Equityworld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan awal pekan. Jatuhnya indeks dinilai karena sentimen perkiraan penurunan ekonomi kawasan Asean dan juga Indonesia serta PT Aneka Tambang Tbk (JK:ANTM) mengalami penurunan laba bersih hingga 80% semester I/2020.
IHSG ditutup jatuh 2,78% atau 143,40 poin di 5.006,22. sebanyak 401 saham terkoreksi, 54 saham menguat, dan 118 stagnan. Total (PA:TOTF) nilai transaksi mencapai Rp10,49 triliun. Investor asing membukukan net sell senilai Rp1,45 triliun.
Sejumlah saham yang terpapar net sell asing paling besar ialah BBRI (JK:BBRI) senilai Rp578 miliar, TLKM (JK:TLKM) Rp265,6 miliar, dan ASII (JK:ASII) Rp141,3 miliar.
Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengungkapkan tekanan pasar pada sesi pertama disebabkan perhatian mengenai potensi resesi di negara Asean termasuk Indonesia. Bursa mencatat sebanyak 79 saham terkena auto rejection bawah (ARB).
Mengutip data World Economy Outlook dari IMF dan Bloomberg yang diolah Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 diperkirakan -3,1 persen. Adapun, negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia masing-masing kontraksi -6,8 persen dan -8 persen.
Baca Juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Tembus $1.977, Lampaui Level Rekor Tahun 2011
Analis menjelaskan bahwa investor sedang mengantisipasi rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020. Estimasi memperkirakan pertumbuhan negatif menjadi -4 persen secara year on year (yoy).
PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan laba bersih sepanjang semester I-2020 hanya mencapai Rp 84,82 miliar, berkurang hingga 80,18% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 428 miliar.
Berdasarkan data laporan keuangan semester I-2020, penurunan laba bersih itu seiring dengan jumlah penjualan Antam yang melorot pada periode 6 bulan pertama tahun ini.
Penjualan Antam mencapai Rp 9,23 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 14,43 triliun, atau ambles 36%. Beban penjualan juga berkurang menjadi Rp 7,92 triliun dari sebelumnya Rp 12,28 triliun.
Kinerja Antam ini berbanding terbalik dengan performa harga emas Antam atau logam mulia Antam yang terus mencetak rekor. Harga emas Antam pada perdagangan memang stagnan alias tidak berubah, dibandingkan Sabtu pekan lalu. Meski tidak berubah, harga emas Antam berada di rekor termahal sepanjang sejarah.
Berdasarkan data dari situs logammulia.com, emas Antam batangan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.028.000/batang. Harga tersebut merupakan yang termahal sepanjang sejarah. Sementara itu, untuk harga emas batangan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 97.012.000/batang atau Rp 970.120/gram.
Saham-saham top gainer awal pekan ini yaitu Reliance Securities Tbk (RELI) naik 25%, Pt Pakuan Tbk (UANG) naik 24,86% dan Bank Mega Tbk (JK:MEGA) naik 17,91%.
Adapun saham-saham top loser diisi Trisula Textile Industries Tbk PT (JK:BELL) turun 80,13%, Indomobil Sukses Internasional (JK:IMAS) turun 10,77% dan Smartfren Telecom Tbk (FREN) turun 6,99%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar