Selasa, 05 Mei 2020

PT Equityworld Futures : Indeks Dolar AS Ikuti Pergerakan Pasar Saham


Equityworld Futures – Indeks dolar AS terapresiasi pada akhir perdagangan kemarin mengikuti pergerakan pasar saham. Dolar juga menguat karena para pedagang terus mencari aset safe haven di tengah kekhawatiran dan ketidakpastian yang timbul dari pandemi Covid-19.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,4% pada 99,481 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,0907 dari USD1,0975 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD1,2441 dari USD1,2484 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi USD0,6425 dari USD0,6410.


Dolar AS membeli 106,72 yen Jepang, lebih rendah dari 106,83 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9654 franc Swiss dari 0,9617 franc Swiss, dan naik menjadi 1,4078 dolar Kanada dari 1,4074 dolar Kanada.

Untuk diketahui, Wall Street ditutup menguat pada perdagangan kemarin. Bursa saham AS membalikkan kerugian sebelumnya karena pasar didukung oleh kenaikan kuat dalam saham-saham nama-nama perusahaan teknologi raksasa.

Dow Jones Industrial Average naik 26,07 poin atau 0,11% menjadi 23.749,76. S&P 500 naik 12,03 poin atau 0,42% menjadi 2.842,74. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 105,77 poin atau 1,23% menjadi 8.710,71.



Senin, 04 Mei 2020

PT Equityworld Futures : Emas Kembali ke $ 1.700 karena Trump Keluarkan Ancaman Tarif Impor Terbaru ke Cina


Equityworld Futures - Emas kembali ke level $ 1.700 setelah Presiden Donald Trump mengancam Cina dengan tarif impor terbaru dan menyatakan Beijing tidak bertanggung jawab dalam menangani pandemi covid-19 yang menyebabkan wabah besar di Amerika Serikat.
"Harga emas reli karena ketidakpastian ekonomi sekarang harus berurusan dengan potensi ancaman tarif impor terbaru dari Presiden Trump,"

"Pemulihan ekonomi global membutuhkan banyak hal agar resesi yang akan datang menjadi pendek."

Emas Berjangka untuk pengiriman Juni di New York COMEX ditutup naik $ 16,05, atau 0,95%, pada $ 1,710.25 per ons, yang dipicu kembalinya selera risiko ke Wall Street awal pekan ini setelah adanya tanda-tanda kemajuan dalam obat Covid-19 potensial yang dimaksudkan bagi pasien yang diintubasi.

XAU/USD naik 0.82%, menjadi $ 1,700.37.


Trump mengatakan, Kesepakatan dagangnya dengan Cina yang tahap pertamanya ditandatangani pada Januari, kini menjadi prioritas sekunder akibat pandemi.

"Prospek bullish emas terutama dari upaya stimulus dari bank sentral di seluruh dunia, tapi sekarang tampaknya itu juga dapat didukung perang tarif impor antara dua ekonomi terbesar dunia," 

Tetapi analis OANDA memperkirakan emas tetap di $ 1.700 tidak tertambat dan volatilitas yang menjurus ke penurunan adalah mungkin.

"Selama kejatuhan pasar masa lalu, emas biasanya kehilangan daya tarik safe-haven selama fase penjualan panik tetapi melanjutkannya begitu pemulihan mulai terjadi. 

Ekonomi AS saat ini terlalu rentan, sehingga Presiden Trump kemungkinan tidak akan menindaklanjuti ancaman tarif terbaru ini."

Joshua Graves, ahli strategi pasar senior di RJO Futures di Chicago, memiliki pandangan yang sama, mengatakan tingkat yang paling penting untuk diperhatikan adalah tertinggi baru-baru ini dikisaran level $ 1.790.

"Pasti ada hal baru yang berkembang untuk memberi dorongan dan kenaikan harga pasar saham bukan penyebabnya. Kami pernah melihat itu sebelumnya."



Kamis, 30 April 2020

PT Equityworld Futures : Jelang Rilis Rapat Fed, Harga Emas Kian Menguat akibat Melemahnya Dolar AS


Equityworld Futures - Harga emas naik petang akibat melemahnya dolar AS di tengah optimisme rencana pelonggaran bertahap pembatasan karantina wilayah hadapi covid-19 dengan investor menunggu hasil keputusan kebijakan Federal Reserve AS dini hari nanti.

Emas Berjangka turun 0,41% di $1.715,15 per ons dan emas spot  XAU/USD melemah 0,19% ke $1.705,24 per ons. Indeks dolar AS turun 0,26% di 99,675.

Menurut laporan Reuters, pelemahan dolar terjadi akibat melambatnya angka kasus covid-19 global dan sentimen pembukaan ekonomi kembali mendorong minat atas aset risiko, meskipun pasar masih berhati-hati menjelang keputusan The Fed.


Banyak negara berusaha melonggarkan pembatasan karantina wilayah dan juga banyak negara bagian Amerika Serikat tampaknya akan memulai kembali bisnisnya.

"Dengan bank sentral terus meningkatkan likuiditas keuangan pasar, suku bunga rendah dan meningkatnya jumlah uang beredar menjadi faktor pendorong kenaikan harga emas untuk jangka panjang,"

The Fed telah memangkas suku bunga, melanjutkan pembelian obligasi dan mendukung pasar kredit. Pernyataannya hari ini bisa mulai mengklarifikasi berapa lama lagi Fed menjaga suku bunga di sekitar nol persen.

Emas cenderung mendapatkan keuntungan dari langkah-langkah stimulus luas karena sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.


Rabu, 29 April 2020

PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi pada masa dagang Asia


Equityworld Futures - Pada Divisi Comex New York Mercantile Exchange, Futures emas untuk penyerahan Juni diperdagangkan pada USD1.726,55 per troy ons pada waktu penulisan, meningkat 0,25%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per troy ons. Emas kemungkinan akan mendapat support pada USD1.704,10 dan resistance pada USD1.764,20.

Baca juga: PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik Ditopang Pelemahan Dolar AS Jelang Rilis Hasil Rapat Fed

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,17% dan diperdagangkan pada USD99,767.

Sementara itu di Comex, Perak untuk penyerahan Mei naik 0,90% dan diperdagangkan pada USD15,307 per troy ons sedangkan Tembaga untuk penyerahan Juli naik 0,77% dan diperdagangkan pada USD2,358 per pon.




Equityworld Futures

Selasa, 28 April 2020

PT Equityworld Futures : Permintaan Emas di Asia Anjlok Tapi Tidak Berdampak Pada Kenaikan Harga


Equityworld Futures - Anjloknya impor emas ke Cina dan India terus mengejutkan tapi permintaan lemah ini kemungkinan tidak akan mempengaruhi kenaikan harga keseluruhan, Capital Economics menyatakan.
“Impor emas ke Cina dan India terus berkontraksi sebesar dua digit pada bulan Maret. Tetapi penurunan permintaan fisik berdampak kecil pada harga emas, karena telah dibebani oleh permintaan investasi yang kuat akibat ketidakpastian terkait covid-19. Kami menduga bahwa hal ini akan tetap terjadi sampai pencabutan langkah-langkah pengendalian virus memungkinkan ekonomi global berubah pada akhir tahun ini,” 
Emas Berjangka turun 0,39% di $1.717,05 dan emas spot XAU/USD juga melemah 0,63% ke $1.703,07. 
Harga emas Antam (JK:ANTM) per gram turun Rp 4.000 dari Senin kemarin menurut laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia. Emas Antam mencapai harga Rp 939.000 dan kini harga terakhir turun ke Rp 935.000.
Permintaan emas telah jatuh di Cina dan India akibat tindakan karantina wilayah mencegah orang untuk keluar dan juga harga emas lokal yang tinggi menghambat orang membeli logam kuning.
Pada bulan Maret, impor emas Cina anjlok lebih dari 80% periode tahunan di Maret dan ini menyebabkan penurunan lebih dari 60% pada kuartal pertama, menurut Otoritas Pabean Cina (GACC).
"Dengan perhitungan kami, Cina mengimpor hanya 17,5 ton emas pada bulan Maret, ini merupakan jumlah terendah sejak catatan GACC dimulai pada Januari 2018. Terlebih lagi, rinciannya menunjukkan bahwa penurunan itu terjadi luas di seluruh mitra dagang Cina," 
Impor emas India kini diprediksi "menguji posisi terendah bersejarah," tambah ekonom tersebut. “Tahunan, impor emas turun lebih dari dua pertiganya dari bulan lalu. Itu berarti hanya di bawah 22 ton emas, pembacaan bulanan terendah sejak 2013,” 
Di kala Cina diperkirakan bisa pulih secepatnya bulan ini, India malah tengah mengalami penurunan permintaan yang berkepanjangan, yang menurut Clancy dipicu kebijakan karantina wilayah di India.


Senin, 27 April 2020

PT Equityworld Futures : Emas Menguat Meski Karantina Nasional India Sempat Picu Kekhawatiran Pembeli


Equityworld Futures - Emas kembali menguat pada Sabtu petang sementara dolar mencapai level tertinggi dalam tiga minggu.

Tetapi aset safe-haven lainnya memiliki kekhawatiran yang lebih besar untuk minggu mendatang: Pemerintah India memperpanjang karantina nasional di tengah pandemi Covid-19 dan hal itu akan sangat mempengaruhi permintaan emas batangan.

"Emas akan menghadapi kesulitan selama beberapa hari perdagangan berikutnya setelah dolar AS mencapai tertinggi mingguan baru semalam dan negara pengimpor emas terbesar di dunia melanjutkan karantina nasional,"


Emas adalah logam suci di India, yang nilai ornamennya tidak ada duanya. Patung dewa Hindu di kuil-kuil India biasanya dihiasi dengan logam kuning, yang juga merupakan biaya pokok di pesta pernikahan. Bank sentral India menyimpan sebagian besar cadangannya dalam emas dan orang India umumnya memakai perhiasan emas dalam kehidupan sehari-hari dan pada acara sosial, menghasilkan impor tahunan 800 hingga 900 metrik ton.

Hari pembelian terbesar kedua India untuk emas muncul pada hari Minggu ini dan karantina nasional "pasti memengaruhi permintaan fisik,"

Emas Berjangkauntuk pengiriman Juni di New York COMEX naik 0,01%, pada level $ 1,745.65 per ons. Untuk minggu ini, naik 2,3% setelah pergerakan kuat Rabu ke wilayah $ 1.700.

Sementara untuk XAU/USD turun 0,13%, pada level $ 1,728.86.

Indeks dolar turun 0.14% di level 100,29 setelah sebelumnya sempat mencapai 100,98.



Jumat, 24 April 2020

PT Equityworld Futures : Emas Menguat Didorong Lonjakan Minyak & Stimulus Tambahan AS


Equityworld Futures - Emas kian menguat di Asia setelah sesi perdagangan Kamis kemarin logam kuning ini juga ditutup di zona hijau. Kenaikan dua hari berturut emas terjadi di tengah lonjakan harga minyak pagi ini.

Emas berjangka menguat 0,13% di $1.747,60 per ons, sementara XAU/USD turun 0.40% ke level $1.724.24 per ons.

Sementara, harga emas Antam (JK:ANTM) per gram naik Rp 10.000 dari hari Rabu mengutip laman Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia hingga pukul 08.41 WIB Jumat pagi. Pada Kamis kemarin emas Antam mencapai harga Rp 934.000 dan harga terakhir kini naik ke Rp 944.000.

Kendati harga minyak mengalami lonjakan pagi ini sehingga meningkatkan minat aset risiko dari investor, harga emas masih lanjut menguat.

Minyak mentah WTI melonjak 4,85% ke $17,30 per barel dan minyak mentah Brent juga melonjak 3,14% di $22,00 per barel.


Emas berjangka beranjak naik selama sesi sebelumnya lantaran DPR AS menyetujui RUU bantuan covid-19 senilai $484 miliar semalam. RUU ini menjadi yang keempat guna mendukung perekonomian AS akibat dilanda badai pandemi covid-19.

"Faktor mendukung emas yakni stimulus lanjutan dari bank sentral global, khususnya hari ini ... Di sini di AS, kami memberikan suara pada RUU stimulus tambahan $500 miliar," 

Lebih banyak tindakan mungkin akan dihadirkan kembali karena dana yang dibagikan langsung cepat habis. Semalam, Departemen Tenaga Kerja AS juga mengatakan ada sekitar 4,427 juta orang menganggur minggu lalu dan ini mencatatkan jumlah rekor 26 juta orang jadi pengangguran selama lima minggu terakhir.

"Tingkat pengangguran tampaknya akan mencapai 20% dan ini saja harusnya menjadi alasan yang cukup bagi Federal Reserve dan pemerintahan Trump untuk terus menyuntikkan stimulus ke dalam perekonomian,"

“Emas terus naik menuju $1.800 per ons. Perdagangan stimulus tidak akan hilang dalam waktu dekat dan itu berarti mencatat rekor tertinggi untuk emas (terkait dolar) pada musim panas ini.”