Selasa, 11 Agustus 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Pasar Kini Fokus Perseteruan Dagang AS-Cina


Equityworld Futures  - Harga emas turun dengan investor kini fokus pada rencana stimulus fiskal di Amerika Serikat dan juga ketegangan hubungan AS-Cina sebelum menjalani perundingan perdagangan pada pekan ini.       

                

Harga Emas Berjangka turun 0,41% di $2.022,00 per ons hingga pukul 09.09 WIB dan XAU/USD berkurang 0,28% ke $2.021,88.


Cina memberikan sanksi balasan kepada 11 warga AS termasuk anggota parlemen dari Partai Republik Presiden AS Donald Trump untuk menanggapi penerapan sanksi Washington terhadap para pejabat Hong Kong dan Cina yang dituding membatasi hak kebebasan politik di bekas koloni Inggris tersebut.


Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Makin Turun Dipicu Penguatan Dolar AS


Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menyebut perusahaan asal Cina dan negara lain yang tidak mematuhi standar akuntansi akan dihapus dari bursa saham AS pada akhir tahun 2021.


Para pemimpin Kongres AS dan pejabat pemerintahan Trump mengatakan pada hari Senin bahwa mereka siap untuk melanjutkan negosiasi kesepakatan bantuan virus, tetapi pembicaraan tetap menemui jalan buntu karena pihak Demokrat mengatakan Partai Republik perlu menemui mereka untuk bisa menyelesaikan perbedaan ini.


Lebih dari 20 juta orang dilaporkan telah mengidap virus secara global dan 731.787 orang meninggal dunia, menurut data laporan.


Harga emas Antam (JK:ANTM) per gram naik Rp2.000 dari Senin menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, harga emas Antam mencapai Rp1.054.000 dan harga terakhir naik ke Rp1.056.000.



Equityworld Futures

Senin, 10 Agustus 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Naik Dipicu Ketegangan AS-Cina & Lonjakan Kasus Covid-19


Equityworld Futures  - Harga emas  berjangka kembali naik pada Senin (10/08) pagi dipicu kekhawatiran bertambahnya jumlah kasus positif covid-19 dan semakin memanasnya hubungan AS-Cina mendorong daya tarik logam safe haven ini.                         

Harga emas berjangka kembali naik 0,60% di $2.030,20 per ons dan XAU/USD turun 0,15% di 2.032,01.

Lebih dari 19,73 juta orang dilaporkan terinfeksi oleh virus ini di seluruh dunia dan 726.414 telah meninggal dunia menurut laporan yang dilansir Reuters Senin (10/08) pagi.

Baca Juga: PT Equityworld Futures : Emas Berjangka Lanjut Naik, Ketegangan AS-Cina Jadi Sorotan

Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pada Sabtu sebagian memulihkan pembayaran tunjangan pengangguran yang ditambah bagi puluhan juta warga Amerika yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Amerika Serikat kini mencatat lebih 5 juta kasus positif covid-19.

Investor juga mewaspadai hubungan perdagangan Cina dengan AS setelah Trump menandatangani dua perintah eksekutif yang melarang dua aplikasi Cina populer.

Emas dianggap sebagai investasi yang aman selama ketidakpastian politik dan keuangan.

Harga emas Antam (JK:ANTM) per gram turun Rp10.000 dari Jumat lalu menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Sebelumnya, harga emas Antam mencapai Rp1.065.000 dan harga terakhir turun ke Rp1.055.000.



Equityworld Futures

Jumat, 07 Agustus 2020

PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia

Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Oktober diperdagangkan pada USD2.056,00 per troy ons pada waktu penulisan, menurun 0,12%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.963,50 dan resistance pada USD2.072,75.


Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,30% dan diperdagangkan pada USD93,043.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan September jatuh 0,00% dan diperdagangkan pada USD28,400 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan September jatuh 1,26% dan diperdagangkan pada USD2,8767 per pon.



Kamis, 06 Agustus 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Lanjut Naik Dipicu Proyeksi Ekonomi Suram dari Fed


Equityworld Futures - Harga emas terus naik setelah mencapai rekor tertinggi di sesi sebelumnya karena data pekerjaan AS yang buruk memperlemah dolar Amerika Serikat dan juga meningkatkan kerisauan pemulihan ekonomi global terdampak pandemi covid-19.

Harga emas berjangka naik 0,73% di $2.052,00 per ons, dan XAU/USD naik 0,64% ke $2.051,35.

"Pasar mulai merengkuh gagasan bahwa kita akan mengalami pertumbuhan yang lambat untuk sementara waktu,"


Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Kembali Naik Kamis Pagi, Dolar AS Masih Melemah

Harga emas telah naik lebih dari 34% tahun ini karena emas dianggap dapat mempertahankan nilainya saat terjadi krisis virus dan pencetakan uang oleh bank sentral menggerus nilai aset lain.

Menambah dorongan bagi emas, indeks dolar pun terus melemah setelah tiga pengambil kebijakan Federal Reserve memperingatkan pandemi akan terus merugikan ekonomi AS akibat melonjaknya jumlah kasus covid-19.

Juga menekan dolar, data menunjukkan pertumbuhan gaji swasta AS turun tajam di bulan Juli.

Dan fokus investor kini tertuju ke perundingan paket stimulus lanjutan di Amerika Serikat.




Rabu, 05 Agustus 2020

PT Equityworld Futures : Harga Emas Berjangka Naik karena Kondisi Ekonomi Tak Pasti


Equityworld Futures – Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik pada perdagangan kemarin. Harga emas naik lagi karena investor khawatir tentang ketidakpastian lanskap ekonomi di seluruh dunia selama pandemi covid-19.


Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember naik USD34,7 atau 1,75% menjadi ditutup pada USD2.021 per ounce.


Ada kekhawatiran yang terus-menerus tentang implikasi ekonomi dari pandemi, karena pemerintah dan bank sentral di seluruh dunia memiliki satu demi satu stimulus fiskal dan moneter untuk membatasi kerusakan ekonomi.


Imbal hasil obligasi pemerintah AS turun, dengan Treasury note 10-tahun menawarkan imbal hasil 0,54%, jauh lebih rendah dari biasanya dan memicu permintaan safe haven untuk logam mulia melonjak.


Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Cetak Rekor Rabu Pagi Tembus $2.000


Bahkan angka ekonomi positif gagal meredam emas. Sebuah laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan pesanan pabrik naik 6,2% pada Juni, lebih baik dari yang diharapkan.


Investor sedang menunggu laporan ketenagakerjaan Automatic Data Processing, Inc., yang akan menunjukkan arah hilangnya pekerjaan yang sedang berlangsung yang diderita oleh orang Amerika karena wabah COVID-19.


Perak untuk pengiriman September naik USD1,611 atau 6,6% menjadi ditutup pada USD26,028 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik USD24,1 atau 2,59% menjadi ditutup pada USD955,2 per ounce.



Equityworld Futures

Selasa, 04 Agustus 2020

PT Equityworld Futures : Mau Investasi Emas dan Properti? Intip Jenis-Jenis Risikonya

Emas

Equityworld FuturesInvestasi dan Properti menjadi salah satu jenis investasi yang bisa menjadi salah satu pilihan di saat pandemi seperti ini. Sebab, harganya yang tidak turun bahkan cenderung naik ini membuat jenis investasi ini menjadi salah satu yang aman.


Namun sebelum memulai investasi, harus dipahami terlebih dahulu mengenai detail dan risiko dari masing-masing jenis investasinya ini. Jangan sampai niat hati ingin untung, karena tidak paham justru akan berakhir buntung.

Perencana Keuangan Andi Nugroho mengatakan, dalam investasi baik emas maupun properti keduanya memiliki tingkat risiko masing-masing. Untuk saat ini, memang harga emas sedang melambung.


Namun bukan berarti logam mulia juga akan selamanya naik terus. Dalam beberapa momen juga akan ada di mana masa harga logam mulia ini turun.


Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Terus Naik Dipicu Lonjakan Jumlah Kasus Positif Covid-19 di AS


Mengingat, salah satu penyebab dari kenaikan harga emas logam mulia sendiri adalah karena perang dagang antara Amerika Serikat dengan China yang kembali memanas. Sehingga, para investor cenderung mencari jenis investasi yang aman.


"Masing-masing ada risikonya ya. Emas sekarang lagi mencorong mentereng harganya karena perang dagang Amerika sama China masih terus nih. Impact-nya orang beralih ke logam mulia emas. Kemudian di Indonesia tiba tiba booming lagi," 


Andi menyebut jika pernah dagang AS-China hingga pandemi virus corona berakhir, dirinya tak yakin harga emas akan naik dengan cepat seperti saat ini. Bahkan menurutnya, bukan tidak mungkin harga emas setelah ini akan turun menyusul mulai naiknya pasar modal hingga indeks mata uang seperti dolar.


"Disatu sisi yang lain kita diversifikasi risikonya juga emas juga pertumbuhannya akan lambat juga pastinya akan seperti itu,"


Di satu sisi investasi properti juga sedang menarik. Mengingat, para developer atau pengembang ini sedang memberikan promo besar-besaran dari mulai diskon harga, pemangkasan lamanya cicilan hingga bebas uang muka (Down Payment/DP).


Namun harga asli dari properti yang dijual ini tidak pernah turun. Bahkan menurutnya, jika di rata-rata dalam kondisi normal, pertumbuhan harga properti dibandingkan logam mulia jauh lebih tinggi


"Tapi di satu sisi properti itu lagi menarik menurut saya. Kenapa ? Karena masa pandemi harganya banyak yang diskon,"


Namun yang menjadi kekurangan dari properti adalah jika ingin dijual kembali membutuhkan waktu yang cukup lama. Berbeda dengan logam mulia seperti emas yang kapan pun dan di mana pun bisa dijual kembali dengan mudah.


Oleh karena itu lanjut Andi, untuk meminimalisir risiko di atas, maka ada baiknya untuk membagi dua investasi. Pertama adalah untuk properti sebesar 60% dan sisanya untuk logam mulia emas dengan catatan modal yang dimiliki mencukupi.


"Makanya kalau tidak ada isu modal awal ambil saja juga properti. Mungkin saranku bisa 50-50 atau mungking 60-40."



Equityworld Futures

Senin, 03 Agustus 2020

PT Equityworld Futures : IHSG Ditutup Anjlok Awal Pekan, Laba Bersih ANTM Juga Turun 80%


Equityworld FuturesIndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan awal pekan. Jatuhnya indeks dinilai karena sentimen perkiraan penurunan ekonomi kawasan Asean dan juga Indonesia serta PT Aneka Tambang Tbk (JK:ANTM) mengalami penurunan laba bersih hingga 80% semester I/2020.


IHSG ditutup jatuh 2,78% atau 143,40 poin di 5.006,22. sebanyak 401 saham terkoreksi, 54 saham menguat, dan 118 stagnan. Total (PA:TOTF) nilai transaksi mencapai Rp10,49 triliun. Investor asing membukukan net sell senilai Rp1,45 triliun.


Sejumlah saham yang terpapar net sell asing paling besar ialah BBRI (JK:BBRI) senilai Rp578 miliar, TLKM (JK:TLKM) Rp265,6 miliar, dan ASII (JK:ASII) Rp141,3 miliar.


Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengungkapkan tekanan pasar pada sesi pertama disebabkan perhatian mengenai potensi resesi di negara Asean termasuk Indonesia. Bursa mencatat sebanyak 79 saham terkena auto rejection bawah (ARB).


Mengutip data World Economy Outlook dari IMF dan Bloomberg yang diolah Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 diperkirakan -3,1 persen. Adapun, negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia masing-masing kontraksi -6,8 persen dan -8 persen.


Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tembus $1.977, Lampaui Level Rekor Tahun 2011


Analis menjelaskan bahwa investor sedang mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020. Estimasi memperkirakan pertumbuhan negatif menjadi -4 persen secara year on year (yoy).


PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan laba bersih sepanjang semester I-2020 hanya mencapai Rp 84,82 miliar, berkurang hingga 80,18% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 428 miliar. 


Berdasarkan data laporan keuangan semester I-2020, penurunan laba bersih itu seiring dengan jumlah penjualan Antam yang melorot pada periode 6 bulan pertama tahun ini.


Penjualan Antam mencapai Rp 9,23 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 14,43 triliun, atau ambles 36%. Beban penjualan juga berkurang menjadi Rp 7,92 triliun dari sebelumnya Rp 12,28 triliun.


Kinerja Antam ini berbanding terbalik dengan performa harga emas Antam atau logam mulia Antam yang terus mencetak rekor. Harga emas Antam pada perdagangan memang stagnan alias tidak berubah, dibandingkan Sabtu pekan lalu. Meski tidak berubah, harga emas Antam berada di rekor termahal sepanjang sejarah.


Berdasarkan data dari situs logammulia.com, emas Antam batangan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.028.000/batang. Harga tersebut merupakan yang termahal sepanjang sejarah. Sementara itu, untuk harga emas batangan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 97.012.000/batang atau Rp 970.120/gram.


Saham-saham top gainer awal pekan ini yaitu Reliance Securities Tbk (RELI) naik 25%, Pt Pakuan Tbk (UANG) naik 24,86% dan Bank Mega Tbk (JK:MEGA) naik 17,91%. 


Adapun saham-saham top loser diisi Trisula Textile Industries Tbk PT (JK:BELL) turun 80,13%, Indomobil Sukses Internasional (JK:IMAS) turun 10,77% dan Smartfren Telecom Tbk (FREN) turun 6,99%.



Equityworld Futures