Equityworld Futures - Minyak naik di Asia, atau naik lebih dari $1 per barel di awal perdagangan di tengah harapan pemulihan permintaan bahan bakar di China lantaran negara tersebut secara bertahap mengurangi sebagian dari tindakan pembatasan COVID-19.
Harga minyak Brent naik 0,38% ke $112,35 per barel. Harga minyak WTI naik 0,82% di $110,53 per barel, memangkas beberapa kerugian setelah minyak turun sekitar 2% selama sesi sebelumnya.
Shanghai mencatat tiga hari berturut-turut tanpa adanya laporan kasus COVID-19 baru di luar zona karantina pada hari Selasa dan kini menyusun rencana untuk mengakhiri penguncian yang berlangsung lebih dari enam minggu.
"Dalam waktu dekat, berita yang tidak terlalu buruk di China menawarkan penurunan dalam bentuk permintaan dan harga minyak yang jauh lebih tinggi, yang positif bagi produsen, tetapi berbahaya bagi sentimen konsumen," Direktur Pelaksana SPI Asset Management Stephen Innes mengatakan dalam catatan.
Sementara itu, Data pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute menunjukkan penurunan sebanyak 2,445 juta barel untuk pekan terakhir 12 Mei. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan peningkatan sebanyak 1,533 juta barel, sementara peningkatan 1,618 juta barel dilaporkan selama minggu lalu.
Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Kian Turun, Investor Masih Cermati Pernyataan Hawkish Powell
Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.
Di Rusia, produksi turun hampir 9% pada April 2022, dan tingkat produksi negara itu turun jauh di bawah yang dipersyaratkan dalam kesepakatan Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+).
Namun, tekanan harga terus berlanjut setelah muncul laporan bahwa AS mengizinkan Chevron Corp. (NYSE:CVX) untuk menegosiasikan lisensi minyak dengan Petroleos de Venezuela, S.A. Venezuela, untuk sementara mencabut larangan AS atas diskusi semacam itu, para analis ANZ Research menjelaskan dalam catatan.
"Perubahan yang diusulkan pada akhirnya dapat menyebabkan lebih banyak minyak mentah menerpa pasar."
Juga dalam perhatian investor yakni kegagalan Uni Eropa pada hari Senin untuk membujuk Hongaria agar mencabut hak vetonya atas usulan embargo minyak Rusia. Namun, beberapa diplomat berharap kesepakatan dapat dicapai selama pertemuan puncak 30-31 Mei mendatang.
Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell juga mengatakan pada hari Selasa bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga sesuai kebutuhan untuk mengekang inflasi.