Jumat, 04 November 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD6,20 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 3,70%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD5,614 dan resistance pada USD6,400.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,32% dan diperdagangkan pada USD112,44.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Desember naik 2,43% dan diperdagangkan pada USD90,31 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Desember naik 1,43% dan diperdagangkan pada USD3,92 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 03 November 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Turun Imbas Data China Lemah, Fed Hawkish Juga Bebani

Equityworld Futures - Harga minyak turun dari level tertinggi tiga minggu pada hari Kamis setelah data ekonomi yang lemah dari China menunjukkan lebih banyak masalah di negara importir minyak mentah terbesar di dunia itu, sedangkan prospek permintaan juga diredupkan oleh prospek suku bunga AS yang lebih tinggi.

Survei swasta menunjukkan bahwa sektor jasa besar-besaran China menyusut untuk bulan kedua berturut-turut pada Oktober, menandakan lebih banyak kelemahan ekonomi untuk negara itu karena berjuang menahan wabah baru COVID.

Spekulasi atas kemungkinan pelonggaran pembatasan COVID telah sedikit mencerahkan sentimen terhadap China minggu ini. Tetapi kurangnya statemen resmi membahas masalah ini dengan cepat mengaburkan hal tersebut.

Melambatnya permintaan minyak mentah di China membebani harga minyak tahun ini, pasalnya serangkaian pembatasan COVID membuat aktivitas ekonomi lokal terhenti. Impor minyak mentah China terus turun tahun ini, di mana negara itu juga meningkatkan kuota ekspor minyaknya akibat melemahnya permintaan lokal.

Harga minyak Brent turun 0,4% di $95,79 per barel setelah mencapai $96 di sesi sebelumnya, sementara harga minyak West Texas Intermediate turun 0,6% ke $89,44 per barel. Kedua kontrak menguat di sesi sebelumnya usai data menunjukkan turunnya cadangan minyak AS yang lebih besar dari perkiraan.

Namun mengimbangi hal ini, Federal Reserve menaikkan suku bunga besar pada hari Rabu, dengan Ketua Jerome Powell memperingatkan bahwa suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, karena inflasi yang tinggi.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas dan Tembaga Turun, Powell Pupus Harapan Poros Fed

Kekuatan dalam ekonomi AS, yang sejauh ini membuat permintaan minyak stabil, juga memberi Fed lebih banyak ruang ekonomi untuk terus menaikkan suku bunga.

Di tempat lain, Bank of England juga akan menaikkan suku bunga setidaknya 75 basis poin pada hari Kamis nanti.

Kenaikan suku bunga menjadi beban terbesar pada harga minyak tahun ini, pasalnya pasar khawatir bahwa resesi global akan sangat menekan permintaan minyak mentah. Suku bunga AS yang lebih tinggi juga menopang dolar, membuat komoditas yang dihargai dalam greenback lebih mahal dan merugikan permintaan impor.

Tetapi harga minyak kembali menguat dalam beberapa bulan terakhir karena prospek pengetatan pasokan.

Selain data cadangan AS, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga menguntungkan harga minyak mentah, setelah sebuah laporan menyebut bahwa Iran berencana menyerang produsen minyak utama Arab Saudi. Skenario seperti itu kemungkinan akan mengganggu pasokan minyak.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang baru-baru ini memangkas produksi, juga telah berjanji untuk mendukung harga minyak mentah dengan menyediakan lebih banyak pengurangan pasokan jika perlu. Kelompok tersebut baru-baru ini menaikkan prospek permintaan jangka menengah hingga jangka panjang, dan menyatakan bahwa transisi global dari bahan bakar fosil akan memakan waktu lebih lama dari yang diantisipasi.

Komoditas lain, nikel naik 1,74% hingga dini hari tadi, timah naik 1,92% di ICE London, dan tembaga naik 0,55%. Adapun, karet naik 4,26% di Singapura, batubara Newcastle di ICE London naik 0,56%, kakao AS naik 1,62% pada dini hari tadi. Serta, kopi robusta di London mencapai 1.878,00 dan gas alam turun 1,9%.

Untuk mata uang, USD/JPY turun 0,42%, GBP/JPY turun 0,19%, GBPUSD naik 0,22%, EURUSD naik 0,16%, dan AUD/USD naik 0,28%. Lebih lanjut, kripto bitcoin turun 0,8%BTC/USD dan ethereum turun 2,24% (ETH/USD). Sementara, ETC/USD turun 0,67%.

Di Indonesia, IHSG naik 0,25% dan rupiah turun 0,24% di 15.682,0 per dolar AS.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 02 November 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik Pasca Turunnya Cadangan AS & Sentimen Fed Tahan Penguatan

Equityworld Futures - Harga minyak naik setelah data menunjukkan cadangan minyak mentah AS tak terduga menyusut pada minggu lalu, meskipun ada kenaikan terbatas sebelum kenaikan suku bunga yang diantisipasi oleh Federal Reserve.

Namun, pasar minyak naik menyusul kenaikan kuat dari Selasa di tengah rumor bahwa China berencana untuk mengurangi kebijakan ketat nol-COVID pada Maret 2023.

Data dari American Petroleum Institute (API) menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS turun 6,5 juta barel dalam sepekan hingga 28 Oktober, jauh lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 267.000 barel dan kenaikan 4,5 juta barel pada pekan sebelumnya.

Langkah ini bisa menjadi isyarat penurunan serupa dari angka resmi pemerintah yang akan dirilis pada hari Rabu, yang diperkirakan akan menunjukkan cadangan minyak naik 367.000 barel minggu lalu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Stabil sebelum Keputusan Fed, Tembaga Naik dalam Harapan COVID China

Data API menunjukkan bahwa permintaan minyak mentah tetap stabil di ekonomi terbesar di dunia meskipun ada tekanan dari kenaikan inflasi dan suku bunga tinggi.

Permintaan bensin AS khususnya telah membaik dalam beberapa bulan terakhir saat harga mundur dari rekor tertinggi. Data yang dirilis minggu ini juga menunjukkan beberapa kekuatan dalam ekonomi AS.

Harga minyak Brent naik 1,28% di $95,86 per barel, dan harga minyak West Texas Intermediate naik 1,47% di $89,67 per barel. Kedua kontrak naik minggu ini dalam harapan bahwa permintaan China akan membaik dalam beberapa bulan mendatang, di tengah rumor bahwa negara tersebut berencana untuk melonggarkan kebijakan nol-COVID. Tetapi para pejabat China membantah bahwa mereka sedang mempertimbangkan langkah tersebut.

Berkurangnya permintaan di China, akibat serangkaian pembatasan COVID tahun ini, sangat membebani harga minyak. Kenaikan suku bunga AS dan ekonomi utama lainnya juga menghambat aktivitas ekonomi, sehingga mengurangi permintaan minyak mentah.

Investor sedang menunggu rincian lanjutan mengenai hal tersebut dari kesimpulan rapat Fed dini hari nanti. Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, sementara komentarnya soal potensi poros dovish akan diawasi baik.

Minyak juga didukung oleh sinyal bullish dari Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) minggu ini. Kelompok ini memperkirakan bahwa permintaan minyak global akan tinggi dari yang diantisipasi.

OPEC juga menawarkan jaminan bahwa mereka siap mendukung harga dengan lebih banyak pengurangan pasokan jika diperlukan.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 01 November 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Pangkas Penurunan Usai OPEC Naikkan Perkiraan Permintaan

Equityworld Futures - Harga minyak memangkas kerugian yang diderita baru ini pada hari Selasa setelah OPEC menaikkan perkiraan permintaan jangka menengah dan panjangnya serta mengatakan siap membantu menstabilkan harga jika pasar membutuhkan.

Namun, harga minyak tetap di bawah tekanan dari kekhawatiran atas hambatan baru COVID di negara importir utama China. Trader juga menahan diri untuk membuat posisi besar menjelang serangkaian keputusan bank sentral utama minggu ini.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam Prospek Minyak Dunia 2022 bahwa permintaan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan pada jangka menengah hingga panjang, dan kemungkinan akan mencapai angk puncak hanya pada tahun 2045. Pandangan tersebut kontras dengan konsensus yang luas bahwa permintaan minyak global akan mencapai level tertinggi pada tahun 2030 di tengah transisi dari bahan bakar fosil.

Harga minyak Brent naik 0,4% di awal perdagangan Asia di $92,88 per barel, sementara harga minyak West Texas Intermediate flat di sekitar $86,44 per barel, di mana kedua kontrak tersebut menghentikan kerugian dua sesi berturut-turut.

Yang juga menguntungkan harga minyak mentah yakni jaminan dari anggota OPEC bahwa kelompok siap untuk mendukung harga. Ini terjadi setelah organisasi mengumumkan pemotongan pasokan 2 juta barel per hari pada bulan Oktober, yang memicu reli harga selama hampir sebulan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Capai Low 10 Hari, Tembaga Turun saat Dolar Rebound

Fokus sekarang beralih ke serangkaian keputusan suku bunga bank sentral minggu ini, saat pasar khawatir akan potensi hancurnya permintaan dari kenaikan suku bunga.

Reserve Bank of Australia menjadi bank sentral pertama bertemu minggu ini, dan akan menaikkan suku bunga setidaknya 25 basis poin (bps).

Kesimpulan dari rapat Federal Reserve adalah peristiwa terbesar minggu ini. Bank sentral AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps, meskipun pasar bertahan untuk sinyal potensial tentang kapan Fed berencana untuk melunakkan sikap hawkish-nya.

Bank of England juga akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps pada hari Kamis, saat bergerak untuk mengarahkan ekonomi Inggris melewati lonjakan inflasi.

Data manufaktur China lebih lemah dari perkiraan membuat minyak mentah bisa menyiratkan awal yang lamban untuk minggu ini, seperti halnya berita tentang langkah-langkah pembatasan COVID baru di pusat-pusat industri China.

Kebijakan nol COVID di negara itu membuat aktivitas ekonomi lokal terhenti dan sangat mengurangi minat terhadap minyak.

Data yang menunjukkan produksi minyak AS naik lebih dari yang diperkirakan juga mengguncang pasar minyak mentah dengan kemungkinan bahwa pasokan tidak akan seketat yang diperkirakan untuk sisa tahun ini.

Sedangkan komoditas, nikel naik 3,39%, timah turun 3,15% di ICE London, dan tembaga naik 2,12%. Adapun, karet turun 1,88% pada Senin di Singapura, batubara Newcastle di ICE London turun 7,62%, kakao AS naik 1,19%. Serta, kopi robusta di London turun 1,28% dan gas alam melonjak 3,18%.

Dari mata uang, USD/JPY turun 0,65%, GBP/JPY turun 0,21%, GBPUSD naik 0,44%, EURUSD naik 0,34%, dan AUD/USD naik 0,44%. Kripto hari ini bitcoin turun 0,54% BTC/USD dan ethereum naik 0,65% (ETH/USD). Sementara, ETC/USD turun 1,45%.

Di Indonesia, IHSG turun 0,66% dan rupiah turun 0,21% di 15.627,5 per dolar AS.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 31 Oktober 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Turun karena Lemahnya PMI China Timbulkan Kekhawatiran Permintaan

Equityworld Futures - Harga minyak turun setelah data aktivitas bisnis China yang lebih lemah menimbulkan kekhawatiran baru atas melambatnya permintaan minyak mentah, meskipun ekspektasi pengetatan pasokan dalam beberapa bulan mendatang membantu membatasi kerugian.

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London turun 0,8% di $92,98 per barel, dan harga minyak WTI turun 0,5% ke $87,42 per barel.

Data menunjukkan PMI manufaktur China tanpa diduga menyusut pada Oktober, seperti halnya aktivitas bisnis secara keseluruhan. Angka tersebut, ditambah dengan meningkatnya kasus COVID-19 lokal baru-baru ini, mendorong kekhawatiran luas bahwa permintaan minyak mentah di negara importir minyak terbesar dunia akan tetap lemah dalam beberapa bulan mendatang.

Pasar tetap waspada terhadap gangguan ekonomi lagi di negara itu, setelah Beijing baru ini menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan kebijakan nol-COVID yang ketat.

Kebijakan tersebut merupakan inti dari kesengsaraan ekonomi China tahun ini, dan telah sangat membebani permintaan minyak mentah China, sehingga juga menekan harga minyak. Tren ini diperkirakan akan berlanjut dalam waktu dekat, di mana pusat industri China seperti Wuhan dan Chengdu baru-baru ini memperkenalkan kembali lebih banyak pembatasan terkait COVID.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Bergerak bawah $1.650, Tembaga Turun saat Pekan Fed Dimulai

Namun, penurunan harga minyak pada hari Senin dibatasi oleh ekspektasi bahwa perlambatan produksi AS dan pengurangan pasokan oleh Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan memperketat pasar minyak mentah di sisa tahun ini.

Prospek pengetatan pasokan telah membantu pasar minyak mentah menghadapi tantangan dari perlambatan pertumbuhan ekonomi. Harga minyak turun tajam dari level tertinggi dua tahun yang dicapai pada awal 2022, saat pasar khawatir bahwa kenaikan inflasi dan suku bunga akan membebani permintaan minyak global.

Fokus minggu ini yakni Federal Reserve, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada akhir pertemuan dua hari hari Rabu.

Bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin - kenaikan keempat tahun ini. Tetapi trader memperkirakan bahwa Fed akan melunakkan laju kenaikan suku bunga mulai Desember.

Data minggu lalu juga menunjukkan bahwa ekonomi AS berkinerja lebih baik dari yang diharapkan meskipun ada kenaikan suku bunga dan inflasi, juga permintaan bensin masih tetap kuat di negara tersebut.

Namun, kenaikan inflasi, yang tetap berada pada level tertinggi hampir 40 tahun, diperkirakan akan menjaga aktivitas ekonomi tetap tenang dalam beberapa bulan mendatang. Potensi kecenderungan dovish The Fed juga tidak akan banyak membantu mengurangi tekanan pada ekonomi, mengingat suku bunga AS sudah berada di level tertinggi sejak krisis keuangan 2008.

Komoditas lain, nikel turun 1,34%, timah turun 3,15% di ICE London, dan tembaga turun 0,66%. Adapun, karet mencapai 117,30 pada Jumat di Singapura, batubara Newcastle di ICE London di 385,70, kakao AS turun 0,48%. Serta, kopi robusta di London mencapai 1.861,00 dan gas alam melonjak 3,97%.

Dari mata uang, USD/JPY naik 0,40%, GBP/JPY naik 0,34%, GBPUSD turun 0,07%, EURUSD turun 0,08%, dan AUD/USD naik 0,12%.

Di Indonesia, IHSG naik 0,45% dan rupiah turun tipis 0,22% di 15.582,5 per dolar AS.

Kripto hari ini bitcoin turun 1,32% BTC/USD dan ethereum turun 2,61% (ETH/USD). Sementara, ETC/USD turun 6,35%.

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 28 Oktober 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih rendah selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Desember diperdagangkan pada USD5,81 per mmBTU pada waktu penulisan, menurun 1,12%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD4,750 dan resistance pada USD5,886.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,31% dan diperdagangkan pada USD110,79.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Desember jatuh 1,25% dan diperdagangkan pada USD87,97 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Desember jatuh 0,21% dan diperdagangkan pada USD3,70 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 27 Oktober 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik ke High 2 Minggu dalam Sinyal Permintaan Kuat dan Dolar Lemah

Equityworld Futures - Harga minyak mencapai level tertinggi dua minggu saat tekanan dari dolar mereda, sementara ekspor minyak mentah AS mencapai rekor tertinggi menyiratkan bahwa permintaan minyak global tetap kuat meskipun ada hambatan ekonomi baru ini.

Harga minyak memperpanjang kenaikan selama sesi ketiga berturut-turut, di mana pasar sebagian besar melihat kenaikan cadangan minyak AS yang lebih besar dari perkiraan, mengingat bahwa mayoritas surplus berasal dari pelepasan Cadangan Minyak Bumi Strategis (SPR) oleh Pemerintahan Biden.

Pasar menyambut baik data yang menunjukkan ekspor minyak mentah AS melonjak ke tingkat rekor tertinggi 5,1 juta barel per hari, mengarah pada beberapa ketahanan dalam permintaan global meskipun inflasi dan suku bunga meningkat.

Permintaan bensin AS juga tetap tinggi, di mana persediaan turun lebih besar dari perkiraan 1,5 juta barel minggu lalu. Trader memperkirakan adanya potensi krisis bahan bakar di AS, pasalnya persediaan saat ini berada pada level terendah delapan tahun.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas Capai High 2 Minggu, Tembaga Naik saat Dolar Mundur

Harga minyak Brent yang diperdagangkan di London naik 0,3% ke $94,08 per barel, dan harga minyak WTI naik 0,3% ke $88,15 per barel. Kedua kontrak tersebut melonjak antara 2% dan 4%, dan diperdagangkan pada level tertinggi dua minggu.

Lebih lanjut menguntungkan harga, dolar AS turun ke level terendah lebih dari satu bulan pada hari Kamis, saat trader memprediksi perlambatan ekonomi akan memaksa Federal Reserve untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga.

Kekuatan dolar, yang melonjak ke tertinggi 20 tahun ini karena kenaikan suku bunga, telah membebani pasar minyak mentah dengan membuat impor minyak dalam mata uang dolar lebih mahal.

Harga minyak naik tajam dari posisi terendah tahunan bulan ini setelah Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) mengumumkan pemotongan pasokan terbesarnya sejak pandemi COVID-19 pada tahun 2020.

Ini, ditambah dengan sanksi terhadap minyak Rusia, diperkirakan akan memperketat pasokan menjelang akhir tahun.

Tetapi AS mengancam akan mengimbangi pengetatan ini dengan melepaskan lebih banyak minyak dari SPR. Gedung Putih melepaskan sekitar 3,4 juta barel minyak mentah dari SPR pekan lalu, mendorong jumlah stok ke level terendah sejak 1984.

Permintaan minyak di negara importir terbesar di dunia, China, juga diperkirakan akan tetap lemah dalam beberapa bulan mendatang, mengingat bahwa negara tersebut tidak memiliki rencana untuk mengurangi kebijakan zero-COVID yang ketat.

Kabar komoditas, nikel naik 1,56% hingga dini hari, timah naik 0,15% di ICE London, dan tembaga turun 0,2%. Adapun, karet turun 1,36% di Singapura, batubara Newcastle di ICE London turun 0,43%, kakao AS turun 0,65%. Serta, kopi robusta di London mencapai 1.874,00 pada Rabu dan gas alam turun 0,31%.

Dari mata uang, USD/JPY turun 0,17%, GBP/JPY turun 0,28%, GBPUSD turun 0,09%, EURUSD turun 0,1%, dan AUD/USD naik 0,12%. Kripto hari ini bitcoin naik 2,88% BTC/USD dan ethereum naik 5% (ETH/USD). Sementara, ETC/USD naik 1,8%.

Di Indonesia, IHSG naik tipis 0,40% dan rupiah turun tipis 0,04% di 15.574,5 per dolar AS.

 

 

Equityworld Futures