Kamis, 14 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Viral Pria Bak Toko Perhiasan Berjalan hingga Beli Topi Emas, Ini Penampakannya

Equityworld Futures - Video seorang pria pergi ke toko emas viral di media sosial.

Unggahan yang diberi caption “Sultan beli emas” itu diunggah oleh akun Facebook Info Kediri Raya. Video itu telah mendapatkan ribuan suka, komentar, dan bagikan dari warganet. 

Tidak diketahui secara pasti identitas asli pria tersebut. Dia tampak berhenti di depan sebuah toko emas. Sambil membawa tas kecil, dia turun dari mobil sedannya yang berwarna emas.

Pada kesempatan itu, dia mengenakan kaos berwarna hitam dan celana jeans. Dia juga menggunakan pernak-pernik seperti kalung, gelang, dan cincin emas berukuran besar. 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Setibanya di dalam toko, dia langsung berjalan ke arah etalase. Seolah sudah membuat janji, pramuniaga toko tersebut meminta pria tersebut untuk duduk terlebih dahulu. Saat itu pula, terungkap bahwa tas kecil yang dia bawa berisi beberapa gepok uang yang kemudian dia tumpuk. 

Setelah beberapa saat, diketahui bahwa pria ini hendak membeli topi yang terbuat dari emas. Raut wajahnya terlihat gembira. Dia melihat-lihat sebentar keadaan topi itu baru kemudian memakainya di kepalanya.

“Wow,” begitu tanggapannya saat topi tersebut telah terpasang di kepalanya.

Waktu terjadinya peristiwa ini pun tidak jelas diketahui. Namun, melihat suasana sekitar toko yang ramai dan tidak ada yang menggunakan masker, ada kemungkinan hal ini terjadi sebelum pandemi Covid-19. 

 

 

 Equityworld Futures

Rabu, 13 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Siap-Siap! Presiden Jokowi Akan Hentikan Ekspor Minyak Sawit Mentah

Equityworld Futures - Presiden Joko Widodo akan menghentikan ekspor minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) agar komoditas tersebut dapat diolah menjadi produk turunan bernilai tambah.

“Di suatu titik nanti, setop yang namanya ekspor CPO. Harus jadi kosmetik, harus jadi mentega, harus jadi biodiesel, dan turunan lainnya,"

Dia mengatakan Indonesia harus memiliki keberanian untuk menghentikan ekspor bahan mentah, meskipun terdapat potensi gugatan hingga ke Organisasi Perdagangan Internasional (WTO). Indonesia harus bersiap menghadapi segala hambatan dalam proses hilirisasi sumber daya alam.

Bahkan Presiden meminta jajarannya untuk menyiapkan pengacara-pengacara internasional jika Indonesia digugat karena menghentikan ekspor bahan mentah.

“Jadi siapkan lawyer yang kelas-kelas internasional. Inilah yang dalam proses semuanya kita siapkan. Semuanya kita integrasikan apa yang kita cita-citakan,” 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Jelang Publikasi Notulen Rapat Fed dan Data Inflasi AS

Selain CPO, Presiden Jokowi juga berencana menghentikan ekspor bauksit mentah. Ia meminta bauksit hasil dalam negeri harus diolah menjadi alumina dan logam aluminium. Bauksit menjadi komoditas yang dilarang pemerintah untuk diekspor, setelah nikel.

Indonesia melarang ekspor bijih nikel mulai Januari 2020. Kebijakan itu sejalan dengan diterbitkannya Permen ESDM Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua Atas Permen ESDM Nomor 25 Tahun 2018 tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara.

Presiden Jokowi mengatakan tak akan mundur untuk menghentikan ekspor bahan mentah dan mengupayakan hilirisasi di dalam negeri.

“Barang-barang kita, mau jadikan pabrik di sini, hak kita dong. Ya kita hadapi. Jangan digugat kita mundur, tidak akan kesempatan itu datang lagi, peluang itu datang lagi. Ini kesempatan kita mengintegrasikan industri-industri kita di dalam negeri,”

Berkaca pada beberapa tahun lalu, Indonesia sempat kehilangan kesempatan untuk mendulang manfaat nilai tambah perekonomian, saat dunia mengalami kenaikan harga dan permintaan (booming) minyak dan kayu.

“Dulu ada booming minyak, booming kayu kita kehilangan. (Kali) ini tidak. Minerba harus menjadi sebuah fondasi dalam rangka memajukan negara kita Indonesia.” 

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 12 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Krisis Energi Global Mulai Berdampak

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia untuk pertama kalinya dalam empat hari. Cairan hitam ini mengalami jeda setelah mencatatkan kenaikan selama berminggu-minggu yang dipicu oleh rebound permintaan global, dan kenaikan yang berkontribusi terhadap situasi kekurangan energi di ekonomi negara mulai dari Eropa hingga Asia, menurut beberapa investor.

Harga minyak Brent turun 0,01% di $82,65 per barel dan harga minyak WTI melemah 0,12% di $80,42 per barel. Baik Brent dan WTI berjangka tetap di atas angka $80.

"Masih ada banyak momentum di balik reli minyak dan fundamentalnya tetap sangat menguntungkan," analis pasar senior OANDA Craig Erlam mengatakan kepada Reuters.

“Apakah akan mengejutkan melihat minyak kembali tiga digit tahun ini? Mungkin tidak."

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Ekspektasi Kebijakan Tapering Fed Meningkat

Krisis energi global yang terus melanda Asia, Eropa, dan AS telah mendorong harga listrik ke titik rekor dalam beberapa pekan terakhir. Naiknya harga gas alam juga mendorong pembangkit listrik untuk menggantinya dengan minyak mentah. Peralihan tersebut dapat meningkatkan permintaan minyak mentah antara 250.000 hingga 750.000 barel per hari, menurut beberapa perkiraan.

Di China, negara pengimpor minyak utama, kawasan industri utamanya mengalami kekurangan listrik. Namun, batubara termal berjangka naik lagi pada hari Selasa dan harga naik lebih dari 10%. Qatar, negara produsen gas alam cair terbesar global, mengakui kepada pelanggannya pada hari Senin bahwa tidak akan dapat meningkatkan produksi dan menurunkan harga energi.

"Kami sudah maksimal, sejauh kami telah memberikan semua pelanggan kami jumlah yang seharusnya," Menteri Energi Qatar Saad al-Kaabi menegaskan kepada Reuters.

"Saya tidak senang dengan harga gas yang tinggi."

Investor sekarang menunggu data minyak mentah AS dari American Petroleum Institute, yang akan dirilis pada sesi hari ini.

 

 

Equityworld Futures

Senin, 11 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik, Sinyal Peningkatan Permintaan BBM vs Pembatasan Pasokan OPEC+

Equityworld Futures - Harga minyak naik di sesi Asia, melanjutkan keuntungan multi minggunya. Pembatasan pasokan dari produsen utama bertabrakan dengan meningkatnya permintaan bahan bakar seiring ekonomi terus dibuka kembali dan pulih dari COVID-19.

Harga minyak Brent naik 1,44% di $83,58 per barel setelah naik hampir 4% minggu lalu. Harga minyak WTI melonjak 1,88% ke $80,84 per barel sempat mencapai tertinggi sejak akhir 2014. Minyak mentah AS naik 4,6% pada Jumat lalu.

Seiring lebih banyak populasi yang keluar dari tindakan pembatasan, termasuk Sydney Australia yang membuka kembali ekonominya dari lockdown selama 107 hari, permintaan bahan bakar telah meningkat dan mendorong harga naik. Brent berjangka telah naik selama lima minggu sementara WTI berjangka telah naik selama tujuh minggu.

Meskipun harga batu bara dan gas telah melonjak karena pemulihan ekonomi dari COVID-19 berlanjut, peningkatan persediaan minyak mentah di AS setelah penarikan baru-baru ini dapat berdampak pada cairan hitam.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun di Tengah Ekspektasi Fed Mulai Pengurangan Aset Sesuai Jadwal

"Kami pikir harga minyak mentah akan kesulitan untuk naik jauh lebih tinggi pada kuartal ini dan masih memperkirakannya akan turun secara bertahap tahun depan,"

Persediaan minyak mentah AS naik untuk periode pelaporan kedua berturut-turut, menurut data dari American Petroleum Institute dan Badan Informasi Energi dirilis selama minggu lalu. Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) juga memutuskan untuk mempertahankan peningkatan produksi yang stabil dan bertahap pada pertemuannya pekan lalu.

“Keputusan OPEC untuk menahan kenaikan output yang lebih besar dari yang dijadwalkan kemungkinan akan membuat pasar semakin ketat pada kuartal IV,” ahli strategi komoditas senior Australia & New Zealand Banking Group (OTC:ANZBY) Ltd. Daniel Hynes mengatakan kepada Bloomberg.

"Pasar tetap menawar dengan baik karena permintaan terus tumbuh."

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 08 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Selamat Tinggal Minyak Cs, Transisi Energi Beri Peluang Milenial Unjuk Gigi

Equityworld Futures - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa adanya transisi energi telah membuka peluang berkarya dalam pengembangan sumber energi bersih serta mencegah perubahan iklim.

Di mana proses peralihan penggunaan energi dari energi fosil menuju energi baru dan terbarukan (EBT) akan memberikan berkah tersendiri bagi kaum milenial.

"Transisi energi ini memberikan peluang besar untuk berkarya. Jadi Generasi muda bisa menjadi key leader dalam kolaborasi multi-institusional," 

Menurut Arifin, peran generasi muda menjadi sangat krusial dalam arah pembangunan ekonomi nasional di masa mendatang. "Generasi muda adalah salah satu faktor utama untuk menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun Tipis Jelang Laporan Terbaru Pekerjaan AS

Untuk itu diperlukan kesadaran dari generasi milenial mengenai proses transisi energi menuju energi bersih, kelestarian lingkungan, dan mitigasi dampak perubahan iklim yang telah menjadi komitmen Indonesia dalam Paris Agreement. "Kami mengharapkan generasi muda memberikan ide-ide dan inovasi baru dalam pengembangan EBT. Membantu mengampanyekan penggunaan energi bersih dan ikut memanfaatkan energi bersih secara konsisten,"

Arifin menyarankan beberapa hal yang bisa dilakukan oleh para milenial. Pertama, terlibat secara langsung dalam memberikan sumbangsih mengembangakan EBT. Kedua, melakukan sosialisasi pentingnya penggunaan energi bersih untuk mendukung ketahanan energi jangka panjang. 

Selanjutnya, menciptakan inovasi-inovasi di bidang EBT yang langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. "Bisa biomassa dari limbah menjadi berkah atau memanfaatkan tanaman setempat untuk menjadi bahan bakar, seperti bioetanol,"

Langkah lain yang bisa dilakukan adalah memberikan pendampingan bagi masyarakat serta mengembangkan perusahaan rintisan (startup) khususnya aplikasi penghematan energi. "Generasi muda bisa menjadi key leader dalam kolaborasi multi-institusional,"

Pemerintah sendiri juga tengah melakukan dua terobosan kebijakan yang khusus diperuntukkan oleh para generasi muda demi mendukung program percepatan EBT, yaitu Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya dan Patriot Energi. "Ini bisa menjadi ujung tombak dimanfaatkannya EBT di daerah-daerah di seluruh Indonesia."

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 06 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tipis, Data Pekerja AS Masih Jadi Perhatian Investor


Equityworld Futures - Harga emas menguat tipis pada akhir perdagangan, di tengah menurunnya imbal hasil obligasi pemerintah. Namun kenaikan emas dibatasi di tengah menguatnya dolar AS.

Sementara itu, para investor juga masih menanti rilis data pasar tenaga kerja AS yang akan disampaikan akhir pekan ini.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange naik USD0,9 atau 0,05% menjadi USD1.761,80 per ounce. Sehari sebelumnya, emas berjangka turun USd6,7 atau 0,38% menjadi USd1.760,90.

"Emas telah mengambil kursi belakang untuk aset aman lainnya, dan banyak bergantung pada data penggajian non-pertanian AS, dengan logam kemungkinan akan bergerak menyamping sampai saat itu," 

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Adapun imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun turun setelah mencapai level tertinggi lebih dari tiga bulan, tetapi tetap di atas 1,5%.

Sementara itu, dolar AS menguat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, dan membatasi kenaikan lebih lanjut. 

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Automated Data Processing Inc. bahwa pekerjaan sektor swasta meningkat 568.000 pada September, lebih baik dari yang diharapkan.

Menyusul data yang menunjukkan kenaikan kuat dalam lapangan pekerjaan swasta AS pada September, fokus investor beralih ke data penggajian non-pertanian (NFP) utama AS yang diperkirakan akan menentukan rencana tapering Federal Reserve.

Di sisi lain, logam mulia seperti perak untuk pengiriman Desember turun 7,6 sen atau 0,34% menjadi USD22,532 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik USD17,4 atau 1,81% menjadi ditutup pada USD977,2 per ounce.

 

 

 Equityworld Futures

Selasa, 05 Oktober 2021

PT Equityworld Futures : Harga Minyak Turun, Berlanjutnya Kekhawatiran Pasokan Batasi Kerugian

Equityworld Futures - Harga minyak turun di Asia. Namun, WTI berjangka berada di level tertinggi sejak 2014, pasalnya krisis energi global terus memperketat pasar minyak mentah, gas alam, dan batu bara.

Brent berjangka juga membatasi kerugian di tengah kekhawatiran atas pasokan yang ada, sementara investor cairan hitam juga mencerna keputusan dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan mitranya (OPEC+) untuk tetap dengan rencana peningkatan produksi.

Harga minyak Brent turun 0,23% ke $82,52 per barel dan harga minyak WTI turun tipis 0,09% di $78,86 per barel.

Keputusan kelompok ini, yang diumumkan pada hari Senin, mengatakan OPEC+ akan mematuhi pakta bulan Juli untuk meningkatkan produksi sebesar 400.000 barel per hari (bph) setiap bulan hingga setidaknya April 2022, tanpa meningkatkan angka tersebut.

"Minyak mentah memperpanjang kenaikan dengan investor khawatir mengenai ketatnya pasar karena krisis energi meningkatkan permintaan,"

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Dolar & Yield Obligasi AS Terus Menguat

"Kenaikan OPEC+ jauh di bawah ekspektasi pasar, mengingat krisis energi di seluruh dunia. Tidak mengherankan, ada spekulasi OPEC akan dipaksa untuk bergerak sebelum pertemuan yang dijadwalkan berikutnya jika permintaan terus melonjak,"

Komite teknis bersama OPEC pada bulan September mengatakan bahwa mereka memperkirakan defisit pasokan 1,1 juta barel per hari pada tahun 2021, yang dapat meningkat menjadi surplus 1,4 juta barel per hari pada tahun 2022.

Sementara itu, data pasokan minyak mentah AS menunjukkan tanda-tanda melambatnya permintaan bahan bakar di negara importir minyak global itu.

Data dari American Petroleum Institute (API), yang dirilis pada hari Selasa, menunjukkan peningkatan 951.000 barel untuk pekan terakhir 1 Oktober. Perkiraan yang disiapkan oleh Investing.com telah memperkirakan penurunan sebesar 300.000 barel, sementara peningkatan 4,127 juta barel tercatat selama minggu lalu.

Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis sesi hari ini.

 

 

Equityworld Futures