Jumat, 29 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Bervariasi, Alami Penurunan Mingguan Pertama sejak Agustus

Equityworld Futures - Harga minyak bervariasi tetapi bersiap untuk mengalami kerugian mingguan pertama dalam setidaknya delapan minggu. Persediaan minyak AS meningkat lebih besar dari yang diharapkan, sementara Iran mengisyaratkan bahwa pihaknya akan melanjutkan perundingan dengan kekuatan negara Barat yang dapat mendorong diakhirinya sanksi.

Harga minyak Brent naik tipis 0,08% di $83,73 per barel dan harga minyak WTI turun tipis 0,10% di $82,73 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka berada di jalur untuk penurunan lebih 1% untuk minggu ini, penurunan mingguan pertama dalam 10 minggu untuk WTI, dan yang pertama kali dalam delapan minggu untuk Brent.

Minyak mengakhiri reli dua bulan terakhir yang didorong oleh kenaikan harga batu bara di Eropa dan China serta pasokan minyak yang ketat. Data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS hari Rabu menunjukkan peningkatan sebanyak 4,267 juta barel.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Turun, Dolar AS Menuju Penurunan Mingguan Ketiga

Investor sekarang menunggu pertemuan berikutnya dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitra, atau OPEC+, yang akan berlangsung pada 4 November. Kelompok ini diperkirakan akan mempertahankan rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari setiap bulan hingga April 2022 tidak berubah.

Namun, "Arab Saudi [anggota OPEC+] telah mengingatkan bahwa, dengan gambaran permintaan yang tidak jelas, kemungkinan ada 'peningkatan besar' stok minyak global pada 2022,"

Permintaan bahan bakar yang tidak menentu di beberapa negara tetap menjadi perhatian, di mana China, negara importir minyak utama dunia, berusaha untuk mengendalikan tingkat polusi menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing, yang akan dibuka pada Februari 2022. Wilayah tertentu dari negara itu juga telah membatasi mobilitas untuk mengekang penyebaran terbaru wabah COVID-19.

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 28 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Dolar AS Menguat Tipis, Keputusan ECB Selanjutnya Jadi Fokus Bank Sentral

Equityworld Futures - Dolar AS masih bergerak naik di awal perdagangan sesi Eropa, dengan keputusan kebijakan oleh para gubernur bank sentral di Australia, Jepang dan Eropa akan menyentak perdagangan hari ini.

Indeks Dolar AS, yang melacak greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya, diperdagangkan menguat tipis 0,08% di 93,870 menurut data Investing.com. Pergerakan terlihat terbatas menjelang pertemuan penetapan kebijakan minggu depan oleh Federal Reserve.

USD/JPY turun tipis 0,08% di 113,71 setelah Bank of Japan mempertahankan suku bunga dan rencana pembelian aset tidak berubah pada hari Kamis. Bank sentral ini juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun fiskal ini dan juga mengurangi perkiraan inflasi menjadi nol untuk tahun yang berakhir pada Maret 2022 dari 0,6%, menunjukkan bank sentral lain akan tertinggal dalam mengendalikan kebijakan moneter yang akomodatif.

Sebelumnya, Bank sentral Australia memutuskan untuk tidak membeli obligasi pemerintah pusat untuk program stimulusnya meskipun imbal hasil jauh di atas target 0,1%. Ini memicu ekspektasi pasar bahwa Reserve Bank of Australia akan menaikkan suku bunga acuan 0,1% lebih cepat dari proyeksi sebelumnya pada tahun 2024, bahkan mungkin pada pertengahan 2022.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Naik Tipis

AUD/USD naik tipis 0,06% ke 0,7519, masih mendekati level tertinggi tiga bulan. Rupiah masih bergerak turun 0,16% di 14.192,0 per dolar AS.

Selain itu, USD/CAD naik 0,11% ke 1,2370 setelah Bank of Canada mengakhiri stimulus pembelian obligasi pada hari Rabu. Ini mengindikasikan bahwa bank tersebut dapat menaikkan suku bunga segera setelah April 2022 lantaran berusaha untuk mengatasi tingkat inflasi yang tinggi.

EUR/USD turun tipis 0,04% di 1,1599, tepat di atas level terendah 15 bulan di 1,1523 yang disentuh awal bulan ini menjelang keputusan kebijakan Bank Sentral Eropa.

ECB diperkirakan akan menggunakan pertemuan Desember untuk mengumumkan keputusan penting tentang kebijakan stimulus daruratnya, tetapi kenaikan kuat dalam tekanan inflasi telah mengangkat ekspektasi kenaikan suku bunga.

“Tampaknya masih agak tidak masuk akal bahwa ECB akan mengubah suku bunga acuannya pada awal tahun depan,” sebut analis Nordea, dalam catatan, “dan [Presiden ECB Christine] Lagarde kemungkinan akan berusaha untuk menurunkan harga pasar saat ini. ”

Sementara, GBP/USD naik tipis 0,08% ke 1,3757 sehari setelah Menteri Keuangan Inggris Raya Rishi Sunak menyampaikan anggaran tahunan dan berkomitmen untuk peningkatan pengeluaran jangka nyata di belakang perkiraan yang ditingkatkan untuk pertumbuhan ekonomi dan pendapatan pajak.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 27 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun Usai Terjadi Kenaikan Persediaan di AS

Equityworld Futures  – Harga minyak turun menyusul kenaikan stok minyak mentah dan tingkat persediaan bahan bakar yang lebih besar dari perkiraan di AS.

Harga minyak Brent turun 0,67% ke $84,08 per barel dan harga minyak WTI Futures turun 0,67% di $84,08 per barel.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Tingkat Kepercayaan Konsumen AS Meningkat

Data American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah naik 2,3 juta barel dalam pekan yang terakhir 22 Oktober, melampaui kenaikan 1,9 juta barel yang diantisipasi. Persediaan bensin juga naik 500.000 barel dan stok sulingan meningkat 1 juta barel, saat angka keduanya diperkirakan turun.

Dengan Brent naik delapan minggu terakhir dan WTI naik selama 10 minggu terakhir, analis merasa harga mulai terlihat overbought.

"Kecuali berita utama bullish, yang mungkin mengingat apa yang kita lihat kemarin, kita bisa melihat beberapa aksi ambil untung di Brent dan WTI yang akan sehat untuk pasar,"

 

 

Equityworld Futures

Selasa, 26 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Minyak Beranjak Turun di Tengah Tren Kenaikan Harga

Equityworld Futures - Harga minyak turun setelah minggu ini dimulai dengan minyak mentah AS mencapai level tertinggi tujuh tahun, menunjukkan bahwa pasokan global tetap ketat bahkan ketika permintaan bahan bakar meningkat.

Harga minyak Brent turun 0,09% di $85,09 per barel dan harga minyak WTI turun 0,18% di $83,61 per barel.

Awal musim dingin di utara membuat banyak orang mengantisipasi kenaikan permintaan, meskipun intervensi pemerintah telah membuat pasar listrik dan batu bara di China tetap terkendali sejauh ini.

"Prakiraan cuaca untuk November yang lebih dingin membuat trader energi bersiap untuk menghadapi pasar yang sangat ketat yang akan dipenuhi (dengan) permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya di musim dingin ini,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Dolar AS Lanjut Menguat Tipis

"Pasar minyak ini akan tetap ketat dan itu berarti satu atau dua berita utama dari minyak $90," tambahnya.

Goldman Sachs (NYSE:GS) mengantisipasi bahwa Brent kemungkinan akan melampaui perkiraan akhir tahun sebesar $90 per barel, karena peralihan dari gas ke minyak dapat menambah 1 juta barel per hari (bph) untuk permintaan minyak.

Setelah lebih dari satu tahun penurunan permintaan di AS, konsumsi bensin dan sulingan kembali sejalan dengan tingkat rata-rata lima tahun.

Tingkat persediaan AS diperkirakan akan naik minggu ini. Stok minyak mentah diperkirakan naik 1,7 juta barel pekan lalu, menurut jajak pendapat analis Reuters. Namun persediaan bensin dan sulingan diperkirakan akan turun.

 

  

Equityworld Futures

Senin, 25 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Fed Segera Memulai Penurunan Aset

Equityworld Futures - Harga emas naik, kembali meraih keuntungan setelah mengalami kerugian sesi sebelumnya. Pandangan kepala Federal Reserve AS Jerome Powell bahwa inflasi dapat turun pada tahun 2022 dan bank sentral berada di jalur untuk segera memulai pengurangan aset telah berkontribusi pada tren penurunan sebelumnya.

Harga emas berjangka naik tipis 0,145 di $1.798,85/oz. Dolar AS, yang biasanya bergerak terbalik dengan emas, turun tipis 0,02% ke 0,02% di 93,608 pada hari Senin. Namun, greenback stabil usai menjalani kerugian mingguan terbesar dalam lebih dari sebulan, sehingga memberikan tekanan lebih lanjut pada logam kuning.

Emas telah reli ke level tertingginya sejak awal September 2021 pada hari Jumat, sebelum melepaskan beberapa keuntungan imbas komentar Powell tentang pengurangan aset. Inflasi dapat bertahan lebih lama, dan The Fed dapat segera memulai pengurangan aset tetapi tetap bersabar terhadap kenaikan suku bunga lantaran lapangan kerja masih rendah, katanya dalam panel diskusi.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Minyak Terus Naik Dipicu Ketatnya Pasokan Global

Namun, Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Minggu bahwa AS tidak kehilangan kendali atas inflasi, yang dapat kembali normal pada paruh kedua tahun 2022.

Investor juga menunggu keputusan kebijakan dari Bank of Japan dan European Central Bank (ECB), keduanya diumumkan pada hari Kamis. Meskipun tidak ada bank sentral yang diharapkan mengubah kebijakan, indikator pasar mengisyaratkan kenaikan inflasi yang lebih tinggi daripada proyeksi ECB.

Spekulan memotong posisi beli bersih mereka untuk emas selama seminggu hingga 19 Oktober, menurut data dari data Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC0 AS yang dirilis pada hari Jumat.

Dalam logam mulia lainnya, perak naik 0,26% di 24,512. Platinum naik 0,15% ke 1.045,90 dan palladium naik 0,67% ke 2.031,50.

 

 

 Equityworld Futures

- Melihat kemampuan dan bisnis PT Pelita Air Service (PAS) yang digadang-gadang menggantikan peran PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Pelita Air Service merupakan maskapai penerbangan milik PT Pertamina (Persero) akan menggantikan bisnis penerbangan berjadwal Garuda. Kabar ini dibenarkan Kementerian BUMN selaku pemegang saham mayoritas. Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mencatat, pengalihan bisnis Garuda kepada PAS itu dilakukan jika Garuda dipailitkan. Upaya kepailitan ditempuh jika negosiasi dan restrukturisasi utang Garuda senilai Rp70 triliun tak berjalan baik. "Kita tetap mengupayakan restrukturisasi Garuda sebagai upaya utama. Pelita (kami) jadikan cadangan," ujar Kartika kepada MNC Portal Indonesia, Senin (25/10/2021). Baca Juga: Karyawan Garuda Tolak Digantikan dengan Pelita Air Dikutip di laman website resmi, PAS merupakan perusahaan aviasi nasional yang memiliki basis udara (air base) di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma dan memiliki Bandar Udara Pondok Cabe (Tangerang Selatan). Awalnya, ketika dua perusahaan minyak negara, Pertamina dan Permina, digabung menjadi PT Pertamina, kebutuhan untuk membentuk layanan udara khusus menjadi prioritas utama untuk mendukung kebutuhan perusahaan. Sebab, kebutuhan tercatat semakin meningkat terhadap eksplorasi, eksploitasi, serta transportasi migas hingga kargo. Sejak tahun 1963, sebagai akibat dari kebutuhan operasional yang meningkat itu, departemen layanan udara didirikan Pertamina yang disebut Pertamina Air Service (PAS). 7 tahun kemudian (1970), Pertamina mendirikan PT Pelita Air Service (PAS). Pendirian itu sekaligus menutup pintu divisi on air Pertamina melalui pembentukan anak perusahaan otonom untuk menyediakan operasi penerbangan berkelanjutan. "Mendefinisikan perusahaan sebagai maskapai penerbangan komersial, PAS diberi misi melakukan operasi penerbangan dalam arti luas di dunia, untuk melayani dan mengkoordinasikan operasi penerbangan secara ekonomis dalam industri minyak dan gas di Indonesia melalui penerbangan charter dan kegiatan terkait," tulis keterangan manajemen.

Artikel ini telah tayang di https://economy.okezone.com/
dengan judul "Disebut Bakal Gantikan Garuda Indonesia, Intip Kekuatan Pelita Air : Okezone Economy",
Klik untuk baca: https://economy.okezone.com/read/2021/10/25/320/2491285/disebut-bakal-gantikan-garuda-indonesia-intip-kekuatan-pelita-air.

Download aplikasi Okezone Portal Berita Online Indonesia , Lengkap Cepat Beritanya:
Android: https://play.google.com/store/apps/details?id=linktone.okezone.android
iOS: https://apps.apple.com/us/app/okezone-com-news/id624468351

Jumat, 22 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih rendah selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan November diperdagangkan pada USD5,192 per mmBTU pada waktu penulisan, menurun 1,51%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD4,825 dan resistance pada USD5,370.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,16% dan diperdagangkan pada USD93,608.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Desember naik 0,34% dan diperdagangkan pada USD82,78 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan November naik 0,19% dan diperdagangkan pada USD2,5540 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 21 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun di Tengah Meningkatnya Permintaan AS dan Krisis Energi Global

Equityworld Futures - Harga minyak turun. Namun, permintaan yang kuat di AS dan peralihan ke bahan bakar minyak dari batu bara dan gas di tengah situasi kekurangan batu bara dan gas global membantu membatasi kerugian untuk cairan hitam tersebut.

Harga minyak Brent turun 0,48% di $85,41 per barel, sementara harga minyak WTI futures turun 0,26% ke $83,20 per barrel.

"Kami melihat beberapa koreksi untuk Brent berjangka, tetapi sentimen keseluruhan tetap bullish karena tidak ada peningkatan besar produksi oleh AS atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC),"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Selama Tiga Hari Beruntun

"Brent bisa mencapai $90 per barel akhir tahun ini lantaran ketatnya pasar minyak global kemungkinan akan berlanjut seiring upaya dekarbonisasi AS akan membatasi peningkatan produksi sementara permintaan akan meningkat karena lebih banyak perusahaan listrik beralih bahan bakar dari batu bara dan gas,"

Pengetatan pasokan berarti kenaikan harga, dengan OPEC tetap berpegang pada rencana untuk meningkatkan pasokan dengan lambat. Penyulingan minyak meningkatkan produksi untuk memenuhi peningkatan permintaan di seluruh Asia, Eropa, dan AS, tetapi pemeliharaan pabrik dan harga gas alam yang tinggi kemungkinan akan membatasi pasokan pada kuartal IV tahun 2021.

Sementara itu, data minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS (EIA) hari Rabu menunjukkan peningkatan 431.000 barel dalam seminggu hingga 15 Oktober. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan peningkatan 1,857 juta barel, sementara 6,088 juta barel peningkatan dilaporkan selama minggu sebelumnya.

Data minyak mentah dari American Petroleum Institute, yang dirilis sehari sebelumnya, menunjukkan peningkatan sebesar 3,294 juta barel.

 

 

 Equityworld Futures