Kamis, 14 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih tinggi pada masa dagang AS

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD6,70 per mmBTU pada waktu penulisan, meningkat 8,73%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi tinggi USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD6,012 dan resistance pada USD6,797.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih tinggi selama sesi AS

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, jatuh 0,18% dan diperdagangkan pada USD107,72.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Agustus naik 0,40% dan diperdagangkan pada USD96,22 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Agustus naik 0,11% dan diperdagangkan pada USD3,67 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Senin, 11 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Jatuh, Pasar Khawatir Dampak Permintaan dari Kasus COVID China

Equityworld Futures - Minyak turun di Asia. Investor khawatir terhadap permintaan minyak karena Shanghai menemukan kasus pertama dari varian COVID-19 yang sangat menular.

Harga minyak Brent jatuh 1,24% di $105,69 per barel dan harga minyak WTI naik 1,48% ke $103,24 per barel. Kedua kontrak mencatat penurunan mingguan pekan lalu saat pasar khawatir lebih banyak kenaikan suku bunga akan memicu resesi dan mengurangi permintaan minyak.

“Posisi beli bersih minyak mentah berjangka WTI sekarang berada di level terendah sejak Maret 2020, ketika permintaan runtuh di tengah wabah awal COVID-19. Ini terlepas dari tanda-tanda pengetatan yang tengah berlangsung,”

Jumlah kasus COVID-19 untuk 10 Juli di China telah meningkat dari hari sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran atas potensi lockdown setelah Shanghai melaporkan kasus pertama dari sub-varian BA.5 omicron yang sangat menular pada hari Minggu.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Turun, Dolar AS Kembali Menguat

Di sisi penawaran, pasar masih mengawasi sanksi Barat untuk membatasi harga minyak Rusia, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa sanksi lanjutan dapat menyebabkan konsekuensi "bencana" di pasar energi global.

Pasar juga mengamati perkembangan pemeliharaan pipa Nord Stream 1, jalur pipa tunggal terbesar yang memasok gas Rusia ke Jerman, yang akan beroperasi dari 11 hingga 21 Juli. Pasar khawatir penutupan akan diperpanjang karena perang di Ukraina.

"Masalah besar untuk pasar saat ini - lupakan berita utama COVID dan Biden - apakah Nord Stream akan kembali beroperasi lagi," kata Managing Partner SPI Asset Management Stephen Innes kepada Reuters.

Mungkin ada kehancuran permintaan gas di Eropa jika pipa tidak kembali normal seperti yang dijadwalkan pada 22 Juli, yang dapat mendorong perlambatan ekonomi dan permintaan minyak yang lebih lemah.

"Sampai kita dapat mengatasi peristiwa risiko besar itu, kita akan tetap berada dalam lingkaran ‘baik dan buruk’ di pasar minyak." 

 

 

 Equityworld Futures

Jumat, 08 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Gas alam lebih rendah selama masa dagang Eropa

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures gas alam untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD6,13 per mmBTU pada waktu penulisan, menurun 2,70%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per mmBTU. Gas alam kemungkinan akan mendapat support pada USD5,325 dan resistance pada USD6,381.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah pada masa dagang Asia


Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,33% dan diperdagangkan pada USD107,31.

Sementara itu di Nymex, Minyak metah untuk penyerahan Agustus jatuh 0,76% dan diperdagangkan pada USD101,95 per barrel sedangkan Heating oil untuk penyerahan Agustus jatuh 1,94% dan diperdagangkan pada USD3,60 per galon. 

 

 

Equityworld Futures

Kamis, 07 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak Naik Usai Jatuh Selama Dua Hari Berturut, Pasokan Masih Terbatas

Equityworld Futures - Minyak naik di Asia di tengah kegelisahan soal pasokan yang ada, setelah jatuh selama dua sesi sebelumnya.

Harga minyak Brent naik 0,51% di $101,20 per barel dan harga minyak WTI naik 0,56% di $99,11 per barel. Kedua minyak benchmark ini ditutup pada hari Rabu di level terendah 11 April. Pelemahan ini menyusul kejatuhan dramatis pada hari Selasa meskipun pasokan global masih terbatas karena berbagai faktor.

"Minyak semakin hancur dengan sedikit informasi baru tentang produksi atau konsumsi," Stephen Innes, Managing Partner SPI Asset Management mengatakan.

"Tetap saja, trader komoditas menjadi sangat menghindari risiko seiring meningkatnya permintaan dan masih ada kekhawatiran dari kebijakan Fed (AS), risiko utama resesi seperti landasan penempa besi di sekeliling leher pasar."

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Reli Dolar AS Rehat Sejenak Hari Ini

Harga minyak telah turun bersamaan dengan komoditas lain seperti logam dan minyak sawit karena bank sentral global menaikkan suku bunga, yang memicu kekhawatiran resesi serta dapat mengurangi permintaan komoditas.

"Sepertinya pasar mulai mempertimbangkan skenario itu," Kepala Riset Komoditas ING Warren Patterson menyatakan kepada Reuters, merujuk pada resesi.

Untuk sisi pasokan, investor menilai kemungkinan gangguan pasokan minyak pada Konsorsium Pipa Kaspia (CPC), yang telah disampaikan oleh pengadilan Rusia untuk menangguhkan aktivitas selama 30 hari. Ekspor di CPC, yang menangani sekitar 1% dari pasokan minyak global, masih mengalir hingga Rabu pagi setempat.

Data pasokan minyak mentah dari American Petroleum Institute yang dirilis, menunjukkan penurunan sebanyak 3,825 juta barel.

Investor kini menunggu data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi, yang akan dirilis kemudian.

 

 

Equityworld Futures

Rabu, 06 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Minyak mentah lebih rendah pada jam dagang AS

Equityworld Futures - Pada New York Mercantile Exchange, Futures minyak mentah untuk penyerahan Agustus diperdagangkan pada USD99,81 per barrel pada waktu penulisan, menurun 7,95%.

Instrumen ini sebelumnya diperdagangkan sesi rendah USD per barrel. Minyak metah kemungkinan akan mendapat support pada USD97,47 dan resistance pada USD111,44.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Emas lebih rendah selama sesi AS

Indeks Dolar AS Berjangka yang memantau kinerja greenback versus keranjang enam mata uang utama lainnya, naik 1,37% dan diperdagangkan pada USD106,35.

Sementara itu di ICE, Minyak brent untuk penyerahan September jatuh 9,20% dan diperdagangkan pada USD103,06 per barrel, sedangkan spread antara kontrak Minyak brent dan Minyak metah berada pada USD3,25 per barrel. 

 

 


 

Senin, 04 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Tinjauan dan Prospek Harga Logam Mulia & Energi: 04 Juli - 08 Juli 2022

Equityworld Futures - Musim badai Atlantik diperkirakan akan menuju ke Pantai Teluk Meksiko AS dalam beberapa minggu mendatang.

Dengung potensi resesi juga akan semakin keras di seluruh Amerika, setelah Federal Reserve Atlanta memperkirakan penurunan ekonomi dua kuartal berturut-turut untuk tahun ini.

Kedua fenomena tersebut kemungkinan akan, di suatu titik, berada di jalur tabrakan dalam menentukan dinamika dan nasib pasar minyak dan gas alam.

Badai datang dan pergi setiap tahun. Tetapi badai apa pun pada tahun 2022 dapat berdampak riak pada infrastruktur energi, pasokan dan harga karena tekanan yang sudah ada untuk barel minyak dari sanksi yang ditumpuk di Rusia; ketidakmampuan OPEC+ untuk memproduksi apa yang diinginkan negara-negara konsumen dan minyak serpih AS menjadi lebih lambat kembali pada kejayaan pengeboran pra-pandemi dari sebelumnya.

“Anda tidak bisa kehilangan satu barel pun musim panas ini. Itulah kenyataannya,”

Anda mungkin juga tidak ingin kehilangan satu bcf - atau miliar kaki kubik/billion cubic feet - gas.

Badan Informasi Energi (EIA) menyatakan penyimpanan gas alam AS untuk pekan terakhir 24 Juni naik 82 miliar kaki kubik dibandingkan ekspektasi pasar untuk mencatat peningkatan. Pada minggu sebelumnya hingga 17 Juni, penyimpanan naik 74 bcf terhadap perkiraan untuk pertambahan 65 bcf.

Setiap bcf dari persediaan gas yang diperoleh musim panas ini akan sangat berharga dalam menjaga sistem pendinginan dan tagihan listrik lebih rendah bagi warga Amerika, yang sudah tertekan oleh tingkat inflasi tinggi berada di angka tertinggi 40 tahun meskipun Federal Reserve telah tiga kali menaikkan suku bunga dan menjanjikan lebih banyak lagi kenaikan.

Penyimpanan gas alam AS diperkirakan akan tetap defisit 300 bcf atau lebih dari rata-rata lima tahun karena faktor kekurangan produksi gas alam tahun ini dan komitmen kepada pembeli LNG Eropa yang putus asa agar tidak menyentuh gas Rusia yang dikenai sanksi jika mereka bisa.

Hingga tiga minggu lalu, situasi pasokan gas yang terlihat lebih ketat dari tampaknya hampir tidak ada yang melegakan. Semua itu berubah dengan ledakan 9 Juni yang terjadi di kilang LNG Freeport di Pantai Teluk Texas.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Emas Naik, Dolar AS Melemah Di Tengah Kegelisahan Terhadap Pertumbuhan

Freeport dulu menyumbang sekitar 20% dari semua pemrosesan LNG AS, mencairkan hingga 2,1 miliar kaki kubik gas alam per hari.

Awalnya, diperkirakan bahwa pemadaman tersebut akan menghilangkan sekitar satu juta ton ekspor LNG dari pasar. Namun belakangan diperkirakan gangguan tersebut bisa berlangsung selama tiga bulan, atau hingga awal September, yang berdampak pada setidaknya 180 bcf gas secara total.

Pada Kamis silam, tanggal mulai beroperasi pabrik didorong lebih jauh, menuju Oktober.

Analis mengatakan jumlah gas yang menganggur - atau tidak dicairkan - oleh Freeport akan setara dengan sekitar 55% dari defisit penyimpanan saat ini, dan jumlah akhir ditentukan oleh seberapa panas musim panas yang akan dijalani warga Amerika Serikat dan Eropa dan berapa banyak pendingin domestik dan permintaan LNG Eropa yang akan menghasilkan.

Sebelum ledakan Freeport, gas AS mencapai tingkat tertinggi 14 tahun $9,66 per juta metrik unit termal Inggris pada 8 Juni. Pada saat penulisan, hanya $5,62 per mmBtu, setelah mencapai titik terendah 13 minggu di $5,36 pada hari Kamis. Dari kenaikan tahunan puncak hampir 160% tiga minggu lalu, gas naik hanya 51% pada tahun ini. Hampir semua nilai kehilangan itu karena Freeport.

Menebak bagaimana permintaan gas untuk pendingin di musim panas akan berjalan dan berapa banyak yang akan diimbangi oleh apa yang tidak akan dicairkan Freeport telah menjadi tantangan bagi pasar.

Peramal cuaca NatGasWeather mengatakan model cuaca untuk paruh pertama Juli mempertahankan pola panas di sebagian besar dua pertiga selatan Amerika Serikat, dan perkiraan suhu puncak ada di kisaran 90 F hingga 100 F lebih rendah.

"Ini masih pola bullish 10-13 Juli, hanya saja tidak sepanas 1-9 Juli,"

"Keseluruhan, 15 hari mendatang cukup panas untuk dianggap bullish karena akan menghambat defisit membaik."

Tetapi beberapa orang berpikir bahwa panasnya musim panas kemungkinan tidak terlalu berpengaruh pada penyimpanan.

“Dalam jangka panjang, defisit penyimpanan hingga rata-rata lima tahun diperkirakan akan berkurang karena dampak Freeport (dan produksi yang lebih tinggi) akan mengurangi situasi keterbatasan di pasar,” Analis Konsultan Pasar Gas yang berbasis di Houston, Gelber. & Associates mengatakan dalam email kepada klien mereka.

Menambahkan email Gelber: “Dalam empat minggu ke depan, defisit penyimpanan (yang berada di atas 300+ bcf) diperkirakan akan turun hingga di bawah 280 bcf berdasarkan pola cuaca saat ini.”

Jadi, badai apa pun yang melanda Teluk AS dapat sangat mengubah dinamika pasokan gas. Selama Badai Ida tahun lalu, lebih dari 77% produksi gas di Teluk AS ditutup pada minggu pertama September.

Dalam kasus minyak, kolumnis Bloomberg Julian Lee mencatat bahwa rekor volume minyak mentah dikirim dari terminal di pantai Teluk AS, ke pembeli di Eropa dan Asia. Badai besar, atau serangkaian badai seperti yang kita lihat di

Dalam kasus minyak, kolumnis Bloomberg Julian Lee mencatat rekor volume minyak mentah dikirim dari terminal di pantai Teluk AS, ke pembeli di Eropa dan Asia. Badai besar, atau badai yang terjadi berturut-turut seperti yang kita lihat pada tahun 2005 atau 2008, akan membuat arus tersebut berisiko, kemungkinan selama beberapa minggu.

“Angin kencang, gelombang pasang, dan gelombang badai akan membahayakan pengiriman ke luar negeri, menyebarkan dampak badai apa pun jauh di luar pantai AS,”

"Ekspor produk mentah dan olahan mendekati 10 juta barel per hari."

Kilduff dari Again Capital sependapat dengan pandangan itu, dengan mengatakan infrastruktur energi AS "lebih rentan daripada waktu mana pun dalam sejarah terhadap badai."

"Ini karena situasi global,"

“Dalam beberapa tahun terakhir, badai datang tetapi itu tidak menjatuhkan kita dari tumpuan. Tahun ini, salah satu dari badai ini dapat menjatuhkan pasar minyak global dari bloknya.”

Sama melumpuhkannya untuk minyak bisa menjadi resesi berkembang di Amerika Serikat.

Para ekonom mengatakan Amerika Serikat mungkin menyaksikan awal dari pergolakan ekonomi yang nyata, hanya saja itu terlalu tidak terasa untuk diperhatikan karena ketahanan ajaib konsumennya yang diisolasi oleh uang bantuan pandemi selama dua tahun; pasar perumahan masih berjalan dengan energi stimulus lama dan pasar saham sering kali pulih setelah beberapa hari aksi jual.

Tetapi konsumen AS tidak akan menjadi pahlawan super selamanya dan kemerosotan ke dalam jurang ekonomi bisa datang lebih cepat dari yang diperkirakan, para analis memperingatkan.

Di pasar minyak khususnya, "prospek resesi telah menciptakan lebih banyak aksi harga dua arah dalam beberapa pekan terakhir, mencegah lonjakan harga minyak mentah yang tidak berkelanjutan [bahkan] ketika China dibuka kembali" dari penutupan COVID, kata Craig Erlam, analis di online platform perdagangan OANDA.

Minyak & Gas: Aktivitas Pasar dan Penutupan

Harga minyak mentah naik saat perdagangan Juli dimulai dengan latar belakang masalah pasokan baru dari Libya - yang menyerukan force majeure dalam ekspor - dan Norwegia, di mana pemogokan pekerja minyak membayangi.

Hampir 24 jam setelah penurunan harga Juni - yang pertama selama sebulan sejak November - itu merupakan tanda bahwa trader bull minyak telah mengambil kembali setidaknya sebagian dari posisi yang hilang bahkan ketika resesi yang akan datang mengancam prospek pasar selama beberapa bulan mendatang.

Minyak mentah West Texas Intermediate yang diperdagangkan di New York, atau WTI, mencatat perdagangan pasca penutupan akhir di 108,46 dolar setelah resmi menutup sesi naik 2,67, atau 2,5%, di 108,43 dolar per barel. Patokan minyak mentah AS telah menutup Juni jatuh lebih dari 7%.

Minyak mentah Brent yang diperdagangkan di London, patokan global untuk minyak, membukukan perdagangan pasca penyelesaian akhir di $111,48 setelah ditutup naik $2,60, atau 2,4%, di $111,63. Harga turun hampir 6% untuk Juni.

Gas alam di Henry Hub New York menunjukkan perdagangan pasca penyelesaian akhir sebesar $5,62 per mm Btu, setelah menyelesaikan sesi resmi hari Jumat naik hampir 31 sen, atau 5,7%, di $5,73. Harga jatuh lebih dari 33% untuk Juni.

Minyak & Gas: Prospek Harga

Selama WTI bertahan di atas $104 dan tidak turun di bawah $101, akan ada lebih banyak kenaikan diperkirakan menuju Exponential Moving Average 50 Hari di $110,20 dan Daily Middle Bollinger Band di $113,20, kata Sunil Kumar Dixit, kepala strategi teknikal di skcharting.com.

“Jika momentum bullish cukup menarik pembelian di atas $114, maka reli jangka pendek baru akan menargetkan $116-$119-$121,”

Di sisi lain, ia mengatakan penembusan lanjutan di bawah $104 dan $101 dapat menyebabkan penembusan cepat menuju $98-$95-$92.

Gas, sementara itu, secara teknis masih lemah setelah mengalami salah satu kerugian terburuk dalam sejarah yang membuatnya bergerak dari $9,66 ke level terendah $5,35.

"Trader bearish membidik penurunan berikutnya dari Bollinger Band tengah bulanan sebesar $4,47, diikuti oleh Simple Moving Average 200 bulan di $4,25,"

Sementara itu, penembusan lanjutan di atas $6,54 dapat memperpanjang rebound Jumat ke Exponential Moving Average 50-Hari di $7,22, katanya. Tapi ini memiliki pertemuan bearish, dengan Daily Middle Bollinger Band dari $7.31 membatasi kenaikan dan membuat rebound berumur pendek.

Emas: Penyelesaian dan Aktivitas Pasar

Emas berjangka bulan depan untuk Agustus di Comex New York mencatatkan perdagangan akhir pasca penutupan sebesar $1,812,90 per ounce. Harga sebelumnya menyelesaikan perdagangan Jumat turun $5,80, atau 0,3%, di $1,801,50/oz. Selama sesi itu, emas Agustus jatuh ke $1.783,40 - titik terendah $1.781 pada 9 Desember.

Di samping rebound, itu merupakan minggu yang sempurna di zona merah untuk logam kuning yang berakhir turun di setiap satu dari lima sesi untuk secara kumulatif kehilangan sekitar $30, atau 1,6%, pada minggu lalu.

Itu juga adalah kerugian minggu ketiga berturut-turut untuk emas setelah sebelumnya turun 0,6% dan 1,9%. Untuk bulan Juni sendiri, emas telah kehilangan nilainya lebih dari 2%, melengkapi satu bulan berturut-turut di zona merah.

Untuk emas, The Fed tampaknya bukan satu-satunya musuh bebuyutannya: Ini juga otoritas pajak India.

Harga emas turun mendekati posisi terendah tujuh bulan pada hari Jumat terjadi setelah pemerintah di New Delhi menaikkan pajak impor atas emas untuk mendukung rupee yang babak belur saat perdagangan Juli dibuka.

India, konsumen emas terbesar kedua di dunia, menaikkan bea masuk dasar emas menjadi 12,5% dari 7,5%. Langkah tersebut akan segera mempengaruhi permintaan, meskipun kuartal II biasanya akan banyak pembelian fisik dari festival, Ajay Kedia, direktur Kedia Commodity di Mumbai, mengatakan dalam komentar yang dibawa oleh Reuters.

India dan China rutin bergantian menjadi pembeli emas terbesar dan kebijakan apa pun yang diambil oleh keduanya pada logam ini biasanya membuat trader di ruang tersebut goyah.

Trader bull emas terluka selama tiga minggu berturut-turut oleh kebijakan suku bunga Fed saat pengambil kebijakan bank sentral tidak ingin mundur untuk mencapai tujuannya mengendalikan inflasi dengan berpaku pada dana Fed sebelum akhir tahun.

Emas: Perkiraan Harga

Dixit mengatakan pergerakan naik lebih lanjut dapat menyebabkan penembusan berkelanjutan di atas $1.815, memperpanjang rebound emas ke Daily Middle Bollinger Band di $1.832 dan Simple Moving Average 200 Hari di $1.846, serta Exponential Moving Average 50 Hari di $1.850.

Tetapi penolakan dari level $1,846-$1,850 dapat memicu penembusan cepat menuju $1,815-$1,800-$1,780, kata Dixit yang menggunakan harga emas spot untuk pandangannya.

Ini menandai titik akselerasi koreksi lebih dalam menuju Exponential Moving Average 50 bulan di $1.670 dan Simple Moving Average 200 minggu di $1.647 dalam jangka menengah, kata Dixit.

“Tarik-menarik antara short yang menargetkan $1.700-$1.650 dan bull yang mencari nilai beli dari posisi terendah dapat membuat logam tertekan di kisaran yang lebih rendah, sebelum dimulainya kembali bull run yang lebih besar secara signifikan.”

 

 

Equityworld Futures

Jumat, 01 Juli 2022

PT Equityworld Futures : Ditutup di Level 6.794, IHSG Akhir Pekan Melemah -1,69 Persen

Equityworld Futures - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan ini, berakhir melemah di zona merah dengan ditutup turun -1,69% atau terpangkas -117,254 basis point di level 6.794,328.

IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.940 hingga batas bawah pada level 6.777 setelah dibuka pada level 6.919.

IDXENERGY turun -1,74%, IDXBASIC -2,99%, IDXINDUST -3,02%, IDXCYCLIC -1,72%, IDXNONCYC -0,94%, IDXHEALTH -0,29%, IDXFINANCE -2,04%, IDXPROPERT -1,21%, IDXTECHNO -1,71%, IDXINFRA -0,86%, dan IDXTRANS -4,30%.

Baca Juga : PT Equityworld Futures : Harga Minyak Naik Usai Berakhir Jatuh 3% Sesi AS

Saham-saham yang tergolong top gainer antara lain; KJEN naik 66 point atau menguat 34,73% ke level 256. ESTI menguat 25,74% atau bertambah 26 point ke level 127. INTD menguat 24,27% atau naik 50 point ke level 256. JMAS menguat 21,00% atau naik 21 point ke level 121. IBST yang naik 1.375 point atau menguat 16,61% ke level 9.650.

Saham-saham yang tergolong top losser antara lain; TFAS -360 point atau melemah -6,99% ke level 4.790. AGII melemah -6,97% atau koreksi -150 point ke level 2.000. PMJS terkoreksi -12 point atau melemah -6,97% ke level 160. SNLK turun -70 point atau melemah -6,96% ke level 935. TRIN melemah -30 point atau turun -6,94% ke level 402.

Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -1,77% ke level 974,328. Sedangkan, JII turun -1,77% ke level 564,392.

Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -1,77% ke level 564,392. Sementara IDX80 tercatat turun -1,98% ke level 136,853.

 

 

 Equityworld Futures