Equityworld Futures - Emas berjangka kembali turun disaat ekuitas mulai menguat satu hari setelah mengalami penurunan terendah sejak 2008 dan karena imbal hasil obligasi pemerintah melonjak dari posisi terendah bersejarah yang dipicu wabah virus covid-19 dan perang harga minyak mentah.
Namun, emas diprediksi masih tetap berpotensi menguat di tengah ketidakpastian yang ditimbulkan epidemi virus covid-19 yang telah membuat sedikitnya 115.000 orang terinfeksi dan merenggut lebih dari 4.000 nyawa di seluruh dunia.
Analis di FXTM dalam emailnya mengatakan bahwa emas berpotensi kembali ke level $1.700.
"Emas sekarang menguji level psikologis $1.700, sementara Yen Jepang berada pada level terkuatnya terhadap Dolar sejak 2016,"
Imbal hasil obligasi AS 10-tahun juga mengalami lonjakan dari penurunan naik 20,4 basis poin menjadi 0,702% dari 0,50% pada sesi sebelumnya.
Namun, imbal hasil benchmark utang masih di bawah 1% yang menjadi pendorong utama kenaikan harga emas, serta pelemahan dolar AS.
Emas Berjangka untuk pengiriman April di Comex turun $22.35, atau 1,29%, menjadi $1.654.15 per ons, setelah membukukan kenaikan 0,2%.
Sementara untuk perak pengiriman bulan Mei, turun 0.1 sen atau 0.8% menjadi $16.915 per ons, setelah jatuh 1,2% sehari lalu.
Melonjaknya harga aset berisiko Selasa malam disebabkan ekspektasi stimulus fiskal tambahan dari pemerintah AS sehari setelah ekuitas AS mengalami penurunan harian terbesar sejak krisis keuangan 2008.
Presiden Donald Trump menyatakan gagasan pemotongan pajak gaji dan sejumlah langkah lain yang dimaksudkan untuk membantu mengurangi dampak negatif virus covid-19 pada rantai pasokan dan ekonomi lokal karena sejumlah negara dan kawasan telah melembagakan penguncian untuk menahan atau mengurangi wabah virus covid-19.