Selasa, 30 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh di Tengah Ekspektasi Produsen Bakal Tunda Tambah Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak jatuh, melanjutkan penurunan dari minggu lalu meski sempat naik di awal sesi Asia dan investor terus berspekulasi produsen utama akan berhenti menambah pasokan minyak mentah akibat ketidakpastian varian baru virus corona Omicron.

Harga minyak Brent anjlok 2,35% di $71,50 per barel dan harga minyak WTI juga jatuh 2,24% ke $68,38 per barel. Harga minyak anjlok sekitar 12% Jumat pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa varian omicron akan menyebabkan lebih banyak tindakan penguncian dan mengurangi permintaan bahan bakar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Senin bahwa Omicron menimbulkan risiko lonjakan infeksi yang sangat tinggi, dan telah mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian." Beberapa negara seperti Belanda, Denmark, dan Australia melaporkan kasus omicron selama akhir pekan dan negara lain ada juga telah memberlakukan pembatasan perjalanan.

Dengan prospek permintaan bahan bakar yang tidak jelas karena omicron, investor sekarang mengharapkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) untuk menghentikan rencana penambahan pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari. Kelompok ini akan bertemu untuk membahas pasokan pada 2 Desember.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Masih Waspadai Omicron

"Kami pikir grup akan condong ke arah jeda kenaikan produksi mengingat varian Omicron dan pelepasan stok minyak konsumen minyak utama,"

OPEC+ sudah mempertimbangkan kembali rencananya setelah AS dan konsumen utama lainnya mengumumkan pelepasan terkoordinasi yang lebih kecil dari perkiraan dari Strategic Petroleum Reserve selama minggu lalu.

"Menyusul rilis cadangan strategis global dan pengumuman lusinan negara yang membatasi perjalanan ke dan dari Afrika Selatan serta negara-negara tetangga, OPEC dan mitranya dapat dengan mudah membenarkan penghentian produksi atau bahkan sedikit pengurangan produksi," sebut analis OANDA Edward Moya dalam catatan.

Sementara, negara kekuatan dunia dan Iran melanjutkan perundingan tentang menghidupkan kembali pakta nuklir 2015, serta adanya komentar optimis dari diplomat memberikan dorongan pasar.

Investor sekarang menunggu laporan pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 29 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Melonjak Usai Anjlok 11%, Investor Soroti Perkembangan Omicron

Equityworld Futures - Harga minyak melonjak di Asia, memulihkan sebagian dari penurunan. Investor melakukan ‘bargain hunting’, namun tetap berhati-hati atas penemuan varian baru COVID-19 omicron dan dimulainya kembali negosiasi kesepakatan nuklir Iran.

Harga minyak Brent melesat naik 4,68% di $74,94 per barel dan harga minyak WTI melonjak 5,40% ke $71,83 per barel. Cairan hitam ini anjlok lebih dari 10% pada hari Jumat silam, penurunan satu hari terbesar sejak April 2020, akibat munculnya kekhawatiran atas varian baru dan potensi surplus pasokan yang besar pada kuartal I tahun 2022.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum jelas apakah omicron lebih menular atau berbahaya daripada varian lain, tetapi mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian. Negara-negara termasuk Belanda, Denmark, dan Australia melaporkan kasus omicron selama akhir pekan.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik Ditopang oleh Kekhawatiran Omicron

OPEC+ juga memundurkan kembali pertemuan komite pemantau gabungan kementerian menjadi Kamis dari Selasa, dilaporkan akan memiliki lebih banyak waktu untuk menilai dampak varian omicron pada permintaan dan harga minyak. Pertemuan OPEC dan OPEC+ yang lebih luas akan berlangsung sesuai jadwal pada hari Rabu dan Kamis, di mana kelompok ini akan memutuskan apakah akan melanjutkan rencananya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari 2022 dan seterusnya.

Beberapa investor telah meminta jeda dalam kenaikan ini setelah AS memimpin pelepasan terkoordinasi dari Strategic Petroleum Reserve minggu lalu, serta potensi dampak omicron pada permintaan bahan bakar.

"Ada koreksi pembelian karena pandangan bahwa pasar minyak telah oversold minggu lalu dan spekulasi bahwa OPEC+ dapat mengambil tindakan terhadap omicron, berpotensi memangkas produksi,"

"Semua mata akan tertuju pada bagaimana omicron akan mempengaruhi ekonomi global dan permintaan bahan bakar, tindakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) serta pembicaraan nuklir Iran minggu ini,"

Sementara itu, Iran dan negara kekuatan dunia akan melanjutkan perundingan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 di Wina di kemudian hari.

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 26 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Anjlok 3% Dipicu Meningkatnya Kekhawatiran Pasokan di Kuartal I/2022

Equityworld Futures - Harga minyak anjlok akibat munculnya kekhawatiran bahwa pelepasan terkoordinasi yang dimotori oleh Amerika Serikat dari cadangan minyak mentah di antara negara konsumen utama dapat menyebabkan surplus pasokan global pada kuartal I tahun 2022.

Harga minyak Brent anjlok 3,13% di $79,65 per barel dan harga minyak WTI juga anjlok 3,88% ke $75,35 per barel. Tidak ada penyelesaian untuk WTI pada hari Kamis karena hari libur di AS.

Pelepasan dari Cadangan Minyak Strategis, yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden awal pekan ini, akan melihat jutaan barel minyak dilepas dengan koordinasi bersama negara-negara konsumen utama lainnya, termasuk China, India dan Jepang.

Pelepasan tersebut kemungkinan akan menyebabkan lonjakan pasokan selama beberapa bulan mendatang, menurut temuan Dewan Komisi Ekonomi (ECB) yang memberi nasihat kepada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), sumber OPEC mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Fed Lanjutkan Beri Sinyal Nada Kebijakan Hawkish

Dewan juga memperkirakan surplus 400.000 barel per hari (bph) pada Desember 2021, meningkat menjadi 2,3 juta barel per hari pada Januari 2022 dan 3,7 juta barel per hari pada Februari jika negara-negara konsumen melanjutkan langkah pelepasan tersebut, sumber menambahkan.

Perkiraan kenaikan surplus minyak membayangi prospek pertemuan OPEC dan negara sekutunya (OPEC+) berikutnya pada 2 Desember. Kelompok tersebut akan memutuskan apakah akan terus meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari.

Namun, baik kontrak Brent dan WTI menuju kenaikan mingguan pertamanya dalam hampir sebulan. Volume keseluruhan pelepasan cadangan minyak mentah, sekitar 70 juta hingga 80 juta barel, lebih kecil dari yang diharapkan.

"Karena volumenya kecil, saya pikir itu ditujukan untuk mengurangi ketatnya pasokan, daripada berdampak besar pada pasar minyak."

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 25 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Investor Menantikan Reaksi OPEC+

Equityworld Futures - Harga minyak beragam di Asia dan investor memantau bagaimana produsen utama akan bereaksi terhadap pelepasan darurat stok minyak mentah oleh negara konsumen utama untuk meredam kenaikan harga di pasar.

Harga minyak Brent naik 0,22% ke $82,43 per barel sementara harga minyak WTI naik tipis 0,04% ke $78,42 per barel.

"Rilis SPR (Cadangan Minyak Strategis) yang terkoordinasi kemungkinan berakhir sebagai kemenangan politik jangka pendek bagi pihak-pihak yang terlibat, namun, kami tidak berharap ini dapat memiliki dampak jangka panjang pada fundamental minyak mentah,"

"Tetapi gambaran yang lebih besar adalah bahwa permintaan produk tetap sehat, menambah tekanan pada pasar yang mengetat,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik, Fed Beri Sinyal ‘Tapering Aset’ Lebih Cepat

Semua mata sekarang tertuju pada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya, atau OPEC+, saat bertemu minggu depan untuk membahas permintaan dan pasokan minyak.

"Langkah berani dari negara importir minyak telah membuka pintu lebar-lebar bagi OPEC+ untuk menyesuaikan kebijakan pasokannya ke bawah dalam pertemuan berikutnya pada 2 Desember 2021,"

OPEC+ telah menambah pasokan 400.000 barel per hari setiap bulan, membatalkan pengurangan produksi utama dari tahun lalu ketika pandemi COVID-19 memperlambat permintaan.

Tiga sumber mengatakan kepada Reuters bahwa kelompok ini tidak membahas penghentian peningkatan produksi minyaknya, meskipun ada rilis terkoordinasi.

Investor juga mewaspadai apakah China akan melepaskan minyak dari cadangannya sesuai rencana.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS Rabu dari Badan Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan peningkatan 1,017 juta barel untuk pekan terakhir 19 November. Prakiraan yang memperkirakan penurunan sebesar 481.000 barel, sementara penurunan sebanyak 2,101 juta barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute dari hari sebelumnya menunjukkan peningkatan 2,307 juta barel.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 24 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Bervariasi, AS Keluarkan Cadangan Terkoordinasi ke Pasar


Equityworld Futures - Harga minyak bervariasi di Asia dan investor mencerna pelepasan stok cadangan strategis minyak terkoordinasi yang dimotori AS. Investor juga mengambil keuntungan dari reli hari sebelumnya menjelang hari libur AS yang jatuh pada hari Kamis.

Harga minyak Brent turun tipis 9,97% ke $82,25 per barel sementara harga minyak WTI naik tipis 0,13% di $78,60 per barel menurut data Investing.com.

AS mengumumkan akan mengeluarkan 50 juta barel dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) pada hari Selasa. Inggris akan melepaskan 1,5 juta barel sementara India akan mengeluarkan 5 juta barel. Jepang dilaporkan akan menyediakan pelepasan volume beberapa hari sementara Korea Selatan akan merilis volume yang tidak ditentukan. China, negara importir minyak utama dunia, akan melepaskan setidaknya 7,33 juta barel, menurut konsultan industri JLC.

Pelepasan terkoordinasi ini, yang pertama sejak 2011, bertujuan untuk menghadapi lonjakan harga bensin selama beberapa bulan terakhir. Tetapi langkah itu mungkin bukan solusi jangka panjang untuk menghadapi pasar minyak yang ketat, menurut beberapa investor.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik, Investor Soroti Kenaikan Bunga RBNZ yang Rendah

"Ancaman pasokan lanjutan dalam jangka pendek tentu saja menciptakan pasar minyak artifisial lebih longgar untuk periode satu hingga dua bulan ke depan," Louise Dickson, analis pasar minyak senior di Rystad Energy, mengatakan dalam laporan.

“Namun, langkah Biden dan para pemimpin lainnya mungkin hanya mendorong masalah pasokan ke bawah, karena mengosongkan penyimpanan akan menambah tekanan pada stok minyak yang sudah rendah,”

Fokus investor sekarang adalah bagaimana Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) akan menanggapi pelepasan terkoordinasi tersebut. Kelompok ini akan mempertimbangkan kembali rencana untuk menambah lebih banyak pasokan dalam pertemuan berikutnya pada 2 Desember.

Sementara itu, pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute hari Selasa menunjukkan peningkatan sebanyak 2,307 juta barel untuk pekan terakhir 16 November. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan 950.000 barel, sementara peningkatan 655.000 barel dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi (IEA) AS, yang akan dirilis hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 23 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Jelang Potensi Pelepasan Cadangan yang Diprakarsai AS

Equityworld Futures – Harga minyak turun di Asia di tengah tumbuhnya ekspektasi bahwa AS akan mengumumkan pelepasan cadangan minyak strategis yang terkoordinasi.

Harga minyak Brent turun 0,43% di $79,36 per barel dan harga minyak WTI turun 0,65% ke $76,25 per barel.

Departemen Energi AS menurut laporan diperkirakan akan mengumumkan peminjaman minyak dari Strategic Petroleum Reserve (SPR), yang dapat melibatkan lebih dari 35 juta barel dari waktu ke waktu, hari ini. Namun, angka tersebut dapat berubah, menurut Reuters.

Pemain minyak utama seperti India, Jepang, dan Korea Selatan diperkirakan akan ambil bagian dalam pelepasan tersebut sementara China, negara importir minyak terbesar dunia, mengatakan pihaknya juga dapat memanfaatkan cadangannya.

India dilaporkan belum memutuskan waktu dan volume kontribusinya, sementara Jepang telah memutuskan dapat memanfaatkan kelebihan stoknya secara legal tetapi juga tidak menentukan batas waktu untuk rilis.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik pun Dolar AS, Ketua Fed Powell Diusulkan Jabat Periode Kedua

Namun, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) berpendapat bahwa pelepasan jutaan barel tidak dapat dibenarkan dalam kondisi pasar saat ini. Kelompok ini dapat mempertimbangkan kembali rencana untuk menambah lebih banyak pasokan pada pertemuannya minggu depan.

Sementara itu, beberapa investor menekankan pentingnya pelepasan tersebut. “Pelepasan 35 juta barel dari AS akan menjadi signifikan. Setelah Anda mempertimbangkan volume potensial dari orang lain, kami melihat sesuatu yang cukup substansial. Risiko pembatasan terkait COVID-19 lebih lanjut di musim dingin ini dan potensi rilis SPR kemungkinan cukup untuk membujuk OPEC+ bisa menghentikan kenaikan pasokan,”

Sementara itu, meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Eropa memicu kekhawatiran permintaan bahan bakar.

"Saat Eropa, dan khususnya Eropa Timur berusaha untuk menghentikan penyebaran COVID-19, risiko tindakan seperti penguncian tampak besar,"

"Jika gelombang penguncian baru diberlakukan di Eropa, harga minyak tidak akan terhindar selama sisa musim flu di Belahan Bumi Utara."

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 22 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Terus, Angka Kasus COVID-19 di Eropa Melonjak

Equityworld Futures - Harga minyak terus turun usai Jepang mempertimbangkan untuk melepaskan pasokan dari cadangannya. Jumlah kasus COVID-19 di Eropa juga meningkat, yang menyebabkan timbulnya kekhawatiran terhadap permintaan bahan bakar.

Harga minyak Brent turun 0,39% ke $78,58 per barel dan harga minyak WTI turun 0,21% di $75,78 per barel menurut data Investing.com. Baik Brent dan WTI berjangka berada di bawah level $80.

Jumlah kasus yang melonjak di Eropa membuat Austria memasuki penguncian penuh mulai Senin.

“Jerman siap untuk menyetujui kerja wajib jarak jauh. Di Irlandia dan Belanda, warganya telah diinstruksikan untuk bekerja dari rumah jika memungkinkan. Ini terjadi di tengah prospek pelepasan minyak dari cadangan strategis di China dan AS,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, tapi Masalah COVID-19 Eropa Batasi Kerugian

Ketika Presiden AS Joe Biden menghadapi seruan yang berkembang untuk melepaskan pasokan dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) guna menurunkan harga bensin yang melonjak, dan meminta perusahaan minyak utama, termasuk China dan Jepang, untuk bergabung dengan pelepasan minyak terkoordinasi dari SPR.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada hari Sabtu menyiratkan bahwa ia siap untuk mengikuti permintaan AS. "Kami sedang melanjutkan dengan pertimbangan tentang apa yang dapat kami lakukan secara legal dengan premis bahwa Jepang akan berkoordinasi dengan Amerika Serikat dan negara-negara lain yang terkait,"

Minyak mencapai level tertinggi sejak 2014 pada Oktober tetapi telah bergejolak selama sebulan terakhir, bahkan di kala Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan negara mitranya (OPEC+) tetap pada rencana untuk peningkatan pasokan bertahap pada pertemuan terakhir.

Investor juga memantau laporan bahwa koalisi pimpinan Arab Saudi yang memerangi gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman mengatakan pihaknya mendeteksi indikasi bahaya yang akan segera terjadi terkait navigasi dan perdagangan global di selatan Laut Merah.

 

 

Equityworld Futures