Equityworld Futures - Di tengah wabah virus corona atau Covid-19 ini, banyak masyarakat mencari investasi di lahan safe haven. Salah satunya adalah emas.
Namun, bagaimana emas bisa menjadi safe-haven?
Menurut Perencana Keuangan, Prita Ghozie, safe haven merupakan aset yang berbanding terbalik dengan gejolak pasar keuangan. Di mana, aset tersebut membuat kita mempunyai daya beli ke depannya.
Salah satunya emas, dikareankan aset tersebut tahan terhadap korosi hingga 24 karat. Apalagi, komoditas tersebut harganya stabil dan sifatnya likuid dapat menyeimbangkan portofolio investasi.
Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Kembali Naik Dipicu Meningkatnya Jumlah Kasus Global Covid-19
Oleh sebab itu, dirinya memberikan sedikit solusi dalam menjadikan emas sebagai aset safe haven. Pertama, kita perlu mengatur alokasi emas kepada portofolio.
"Itu bisa kita alokasikan apapun profil kita, at least 10% itu ada dalam emas. ada cadangan dalam bentuk emas maksudnya,"
Kedua, lanjutnya, pahami bentuk emas yang dapat menjadi investasi. Memang menurutnya yang paling baik adalah dalam bentuk batangan dibandingkan perhiasan.
"Karena ada biaya-biaya ongkos. kalau emas batangan ini cocok dan kadarnya sama, tinggal diatur gramnya,"
Selain itu, dirinya mengatakan, tetapkan jangka waktu dalam menyimpan emas. Walaupun tidak ada jangka waktu, kita harus melihat pergerakan inflasi.
"Ini seperti kita ingin emas itu selalu ada agar ngejagain aset kita. jadi teman-teman kalau ingin menginvestasi emas tidak usah memikirkan jangka waktu. yang penting berjalan dengan inflasi,"
Terakhir, menurut Prita, pahami risiko terkait dengan investasi emas. Walaupun tidak terpengaruh terhadap gejolak keuangan, namun risiko masih tetap ada.
"Tapi karena ini bentuk fisik dan milik kita, risikonya adalah kehilangan. memang harus kita jagain. jadi terserah mau pegang emas batangan atau menyimpan dalam bentuk digital."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar