Equityworld Futures - Harga emas merosot pada penutupan perdagangan, memperpanjang penurunan untuk hari ketiga berturut-turut. Hal ini tertekan kenaikan tajam imbal hasil (yields) obligasi pemerintah Amerika Serikat usai liburan akhir pekan tiga hari.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi COMEX New York Exchange, anjlok USD24,2 atau 1,33 persen menjadi ditutup pada USD1.799,00 per ounce.
Harga emas berjangka turun USD3,6 atau 0,2 persen menjadi USD1.823,20, namun naik 0,6 persen sepanjang minggu lalu.
Emas berjangka juga terpuruk USD15,9 atau 0,86 persen menjadi USD1.826,80, setelah menguat USD5,2 atau 0,28 persen menjadi USD1.842,70.
Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun 5 Hari Terakhir Imbas Harapan Pemulihan Covid-19
"Emas bergeser dari aset lindung nilai inflasi, seperti yang telah terjadi untuk sebagian besar tahun 2020, menjadi aset safe-haven lagi,"
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang diperkirakan dari stimulus ekonomi besar-besaran yang juga telah mendorong imbal hasil obligasi AS 10-tahun lebih tinggi, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Imbal hasil obligasi 10 tahun pemerintah AS naik ke titik tertinggi sejak Maret 2020, mendekati puncak kepanikan pandemi.
Juga membebani emas, indeks-indeks utama saham AS mencapai tertinggi sepanjang masa dipicu optimisme seputar paket bantuan virus corona AS senilai USD1,9 triliun.
Emas berada di bawah tekanan tambahan ketika Fed New York melaporkan bahwa indeks manufaktur Empire State naik 8,6 poin menjadi 12,1 pada Februari, menandai tingkat aktivitas tertinggi sejak Juli 2020.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 0,3 sen atau 0,01 persen menjadi ditutup pada USD27,325 per ounce. Platinum untuk pengiriman April melonjak USD20,6 atau 1,64 persen menjadi menetap di USD1.279,60 per ounce.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar