown seperti yang telah ada di Shanghai selama sebulan.

Kota Hangzhou juga akan melakukan pengujian masal Covid mulai dari 28 April, menurut media pemerintah yang dilaporkan pada hari Rabu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Jatuh Imbas Penguatan Dolar AS & Suku Bunga Fed

Kekhawatiran mengenai pengetatan pasokan energi global menambahkan beberapa dukungan ke pasar. Pengetatan itu menyusul invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan sanksi berikutnya terhadap Rusia oleh AS dan sekutunya. Perusahaan raksasa energi Rusia GAZPROM (MCX:Gazp) juga menekankan ancamannya untuk menghentikan pasokan gas ke Bulgaria dan Polandia pada hari Rabu.

Shell (AS:shel) mengatakan dalam dokumen perdagangan bahwa mereka tidak akan lagi menerima minyak olahan dicampur dengan produk Rusia. Exxon Mobil (NYSE:XOM) juga mengatakan telah menyatakan Force Majeure pada operasi Sakhalin-1 di wilayah Timur Jauh Rusia.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan peningkatan 692.000 barel untuk seminggu hingga 22 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memprediksi kenaikan 2 juta barel, sementara terjadi penurunan 8,020 juta barel telah dicatat selama minggu lalu.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan sebanyak 4,780 juta barel.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 27 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih tinggi selama sesi Asia

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada USD102,06 per barrel pada waktu penulisan, meningkat 0,35%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD95,31 dan resistance pada USD104,22.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia


Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,03% dan diperdagangkan pada USD102,35.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Juli jatuh 0,47% dan diperdagangkan pada USD105,10 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD3,04 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 26 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Lanjut Naik, Kekhawatiran Permintaan BBM China Meningkat

Equityworld Futures - Minyak lanjutkan kenaikan setelah jatuh tajam selama sesi sebelumnya. Namun, masalah permintaan bahan bakar imbas penguncian lanjutan Covid-19 dapat dimungkinkan berlanjut di China dan Dolar AS tetap di dekat level tertinggi dua tahun jadi perhatian investor.

Harga minyak Brent naik 0,46% di $102,63 per barel dan harga minyak WTI naik 0,30% menjadi $98,84 per barel. Kedua minyak acuan Brent dan WTI mengakhiri sesi sebelumnya anjlok sekitar 4%, di mana Brent jatuh sebanyak $7 per barel selama sesi itu dan WTI jatuh sekitar $6 per barel.

Lockdown Covid-19 di Kota Shanghai memasuki minggu keempat. Sementara itu, perintah untuk pengujian masal di wilayah tertentu Beijing, termasuk distrik perbelanjaan terbesarnya, telah mendorong ketakutan atas penguncian di sana dan mendorong ketakutan masalah permintaan bahan bakar. China adalah negara importir bahan bakar terbesar kedua di dunia.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Dolar AS Masih Beranjak Melemah

"Pukulan dari lockdown China adalah lebih dari satu juta barel sehari dan pengujian 12 distrik selama lima hari ke depan akan menentukan langkah besar berikutnya untuk harga minyak mentah,"

Sementara itu, dolar AS turun pada hari Senin tetapi di sekitar level tertinggi dua tahun, sehingga membuat minyak lebih mahal untuk pemegang mata uang lainnya.

"Ketakutan pasokan bukanlah fokus utama bagi trader energi, dan sekarang Anda memiliki dolar yang melonjak yang menambah tekanan ekstra di semua komoditas,"

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, akan terbit di sesi.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 25 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah pada jam perdagangan Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada USD102,36 per barrel pada waktu penulisan, menurun 1,38%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD100,70 dan resistance pada USD109,81.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Fed Tegaskan Rate Hike, Harga Emas Jatuh 2% Minggu Ini Usai Sentuh $2.000

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,30% dan diperdagangkan pada USD100,92.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan Juni jatuh 1,40% dan diperdagangkan pada USD106,81 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD4,45 per barrel. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 21 April 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi pada masa dagang AS

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Mei diperdagangkan pada USD6,93 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 0,10%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD6,707 dan resistance pada USD8,065.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah selama sesi AS

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD100,61.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Juni naik 1,33% dan diperdagangkan pada USD103,55 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Mei jatuh 1,71% dan diperdagangkan pada USD3,91 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Masih Naik meski Pasokan Mengetat karena Situasi Libya

Equityworld Futures - Harga minyak naik setelah kondisi pasokan dari Libya mengejutkan pasar di awal pekan.

Harga minyak Brent melonjak 1,30% di $108,19 per barel dan harga minyak WTI naik 1,25% di $103,47 per barel.

Pasar cenderung menjadi volatil lagi, dengan Uni Eropa masih menimbang larangan minyak Rusia pasca invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu, menurut analis.

"Minyak, dan pasar energi umumnya, memiliki banyak masalah besar yang mendera untuk tetap tenang dalam waktu yang lama," Analis Commonwealth Bank Commodities Tobin Gorey mengatakan kepada Reuters.

Libya, anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan pada hari Rabu negara itu kehilangan lebih dari 550.000 barel per hari produksi minyak akibat blokade unjuk rasa di fasilitas utama dan terminal ekspor.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Imbal Hasil Treasury AS Kembali Reli

Investor juga terus memantau permintaan bahan bakar di China, saat negara ini perlahan mengurangi pembatasan Covid-19 yang ketat. Namun, pasar minyak tetap tetap kala OPEC dan sekutunya, atau OPEC+, terus berjuang untuk memenuhi target produksi.

"Tidak ada banyak berita tambahan dalam semalam, dengan lintasan dari sini benar-benar bergantung pada apakah negara lain bergabung dengan Inggris / AS dalam melarang impor minyak Rusia," Direktur Pelaksana Manajemen Aset SPI Stephen Innes Stephen Innes menyatakan dalam catatan.

Negara-negara Uni Eropa saat ini sedang mengevaluasi metode untuk mengimbangi larangan potensial pada minyak Rusia, tetapi tidak ada keputusan yang telah dilakukan atas paket sanksi keenam selama delapan minggu setelah perang di Ukraina dimulai.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS menunjukkan penurunan 8,020 juta barel untuk minggu terakhir 15 April dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute, dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan hasil pengurangan pasokan sebanyak 4,496 juta barel.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 20 April 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik Pulih dari Kejatuhan 5%, Pasar Komoditas Ini Masih Tetap Ketat

Equityworld Futures - Minyak naik di Asia, naik hampir sekitar 1% dan mengurangi kembali beberapa kerugian dari sesi sebelumnya setelah IMF memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan kekhawatiran permintaan bahan bakar.

Namun, kekhawatiran atas pasokan yang lebih ketat setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari dan sanksi berikutnya, juga tetap ada. Rusia adalah negara pengekspor minyak terbesar kedua global dan pemasok utama Eropa.

"Harga energi yang lebih tinggi dapat memicu penjatahan permintaan," sebut ANZ Research dalam catatan. "Di sisi lain, pendekatan China untuk nol COVID dan lockdown ketat membuat prospek permintaan tetap lemah."

Harga minyak Brent naik 0,81% menjadi $108,12 per barel dan harga minyak WTI naik 0,96% di $103,03 per barel. Brent dan WTI acuan turun 5,2% dalam perdagangan yang fluktuatif.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Turun, Dolar Masih Dekat Level Tertinggi dan Yield AS Terus Naik

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Selasa memangkas perkiraan pertumbuhan global menjadi 3,6% pada tahun 2022. Organisasi tersebut menyalahkan dampak ekonomi dari perang di Ukraina dan memperingatkan inflasi sekarang menjadi "bahaya yang jelas saat ini" bagi banyak negara.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) memproduksi 1,45 juta barel per hari (bph) di bawah target produksinya pada Maret 2022, menurut laporan dari kelompok itu yang ditinjau oleh Reuters. Produksi Rusia mulai turun setelah Barat memberlakukan sanksi atas perang di Ukraina, dengan negara itu memproduksi sekitar 300.000 barel per hari di bawah targetnya pada Maret sebanyak 10,018 juta barel per hari berdasarkan sumber lain, tambah laporan itu.

Situasi di Libya juga tetap dalam sorotan investor usai National Oil Corporation menyatakan force majeure di pelabuhan minyak Brega negara itu pada hari Selasa.

Di AS, data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute Selasa menunjukkan penurunan sebanyak 4,496 juta barel untuk pekan terakhir 14 April. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan 2,533 juta barel, sementara produksi 7,757 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

Equityworld Futures