Equityworld Futures - Harga emas turun di Asia, masih 
mendekati level terendah tiga minggu dengan investor mencerna laporan 
pekerjaan AS terbaru dan sekarang mengalihkan perhatiannya pada data 
inflasi.
Harga 
 terus turun 0,33% di $1.791,55/oz setelah mencapai 
level terendah sejak 16 Desember, atau $1.782,10.
Imbal hasil Treasury AS melonjak minggu lalu pasca Sikap 
Federal Reserve AS yang hawkish dalam risalah dari pertemuan Desember 
2021.
Laporan pekerjaan AS bulan Desember, yang dirilis pada hari Jumat, menunjukkan  tercatat 199.000 lebih rendah dari perkiraan, sedangkan  rilis lebih kecil dari perkiraan 3,9%.
Investor sekarang menunggu data inflasi, termasuk , yang akan dirilis pekan ini. Sementara itu, China juga akan merilis indeks harga  dan . 
Dana Fed berjangka telah memberi harga peluang hampir 90% 
dari kenaikan suku bunga Fed pada Maret 2022 dan peluang lebih dari 90% 
dari yang lain untuk bulan Juni. Bank sentral tersebut juga dapat 
mempercepat program pengurangan asetnya.
Investor sekarang menunggu komentar dari sejumlah pejabat 
Fed sepanjang minggu, termasuk Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, 
Presiden Fed Kansas City Esther George, Presiden Fed St. Louis James 
Bullard, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin, Presiden Fed Philadelphia 
Patrick Harker, Presiden Fed Chicago Charles Evans, dan Presiden Fed New
 York John Williams.
Meningkatnya ketegangan AS-Rusia atas Ukraina juga jadi 
perhatian, di mana perundingan menunjukkan bahwa kedua belah pihak masih
 jauh dari kata mencapai kesepakatan dan meningkatkan risiko konfrontasi
 bersenjata.
Meningkatnya minat ritel untuk emas fisik mendorong dealer 
India untuk menaikkan premi dalam seminggu terakhir, sementara libur 
Tahun Baru Imlek yang akan datang mencerahkan prospek penjualan di 
Singapura.
Dalam logam mulia lainnya, perak turun 0,58%, platinum turun 0,45% dan palladium turun 0,79%.
 
 
Equityworld Futures