Selasa, 07 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.778,25 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,07%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.762,20 dan resistance pada USD1.789,10.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Kecemasan Terkait Omicron Mulai Mereda

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,13% dan diperdagangkan pada USD96,205.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret jatuh 0,18% dan diperdagangkan pada USD22,302 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret jatuh 0,41% dan diperdagangkan pada USD4,3163 per pon. 

 

 

Equityworld Futures

Senin, 06 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Minyak Melonjak Usai Arab Saudi Naikkan Harga untuk Wilayah Asia dan AS

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia setelah Arab Saudi menaikkan harga untuk minyak mentahnya bagi wilayah Asia dan AS. Sementara itu, perundingan tidak langsung antara AS dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 tampaknya mengalami kebuntuan.

Harga minyak Brent melonjak naik 2,00% di $71,28 per barel dan harga minyak WTI melonjak 2,20% ke $67,72 per barel.

Arab Saudi, negara pengekspor minyak utama dunia, menaikkan harga jual minyak mentah Januari hingga 80 sen dari bulan sebelumnya. Peningkatan itu terjadi bahkan setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) memutuskan untuk tetap pada rencana meningkatkan pasokan sebesar 400.000 barel per hari pada Januari saat  pertemuannya pekan lalu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Tunggu Langkah Fed Selanjutnya Pasca NFP

Saudi Aramco (SE:2222) menaikkan harga minyak kunci Light Arab untuk pelanggan Asia sebesar 60 sen dari Desember menjadi $3,30 per barel di atas nilai patokan, ungkap perusahaan dalam pernyataan. Chief Executive Officer Amin Nasser mengatakan pekan lalu bahwa ia “sangat optimis” terhadap permintaan dan pasar telah bereaksi berlebihan terhadap varian baru omicron COVID-19.

Ketidakpastian tentang kemungkinan pasokan minyak Iran juga memberi dorongan pada cairan hitam. Meskipun perundingan tidak langsung antara AS dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir terhenti minggu lalu, namun diperkirakan akan berlanjut pada pertengahan minggu ini.

Sementara itu, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan bahwa lembaga tersebut kemungkinan akan menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi globalnya karena omicron. Omicron telah menyebar ke sekitar sepertiga negara bagian AS pada hari Minggu, dan investor terus memantau dampaknya terhadap permintaan bahan bakar.

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 03 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Investor Cermati Keputusan Kejutan dari OPEC+ soal Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, melanjutkan kenaikan setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) memutuskan untuk tidak mengubah rencana penambahan pasokannya pada pertemuan terbaru. Namun, cairan hitam ini tampaknya masih akan mengalami penurunan untuk minggu keenam.

Harga minyak Brent naik 1,09% ke $70,43 per barel dan harga WTI juga naik 1,32% di $67,38 per barel.

OPEC+ akan tetap pada rencananya untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari 2022, ungkap kelompok tersebut setelah pertemuan pada hari Kamis. Namun, grup ini dapat mengubah kebijakan dengan cepat jika varian baru omicron COVID-19 berdampak pada permintaan bahan bakar, dan siap bertemu sebelum pertemuan berikutnya yang dijadwalkan pada 4 Januari 2022, jika diperlukan.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik tapi Masih Turun Sepekan Imbas Sinyal Lanjutan Kebijakan the Fed

Penemuan Omicron telah membuat minggu yang bergejolak akibat munculnya kekhawatiran penguncian baru akan merugikan permintaan bahan bakar dan mendorong OPEC+ untuk menghentikan peningkatan produksi.

Namun, keputusan mengejutkan OPEC+ mendorong harga lantaran "trader yang enggan berspekulasi melawan OPEC+ akhirnya menghentikan kenaikan produksinya,"

Masuk akal bagi OPEC+ untuk tetap pada kebijakannya saat ini, mengingat masih belum jelas apakah omicron dapat menolak vaksin yang ada, menurut analis Wood Mackenzie Ann-Louise Hittle.

"Anggota grup melakukan kontak rutin dan memantau situasi pasar dengan cermat. Hasilnya, mereka dapat bereaksi dengan cepat ketika kita mulai memahami skala dampak varian Omicron dari COVID-19 pada ekonomi dan permintaan global."

 

 

 Equityworld Futures

Kamis, 02 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Februari diperdagangkan pada USD1.779,75 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,26%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.771,20 dan resistance pada USD1.819,30.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun tapi Naik dari Level Terendah 3 Minggu

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,07% dan diperdagangkan pada USD95,960.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Maret naik 0,26% dan diperdagangkan pada USD22,398 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Maret naik 1,14% dan diperdagangkan pada USD4,2780 per pon.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 01 Desember 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, OPEC+ Kemungkinan Menahan Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak naik di Asia, mengembalikan beberapa kerugian atas ekspektasi bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya (OPEC+) akan menahan pasokan minyak selama dua tahun pada pertemuan dua hari pekan ini.

Harga minyak Brent melonjak 2,38% ke $70,88 per barel. Harga minyak WTI juga melonjak 2,18% di $67,62 per barel.

OPEC akan bertemu hari ini dan OPEC+ menyusul sehari setelahnya. Kelompok tersebut diperkirakan akan menghentikan rencana untuk menambah pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari 2022. Penemuan varian omicron COVID-19 memicu larangan perjalanan dan kekhawatiran atas permintaan bahan bakar, tetapi ada beberapa menteri OPEC+ mengatakan tidak perlu mengubah rencana.

"Pasar terus mencari tanda-tanda dampak Omicron terhadap permintaan,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Powell Isyaratkan Taper Tantrum di Senat AS

Namun, produsen dapat kesulitan untuk memasok lebih banyak minyak bahkan jika OPEC+ menyetujui adanya peningkatan.

“Ancaman terhadap permintaan minyak adalah nyata. Gelombang kebijakan penguncian lainnya dapat mengakibatkan hingga 3 juta barel per hari permintaan minyak hilang pada kuartal I tahun 2022,” menurut analis pasar minyak senior Rystad Energy Louise Dickson kepada Reuters.

Sementara itu,pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute (API) hari Selasa menunjukkan penurunan sebanyak 747.000 barel untuk pekan terakhir 26 November, lebih rendah dari penurunan 1,667 juta barel dalam perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com. API melaporkan peningkatan 2,307 juta barel selama minggu sebelumnya.

Investor sekarang menunggu pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS (IEA), yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 30 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Jatuh di Tengah Ekspektasi Produsen Bakal Tunda Tambah Pasokan

Equityworld Futures - Harga minyak jatuh, melanjutkan penurunan dari minggu lalu meski sempat naik di awal sesi Asia dan investor terus berspekulasi produsen utama akan berhenti menambah pasokan minyak mentah akibat ketidakpastian varian baru virus corona Omicron.

Harga minyak Brent anjlok 2,35% di $71,50 per barel dan harga minyak WTI juga jatuh 2,24% ke $68,38 per barel. Harga minyak anjlok sekitar 12% Jumat pekan lalu di tengah kekhawatiran bahwa varian omicron akan menyebabkan lebih banyak tindakan penguncian dan mengurangi permintaan bahan bakar.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Senin bahwa Omicron menimbulkan risiko lonjakan infeksi yang sangat tinggi, dan telah mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian." Beberapa negara seperti Belanda, Denmark, dan Australia melaporkan kasus omicron selama akhir pekan dan negara lain ada juga telah memberlakukan pembatasan perjalanan.

Dengan prospek permintaan bahan bakar yang tidak jelas karena omicron, investor sekarang mengharapkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) untuk menghentikan rencana penambahan pasokan 400.000 barel per hari (bph) pada Januari. Kelompok ini akan bertemu untuk membahas pasokan pada 2 Desember.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Investor Masih Waspadai Omicron

"Kami pikir grup akan condong ke arah jeda kenaikan produksi mengingat varian Omicron dan pelepasan stok minyak konsumen minyak utama,"

OPEC+ sudah mempertimbangkan kembali rencananya setelah AS dan konsumen utama lainnya mengumumkan pelepasan terkoordinasi yang lebih kecil dari perkiraan dari Strategic Petroleum Reserve selama minggu lalu.

"Menyusul rilis cadangan strategis global dan pengumuman lusinan negara yang membatasi perjalanan ke dan dari Afrika Selatan serta negara-negara tetangga, OPEC dan mitranya dapat dengan mudah membenarkan penghentian produksi atau bahkan sedikit pengurangan produksi," sebut analis OANDA Edward Moya dalam catatan.

Sementara, negara kekuatan dunia dan Iran melanjutkan perundingan tentang menghidupkan kembali pakta nuklir 2015, serta adanya komentar optimis dari diplomat memberikan dorongan pasar.

Investor sekarang menunggu laporan pasokan minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis hari ini.

 

 

 Equityworld Futures

Senin, 29 November 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Melonjak Usai Anjlok 11%, Investor Soroti Perkembangan Omicron

Equityworld Futures - Harga minyak melonjak di Asia, memulihkan sebagian dari penurunan. Investor melakukan ‘bargain hunting’, namun tetap berhati-hati atas penemuan varian baru COVID-19 omicron dan dimulainya kembali negosiasi kesepakatan nuklir Iran.

Harga minyak Brent melesat naik 4,68% di $74,94 per barel dan harga minyak WTI melonjak 5,40% ke $71,83 per barel. Cairan hitam ini anjlok lebih dari 10% pada hari Jumat silam, penurunan satu hari terbesar sejak April 2020, akibat munculnya kekhawatiran atas varian baru dan potensi surplus pasokan yang besar pada kuartal I tahun 2022.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan belum jelas apakah omicron lebih menular atau berbahaya daripada varian lain, tetapi mengklasifikasikannya sebagai "varian yang menjadi perhatian. Negara-negara termasuk Belanda, Denmark, dan Australia melaporkan kasus omicron selama akhir pekan.

 Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Naik Ditopang oleh Kekhawatiran Omicron

OPEC+ juga memundurkan kembali pertemuan komite pemantau gabungan kementerian menjadi Kamis dari Selasa, dilaporkan akan memiliki lebih banyak waktu untuk menilai dampak varian omicron pada permintaan dan harga minyak. Pertemuan OPEC dan OPEC+ yang lebih luas akan berlangsung sesuai jadwal pada hari Rabu dan Kamis, di mana kelompok ini akan memutuskan apakah akan melanjutkan rencananya untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari pada Januari 2022 dan seterusnya.

Beberapa investor telah meminta jeda dalam kenaikan ini setelah AS memimpin pelepasan terkoordinasi dari Strategic Petroleum Reserve minggu lalu, serta potensi dampak omicron pada permintaan bahan bakar.

"Ada koreksi pembelian karena pandangan bahwa pasar minyak telah oversold minggu lalu dan spekulasi bahwa OPEC+ dapat mengambil tindakan terhadap omicron, berpotensi memangkas produksi,"

"Semua mata akan tertuju pada bagaimana omicron akan mempengaruhi ekonomi global dan permintaan bahan bakar, tindakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) serta pembicaraan nuklir Iran minggu ini,"

Sementara itu, Iran dan negara kekuatan dunia akan melanjutkan perundingan tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 di Wina di kemudian hari.

 

 

 Equityworld Futures