Equityworld Futures - Harga minyak naik menuju level tertinggi tujuh tahun pekan lalu setelah data menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS mengindikasikan permintaan yang kuat, tetapi investor tetap berhati-hati menjelang pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan berlangsung hari ini seperti dilaporkan Reuters.
Harga minyak WTI naik 0,17% di $88,35 per barel dan harga minyak Brent naik 0,18% ke $89,32 per barel.
Pasokan global yang ketat dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah telah mendorong harga minyak naik lebih dari 15% sepanjang tahun ini. Pada hari Jumat, patokan minyak mentah mencapai harga tertinggi sejak Oktober 2014, dengan Brent menyentuh $91,70 dan minyak mentah AS mencapai $88,84.
"Penurunan persediaan minyak mentah AS memberikan dukungan, meskipun peningkatan stok bensin sebagian mengimbangi sentimen bullish,"
"OPEC+ kemungkinan akan mempertahankan kebijakannya tidak berubah, yang berarti akan ada kekurangan pasokan dan tren kenaikan harga minyak akan terus berlanjut,"
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia
Stok minyak mentah AS turun 1,6 juta barel untuk pekan terakhir 28 Januari, terhadap perkiraan analis untuk kenaikan 1,5 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Tetapi persediaan bensin naik 5,8 juta barel, di atas ekspektasi analis untuk peningkatan 1,6 juta.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan mitranya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, kemungkinan akan tetap mempertahankan kebijakan peningkatan produksi moderat yang ada pada hari Rabu, lima sumber dari kelompok produsen mengatakan, bahkan ketika mereka memperkirakan permintaan akan naik ke tingkat puncak baru tahun ini dan karena harga minyak diperdagangkan mendekati level tertinggi tujuh tahunnya.
Tetapi Goldman Sachs (NYSE:GS) mengatakan ada kemungkinan reli pasar minyak akan mendorong peningkatan yang lebih cepat.
Sumber mengatakan pertemuan panel teknis OPEC+ tidak membahas kenaikan lebih besar daripada yang diharapkan 40.000 barel per hari dari Maret.
Ketegangan antara Rusia dan Barat juga menopang harga minyak mentah. Rusia, negara produsen minyak terbesar kedua di dunia, dan Barat berselisih soal Ukraina, menimbulkan kekhawatiran bahwa pasokan energi ke Eropa dapat terganggu.
Pada hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Barat sengaja menciptakan skenario yang dirancang untuk memancingnya ke dalam perang dan mengabaikan masalah keamanan Rusia atas Ukraina.