Senin, 30 November 2020

PT Equityworld Futures : Harga emas Antam turun Rp 4.000 jadi Rp 938.000 per gram hari ini


Equityworld Futures - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun.

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 938.000.

Harga emas Antam ini turun Rp 4.000 dari harga yang berada di level Rp 942.000 per gram.

Sementara harga buyback emas Antam sebesar Rp 811.000 per gram atau turun Rp 5.000 dibandingkan hari sebelumnya.

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga emas spot naik tipis ke US$1.778 per ons troi

Berikut harga emas batangan Antam dalam pecahan lainnya dan belum termasuk pajak:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp 519.000
  • Harga emas 1 gram: Rp 938.000
  • Harga emas 5 gram: Rp 4.465.000
  • Harga emas 10 gram: Rp 8.875.000
  • Harga emas 25 gram: Rp 22.062.000
  • Harga emas 50 gram: Rp 44.045.000
  • Harga emas 100 gram: Rp 88.012.000
  • Harga emas 250 gram: Rp 219.765.000
  • Harga emas 500 gram: Rp 439.320.000
  • Harga emas 1.000 gram: Rp 878.600.000


PT Equityworld Futures : Harga emas tumbang ke bawah US$ 1.800, terendah dalam 5 bulan


Equityworld Futures - Harga emas merosot akibat aksi jual di tengah harapan vaksin corona yang lebih cepat dan transisi mulus pemerintahan Amerika Serikat (AS). Harga emas spot berada di US$ 1.782,59 per ons troi, turun 1,83% ketimbang harga kemarin pada US$ 1.815,80 per ons troi.

Harga emas spot ini merupakan level terendah sejak 7 Juli hampir lima bulan terakhir. Bahkan, harga emas berjangka untuk pengiriman Februari 2021 mencapai level terendah sejak 22 Juni lalu. Malam ini, harga emas berjangka yang diperdagangkan di Commodity Exchange tersebut berada di US$ 1.785,10 per ons troi, turun 1,44%.

Harga emas spot merosot 4,72% dalam sepekan ini dari US$ 1.870,99 per ons troi pada Jumat pekan lalu. Penurunan harga emas ini merupakan penurunan terbesar sejak pekan tanggal 13 Maret. 

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Emas Turun Seiring Berlanjutnya Optimisme Vaksin & Harapan Stimulus

"Begitu harga menyentuh di bawah level kunci $ 1.800, itu memicu aksi jual. Kemungkinan harga akan menguji level $ 1.750 karena kita memiliki alasan fundamental yang kuat seperti vaksin,"

Makin menekan emas, indeks saham AS naik tipis karena optimisme vaksin dan karena investor bertaruh pada hubungan perdagangan global yang lebih tenang di bawah Presiden terpilih Joe Biden. "Diyakini bahwa Biden akan mengambil pendekatan yang lebih tenang terhadap perdagangan dengan negara lain seperti China dan itu tercermin di pasar saham," 

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa jika Electoral College memilih Biden, dia akan meninggalkan Gedung Putih. Ini membuka jalan bagi Biden untuk mengambil alih kursi kepresidenan. "Namun, dengan suku bunga yang sangat rendah dan prospek stimulus ekonomi yang lebih besar, emas terlihat kuat dalam jangka panjang," 

Dampak ekonomi dari pandemi virus telah membuat bank sentral global menekan suku bunga. Bersamaan dengan itu, stimulus dalam jumlah besar ke dalam perekonomian telah menimbulkan kekhawatiran akan inflasi yang lebih tinggi dan melejitkan harga emas lebih dari 17% sepanjang tahun ini. 


Equityworld Futures

Jumat, 27 November 2020

PT Equityworld Futures : Sepekan turun 3%, harga emas ada di jalur pelemahan dalam tiga pekan berturut-turut


Equityworld Futures - Harga emas berada di jalur pelemahan untuk tiga minggu berturut-turut seiring tumbuhnya optimisme atas vaksin virus corona yang mendorong investor masuk ke aset berisiko dan keluar dari aset safe-haven seperti emas.

Harga emas spot turun 0,2% ke US$ 1.807,86 per ons troi. Sedangkan harga emas berjangka stabil di US$ 1.806 per ons troi. 

Dengan ini, harga emas sudah melemah 3,3% pada minggu ini.

Sementara itu, bursa saham di Asia mengalami tekanan setelah sempat berada di dekat rekor tertinggi karena AstraZeneca menghadapi pertanyaan rumit tentang tingkat keberhasilan calon vaksin Covid-19 miliknya. Hal tersebut diprediksi dapat menghalangi peluang AstraZeneca untuk mendapatkan persetujuan peraturan yang cepat di Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

"Untuk pasar, saya tidak berpikir itu (keraguan atas efektivitas vaksin) mengubah persepsi tentang perkiraan bahwa vaksin akan datang lebih cepat dari perkiraan sebelumnya,”

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Pasar Soroti Perkembangan Vaksin

Tetapi investor tetap membeli narasi terkait pemulihan ekonomi yang meningkat pada tahun 2021 dan itu saja mendorong investor untuk melikuidasi kepemilikan emas, Rodda menambahkan.

Di sisi teknis, dukungan untuk emas tetap berada di atas US$ 1.800 per ons, sementara perak terus terlihat mendukung minat terhadap level psikologis di US$ 23 level, kata MKS PAMP dalam sebuah catatan.

Meningkatkan prospek stimulus lebih lanjut, juga masih menjadi angin segar bagi emas. Emas telah naik 19,2% di tahun ini didorong oleh stimulus besarr-besaran yang dilakukan sejumlah bank sentral untuk melindungi ekonomi. 

"Dengan suku bunga riil yang tetap sangat rendah, dolar secara struktural lemah dan dengan pemilihan Menteri Keuangan mendatang yakni (Janet) Yellen, maka daya tarik emas jangka panjang sebagai safe-haven akan tetap bagus."



Equityworld Futures

Kamis, 26 November 2020

PT Equityworld Futures : Klaim pengangguran AS naik, harga emas spot stabil di level US$ 1.810 per ons troi


Equityworld Futures - Harga emas naik pada awal perdagangan hari ini setelah data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan. Sokongan bagi harga emas bertambah dari kebangkitan kasus Covid-19 di seluruh dunia yang membuat investor kembali meragukan pemulihan ekonomi yang cepat

Harga emas emas naik 0,3% menjadi US$ 1.810,06 per ons troi. Sementara itu, harga emas berjangka AS stabil di US$ 1.805,50 per ons troi. 

Pelaku pasar terlihat mulai kembali melirik aset lindung nilai seperti emas. Ini terlihat dari bursa saham di kawasan Asia yang sedikit melemah karena pasar global yang beristirahat usai melonjak tajam di sesi sebelumnya. 

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Pengangguran AS & Kasus Covid-19 Meningkat

Dukungan utama bagi emas sebenarnya datang setelah klaim pengangguran AS untuk pertama kali meningkat menjadi 778.000 pada pekan lalu. Hal tersebut terjadi di tengah melonjaknya kasus virus corona dan pembatasan bisnis di Negeri Paman Sam.

Belum lagi, jumlah kematian akibat Covid-19 di AS melampaui 2.000 dalam satu hari untuk pertama kalinya sejak Mei pada hari Selasa dan rawat inap mencapai rekor lebih dari 89.000.

Di sisi lain, Federal Reserve setuju pembelian aset mendukung ekonomi. Hal ini tertuang dalam menurut risalah rapat 4-5 November yang dirilis kemarin. 



Equityworld Futures

Selasa, 24 November 2020

PT Equityworld Futures : Penjualan logam industri menyokong Aneka Tambang, simak rekomendasi saham ANTM


Equityworld Futures - Perburuan aset safe haven seperti emas meningkat di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi. Harga emas jadi melambung tinggi dan menguntungkan kinerja keuangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). 

Hingga kurtal ketiga 2020, ANTM membukukan laba bersih senilai Rp 835,78 miliar, naik 30,28% secara tahunan. Sementara, penjualan ANTM di periode yang sama menurun 26% secara tahunan menjadi Rp 18,03 triliun. Namun, secara kuartalan penjualan Aneka Tambang melesat 119% dari 4,02 triliun di kuartal kedua 2020 menjadi Rp 8,81 triliun di kuartal ketiga 2020. 

Analis Sucor Sekuritas mengungkapkan bahwa laba bersih Antam yang tumbuh cukup tinggi didukung oleh average selling price (ASP) alias harga jual rata-rata emas yang naik 7,8% secara kuartalan menjadi US$ 1.872 per ons troi. Lihat saja, di awal tahun harga emas ANTM bertengger di Rp 771.000 per gram. Sementara, di akhir September harga emas Antam melambung ke Rp 1.016.000 per gram. 

Selain karena harga jual emas yang meningkat, ANTM membukukan keuntungan juga karena didukung oleh volume penjualan emas yang juga melonjak hingga 147,2% secara kuartalan menjadi 223.994 ons. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Turun akibat Sentimen Perkembangan Vaksin

Namun, Juan Oktavianus Analis Panin Sekuritas memproyeksikan ke depan ANTM akan menjumpai tantangan berupa potensi penurunan harga emas. Juan mengamati belakangan harga emas mulai melandai seiring kabar baik penemuan vaksin dan pertumbuhan ekonomi yang mulai terjadi. "Ke depan pelaku pasar akan mulai shifting dari mengoleksi safe haven ke aset yang lebih berisiko sehingga harga emas berpotensi menurun," kata Juan. 

Selain itu, ANTM juga dihadapkan pada tantangan untuk menjaga cadangan dan sumber daya mineral dari tambang emas Pongkor dan Cibaliung yang diperkirakan tersisa 3,5 tahun lagi untuk operasional. "Persediaan emas ANTM yang diproduksi sendiri tinggal sedikit membuat ANTM jadi mengandalkan third party yang membuat margin penjualan tidak lagi tebal,"

Meski begitu, Juan tetap optimistis kinerja ANTM akan tetap solid karena tersokong oleh segmen industri logam yang lain. Salah satunya seperti nikel. Meski kontribusi penjualan nikel ke pendapatan masih lebih kecil daripada penjualan emas, tetapi nikel memiliki margin yang lebih tebal. 

Selain itu, Juan memandang dengan adanya ekspektasi peningkatan ekonomi dan aktivitas pabrik di tahun depan, maka permintaan logam industri ANTM akan terkerek. 

Hingga kuartal ketiga 2020 saja, volume penjualan bijih nikel naik 521,8% secara kuartalan menjadi 1.042.122 ton. Hasan mencatat, angka tersebut hampir menyamai capaian ketika ANTM dapat mengeskpor bijih nikel mereka. Meski bila dihitung secara tahunan,  penjualan bijih nikel masih turun 77,9%. 

Lebih lanjut, prospek penjualan nikel juga didukung oleh harga nikel yang diproyeksikan akan naik. Selama kuartal ketiga 2020 saja, ASP feronikel sudah naik 9,7% secara kuartalan menjadi US$ 11.544 per metrik ton. 

Secara keseluruhan, Juan menilai saham ANTM menarik untuk dibeli karena memiliki prospek cerah. Salah satunya datang dari bekas lahan tambang PT Freeport Indonesia, yaitu Blok Wabu yang digadang-gadang akan dikelola ANTM. 

Selain itu, kinerja keuangan ANTM juga berpotensi makin bertumbuh dengan adanya rencana pembentukan pabrik baterai kendaraan listrik yang akan dipimpin Inalum melalui ANTM bersama PT Pertamina dan PT PLN. 

Juan merekomendasikan buy saham ANTM dengan target harga Rp 1.300 per saham. Andy Wibowo Gunawan Analis Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan buy di target harga Rp 1.550 per saham.

Lee Eun Young Analis DBS Bank merekomendasikan buy saham ANTM dengan target harga Rp 1.450 per saham. Harga saham ANTM turun 1,59% menjadi Rp 1.235 per saham.



Equityworld Futures

Senin, 23 November 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Anjlok Tertekan Data Ekonomi AS


Equityworld Futures – Harga emas turun tajam hampir 2% pada akhir perdagangan. Harga emas tertekan data aktivitas bisnis AS yang lebih baik dari perkiraan dan hasil uji coba vaksin COVID-19 yang menjanjikan mendorong harapan untuk pemulihan ekonomi lebih cepat.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi COMEX New York Exchange, anjlok USD34,6 atau 1,85% menjadi ditutup pada USD1.837,80 per ounce. Akhir pekan, emas berjangka terangkat USD10,9 atau 0,59% menjadi USD1.872,40.


"Emas terpuruk di bawah level penting USD1.850 setelah rilis PMI AS yang luar biasa kuat hanya mengurangi kebutuhan akan stimulus. Tidak ada yang memperkirakan angka yang kuat baik di sektor jasa maupun manufaktur,"


Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga emas spot lanjutkan pelemahan ke US$ 1.834,40 per ons troi


Data menunjukkan aktivitas bisnis AS pada November berkembang pada tingkat tercepat dalam lebih dari lima tahun, meningkatkan optimisme tentang kesehatan ekonomi AS di kalangan investor.


Data positif juga datang setelah AstraZeneca, Inggris, mengatakan vaksinnya bisa sekitar 90% efektif tanpa efek samping yang serius.


"Investor beralih kembali ke saham-saham karena fakta hanya ada sedikit ketidakpastian sekarang daripada sebelumnya,"


Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 73 sen atau 3%, menjadi ditutup pada USD23,633 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun USD25,5 atau 2,66% menjadi menetap pada USD931,7 per ounce.



Equityworld Futures

Minggu, 22 November 2020

PT Equityworld Futures : Harga emas naik, Hartadinata Abadi (HRTA) catat kinerja ciamik di kuartal III 2020


Equityworld Futures - Perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur dan perdagangan perhiasan emas, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membukukan kinerja yang positif sepanjang Januari hingga September 2020.


Hingga kuartal III 2020, HRTA mengantongi kenaikan penjualan 31,28% year on year (yoy) menjadi Rp 3,15 triliun dari periode sama tahun lalu Rp 2,4 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut terkerek menjadi Rp 134,10 miliar. Realisasi ini terkerek 14,52% yoy.


Chief Financial Officer (CFO) Hartadinata Abadi Denny Ong mengatakan, HRTA tetap mampu mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan karena permintaan logam mulia yang masih meningkat.


Padahal biasanya, di tengah harga emas yang meningkat permintaan akan cenderung menurun. Dari produk yang diminati, konsumen lebih memilih perhiasan dengan kadar emas yang rendah.


Namun, kenaikan permintaan logam mulai kali ini merupakan kondisi khusus. Pertumbuhan permintaan terdorong goyahnya kondisi ekonomi global karenapandemi Covid-19. Sehingga, masyarakat cenderung mengalihkan investasi dari pasar uang ataupun pasar saham ke alternatif yang lebih aman seperti emas.


"Efek ini mempengaruhi masyarakat, sehingga permintaan logam mulia cukup tinggi di tahun ini,"


Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Lanjut Naik Ditengah Sentimen Stimulus & Vaksin Covid-19


HRTA memaksimalkan momentum ini dengan menggenjot penjualan logam mulia dengan kuantitas yang mini. Produk logam ini diprediksi lebih disukai pasar karena lebih terjangkau.


Lebih lanjut, Denny menuturkan, sesungguhnya volume penjualan HRTA hingga kuartal III 2020 ini cenderung menurun. Namun, penurunan volume penjualan ini tertolong oleh harga emas sepanjang tahun 2020 yang jauh meningkat dibandingkan tahun lalu.


Selain itu, peningkatan permintaan pada logam mulia menjadi faktor pendorong lainnya. Walaupun, kontribusi penjualan logam mulia sesungguhnya masih lebih mini dibandingkan penjualan perhiasan yang mencapai 80%.


Ke depannya, Denny masih optimistis kinerja HRTA akan tetap bertumbuh kendati eberapa hari terakhir harga emas global cenderung tertekan.


Mengutip data dari Bloomberg, sejak harga emas menyentuh level tertinggi di US$ 2.063,54 per ons trois pada 6 Agustus 2020, pergerakan harga emas cenderung menurun. Hingga akhirnya pada penutupan perdagangan ditutup di level US$ 1.863,45 per ons trois.


Melihat kecenderungan penurunan harga ini, Denny memperkirakan dampaknya tidak akan signifikan terhadap kinerja HRTA. Dengan adanya penurunan harga emas, permintaan akan terkerek kembali karena dari sisi harga akan lebih terjangkau.



Equityworld Futures