Equityworld Futures - Harga minyak turun setelah
mencapai level tertinggi 2014. Namun, permintaan bahan bakar yang kuat
dan pasokan yang ketat tetap menjadi faktor yang dapat membatasi
kerugian di tengah aksi ambil untung investor.
Harga minyak
turun 0,25% menjadi $88,22 per barel, setelah
mencapai $89,13, level tertinggi sejak Oktober 2014, selama sesi
sebelumnya. Harga minyak turun tipis 0,06% menjadi $85,75 per barel.
"Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan permintaan
minyak global berada di jalur untuk mencapai tingkat pra-pandemi,"
"Gangguan pasokan jangka pendek juga membantu memperketat
pasar. Brent berjangka menguat tajam setelah laporan pipa minyak utama
yang mengalir dari Irak ke Turki rusak akibat ledakan."
Ledakan Selasa di dekat pipa Kirkuk-Ceyhan di Turki
Tenggara menghentikan pasokan minyak mentah. Namun, pasokan melalui pipa
telah dilanjutkan, ungkap para pejabat sehari kemudian.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia
Kekhawatiran pasokan di tempat lain tetap meningkat,
setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, negara produsen
terbesar ketiga Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), awal pekan
ini.
Ketegangan antara Rusia dan AS atas Ukraina juga tetap
tinggi, pasalnya ada kehadiran pasukan Rusia dengan jumlah yang besar di
dekat perbatasan dengan Ukraina. Kekhawatiran mengenai potensi konflik
bersenjata dan gangguan pasokan berikutnya juga meningkat.
Pemulihan luas dalam permintaan bahan bakar secara global,
dikombinasikan dengan pengetatan pasar, juga menambah kesulitan cairan
hitam ini. OPEC dan mitranya (OPEC+) tengah berusaha untuk mencapai
target peningkatan produksi bulanan sebesar 400.000 barel per hari
(bph). Beberapa investor juga memperkirakan bahwa reli minyak dapat
berlanjut dalam beberapa bulan ke depan, di mana harga bisa mencapai
$100.
Sementara itu,
hari Rabu menunjukkan peningkatan sebanyak 1,404 juta untuk pekan
terakhir 7 Januari. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com
memperkirakan penurunan sebanyak 1,367 juta barel, dan penurunan
sebanyak 1,077 juta barel tercatat selama minggu lalu.
Investor sekarang menunggu , yang akan dirilis hari ini.
Equityworld Futures