Rabu, 17 November 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD1.855,40 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,07%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.845,10 dan resistance pada USD1.879,50.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Data Penjualan Ritel AS Kuat Dorong Dolar

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD96,097.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Desember naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD24,992 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Desember jatuh 0,19% dan diperdagangkan pada USD4,3368 per pon.  



Equityworld Futures

Selasa, 16 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, tapi Permintaan Turun karena Persediaan Diperkirakan Meningkat

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, tetapi meningkatnya jumlah kasus COVID-19 di Eropa menambah kekhawatiran mengenai permintaan bahan bakar. AS tampaknya juga tengah mempertimbangkan untuk melepaskan cadangan minyak mentah dan meningkatkan pasokan untuk mengendalikan kenaikan harga bensin.

Harga minyak Brent naik 0,83% ke $82,73 per barel dan harga minyak WTI juga naik 0,69% di $80,30 per barel menurut data Investing.com.

Eropa menghadapi gelombang keempat kasus COVID-19 dan Austria memberlakukan kebijakan penguncian nasional untuk warganya yang tidak divaksinasi. China, negara importir minyak utama dunia, juga terus berjuang melawan wabah COVID terbaru.

"Minyak mentah turun saat Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang terus meningkat untuk memanfaatkan Cadangan Minyak Strategis (SPR) AS guna meredam kenaikan harga bensin. Sentimen juga terpukul oleh pembatasan baru perjalanan di Eropa," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Ditopang Berlanjutnya Kekhawatiran Inflasi Meski Dolar AS Menguat

Namun, investor lain berpendapat bahwa dampak dari potensi pelepasan SPR di pasar akan bersifat sementara.

“Pelepasan SPR yang diantisipasi sebagian besar telah diperhitungkan ke pasar pada saat ini. Seiring berjalannya waktu dan itu tidak terjadi, pasar kemungkinan akan bergerak lebih tinggi,” pedagang energi senior CIBC Private Wealth Management Rebecca Babin

Selama minggu lalu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal IV sebesar 330.000 barel per hari (bph) dari perkiraan Oktober.

Permintaan menurun seiring meningkatnya perkiraan pasokan. Perusahaan energi AS menambahkan rig minyak dan gas alam untuk minggu ketiga berturut-turut selama minggu sebelumnya, sementara Rystad Energy mengatakan bahwa produksi minyak serpih AS pada bulan Desember diperkirakan akan mencapai tingkat sebelum COVID-19 sebesar 8,68 juta bph.

Investor sekarang menunggu data minyak mentah dari American Petroleum Institute (API), yang akan dirilis sesi hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 15 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun di Tengah Seruan agar AS Lepaskan Cadangan Minyak Strategis

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia. Presiden AS Joe Biden menghadapi tekanan yang terus meningkat untuk melepaskan pasokan dari Strategic Petroleum Reserve (SPR) di tengah melonjaknya harga bensin.

Harga minyak Brent kian turun 0,89% ke $81,44 per barel dan harga minyak WTI terus turun 0,90% di $78,97 per barel menurut data Investing.com.

Pemimpin Mayoritas Senat AS Charles Schumer meminta Biden untuk melepaskan minyak SPR selama akhir pekan, dan ia menambahkan bahwa konsumen membutuhkan bantuan segera di pompa bensin.

“Gedung Putih telah memperdebatkan bagaimana mengatasi inflasi yang lebih tinggi, lantaran beberapa pejabat menyerukan agar cadangan strategis dapat diserap, atau menghentikan ekspor AS,”

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Tetap di Atas Level $1.800

Namun, Brian Deese, direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, mengatakan kepada CNN, "Presiden telah menjelaskan bahwa semua opsi ada di meja," menambahkan "kami memantau situasi dengan sangat hati-hati."

Investor telah fokus pada apakah AS akan merilis cadangan SPR setelah minyak mentah naik ke level tertinggi tujuh tahun pada Oktober. Permintaan Biden kepada Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan negara mitranya, atau OPEC+, untuk meningkatkan produksi minyak mentah lebih cepat juga tidak didengar.

Namun, beberapa investor berpikir bahwa AS juga memiliki opsi lain, meskipun terbatas, selain menekan SPR.

"Tampaknya ada sejumlah kartu yang dapat digunakan AS untuk melawan inflasi, yaitu rilis SPR, kenaikan suku bunga, dan pelonggaran pembatasan ekspor minyak Iran,

“Solusi tercepat yang memiliki dampak jangka panjang adalah Iran. Itu akan mendorong harga turun dengan tambahan pasokan.”

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 12 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Dolar AS Menguat Seiring Berlanjutnya Kekhawatiran Inflasi

Equityworld Futures - Harga minyak turun di sesi Asia, menyerahkan kenaikannya dari sesi sebelumnya. Dolar AS yang kuat terus mendorong ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga lebih awal dari yang diharapkan dalam menanggapi inflasi yang tinggi.

Harga minyak Brent turun 0,75% di $82,25 per barel dan harga minyak WTI turun 0,66% ke $81,05 per barel menurut data Investing.com.

Baik Brent dan WTI berjangka ditetapkan untuk mengakhiri minggu dengan pergerakan datar, setelah minggu yang bergejolak didorong oleh penguatan dolar dan spekulasi tentang apakah AS akan melepas minyak dari Cadangan Minyak Strategis AS untuk mengendalikan lonjakan harga minyak.

"Pasar berada dalam situasi yang sangat seimbang,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, tapi Menuju Kenaikan Mingguan Terbesar dalam Enam bulan 

Ia menambahkan bahwa saat pasar dipasok dengan ketat, masalah yang lebih besar adalah perubahan dinamika permintaan bahan bakar. Pasar bergerak menjauh dari pemulihan ekonomi yang kuat didorong oleh kebangkitan permintaan barang, yang pada gilirannya telah memicu permintaan energi, menuju pemulihan permintaan jasa.

Meskipun permintaan bahan bakar meningkat berkat peningkatan pesat dalam perjalanan udara, kebijakan moneter dan fiskal yang lebih ketat serta musim dingin di belahan bumi utara dapat mengurangi permintaan itu.

Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Kamis memangkas perkiraan permintaan minyak dunia untuk kuartal IV sebesar 330.000 barel per hari dari perkiraan Oktober, lantaran harga energi yang tinggi menghambat pemulihan dari COVID-19.

Pasar minyak akan tetap ketat hingga kuartal III tahun 2022 karena permintaan terus pulih, menurut analis komoditas National Australia Bank (OTC:NABZY), Baden Moore.

OPEC dan negara mitranya, atau OPEC+, sangat cerdik dalam mengelola pasokan global seiring permintaan pulih dari pandemi, dan kelompok itu tetap dalam posisi yang baik dari perspektif ini," ungkap Moore kepada Reuters.

OPEC+ mengatakan akan tetap pada rencananya untuk menambah 400.000 barel per hari ke pasar setiap bulan setelah pertemuannya selama minggu lalu.

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 11 November 2021

PT Equityworld Futures : Indeks Nikkei Naik 0,59 Persen

Equityworld Futures - Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo, Jepang, naik 171,08 poin, atau sekitar 0,59 persen, menjadi 29.277,86. Indeks Topix juga menguat, naik 0,32 persen menjadi 2.013,53.

Seperti diwartakan Reuters, indeks Nikkei naik dipicu aksi pembelian yang dilakukan para investor terhadap saham-saham yang berada dalam kondisi undervalue.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Bergerak Variatif, IHSG Sesi I Melemah 0,03 Persen di Level 6.680

Saham Pacific Metals memimpin penguatan hari ini dengan meroket 16,70 persen setelah sebuah activist fund menyatakan kepemilikannya dalam perusahaan baja tersebut. Saham perusahaan printing Toppan Inc melambung 8,73 persen usai meningkatkan perkiraan perolehan laba tahunan.

Saham perusahaan kimia Showa Denko KK melonjak 7,22 persen berkat keberhasilan kembali mencatatkan laba. Saham perusahaan robotika Fanuc dan perusahaan perdagangan Toyota Tsusho masing-masing menanjak 3,67 persen dan 3,09 persen.

Nilai tukar dolar Amerika Serikat menguat 0,13 persen terhadap yen menjadi 114,04 yen per dolar AS.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 10 November 2021

PT Equityworld Futures : Dipengaruhi Tren Positif, Harga Uang Kripto Ethereum Melonjak 11%

Equityworld Futures - Mata uang kripto Ethereum diperdagangkan pada $4.332,71, dan harga melonjak 10,61% untuk hari ini. Itu merupakan keuntungan satu hari terbesar sejak sejak 22 September.

Lonjakan kenaikan tersebut telah mendorong kapitalisasi pasar Ethereum bertambah menjadi $507,43B, atau 19,59% dari total kapitalisasi pasar cryptocurrency. Pada level tertinggi, market cap Ethereum adalah $505,30B.

Ethereum telah diperdagangkan pada kisaran harga $4.268,21 hingga $4.333,51 dalam 24 jam sebelumnya.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Dipengaruhi Tren Positif, Harga Uang Kripto XRP Melonjak 10%

Selama tujuh hari terakhir, Ethereum meningkat, dan menguat 4,28%. Volume Ethereum yang diperdagangkan selama 24 jam terakhir hingga waktu penulisan adalah $26,18B atau 14,96% dari 
total volume seluruh mata uang kripto. Harga telah diperdagangkan di kisaran $3.896,3281 hingga $4.333,5083 dalam 7 hari terakhir.

Pada harga saat ini, Ethereum masih turun 0,78% dari level tertinggi sepanjang masa di $4.366,91 pada 21 Oktober.

Di tempat lain dalam perdagangan cryptocurrency

Mata uang kripto Bitcoin terakhir berada di $61.052,4 pada Investing.com Index, naik 4,59% untuk hari ini.

Binance Coin diperdagangkan di $494,65 pada Investing.com Index, dan menguat sebanyak 10,12%.

Kapitalisasi pasar Bitcoin terakhir bernilai $1.143,56B atau 44,15% dari total pangsa pasar cryptocurrency, sementara itu market cap Binance Coin mencapai $82,13B atau 3,17% dari total nilai pasar mata uang kripto.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 09 November 2021

PT Equityworld Futures : Kegiatan Pabrik Asia Stagnan, Tanda Perlambatan China dan Kendala Pasokan

Equityworld Futures - Umumnya, kegiatan manufaktur Asia tidak banyak mengalami perubahan alias stagnasi untuk bulan September, survei menyebutkan, dan ekonomi kawasan harus menghadapi hambatan dari penutupan pabrik akibat dampak pandemi dan tanda-tanda perlambatan pertumbuhan China.

PMI manufaktur September au Jibun Bank of Japan turun ke 51,5 dari 52,7 pada bulan sebelumnya. Ini merupakan laju ekspansi paling lambat sejak Februari.

Kegiatan pabrik Jepang tumbuh melambat, di Vietnam dan Malaysia juga menurun untuk bulan September. Ditambah pula, faktor kekurangan chip dan gangguan pasokan menambah kesulitan wilayah yang harus pulih dampak negatif pandemi tersebut.

Sementara, indeks PMI Taiwan turun ke 54,7 di September dari 58,5 di Agustus, sementara Vietnam melihat indeks tidak berubah dari Agustus di 40,2.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Sektor Jasa China Kembali Bangkit, namun Risiko Tetap Ada

Meski begitu, ada beberapa negara yang meraih peningkatan aktivitas seperti Indonesia Negara-negara di mana wabah besar varian Delta mengalami peningkatan aktivitas, seperti Indonesia dan India.

Memberi harapan, PMI Indonesia naik menjadi 52,2 dari 43,7 pada Agustus, sedangkan untuk India meningkat menjadi 53,7 pada September dari 52,3 pada bulan sebelumnya.

Mendapat bantuan dari ekspansi produksi dan pesanan baru, PMI Korea Selatan September naik menjadi 52,4 dari 51,2 pada Agustus. Tapi tetap di atas ambang batas 50 yang menunjukkan ekspansi aktivitas selama 12 bulan berturut-turut dibayangi gangguan rantai pasokan yang terus berlanjut merusak optimisme bisnis bagi produsen.

Karena pembatasan penggunaan listrik, Indeks Manajer Pembelian (PMI) resmi China September pada Kamis kemarin mengisyaratkan kegiatan pabrik negara itu menyusut. Hal itu pula yang menjadi tekanan baru bagi prospek pertumbuhan kawasan.

 

 

 Equityworld Futures