Jumat, 04 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Maret diperdagangkan pada USD4,986 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 2,00%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD4,620 dan resistance pada USD5,572.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,09% dan diperdagangkan pada USD95,290.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Maret naik 1,43% dan diperdagangkan pada USD91,56 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Maret naik 1,43% dan diperdagangkan pada USD2,8800 per galon.

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 03 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, OPEC+ Tetap Lanjutkan Rencana Produksinya

Equityworld Futures - Harga minyak turun setelah data ketenagakerjaan swasta AS yang lemah dan adanya beberapa aksi ambil untung, tetapi tetap didukung oleh pasokan yang ketat lantaran produsen OPEC+ tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi moderat.

Harga minyak Brent turun 0,31% di $89,19 per barel. Harga minyak West Texas Intermediate AS turun 0,48% di $87,84 per barel.

"Penurunan pagi ini kemungkinan akibat dari angka pekerjaan ADP AS yang sangat rendah tadi malam, tetapi kami percaya tekanan pasokan dapat mendorong harga minyak lebih tinggi sepanjang tahun ini,"

Data ketenagakerjaan swasta AS turun untuk pertama kalinya dalam satu tahun di bulan Januari. Hal ini meningkatkan risiko penurunan besar jumlah pekerjaan yang akan menyebabkan kemunduran sementara ke pasar tenaga kerja.

Namun, pasokan global yang ketat dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah telah mendorong harga minyak naik sekitar 15% sepanjang tahun ini. Selama seminggu terakhir, patokan minyak mentah mencapai harga tertinggi sejak Oktober 2014, dengan minyak mentah AS naik hingga $89,72 pada hari Rabu dan Brent menyentuh $91,70 pada hari Jumat.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Harga juga tertekan pada Rabu malam setelah Menteri Perminyakan Iran mengatakan negaranya siap untuk kembali ke pasar minyak secepat mungkin, tetapi hanya memberikan sedikit rincian.

"Pasar minyak tidak benar-benar lebih dekat untuk melihat tambahan barel minyak mentah, tetapi hari ini kami tidak melihat katalis baru untuk mengirim harga ke level tertinggi baru," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan mitranya yang dipimpin oleh Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, sepakat pada hari Rabu untuk mempertahankan kenaikan moderat 400.000 barel per hari (bph) dalam produksi minyaknya dan kelompok ini sudah berjuang untuk memenuhi target yang ada meskipun ada tekanan dari konsumen atas untuk meningkatkan produksi lebih cepat.

"OPEC+ akan menghemat janji produksi yang lebih besar dari perkiraan ketika minyak berada di atas $100 per barel,"

Kelompok itu menyalahkan lonjakan harga atas kegagalan negara-negara konsumen untuk memastikan investasi yang memadai dalam bahan bakar fosil saat mereka beralih ke energi yang lebih hijau, sementara beberapa sumber OPEC+ juga mengatakan harga telah didorong oleh ketegangan Rusia-AS.

Komite Teknis Gabungan OPEC+ mengatakan dalam laporan bahwa mereka memperkirakan surplus keseluruhan pada 2022 mencapai 1,3 juta barel per hari, sedikit lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 1,4 juta barel per hari.

Stok minyak mentah AS turun 1 juta barel pekan lalu, Badan Informasi Energi AS mengatakan pada hari Rabu, berbeda dari ekspektasi untuk peningkatan, sementara persediaan sulingan juga turun di tengah permintaan yang kuat baik di dalam negeri maupun di pasar ekspor.

Menjaga harga, badai musim dingin besar diperkirakan akan mendarat di sebagian besar wilayah Amerika Serikat bagian tengah dan hingga ke bagian Timur Laut minggu ini, membawa salju lebat, hujan beku dan es, Badan Cuaca Nasional menyatakan. Badai itu terjadi beberapa hari setelah ledakan musim dingin yang mematikan dan dapat meningkatkan harga minyak, utamanya karena beberapa daerah menggantikan gas alam di mana pasokannya mungkin langka.

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 02 Februari 2022

PT Equityworld Futures : Jelang Keputusan OPEC+, Harga Minyak Kembali Naik Pasca Penurunan Pasokan AS

Equityworld Futures - Harga minyak naik menuju level tertinggi tujuh tahun pekan lalu setelah data menunjukkan penurunan stok minyak mentah AS mengindikasikan permintaan yang kuat, tetapi investor tetap berhati-hati menjelang pertemuan OPEC+ yang dijadwalkan berlangsung hari ini seperti dilaporkan Reuters.

Harga minyak WTI naik 0,17% di $88,35 per barel dan harga minyak Brent naik 0,18% ke $89,32 per barel.

Pasokan global yang ketat dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah telah mendorong harga minyak naik lebih dari 15% sepanjang tahun ini. Pada hari Jumat, patokan minyak mentah mencapai harga tertinggi sejak Oktober 2014, dengan Brent menyentuh $91,70 dan minyak mentah AS mencapai $88,84.

"Penurunan persediaan minyak mentah AS memberikan dukungan, meskipun peningkatan stok bensin sebagian mengimbangi sentimen bullish,"

"OPEC+ kemungkinan akan mempertahankan kebijakannya tidak berubah, yang berarti akan ada kekurangan pasokan dan tren kenaikan harga minyak akan terus berlanjut,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Stok minyak mentah AS turun 1,6 juta barel untuk pekan terakhir 28 Januari, terhadap perkiraan analis untuk kenaikan 1,5 juta barel, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.

Tetapi persediaan bensin naik 5,8 juta barel, di atas ekspektasi analis untuk peningkatan 1,6 juta.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan mitranya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC+, kemungkinan akan tetap mempertahankan kebijakan peningkatan produksi moderat yang ada pada hari Rabu, lima sumber dari kelompok produsen mengatakan, bahkan ketika mereka memperkirakan permintaan akan naik ke tingkat puncak baru tahun ini dan karena harga minyak diperdagangkan mendekati level tertinggi tujuh tahunnya.

Tetapi Goldman Sachs (NYSE:GS) mengatakan ada kemungkinan reli pasar minyak akan mendorong peningkatan yang lebih cepat.

Sumber mengatakan pertemuan panel teknis OPEC+ tidak membahas kenaikan lebih besar daripada yang diharapkan 40.000 barel per hari dari Maret.

Ketegangan antara Rusia dan Barat juga menopang harga minyak mentah. Rusia, negara produsen minyak terbesar kedua di dunia, dan Barat berselisih soal Ukraina, menimbulkan kekhawatiran bahwa pasokan energi ke Eropa dapat terganggu.

Pada hari Selasa, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut Barat sengaja menciptakan skenario yang dirancang untuk memancingnya ke dalam perang dan mengabaikan masalah keamanan Rusia atas Ukraina.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 31 Januari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Dekati Puncak 7 Tahun akibat Kendala Pasokan dan Ketegangan Geopolitik

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia dan bergerak di sekitar level tertinggi 7 tahun, didukung oleh kekhawatiran kekurangan pasokan dan ketegangan geopolitik di Eropa Timur dan Timur Tengah.

Harga minyak Brent naik 1,07% menjadi $89,47 per barrel dan harga minyak WTI naik 1,19% ke $87,85 per barel menurut data Investing.com.

Minyak mentah Brent dan minyak mentah WTI AS mencapai puncak yang tidak terlihat sejak Oktober 2014 pada hari Jumat, masing-masing mencapai $91,70 dan $88,84 untuk mencatatkan kenaikan mingguan keenam berturut-turut.

"Kecemasan yang mendasari tentang kekurangan pasokan global, ditambah dengan risiko geopolitik yang berlangsung, telah menyebabkan pasar memulai minggu ini dengan catatan yang kuat,"

"Dengan ekspektasi bahwa OPEC+ akan mempertahankan kebijakan peningkatan produksi bertahap yang ada, harga minyak kemungkinan akan tetap pada sentimen bullish minggu ini," katanya, memprediksi Brent akan tetap di atas $90 per barel dan WTI menuju $90.

Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya, yang dikenal sebagai OPEC+, telah menaikkan target produksi setiap bulan sebesar 400.000 barel per hari (bph) sejak Agustus. Ini untuk menebus rekor pemotongan produksi yang dibuat pada tahun 2020.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis Jelang Keputusan Kebijakan Bank Sentral Global

Tetapi beberapa anggota telah mengalami kesulitan karena kendala kapasitas, sehingga menyebabkan kegagalan dalam memenuhi target produksi.

Pada pertemuan mendatang pada 2 Februari, sumber Reuters percaya bahwa OPEC+ kemungkinan akan tetap dengan rencana kenaikan target produksi minyaknya untuk Maret. Permintaan meningkat meskipun ada kenaikan suku bunga dan risiko penurunan terkait pandemi lainnya.

Faktor lain yang mempengaruhi harga minyak mentah adalah ketegangan antara Rusia dan Barat. Rusia dan Barat telah berselisih tentang Ukraina, mendorong kekhawatiran atas kemungkinan gangguan pasokan energi Eropa.

Pada hari Minggu, Kepala NATO mengatakan bahwa Eropa perlu mendiversifikasi pasokan energinya karena Inggris memperingatkan "sangat mungkin" bahwa Rusia ingin menyerang Ukraina.

Serangan di Uni Emirat Arab oleh kelompok Houthi Yaman juga menyebabkan pasar gelisah.

Sementara itu, lebih dari 1.400 penerbangan AS dibatalkan pada hari Minggu. Badai musim dingin yang mematikan di negara bagian timur laut AS sehari sebelumnya mendorong beberapa negara bagian untuk mengumumkan keadaan darurat.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 28 Januari 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Maret diperdagangkan pada USD4,386 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 2,40%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD3,876 dan resistance pada USD7,346.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,10% dan diperdagangkan pada USD97,335.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Maret jatuh 0,42% dan diperdagangkan pada USD86,97 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Maret jatuh 0,82% dan diperdagangkan pada USD2,7398 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 27 Januari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Kian Turun, Fed Beri Isyarat Naikkan Suku Bunga “Segera”

Equityworld Futures - Harga minyak turun. Investor menguangkan keuntungan dari kenaikan 2% sesi sebelumnya setelah Federal Reserve AS mengindikasikan kenaikan suku bunga "segera" yang memicu koreksi teknikal di pasar energi yang melonjak.

Harga minyak Brent turun 0,87% ke $87,97 per barel setelah naik sekitar 2% hingga mencapai $90 untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun. Harga minyak WTI berjangka turun 0,95% ke $86,52 per barel.

Saham-saham Asia turun, sementara dolar AS berada dalam tren naik setelah Fed pada hari Rabu mengisyaratkan bahwa mereka dapat menaikkan suku bunga segera setelah Maret 2022 dalam keputusan kebijakan. Investor juga terus memantau ketegangan AS-Rusia terkait Ukraina, lantaran kekhawatiran gangguan pasokan gas alam ke Eropa terus meningkat.

"Tantangan pasokan yang berkelanjutan dan meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina terus mendukung harga minyak mentah. Ini sedikit turun hari ini tapi saya pikir itu tidak lebih dari sebuah langkah teknikal," Ekonom OCBC Howie Lee menyampaikan kepada Reuters.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Turun Imbas Sikap Kebijakan Hawkish the Fed

Saat ketegangan Rusia-Ukraina berperan dalam mengangkat harga minyak, "tantangan pasokan nyata baik di dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan AS... telah menjadi pendorong utama dalam mendorong pasar lebih tinggi,"

Kelompok ini gagal mencapai target peningkatan pasokan yang direncanakan pada Desember 2021, yang menekankan kendala kapasitas yang membatasi pasokan karena permintaan bahan bakar terus pulih.

OPEC+, atau OPEC dan mitranya, juga secara bertahap membalikkan pengurangan produksi 2020 seiring pulihnya permintaan bahan bakar. Namun, banyak produsen yang lebih kecil tidak dapat memenuhi target pasokan, sementara anggota lain tetap berhati-hati untuk memasok terlalu banyak jika COVID-19 menekan permintaan lagi.

Sementara itu, peningkatan persediaan minyak mentah AS mengurangi beberapa kekhawatiran atas pasokan, setelah data Rabu dari Badn Informasi Energi AS menunjukkan peningkatan sebanyak 2,377 juta barel dalam seminggu hingga 21 Januari. Perkiraan disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan sebanyak 728.000 barel. Kenaikan sebanyak 515.000 barel dilaporkan selama minggu lalu.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute hari sebelumnya menunjukkan penurunan sebesar 872.000 barel.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 26 Januari 2022

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Investor 'Ambil Untung’ Jelang Keputusan Kebijakan Fed

Equityworld Futures – Harga minyak turun di Asia seiring langkah investor mengamankan keuntungan menjelang keputusan kebijakan terbaru Federal Reserve AS. Namun, kekhawatiran pasokan yang lebih ketat akibat ketegangan geopolitik di Ukraina dan Timur Tengah membatasi kerugian.

Harga minyak Brent turun 0,36% ke $86,87 per barel dan harga minyak WTI turun 0,44% menjadi $85,22 per barel menurut data Investing.com.

"Beberapa koreksi telah dimulai karena investor ingin menyesuaikan posisinya menjelang pertemuan Fed," Manajer Umum Riset Nissan (OTC:NSANY) Securities Hiroyuki Kikukawa menyampaikan.

"Tetapi penurunannya terbatas di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina dan ancaman terhadap infrastruktur di Uni Emirat Arab (UEA)," seraya menambahkan bahwa minyak kemungkinan akan melanjutkan kenaikannya setelah pembaruan Fed.

The Fed akan mengumumkan keputusan kebijakannya sesi hari ini, yang dapat memberikan petunjuk kapan akan menaikkan suku bunga dan memulai pengetatan kuantitatif.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun sebelum Keputusan Fed, Ketegangan Ukraina Tekan Minat Risiko

Cairan hitam mencapai level tertinggi tujuh tahun pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa pasokan bisa mengetat imbas ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan mempertimbangkan sanksi pribadi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin jika Rusia menyerang Ukraina. Para pemimpin Barat juga mempercepat persiapan militer dan rencana untuk melindungi Eropa dari gangguan pasokan energi potensial.

Di Timur Tengah, UEA masih belum pulih dari serangan rudal hari Senin oleh gerakan Houthi Yaman.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS hari Selasa dari American Petroleum Institute menunjukkan penurunan sebesar 872.000 barel untuk pekan terakhir 21 Januari. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com memperkirakan penurunan sebesar 400.000 barel, sementara peningkatan 1,404 juta barel dilaporkan selama minggu lalu.

Angka-angka itu berada dalam perkiraan analis, menurut Kikukawa dari Nissan Securities.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini.

Di sisi pasokan, Departemen Energi AS pada Selasa menyetujui pertukaran 13,4 juta barel minyak mentah dari Strategic Petroleum Reserve ke tujuh perusahaan. Pertukaran tersebut merupakan bagian dari upaya AS untuk membantu mengendalikan harga minyak.

 

 

Equityworld Futures